PENDAHULUAN
1
Rumah Tangga merupakan unit terkecil dalam lingkungan. Perilaku hidup
yang bersih dan sehat selayaknya harus diterapkan dan ditanamkan kepada
seluruh anggota keluarga. Peranan keluarga dalam sebuah rumah memegang
kunci utama untuk meningkatkan kualitas kesehatan sejak dini. Karena jika
keluarga sehat, akan membentuk masyarakat yang sehat pula. Untuk itu, Sehat
harus diawali dari dalam rumah sendiri.
Dengan menerapkannya terlebih dahulu di lingkungan rumah tangga,
maka otomatis akan lebih mudah menerapkan ke lingkungan yang lebih luas lagi,
yaitu masyarakat. Karena kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku
dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat, dan menciptakan lingkungan sehat di
rumah tangga. Oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan
oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangakan oleh semua pihak secara
keseluruhan (totalitas)
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari diselesaikannya makalah ini adalah :
a. Menambah pengetahuan pembaca mengenai Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
khususnya di dalam rumah tangga
b. Mengetahui definisi dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
c. Mengetahui tujuan dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
d. Mengetahui manfaat dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
e. Mengetahui sasaran dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
f. Mengetahui indikator-indikator Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah
Tangga
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
a) Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan
anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS.
b) Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.
2.3 Manfaat PHBS di Rumah Tangga
I. Manfaat PHBS bagi rumah tangga :
a. Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah
sakit
b. Anak tumbuh sehat dan cerdas
c. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan
meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang
dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi
seperti biaya pendidikan, pemenuhan gizi keluarga dan modal
usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.
4
2.5 Indikator PHBS di Rumah Tangga
Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan
Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang
memenuhi 7 indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat sebagai
berikut :
5
.Tanda bahaya persalinan :
a. Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
b. Keluar darah dari jalan lahir sebeium melahirkan
c. Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir
d. Tidak kuat mengejan
e. Mengalami kejang-kejang
f. Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas
g. Air ketuban keruh dan berbau
h. Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar
i. Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
6
Kapan dan bagaimana ASI diberikan :
Sebelum menyusui ibu harus yakin mampu menyusui bayinya dan
mendapat dukungan dari keluarga.
Bayi segera diteteki/disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit
setelah melahirkan untuk merangsang agar ASI cepat keluar dan
menghentikan pendarahan.
Teteki/susui bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, setelah itu
berikan ASI sesuai kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui tidak perlu
dibatasi, dan berikan ASI dari kedua payudara secara bergantian.
Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi berusia
6 bulan, selain ASI diberikan pula Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
dalam bentuk makanan lumat dan jumlah yang : sesuai dengan
perkembangan umur bayi. 5.Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi
berusia 2 tahun.
7
Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan
dengan kapas yang telah direndam air hangat.
Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang
terhisap bisa keluar dengan cara meletakkan bayi tegak lurus pada ibu dan
perlahan-lahan diusap belakangnya sampai bersendawa. Udara akan keluar
dengan sendirinya.
8
4.Susui bayi sesering mungkin dan kedua payudara kin dan kanan secara
bergantian hingga bayi tenang dan puas.
9
Manfaat mencuci tangan :
o Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
o Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri,
Typhus, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan Akut
(ISPA), flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
o Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
10
Cara memelihara jamban sehat :
o Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
o Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan
bersih.
o Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
o Tidak ada serangga, (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran,
o Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).
o Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.
11
Tiga Indikator Gaya Hidup Sehat
8. Makan buah dan sayur setiap hari
Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi
sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap hari sangat
penting, karena:
Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan
dan pemeliharaan tubuh.
Mengandung serat yang tinggi.
12
2.6 Persentasse Pencapaian Rumah Tangga Yang berPHBS di Indonesia
Gambaran data dan Informasi profil kesehatan Indonesia tahun 2018
sebagai berikut :
TABEL 7.10
KABUPATEN/KOTA YANG MEMILIKI KEBIJAKAN PHBS
TAHUN 2018
No Provinsi Jumlah Jumlah %
Kabupaten/ Kabupaten/Kota
Kota dengan Kebijakan
PHBS
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Aceh 23 16 69,57
2 Sumatera Utara 33 15 45,45
3 Sumatera Barat 19 16 84,21
4 Riau 12 8 66,67
5 Jambi 11 10 90,91
6 Sumatera Selatan 17 12 70,59
7 Bengkulu 10 10 100,00
8 Lampung 15 15 100,00
9 Kepulauan Bangka Belitung 7 7 100,00
10 Kepulauan Riau 7 7 100,00
11 DKI Jakarta 6 6 100,00
12 Jawa Barat 27 22 81,48
13 Jawa Tengah 35 35 100,00
14 DI Yogyakarta 5 5 100,00
15 Jawa Timur 38 33 86,84
16 Banten 8 8 100,00
17 Bali 9 9 100,00
18 Nusa Tenggara Barat 10 9 90,00
19 Nusa Tenggara Timur 22 6 27,27
20 Kalimantan Barat 14 6 42,86
21 Kalimantan Tengah 14 14 100,00
22 Kalimantan Selatan 13 11 84,62
23 Kalimantan Timur 10 9 90,00
24 Kalimantan Utara 5 2 40,00
25 Sulawesi Utara 15 8 53,33
26 Sulawesi Tengah 13 11 84,62
27 Sulawesi Selatan 24 23 95,83
28 Sulawesi Tenggara 17 6 35,29
29 Gorontalo 6 6 100,00
30 Sulawesi Barat 6 6 100,00
31 Maluku 11 7 63,64
32 Maluku Utara 10 2 20,00
33 Papua Barat 13 1 7,69
34 Papua 29 2 6,90
514 363 70,62
Sumber: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2019 per 31 Januari 2019
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat di desa
kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kegiatan PHBS ini sendiri memiliki manfaat
baik bagi rumah tangga itu sendiri maupun masyarakat. Sasaran dari kegiatan
PHBS rumah tangga ini adalah : Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil dan Ibu
Menyusui, Anak dan Remaja, Usia Lanjut, Pengasuh Anak.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS
di Rumah Tangga yaitu meliputi 7 indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup
Sehat.
Tujuh indikator PHBS :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI ekslusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5. Menggunakan air bersih
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
Tiga indikator gaya hidup sehat :
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
14
Sulawesi Tenggara secara nasional sebesar 35,29%. Dimana dari 17 kabupaten
yang melaksanakan kebijakan dari PHBS hanya 6 Kabupaten/Kota saja.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://promkes.kemkes.go.id/phbs
http://febri-yunaldi-chaniago.blogspot.com/2013/02/makalah-perilaku-hidup-
bersih-dan-sehat.html
16