Anda di halaman 1dari 12

Proses Keperawatan keluarga

Menurut Friedman (1998:54), Proses keperawatan merupakan pusat bagi semua tindakan keperawatan, yang dapat diaplikasikan dalam situasi apa saja, dalam kerangka referensi tertentu, konsep tertentu, teori atau falsafah. Friedman dalam Proses keperawatan keluarga juga membagi dalam lima tahap proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian terhadap keluarga , identifikasi masalah keluarga dan individu atau diagnosa keperawatan, rencana perawatan, implemntasi rencana pengerahan sumber-sumber dan evaluasi perawatan. Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga menurut Effendi (2004) dengan melalui membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga yaitu dengan mengadakan kontrak dengan keluarga , menyampaikan maksud dan tujuan, serta minat untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga , menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan kebutuhan kesehatan yang dirasakan keluarga dan membina komunikasi dua arah dengan keluarga . Friedman (1998: 55) menjelakan proses asuhan keperawatan keluarga terdiri dari lima langkah dasar meliputi :

Pengkajian Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga . Agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga , perawat diharapkan menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan sehari-hari), lugas dan sederhana (Suprajitno: 2004). Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian meliputi pengumpulan informasi dengan cara sistematis dengan menggunakan suatu alat pengkajian keluarga , diklasifikasikan dan dianalisa (Friendman, 1998: 56). a. Pengumpulan data 1) Identitas keluarga yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempat tinggal, dan tipe keluarga . 2) Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarga a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti. b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi. c. Riwayat keluarga inti

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.

d. Riwayat keluarga sebelumnya Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri. 3) Latar belakang budaya /kebiasaan keluarga o Kebiasaan makan Kebiasaan makan ini meliputi jenis makanan yang dikosumsi oleh keluarga . o Pemanfaatan fasilitas kesehatan Perilaku keluarga didalam memanfaatkan fasilitas kesehatan merupakan faktor yang penting dalam penggelolaan penyakit. o Pengobatan tradisional Merupakan pilihan bagi keluarga untuk menentukan pengobatan yang diinginkan ataupun alternative pilihan yang dipilih yaitu pengobatan tradisional. 4) Status Sosial Ekonomi o Pendidikan Tingkat pendidikan keluarga mempengaruhi keluarga dalam mengenal suatu penyakit dan pengelolaannya. Berpengaruh pula terhadap pola pikir dan kemampuan untuk mengambil keputusan dalam mengatasi masalah dangan tepat dan benar. o Pekerjaan dan Penghasilan Penghasilan yang tidak seimbang juga berpengaruh terhadap keluarga dalam melakukan pengobatan dan perawatan pada angota keluarga yang sakit salah satunya disebabkan karena suatu penyakit. Menurut (Effendy,1998) mengemukakan bahwa

ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit salah satunya disebabkan karena tidak seimbangnya sumber-sumber yang ada pada keluarga .

5) Tingkat perkembangan dan riwayat keluarga Menurut Friedmen (1998:125), Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini termasuk riwayat perkembangan dan kejadian serta pengalaman kesehatan yang unik atau berkaitan dengan kesehatan yang terjadi dalam kehidupan keluarga yang belum terpenuhi berpengaruh terhadap psikologis seseorang yang dapat mengakibatkan kecemasan. 6) Aktiftas Pola aktifitas yang dipilih oleh suatu keluarga dapat berpengaruh terhadap terjadinya suatu penyakit dan gaya hidup suatu keluarga . 7) Data Lingkungan o Karakteristik rumah Cara memodifikasikan lingkungan fisik yang baik seperti lantai rumah, penerangan dan fentilasi yang baik dapat mengurangai faktor penyebab terjadinya suatu penyakit. o Karakteristik Lingkungan Menurut (friedman,1998 :22) derajad kesehatan dipengaruhi oleh lingkungan. Ketenangan lingkungan sangat mempengaruhi derajat kesehatan. 8) Struktur keluarga o Pola komunikasi Menurut (Friedman, 1998) Semua interaksi perawat dengan pasien adalah berdasarkan komunikasi. Istilah komunikasi teurapetik merupakan suatu tekhnik diman usaha mengajak pasien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaan. Tekhnik tersebut mencakup ketrampilan secara verbal maupun non verbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi. o Struktur Kekuasaan Kekuasaan dalam keluarga mempengaruhi dalam kondisi kesehatan, kekuasaan yang otoriter dapat menyebabkan stress psikologik. o Struktur peran Menurut Friedman(1998), anggota keluarga menerima dan konsisten terhadap peran yang dilakukan, maka ini akan membuat anggota keluarga puas atau tidak ada konflik dalam peran, dan sebaliknya bila peran tidak dapat diterima dan tidak sesuai dengan harapan maka akan mengakibatkan ketegangan dalam keluarga . 9) Fungsi keluarga o Fungsi afektif

keluarga harus saling menghargai satu dengan yang lainnya agar tidak menimbulkan suatu permasalahan maupun stressor tertentu bagi anggota keluarga itu sendiri. o Fungsi sosialisasi .

keluarga memberikan kebebasan bagi anggota keluarga dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Bila keluarga tidak memberikan kebebasan pada anggotanya, maka akan mengakibatkan anggota keluarga menjadi sepi. Keadaan ini mengancam status emosi menjadi labil dan mudah stress. o Fungsi kesehatan Menurut suprajitno (2004) fungsi mengembangkan dan melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah. Hal-hal yang perlu dikaji untuk mengetahui sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah : a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga memahami fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi: pen gertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah. b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah ; 1) Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah 2) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga 3) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami 4) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari penyakit 5) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan. 6) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada. 7) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan. 8) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah. c. Mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, termasuk kemampuan memelihara lingkungan dan menggunakan sumber/fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah ; 1). Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangnan perawatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi masalah kesehatan/ penyakit.

2). Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan. 3). Keterampilan keluarga mengenai macam perawatan yang diperlukan memadai. 4). Apakah keluarga mempunyai pandangan negatif terhadap perawatan yang diperlukan 5). Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri dalam keluarga 6). Apakah keluarga kurang dapat memelihara keuntungan dalam memelihara lingkungan dimasa mendatang. 7). Apakah keluarga mempunyai upaya penuingkatan kesehatan dan pencegahan penyakit 8). Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan bagaimana pandangan keluarga akan fasilitas tersebut. 9). Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik, pengobatan dan rehabilitasi). 10). Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan pencegahan. 4. Fungsi reproduksi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah : a. b. c. Berapa jumlah anak Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga . 5. Fungsi ekonomi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah : a. b. Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat sdalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga .

F. Stress dan Koping keluarga 1. a. Stressor jangka pendek dan panjang Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan. b. Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan. 2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi/stressor. 3. Strategi koping yang digunakan

Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan. 4. 5. Strategi adaptasi disfungsional Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan

G. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga . Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

H. Harapan keluarga Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.

10) Pola istirahat tidur Istirahat tidur seseorang akan terganggu manakala sedang mengalami masalah yang belum terselesaikan. 11) Pemeriksaan fisik anggota keluarga Sebagaimana prosedur pengkajian yang komprehensif, pemeriksaan fisik juga dilakukan menyeluruh dari ujung rambut sampai kuku untuk semua anggota keluarga . Setelah ditemukan masalah kesehatan, pemeriksaan fisik lebih terfokuskan. 12) Koping keluarga Bila ada stressor yang muncul dalam keluarga , sedangkan koping keluarga tidak efektif, maka ini akan menjadi stress anggota keluarga yang berkepanjangan. 13) Pengkajian Lingkungan a. Karakteristik rumah Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, type rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta denah rumah. b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan. c. Mobilitas geografis keluarga Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga dengan masyarakat. e. Sistem pendukung keluarga Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.

2. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon manusia atas perubahan pola interaksi potensial atau aktual individu. Perawat secara legal dapat mengidentifikasi dan menyusun intervensi masalah keperawatan. Kolaborasi dan koordinasi dengan anggota tim lain merupakan keharusan untuk menghindari kebingungan anggota akan kurangnya pelayanan kesehatan. Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada PES dimana untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA. Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari : Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan) Resiko (ancaman kesehatan) Keadaan sejahtera (wellness)

Contoh diagnosa keperawatan keluarga ; Diagnosa Keperawatan keluarga Aktual Contoh 1 a. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi. b. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mengambil keputusan/tindakan untuk mengatasi masalah kekurangan nutrisi. c. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dangan masalah kekurangan nutrisi.

Pada contoh diatas, yang menjadi etiologi (tugas keluarga ) mengandung 3 unsur yaitu ketidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidak mauan mengambil keputusan dan ketidak mampuan merawat, maka dari 3 diagnosa tersebut cukup hanya menentukan 1 (satu) diagnosa yaitu diagnosa yg ketiga, akan tetapi dalam metrumuskan tujuan dan intervensi harus melibatkan ketiga etiologi tersebut Contoh 2 Perubahan peran dalam keluarga (bapak S) berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga mengenal masalah peran suami Contoh 3 Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (ibu A) keluarga bapak B berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik). Diagnosa Keperawatan keluarga Resiko (ancaman) Sudah ada data yang menunjangtapi belum terjadi gangguan, misalnya lingkungan rumah kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat, dsb.

Contoh a. Resiko terjadi konflik pada keluarga bapak B berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah komunikasi b. Resiko gangguan perkembangan pada Balita (Anak S) keluarga bapak B berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mellakukan stimulasi terhadap Balita. Diagnosa Keperawatan keluarga Sejahtera/Potensial Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkan . Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak menggunakan etiologi. Contoh a. Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga bapak R b. Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak L) keluarga bapak R c. Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga bapak R

3. Menyusun prioritas Friedman (1998:64), menjelaskan perencanaan perawatan meliputi seleksi bersama yang dirancang untuk mencapai tujuan. Faktor penetapan prioritas perasaan peka terhadap klien dan efek terpeutik terhadap tindakan dimasa mendatang.

Cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga :

NO 1 Sifat masalah

KRITERIA Aktual (Tidak/kurang sehat) Ancaman kesehatan Keadaan sejahtera

SKOR

BOBOT

3 2 1 1

Kemungkinan masalah dapat diubah Mudah Sebagian Tidak dapat 2 1 0 2

Potensi masalah untuk dicegah Tinggi Sedang Rendah 3 2 1 1

Menonjolnya masalah Masalah berat, harus segera ditangani Ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani Masalah tidak dirasakan 0 2 1 1

Skoring : Skor _____________ x Bobot Angka tertinggi Catatan : Skor dihitung bersama dengan keluarga Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas Kriteria 1

Sifat masalah ; bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga Kriteria 2

Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktorfaktor sebagai berikut : Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu. Sumber daya masyarakat dalam bentuk fadsilitas, organisasi dalam masyarakat dan dukungan masyarakat Kriteria 3

Potensi masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan : Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki masalah. Adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka menambah pot ensi untuk mencegah masalah. Kriteria 4

Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga .

4. Menyusun tujuan Friedman (1998:64) menjelaskan perencanaan meliputi perumusan tujuan yang berorientasi kepada klien kemungkinan sumber-sumber penggambaran pendekatan alternatif untuk memenuhi tujuan dan operasional perencanaan. Ada 3 kegiatan menurut Friedman (1998:64) yaitu: 1. Tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur langsung dan spesifik 2. Tujuan jangka menengah 3. Tujuan akhir atau jangka panjang yang sifatnya umum dan mempunyai tujuan

Perencanaan Keperawatan keluarga Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria

dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

Implementasi Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap

keluarga mencakup hal-hal dibawah ini ; 1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara : a. b. c. a. b. c. a. b. c. Memberikan informasi Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan Mendemonstrasikan cara perawatan Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah Mengawasi keluarga melakukan perawatan sehat, dengan cara ; a. b. Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin

2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara :

3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara :

4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi

5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara : a. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada Evaluasi Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk menilai keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga . Unyuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga . Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.

S O A P :

: :

Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi keperawatan. Misal : keluarga mengatakan nyerinya berkurang. Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan. Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan. Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan diagnosa keperawatan.

Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi.

Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.

Anda mungkin juga menyukai