Anda di halaman 1dari 24

UPAYA WAJIB PUSKESMAS

Upaya Kesehatan Wajib


Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional dan global serat
yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
1. Upaya Kesehatan Ibu,
Anak, Dan Kb
1. PENGERTIAN:
Upaya dibidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu menyusui, bayi, dan anak balita serta anak
prasekolah.

2. TUJUAN:
 Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi
ibu dan keluarganya
 Meningkatnya derajat kesehatan anak untuk
menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas
manusia seutuhnya.
3. KEGIATAN

a) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui


serta bayi, anak balita, dan anak prasekolah
b) Deteksi dini faktor resiko ibu hamil
c) Pemantauan tumbuh kembang balita
d) Imunisasi tetanus toxoid 2 kali pada ibu hamil serta
BCG, DPT 3 kali, polio 3 kali dan campak 1
kalipada bayi.
e) Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek
dalam mencapai tujuan progran KIA
f) Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita, dan anak
prasekolah untuk macam- macam penyakit ringan.
2. Upaya Promosi Kesehatan
 Dalam Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dijelaskan
bahwa promosi kesehatan merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses
pembelajaran diri dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat,
sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan (Depkes RI, 2008).

 Promosi kesehatan juga berperan dalam proses peningkatan


kualitas pelayanan kesehatan, melalui peningkatan kapasitas
petugas kesehatan agar mampu dan responsif dalam
memberdayakan kliennya dengan kata lain sebagai agen
perubahan yang bertugas menjaga dan meningkatkan
kesehatan klien untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
 Kunjungan puskesmas Kunjungan
rumah dan pemberdayaan berjenjang
Konseling di tingkat keluarga
Dasawisma.

 Masyarakat terdiri dari berbagai tatanan


seperti tatanan :
Rumah tangga
Sarana pendidikan
Tempat kerja
3. Upaya Kesehatan Lingkungan
Definisi

Menurut WHO yaitu terdapat keseimbangan


ekologi antara manusia dan lingkungan
untuk menjamin terciptanya kesehatan bagi
manusia. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan Indonesia) yaitu
terdapatnya keseimbangan ekologi yang
dinamis antar manusia dan lingkungannya
demi tercapainya hidup sehat.
Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang


lingkup kesehatan lingkungan, diantaranya :

a) Penyediaan Air Minum


b) Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
c) Pembuangan Sampah Padat
d) Pengendalian Vektor
e) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh
ekskreta manusia
f) Higiene makanan, termasuk higiene susu
g) Pengendalian pencemaran udara
h) Pengendalian radiasi
i) Kesehatan kerja
j) Pengendalian kebisingan
k) Perumahan dan pemukiman
l) Aspek kesling dan transportasi udara
m) Perencanaan daerah dan perkotaan
n) Pencegahan kecelakaan
o) Rekreasi umum dan pariwisata
p) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan
keadaan
q) Epidemi/ wabah, bencana alam dan perpindahan
penduduk
r) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin
lingkungan.
Sasaran Kesehatan Lingkungan
Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari
pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah sebagai
berikut :
a)Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan
usaha-usaha yang sejenis
b)Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang
sejenis
c)Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang
sejenis
d)Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang
digunakan untuk umum
4. Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat
 Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kesadaran gizi keluarga dalam upaya
meningkatkan status gizi masyarakat
terutama pada ibu hamil, bayi dan anak
balita.
a) Peningkatan Pendidikan Gizi
b) Penanggulangan Kurang Energi Protein
(KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan
Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang
Vitamin A, Dan Kekurangan Zat Gizi
Mikro Lainnya
c) Penanggulangan Gizi Lebih
d) Peningkatan Surveilans Gizi
e) Pemberdayaan Masyarakat Untuk
Mencapai Keluarga Sadar Gizi
5. Upaya Pemberantasan dan
Pencegahan Penyakit Menular
Tugas :
Merencanakan, melaksanakan pembinaan
dan koordinasi serta pengawasan dan
pengendalian kegiatan pencegahan dan
pemberantasan penyakit.

Tujuan :
Menurunkan angka kesakitan, kematian
dan kecacatan akibat penyakit menular
dan penyakit tidak menular
Kegiatan Pokok
1. Pencegahan dan Penanggulangan faktor
risiko.
2. Peningkatan imunisasi.
3. Penemuan dan tata laksana penderita
4. Peningkatan surveilans epidemiologi dan
penanggulangan wabah
5. Peningkatan KIE pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
Surveilans Penyakit Menular
 Upaya rutin dalam pengumpulan, analisis
dan diseminasi data yang relevan yang
diperlukan untuk mengatasi masalah-
masalah kesehatan masyarakat
 Merupakan garis terdepan dari Sistem
Kewaspadaan Dini kita dalam upaya
mencegah dan memberantas penyekit
menular
6. Upaya Pengobatan Dasar
Tujuan

Menjamin ketersediaan, pemerataan,


mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan
kesehatan termasuk obat tradisional,
perbekalan kesehatan rumah tangga, dan
kosmetika.
Kegiatan Pokok
 Peningkatan ketersediaan dan pemerataan
obat dan perbekalan kesehatan diseluruh
Puskesmas dan jaringannya.
 Peningkatan mutu penggunaan obat dan
perbekalan kesehatan.
 Peningkatan keterjangkauan harga obat dan
perbekalan kesehatan terutama untuk
penduduk miskin.
 Peningkatan mutu pelayanan farmasi
komunitas dan rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA

1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004
2. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2
0857/4/Chapter%20II.pdf
3. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2
0857/4/Chapter%20II.pdf
4. http://dinkes.probolinggokota.go.id
5. http://keslamsel.wordpress.com
6. http://www.dinkes-kabtangerang.go.id
7. http://zietraelmart.multiply.com/journal/item/77
8. http://dinkes.brebeskab.go.id/index.php/kesehata
n/73-mengembalikan-peran-puskesmas

Anda mungkin juga menyukai