Anda di halaman 1dari 14

HASIL REVIEW ARTIKEL

HASIL REVIEW ARTIKEL : :

FAKTOR- -FAKTOR
FAKTOR FAKTORYANG
YANG
BERHUBUNGANDENGAN
BERHUBUNGAN DENGANKEJADIAN
KEJADIAN
PREEKLAMPSIA
PRE EKLAMPSIADAN
DANEKLAMSIA
EKLAMSIAPADA
PADA
IBUBERSALIN
IBU BERSALIN
HUBUNGANPARITAS
HUBUNGAN PARITASDAN
DANPRE-
PRE-
EKLAMPSIA TERHADAP KEJADIAN
EKLAMPSIA TERHADAP KEJADIAN
EKLAMPSIA
EKLAMPSIA

BY : YOVITA SHELA (NS 19.069)


Latar Belakang
 Salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan
masyarakat pada suatu wilayah tertentu adalah Angka Kematian
Ibu (AKI).
 Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2015, penyebab
kematian ibu yang paling umum di Indonesia yaitu Perdarahan (28
%), Pre eklampsia dan Eklampsia (24 %), Infeksi (11 %), Partus
lama/macet (5 %), Abortus (5%), Emboli (3%), Komplikasi masa
puerperium (8 %), dan Faktor lain (11 %) (Kemenkes RI, 2011 dalam
Suwoto, 2017).
 Catatan statistik seluruh dunia menunjukkan dari insidensi 5%-8%
pre eklampsia dari semua kehamilan, terdapat 12% lebih diantaranya
dikarenakan oleh primigravida.
 Adapun Faktor predisposisi pre eklampsia/eklampsia antara lain
adalah paritas, umur ibu hamil kurang dari 20 tahun dan lebih dari
35 tahun, diabetes melitus, hipertensi kronik, riwayat keluarga
dengan pre eklampsia, dan penyakit vaskuler ginjal (Offord,2002).
TUJUAN

Tujuan Umum :
Diketahuinya faktor - faktor yang berhubungan
dengan kejadian Pre Eklampsia dan Eklamsia
pada ibu bersalin.
Tujuan Umum :
1. Diketahuinya hubungan faktor usia ibu dengan
kejadian pre-eklampsia dan eklampsia pada ibu
bersalin.
2. Diketahuinya hubungan faktor paritas dengan kejadian
pre-eklampsia dan eklampsia pada ibu bersalin
3. Diketahuinya hubungan faktor distensi rahim dengan
kejadian pre-eklampsia dan eklampsia pada ibu
bersalin
4. Diketahuinya hubungan faktor penyakit penyerta
kehamilan dengan kejadian pre-eklampsia dan
eklampsi pada ibu bersalin
5. Diketahuinya hubungan faktor riwayat pre-eklampsia
dan eklampsia pada keluarga dengan kejadaian
pre-eklampsia dan eklampsia pada ibu bersalin
6. Diketahuinya hubungan faktor riwayat hipertensi
dengan kejadian pre-eklampsia dan eklampsia pada
ibu bersalin
7. Diketahuinya hubungan pre-eklampsia terhadap
kejadian eklampsia pada ibu bersalin.
S I L
HA
 Hubungan faktor Usia Ibu dengan Kejadian Pre Eklampsia dan
eklampsia
Berdasarkan hasil uji statistik pada penelitian ini yang
dilakukan oleh Riyanti Imron tahun 2013, diperoleh nilai p
value=0,000 yang berarti p>=0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan
kejadian Pre Eklampsia dan eklampsia.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Apriliani Asmara
puspitasari tahun 2007, yaitu hubungan antara umur ibu saat
hamil dengan kejadian preeklamsia mempunyai hubungan
yang signifikan dengan nilai p value=0,002.
Hubungan
 faktor Paritas dengan Kejadian Pre Eklampsia
dan eklampsia
Berdasarkan hasil uji statistik pada penelitian ini yang dilakukan
oleh Riyanti Imron tahun 2013, diperoleh nilai p value=0,000 yang
berarti p<=0,05, artinya bahwa ada hubungan yang signifikan
antara paritas ibu dengan kejadian Pre Eklampsia dan eklampsia.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Puspitadani dkk, tahun 2012
yaitu ada hubungan signifikan antara paritas dengan preeklamsi
dan eklampsia (ρ value = 0,00, OR = 4,762).
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hukmiyah Aspar
tahun 2018, yang mengemukakan bahwa tidak ada hubungan
antara paritas dengan kejadian eklampsia (ρ value =0.444). Hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Siqbal tahun 2016,
bahwa tidak terdapat hubungan antara paritas dengan pre
eklampsia/eklampsia.
Hubungan
 faktor Distensi Rahim dengan Kejadian Pre
eklampsia dan eklampsia
Berdasarkan hasil uji statistik pada penelitian ini yang dilakukan
oleh Riyanti Imron tahun 2013, diperoleh nilai p value=0,013 yang
berarti p<=0,05, artinya bahwa ada hubungan yang signifikan
antara distensi rahim dengan kejadian pre-eklampsia dan
eklampsia.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa frekuensi pre-eklampsia dan
eklampsia dilaporkan lebih sering terjadi pada distensi uterus
yang berlebihan yaitu pada kehamilan kembar, hidramnion,
makrosomia. Hal ini di terangkan dengan penjelasan bahwa
keregangan uterus yang berlebihan menyebabkan iskemia uteri
(Prawiro hardjo, 2006:393).
Hubungan
 faktor Penyakit Penyerta Kehamilan dengan
kejadian Pre Eklampsia dan eklampsi
Berdasarkan hasil uji statistik pada penelitian ini yang dilakukan
oleh Riyanti Imron tahun 2013, diperoleh nilai p value=0,158
yang berarti p>=0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada
hubungan yang signifikan antara penyakit penyerta kehamilan
dengan kejadian pre-eklampsia dan eklampsia.
Hal ini bertentangan dengan teori yang mengatakan bahwa pada
keadaan Diabetes dalam kehamilan, terjadi perbedaan dari
keadaan glukosa dalam darah, khususnya kecendrungan
konsentrasi yang lebih tinggi dari angiotensin II plasma, dapat
menyebabkan peningkatan insiden hipertensi pada kehamilan
dengan diabetes dan menjelaskan mengapa pengendalian yang
baik mengarah pada insidens yang lebih rendah (Diabetes pada
Kehamilan : 66).
Hubungan
 faktor Riwayat pre-eklampsia dan eklampsia
pada keluarga dengan Kejadian pre-eklampsia dan
eklampsia.
Berdasarkan hasil uji statistik pada penelitian ini yang dilakukan
oleh Riyanti Imron tahun 2013, diperoleh nilai p value=0,013 yang
berarti p<=0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara Riwayat Pre Eklamsi/Eklamsi keluarga
dengan kejadian pre-eklampsia dan eklampsia.
Hasil ini sesuai dengan teori bahwa terdapat kecendrungan
meningkatnya frekuensi pre-eklampsi atau eklampsi pada anak-
anak dan cucu dari ibu yang menderita pre-eklampsi atau
eklampsi dan bukan pada ipar mereka.
 Hubungan faktor Riwayat Hipertensi dengan
kejadian Pre Eklampsi dan Eklampsia.
Berdasarkan hasil uji statistik pada penelitian ini yang
dilakukan oleh Riyanti Imron tahun 2013, diperoleh nilai p
value=0,000 yang berarti p<=0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
Riwayat hipertensi dengan kejadian pre-eklampsia dan
eklampsia.
Hasil ini sesuai dengan penelitian Rozikhan tahun 2007,
yang mengatakan bahwa ada hubungan antara ibu yang
mempunyai riwayat Hipertensi dengan terjadinya
preeklampsia berat (p=0,042).
Hubungan Pre Eklampsia Terhadap Kejadian Eklampsia.

Berdasarkan hasil uji statistik pada penelitian ini yang


dilakukan oleh Riyanti Imron tahun 2013, diperoleh nilai ρ
(0.001) < α(0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
bahwa ada hubungan antara pre-eklampsia dengan kejadian
eklampsia.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Lilis Fatmawati, dkk tahun 2017, yang
mengatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan pada
pre-eklampsia dengan kejadian eklampsia.
Namun sejalan dengan studi kasus yang dilakukan oleh Mohd
dkk tahun 2017 yang mengatakan eklampsia adalah kejang yang
terjadi pada ibu hamil dengan tanda-tanda pre-eklampsia.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
 Berdasarkan hasil analisa data dan uji statistik dari kedua artikel
atau jurnal tersebut, maka di peroleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada hubungan faktor usia ibu dengan kejadian pre-eklampsi dan eklamsia p-
value = 0,000 (α<0,05).
2. Ada hubungan faktor paritas dengan kejadian pre-eklampsi dan eklamsia p-
value = 0,000 (α<0,052.).
3. Ada hubungan faktor distensi rahim dengan kejadian pre-eklamsia dan
eklamsia p-value = 0,013 (α<0,05).
4. Tidak ada hubungan faktor penyakit penyerta kehamilan dengan kejadian
pre-eklampsia dan eklamsia p-value = 0,158 (α<0,05).
5. Ada hubungan faktor riwayat pre-eklampsia dan eklampsia pada keluarga
dengan kejadaian pre-eklampsia dan eklampsia p-value = 0,013 (α<0,05).
6. Ada hubungan faktor riwayat hipertensi dengan kejadian pre-eklampsia dan
eklampsia p-value = 0,000 (α<0,05).
7. Ada hubungan pre-eklampsia terhadap kejadian eklampsia p-value =
0,001(α<0,05).
THANK
THANK
YOU
YOU

Anda mungkin juga menyukai