Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN USIA LANSIA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan
kita. Keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan
bagiannya dan di keluarga juga semua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang
berarti. Tahun 1960, keluarga di Indonesia sekitar 30 juta, tahun 1990-an menjadi 35-
40 juta, dan pada awal abad ke-21 diperkirakan berlipat jumlahnya menjadi 60-65 juta
(BKKBN, 1996).
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan sistematis untuk bekerja sama dengan keluarga dan
individu sebagai anggota keluarga. Keluarga sebagai unit pelayanan perawatan sebab
keluarga unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut
kehidupan bermasyarakat. Keluarga sebagai kelompok dapat menimbulkan,
mencegah, mengabaikan, atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam
kelompoknya sendiri. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, penyakit
yang diderita salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi keluarga tersebut,
karena keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-
usaha kesehatan masyarakat.
Keluarga mempunyai tahap perkembangan dan tugas perkembangan yag harus
diselesaikan pada tahapnya, khususnya tugas perkembangan keluarga pada usia
dewasa akhir. Banyaknya masalah dan perubahan yang terjadi pada masa tua seperti
bagaimana mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling
menyenangkan pasanganya, adpatasi dengan perubahan yang akan terjadi: kehilangan
pasangan, kekuatan fisik, dan penghasilan keluarga, mempertahankan keakraban
pasangan dan saling merawat, serta melakukan life review masa lalu, memungkinkan
suatu keluarga untuk memahami bagaimana memberikan asuhan keperawatan yang
baik. Untuk itu pada Bab ini, penulis ingin menguraikan berbagai hal yang
berhubungan dengan keluarga dan perkembangan pada dewasa akhir yang merupakan
dasar untuk menentukan masalah dan melaksanakan asuhan keperawatan keluarga.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan khusus penulis dalam menyusun makalah ini agar mahasiswa mengetahui
konsep dasar keluarga dan usia dewasa akhir, mengetahui tahap perkembangan usia
dewasa akhir, mengetahui tugas perkembangan pada keluarga dan asuhan
keperawatan keluarga pada tahap usia dewasa akhir.

C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep dasar keluarga?
2. Apa karakteristik keluarga dengan usia lansia?
3. Apa tugas perkembangan keluarga?
4. Apa peran perawat dalam perkembangan keluarga?
5. Bagaimana pertimbangan Kesehatan pada suhan keperawatan keluarga dengan
lansia?
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Keluarga


A. Definisi Keluarga

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan, emosional dan individu yang mempunyai peran masing-
masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 1998).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan
anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno, 2004).
Menurut WHO (1969), keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi, atau perkawinan.
Menurut Departemen Kesehatan RI, 1998. Keluarga adalah unit terkecil dari
suatu masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan bebrapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.

B. Definisi Lansia

2.2 Karakteristik Keluarga dengan Lansia


1. Karakteristik positif
a) Mendapatkan banyak pengalaman dalam hidupnya
b) Perkembangan psikososial : sisa hidup sebagai arti hidup keseluruhan,
bertanya-tanya.
c) Perkembangan emosional : arif, bijaksana, percaya
d) Perkembangan moral atau agama : lebih berorientasi pada agama,
perbahan sistem nilai dari orientasi materi ke orientasi nilai
e) Spiritualitas yang semakin matang
f) Menerima kematian
g) Adaptasi keperibahan kemampan fisik terpenting
h) Kebebasan untuk kehidupan :pengembangan hob baru, pengunduran diri,
situasi keluarga dan kesehatan
i) Menerima keunikan terhadap pribadi
2. Karakteristik Negatif
a. Mengalami perubahan fisiologis, misalnya pada wanita mengalami
menopaus
b. Mengalami perubahan mental
c. Mengalami perubahan psikososial, Pensiun
Sadar akan kematian
d. Kehilangan hubungan dengan teman dan keluarga
e. Kadang-kadang bersifat menang sendiri
f. Rasa kehilangan dan memandang rendah orang lain
g. Timbulnya penyakit kronis

2.3 Tugas Perkembangan Keluarga dengan Lansia


Tugas keluarga di bidang Kesehatan:
a. Mengenal masalah Kesehatan keluarga
b. Memutuskan Tindakan Kesehatan yang tepat bagu keluarga
c. Merawat anggota keluarga yang mengalami masalah Kesehatan
d. Memodifiksi lingkungan keluarga untuk menjamin Kesehatan keluarga.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan Kesehatan disekitar bagi keluarga.

Tugas-Tugas Perkembangan Lansia ;

1. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan


2. Mempertahankan terhadap hidup seseorang merupakan suatu prediktor
kesejahteraan yang baik ntuk lansia. Kebanyakan lansia tinggal dirumahnya
sendiri yang pada umumnya dapat menyesuaikan diri lebih baik dari pada
yang tinggal dirumah anak atau keluarga mereka. Perumahan setelah masa
pensiun sering kali menjadi masalah meskipun kebanyakan lansia memiliki
rumah sendiri tetapi sebagian besar rumah telah tua dan rusak.
3.  Menyesuaikan pendapatan yang menurun
Saat pensiun terjadi penurunan pendapatan secara tajam seiring berjalannya
waktu pendapatan menurun kebutuhan meningkat seiring unculnya masalah
kesehatan megakibatkan penggunaan pelayanan kesehatan meningkat.
4. Mempertahankan hubungan perkawinan
Perkawinan mempunyai kontribusi yang besar bagi moral dan aktivitas yang
berlangsung bagi pasangan lansia. Riset menunjukkan meskipun terjadi
penurunan kapasitas seksual secara perlahan-perlahan namun keinginan
dalam kegiatan seksual terus, bahkan meningkat walaupun menurun karena
adanya masalah sosio emosional.
5. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan peran
Secara umum merupakan tugas perkembangan yang paling traumatis.
Menurut penelitian lansia, bahwa lansia wanita lebih mendeita karena
kematian pasangannya disbanding pria. Lansia menyadari kesadaran akan
sebagai proes kehidupan yang normal, akan tetapi kesadaran akan
menyesuaikan dengan mmudah terhadap kematian.
6. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
Keluarga merupakan fokus interaksi social dan sumber utama dukungan
social. Lansia biasanya menarik diri dari aktifitas-aktifitasnya. Hubungan
dengan pasangan anak dan cucu-cucunya menjadi lebih penting. Anggota
keluarga merupakan sumber utama bantuan interaksi social
7. Melakukan Life review
Berbicara tentang kehidupan masa lalu lansia menjadi aktifitas yang vital dan
umum karena aktifitas ini menggambarkan suatu penelaahan terhadap arti
sentral dari kehidupan lansia.

2.4 Peran Perawat dalam Keperawatan Keluarga


Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada
keluarga sebagai unitpelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat. Fungsi
perawat membantu keluarga untuk menyelesaikanmasalah kesehatan dengan cara
meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas
perawatankesehatan keluarga. Peran perawat dalam melakukan perawatan
kesehatan keluarga adalah sebagai berikut:
1) Pendidik
Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar
Keluarga dapat melakukanprogram asuhan kesehatan secara mandiri dan
Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga.
2) Koordinator
Koordinasi diperlakukan pada perawatan agar pelayanan comprehensive dapat
dicapai, koordinasi juga diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau
terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpeng tindih dan
pengulangan.
3) Pelaksana
Perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan keluarga
dengan menggunakanmetode keperawatan.
4) Pengawas Kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan home visite yang teratur
untukmengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
5) Konsultan
Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan. Agar keluargamau meminta nasehat kepada perawat, hubungan
perawat dan klien harus terbina dengan baik, kemampuanperawat dalam
menyampaikan informasi dan kialitas dari informasi yang disampaikan secara
terbuka dan dapatdipercaya
6) Kolaborasi
Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan anggota tim
kesehatan lainuntuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal.
7) Fasilitator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial
ekonomi, sehingga perawatharus mengetahui sistem pelayanan kesehatan
seperti rujukan dan penggunaan dana sehat.
8) Penemu Kasus
Menemukan dan mengidentifikasi masalah secara dini di masyarakat sehingga
menghindarkandari ledakan kasus atau wabah.
9) Modifikasi Lingkungan
Mampu memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah
maupun masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat.

2.5 Pertimbangan Kesehatan pada Keluarga dengan Lansia


Masalah-masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia berbeda dari orang
dewasa. Masalah kesehatan pada lansia sering disebut sebagai sindroma geriatri
yaitu kumpulan gejala-gejala mengenai kesehatan yang sering dikeluhkan oleh
para lanjut usia dan atau keluarganya (istilah 14 I), yaitu :
1. Immobility (kurang bergerak)
2. Instability (mudah jatuh)
3. Incontinence (beser BAB/BAK)
4. Intellectual impairment (gangguan intelektual/ demensia)
5. Infection (infeksi)
6. Impairement of hearing, vision and smell (gangguan pendengaran, penglihatan
dan penciuman)
7. Isolation (Depression)
8. Inanition (malnutrisi)
9. Impecunity (kemiskinan)
10. Iatrogenic (menderita penyakit pengaruh obat-obatan)
11. Insomnia(sulit tidur)
12. Immuno-defficiency (penurunan sistem kekebalan tubuh)
13. Impotence(Gangguan seksual)
14. Impaction (sulit buang air besar)

Anda mungkin juga menyukai