Anda di halaman 1dari 48

KONSEP KESEHATAN

KELUARGA
Zulfikar Muhammad

PRODI D3 KEPERAWATAN
STIKES KEPANJEN
TIU: mahasiswa dapat memahami konsep-
konsep kesehatan keluarga sebagai dasar
aplikasi asuhan keperawatan keluarga
TIK: mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan alasan keluarga sebagai unit
pelayanan kesehatan
2. Menyebutkan tugas-tugas keluarga di bidang
kesehatan
3. Menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan keluarga
4. Memahami hambatan-hambatan dalam
memecahkan masalah kesehatan keluarga
Pengertian Keluarga
 Unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari kepala keluarga serta
beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan
 Keluarga sebagai dua atau lebih
individu yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinana atau
adopsi yg Hidup satu rumah saling
interaksi satu sama lain sesuai dengan
perang masing2 dan menciptakan dan
mempertahankan suatu budaya
 Dua atau lebih individu yang tergabung
karena ikatan tertentu untuk saling
membagi pengalaman dan melakukan
pendekatan emosional, serta
mengidentifikasi diri mereka sebagai
bagian dari keluarga
 Dua orang atau lebih yang dibentuk
berdasarkan ikatan perkawinan yg sah,
mampu memenuhi kebutuhan hidup
spiritual dan materiil yang layak,
bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hub.
Yg selaras dan simbang antara anggota
keluarga dan masy. Serta
lingkungannya.
Allender & Spradley (2001)
Tradisional
 Nuclear Family
 Extended Family
 Dyad Family
 Single Parent
 Single Adult
 Keluarga Usia Lanjut
Non tradisional
 Commune Family
 Individu yang tinggal satu rmah tnpa
ada ikatan pernikahan
 Homoseksual/lesbian
 dll
Carter & Mc Goldrick (1988) dalam
Setiawati & Dermawan 2005
Freadman 1998
Keluarga sebagai Unit Pelayanan
Kesehatan
 Masalah kesehatan keluarga saling
berkaitan & saling mempengaruhi
antara sesama anggota keluarga

 Akan mempengaruhi pula keluarga-


keluarga di sekitarnya atau masyarakat
secara keseluruhan
Alasan Keluarga Sebagai Unit
Pelayanan (Ruth B Freeman, 1981)
1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat &
merupakan lembaga yang menyangkut
kehidupan masyarakat.
2. Keluarga sebagai kelompok dapat
menimbulkan, mencegah, mengabaikan, atau
memperbaiki masalah kesehatan kelompoknya
3. Masalah kesehatan dalam keluarga saling
berkaitan, dan berpengaruh terhadap anggota
keluarga lainnya.
Alasan Keluarga... (cont.)

4. Dalam memelihara kesehatan anggota


keluarga sebagai individu (pasien),
keluarga tetap berperan sebagi pengambil
keputusan dalam memelihara kesehatan
para anggotanya.
5. Keluarga merupakan perantara efektif
dan mudah untuk berbagai upaya
kesehatan masyarakat.
Karakteristik Keluarga sebagai
Klien
1. Setiap keluarga mempunyai cara yg unik dalam
menghadapi masalah kesehatan para anggotanya
2. Keluarga mempunyai perbedaan dari beberapa
segi:
 Pola komunikasi
 Pengambilan keputusan
 sikap & nilai-nilai keluarga
 Kebudayaan
 Gaya hidup
 Letak geografis (desa/ kota)
 Kemandirian keluarga
PERKEMBANGAN KELUARGA

 Tahap I. Pasangan Baru (Keluarga Baru)


 Tahap II. Keluarga “Child-bearing” (Kelahiran Anak
Pertama)
 Tahap III. Keluarga dengan Anak Prasekolah
 Tahap IV. Keluarga dengan Anak Sekolah
 Tahap V. Keluarga dengn Anak Remaja
 Tahap VI. Keluarga dengan Anak Dewasa (Pelepasan)
 Tahap VII. Keluarga Usia Pertengahan
 Tahap VIII. Keluarga Usia Lanjut

www.themegallery.co
m
Company Logo
5 Tugas Keluarga di Bidang
Kesehatan
1. Mengenali masalah kesehatan
2. Mengambil keputusan yang tepat
terhadap masalah kesehatan tersebut
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
4. Memelihara lingkungan yang
mendukung kesehatan
5. Memanfaatkan sumber/ fasilitas
kesehatan yang ada di masyarakat
TUGAS 1: Mengenali masalah
kesehatan

1. Memiliki pengetahuan kesehatan cukup


2. Mengetahui fakta-fakta kesehatan
3. Tidak takut menghadapi masalah
kesehatan
4. Memiliki kemauan belajar
5. Memiliki sikap dan falsafah kesehatan
yang positif
TUGAS 2: Mengambil keputusan
yang tepat
1. Mengenali & memahami sifat & dampak
masalah kesehatan
2. Memilih tindakan yang tepat di antara
beberapa pilihan
3. Mampu memecahkan masalah
berdasarkan pengetahuan yg cukup
4. Mendapat informasi tepat tentang
tidakan kesehatan
TUGAS 3: Merawat anggota keluarga
yang sakit

1. Mengetahui keadaan & perkembangan


penyakit
2. Mengetahui perawatan yang dibutuhkan
3. Sikap positif terhadap anggota keluarga
yang sakit
4. Memiliki fasilitas yg diperlukan untuk
perawatan
TUGAS 4: Memelihara lingkungan
yang mendukung kesehatan

1. Mengetahui keuntungan/ manfaat


pemeliharaan lingkungan rumah
2. Mengetahui pentingnya sanitasi untuk
usaha pencegahan penyakit
3. Memiliki kekompakan keluarga dalam
menjaga lingkungan yang sehat
TUGAS 5: Memanfaatkan sumber/
fasilitas kesehatan masyarakat
1. Mengetahui keberadaan fasilitas
kesehatan
2. Memahami keuntungan yg dapat
diperoleh dari fasilitas kesehatan
3. Mendapat rasa percaya & pengalaman
menyenangkan dari petugas kesehatan
4. Memanfaatkan fasilitas kesehatan yg ada
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan keluarga

 Faktor utama yang dapat mempengaruhi


kesehatan keluarga adalah keadaan sosial-
ekonomi yang rendah
 Kemiskinan akan sangat mempengaruhi sangat
mempengaruhi kemmapuan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan gizi, perumahan &
lingkungan yg sehat, pendidikan & kebutuhan2
penting lainnya
Lingkaran Penyakit dan
Kemiskinan
Hambatan dalam Memecahkan
Masalah Kesehatan Keluarga

Hambatan dari Keluarga:


1. Pendidikan keluarga yang rendah
2. Keterbatasan sumber daya
3. Kebiasaan-kebiasaan yang melekat
4. Sosial Budaya tidak menunjang
Hambatan dalam Memecahkan
Masalah… (cont.)

Hambatan dari Perawat:


 Sarana dan prasarana yang tidak
menunjang
 Kondisi alam (geografi sulit)
 Kesulitan berkomunikasi (bahasa)
 Keterbatasan perawat tentang kultur
keluarga.
Koping keluarga
Proses dan strategi koping keluarga
berfungsi sebagai proses atau mekanisme vital
yang memfasilitasi fungsi keluarga. Tanpa
koping keluarga yang efektif, fungsi afektif,
sosialisasi, ekonomi dan perwatan kesehatan
tidak dapat tercapai.
Konsep stres dan koping dasar
Stress adalah ketegangan dalam seseorang atau sistem sosial dan
merupakan reaksi terhadap situasi yang menimbulkan tekanan
(burgess,1978)

Stressor adalah agen pemrakasa atau presipitasi yang mengaktifkan


proses stres.

Persepsi anggota keluarga/keluarga adalah interpretasi anggota


keluarga secara tunggal atau kolektif menyusun pengalaman mereka.

Koping terdiri atas upaya pemecahan masalah yang dihadapi oleh


individu dengan tuntutan yang sangat relevan dengan kesejahteraannya,
tetapi membebani sumber seseorang
Koping keluarga adalah proses aktif saat keluarga
memanfaatkan sumber keluarga yang ada dan
mengembangkan perilaku serta sumber baru yg akan
memperkuat unit keluarga dan mengurangi dampak
peristiwa hidup penuh stress

Krisis keluarga adalah kondisi kekacauan, tidak


teratur, atau ketidakmampuan dalam sistem keluarga
yang berlangsung terus-menerus
Adaptasi keluarga adalah proses saat keluarga
terlibat dalam respon langsung terhadap tuntutan
stresor yang ekstensif dan menyadari bahwa
perubahan sistemik dibutuhkan dalam unit keluarga
untuk memperbaiki stabilitas fungsional dan
memperbaiki kepuasan dan kesejahteraan keluarga.
Koherensi keluarga yaitu pandangan
disposisional yang luas
Resilience keluarga adalah proses adaptasi
dalam sistem keluarga.
Fase waktu stress dan strategi
koping
1. Periode Antrestres
Dalam periode sebelum benar-benar melawan stresor,
antisipasi kadang mungkin terjadi; terdapat kesadaran
terhadap bahaya yg mengancam atau ancaman situasi yang
di rasakan.
2. Periode Stres Aktual
Terdapat strategi defensif dan bertahan yang sangat dasar
yang digunakan selama periode ini
3. Periode Pascastres
Terdiri dari strategi untuk mengembalikan keluarga ke
keadaaan homeostasis yang seimbang
Stresor dan dampaknya
Ada 7 peristiwa hidup yang paling
menimbulkan stres dalam skala FILE total:
1. Kematian seorang anak
2. Kematian salah satu orang tua atau pasangan
3. Pasangan atau orang tua bercerai
4. Adanya penganiayaan fisik atau seksual atau
kekerasan dalam keluarga
5. Anggota memiliki cacat fisik atau sakit kronik
6. Pasangan atau orang tua selingkuh
7. Anggota dipenjara atau penahanan sementara
pada anak-anak
 Dengan mengkaji keseimbangan antara
stresor dan sifat serta kekuatan unsur-unsur
pendukung didalam maupun diluar atau
keluarga, seseorang dappt mengurangi
potensi stresor atau membangun dan
memperkuat sumber keluarga.
Strategi Koping Keluarga
Strategi koping keluarga adalah
spesifik-situasi. Perbedaan situasi dan
masalah membutuhkan pemecahan masalah
yang berbeda, yaitu, respons koping yang
berbeda perlu diterapkan.
Jenis- jenis strategi koping
keluarga
Mengandalkan kelompok keluarga,
Saling berbagi yg lebih besar,
Memperkuat kohesi keluarga,
Dan fleksibilitas peran
 menormalkan,mengendalikan makna
masalah dengan membingkai ulang &
penilaian pasif, pemecahan masalah
bersama, dan mendapatkan informasi &
pengetahuan.
 menitikberatkan pada kejujuran
dan terbuka serta menggunakan
humor dan tawa
2) Strategi koping keluarga eksternal terdiri
atas:
a) Memelihara jalinan komunitas yang aktif

b) Menggunakan sistem dukungan sosial

c) Mencari dukungan spiritual


Strategi Koping disfungsional
keluarga
Selain strategi koping keluarga internal dan eksternal,
literatur kesehatan jiwa mengidentifikasi strategi koping
disfungsional keluarga. Strategi ini digunakan keluarga dalam
menghadapi stres dan kemalangan yang mencelakai baik
anggota keluarga maupun keluarga pada periode jangka
panjang dan konsisten:
a. Penyangkalan masalah keluarga: mengkambinghitamkan,
penggunaan ancaman, mitos keluarga, orang ketiga,
pseudomutualitas, dan otoritarinisme.
b. Perpecahan dan kecanduan keluarga

c. Kekerasan dalam keluarga: penganiayaan


pasangan, penganiayaan anak, penganiayaan
saudara kandung, penganiayaan lansia , dan
penganiayaan homoseksual.
 Strategi koping tertentu dinyatakan secara
luas sebagai hal yang sangat bermanfaat
disini, misalnya dukungan sosial, spritual,
dan mendapatkan informasi dan
pengetahuan berkenaan dengan penyakit
keluarga.
Faktor yang mempengaruhi
koping
1. Perbedaan gender dalam koping
2. Variasi sosbud dalam koping keluarga
3. Dampak gangguan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai