Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Pokok Bahasan : PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat)


B. Sub Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Penyandang
Disabilitas.
C. Sasaran : Masyarakat Penyandang Disabilitas
D. Tempat : Lingkungan………….
E. Waktu : 30 Menit
1. Latar Belakang

Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh
perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh
masyarakat. Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, “Kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis”.
Hal ini berarti bahwa kesehatan pada diri seseorang atau individu itu mencakup
aspek fisik, mental, spiritual dan sosial demi tercapainya keadaan yang sejahtera
bagi seseorang baik dengan produkivitasnya dan juga ekonominya. Menurut
Bloom (1974), derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu faktor
lingkungan, faktor perilaku, faktor keturunan dan faktor pelayanan kesehatan.
Dari keempat faktor tersebut, faktor kedua, yaitu faktor perilaku sangat
berpengaruh dalam kesehatan seseorang, terutama dalam penerapan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) baik dilingkungan pribadi, keluarga, maupun
masyarakat.
Perilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang.
Kondisi sehat tidak serta merta terjadi, tetapi harus senantiasa diupayakan dari
yang tidak sehat menjadi hidup yang sehat serta menciptakan lingkungan yang
sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan perilaku pikir sehat kepada
masyarakat yang harus dimulai dan diusahakan oleh diri sendiri. Upaya ini
adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya
sebagai satu investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif.

1
Dalam mengupayakan perilaku ini dibutuhkan komitmen bersama-sama saling
mendukung dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususn
keluarga sehingga pembangunan kesehatan dapat tercapai maksimal.

Namun pada kenyataannya, di kawasan pedesaan perhatian masyarakat


akan pentingnya melakukan PHBS masih minim, khususnya masyarakat di
Lingkungan gerung butun barat kelurahan bertais, Lombok barat NTB
merupakan daerah dimana masyarakatnya masih kurang pengetahuan dan
informasi sehingga masalah kesehatan masyarakat masih menjadi masalah yang
cukup besar, pada Masyarakat disana oleh kurangnya kesadaran dan pentingnya
menjaga Perilaku Hidup bersih sehat sangatlah di perlukan.
Berdasarkan tingkat kepentingan dan kebutuhan masyarakat dalam
merealisasikan PHBS serta keadaan masyarakat Lingkungan gerung butun barat
kelurahan bertais yang masih minim kepeduliannya akan kesehatan, maka
program Penyuluhan dan Praktik PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat Lingkungan gerung butun barat kelurahan bertais untuk
melakukan Perilaku Hidup sehat dalam meningkatkan mutu hidup serta
meningkatnya kesehatan masyarakat dengan indikator angka kesakitan dan
angka penyakit pada masyarakat menurun.
2. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, Diharapkan Audiens mampu memahami


dan mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat
3. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit tentang PHBS, diharapkan


keluarga dapat:
a. Menjelaskan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

b. Menjelaskan PHBS Di Penyandang Disabilitas

c. Menjelaskan Manfaat Hidup yang Sehat

d. Menjelaskan Macam macam PHBS Penyandang Disabilitas.

2
4. Materi

A. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

a. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran


sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat.
b. PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi:
makan beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah,
mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin
A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada
tempatnya, membersihkan lingkungan.
c. Setiap penyandang disabilitas dianjurkan untuk melaksanakan semua
perilaku kesehatan.

B. PHBS Di Penyandang Disabilitas

a. PHBS di Penyandang Disabilitas adalah upaya untuk memberdayakan


anggota penyandang disabilitas agar tahu, mau dan mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan
di masyarakat.
b. PHBS di Penyandang Disabilitas dilakukan untuk mencapai Hidup
yangSehat.

C. Tujuan Dan Manfaat


a. Tujuan
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi
perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan edukasi guna meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan advokasi, bina
suasana (social support), dan gerakan masyarakat (empowerment)

3
sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga,
memelihara, dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi
paradigma hidup sehat dapat dilihat dalam program perilaku hidup bersih
dan sehat. Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya
promotif dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan
produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang
berkaitan dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan
masyarakat yang berorientasi sehat dapat meningkatkan, memelihara, dan
melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.
b. Manfaat
1) Penyandang Disabilitas manmpu meningkat kesehatannya dan tidak
mudah sakit
2) Tumbuh sehat dan cerdas
3) Produktivitas meningkat
4) Pengeluaran biaya dapat dialokasikan untuk pemenuhan gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan
5) Mampu mengupayakan lingkungan sehat
6) Mampu mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan
7) Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
(Dinkes 2011)

Menurut Ekasari, dkk (2015) tujuan perilaku hidup bersih dan sehat di
masyarakat sebagai berikut:

a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.


b. Masyarakat mampu mencegah dan mangatasi masalah-masalah
kesehatan yang dihadapinya.
c. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada untuk
penyembuhan penyakit dan peningkatan kesehatannya.
d. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat untuk pencapaian PHBS di rumah tangga, seperti

4
penyelenggaraan posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan,
tabungan ibu bersalin dan sosial ibu bersalin, ambulan desa,
kelompok pemakaian air dan arisan jamban.

D. Menggunakan air bersih

Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum,


memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur,
mencuci pakaian, dan sebagainya, agar kita tidak terkena penyakit atau
terhindar dari sakit. Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera kita,
antara lain (dapat dilihat, dirasa, dicium, dan diraba):Air bersih secara fisik
dapat dibedakan melalui indera kita, antara lain (dapat dilihat, dirasa, dicium,
dan diraba):
a. Air tidak berwarna harus bening/jernih.

b. Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan
kotoran lainnya.
c. Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan
tidak pahit, harus bebas dari bahan kimia beracun.
d. Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau belerang.

E. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan,
kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan
penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman,
karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
Waktu mencuci tangan:

a. Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang


binatang, berkebun, dll).

5
b. Setelah buang air besar.

c. Setelah menceboki bayi atau anak.

d. Sebelum makan dan menyuapi anak.

e. Sebelum memegang makanan.

f. Sebelum menyusui bayi.

Manfaat mencuci tangan:

a. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan

b. Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typhus,


kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),
flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

c. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman

d. Cara mencuci tangan


Cara mencuci tangan:
a. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.

b. Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung


tangan.
c. Setelah itu keringkan dengan lap bersih.

F. Membuang Sampah Pada Tempatnya

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah


berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan media menumpuknya bakteri
dan virus penyebab penyakit.
Penyakit diare, kolera, tifus dapat menyebar dengan cepat karena virus
yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur
dengan sumber air minum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat
dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

6
Berikut manfaat yang didapatkan jika kita membuang sampah pada
tempatnya:

• Menjaga kebersihan
Bersih pangkal sehat, jika menginginkan diri sendiri, keluarga dan
lingkungan sekitar untuk sehat, maka kebersihan yang harus menjadi
awal untuk mencapai tujuan tersebut.
• Mencegah banjir
Banjir merupakan bencana. Sampah yang berhamburan bisa
menghambat aliran air dan resapan air. Perlu diperhatikan disini, agar
setiap keluarga menyediakan bak sampah, agar bisa meminimalisir
sampah berhamburan di tempat yang tidak seharusnya.
• Mencegah bau tidak sedap
Bau tidak sedap dari sampah yang dihasilkan sangat mengganggu
dan mengundang bibit penyakit ke dalam tubuh manusia pada
khususnya.
• Agar terlihat rapi dan indah
Kerapian dan keindahan dambaan setiap orang dalam mengelola
lingkungan sekitar. Sampah bisa merusak pandangan dan membuat hati
menjadi tidak nyaman ketika sampah bertebaran dimana-mana.
• Memudahkan daur ulang sampah
Sudah banyak yang bisa dihasilkan dari manfaat sampah yang
dipilih dan diolah kembali menjadi produk berguna. Semakin banyak
kita peduli akan bermanfaatnya membuang sampah pada tempatnya,
maka akan membantu program dan proses daur ulang sampah menjadi
baik.
• Mencegah kerusakan tanah dan air
Sampah yang berasal dari logam, kimia atau plastik bisa merusak
unsur pada tanah dan air sehingga kemurnian dan kesuburan dari tanah

7
dan air semakin tercemar. Dengan selalu membuang sampah tersebut
pada tempatnya, maka kita akan mengurangi peluang tercemarnya
tanah dan air yang selalu menjadi salah satu penopang hidup.

Membuang sampah pada tempatnya merupakan perbuatan baik yang


positif yang harus dijadikan sebagai suatu kebiasaan sehari-hari agar
dapat menjadi teladan bagi orang lain.

G. Menggunakan jamban sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan


kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan
leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
Syarat jamban sehat:

a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum
dengan lubang penampungan minimal 10 meter)
b. Tidak berbau.

c. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.

d. Tidak mencemari tanah disekitarnya.

e. Mudah dibersihkan dan aman digunakan.

f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.

g. Penerangan dan ventilasi cukup.

h. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.

i. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

8
H. Memberantas jentik di rumah

Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan


pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
Yang perlu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik:

a. PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong


nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah Dengue,
Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah) di tempat-tempat
perkembangbiakannya.

b. 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:

1) Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak


mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum
burung.
2) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak
kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air
hujan.
3) Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat
menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang
dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek, dll)

I. Makan buah dan sayur setiap hari

Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2


porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.
Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena:

a. Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan


pemeliharaan tubuh.
b. Mengandung serat yang tinggi.

Manfaat vitamin yang ada di dalam sayur dan buah:

a. Vitamin A untuk pemeliharaan kesehatan mata.

9
b. Vitamin D untuk kesehatan tulang.

c. Vitamin E untuk kesuburan dan awet muda.

d. Vitamin K untuk pembekuan darah.

e. Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.

f. Vitamin B mencegah penyakit beri-beri.

g. Vitamin B12 meningkatkan nafsu makan.

Manfaat serat yang ada di dalam sayur dan buah:

Serat adalah makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang


sangat berfungsi untuk memelihara usus. Serat tidak dapat dicerna oleh
pencernaan sehingga serat tidak menghasilkan tenaga dan dibuang melalui
tinja. Serat tidak untuk mengenyangkan tetapi dapat menunda
pengosongan lambung sehingga orang menjadi tidak cepat lapar.

J. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang


menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat
dan bugar sepanjang hari.
Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan:

a. Bisa berupa kegiatan sehari-hari, yaitu: berjalan kaki, berkebun, kerja


di taman, mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun
tangga, membawa belanjaan.
b. Bisa berupa olah raga, yaitu: push-up, lari ringan, bermain bola,
berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban/ berat.
Lama seseorang perlu melakukan aktivitas fisik setiap hari:

10
a. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam
sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh
lainnya.
b. Jika lebih banyak waktu yang digunakan untuk beristirahat fisik maka
manfaatnya juga lebih banyak.
c. Jika kegiatan ini dilakukan setiap hari secara teratur maka dalam waktu
3 bulan ke depan akan terasa hasilnya Cara melakukan aktivitas yang
benar:
a. Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit. Jika belum
terbiasa dapat dimulai dengan beberapa menit setiap hari dan
ditingkatkan secara bertahap.
b. Lakukan aktivitas fisik sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.

c. Awali aktivitas fisik dengan pemanasan dan peregangan.

d. Lakukan gerakan ringan dan secara perlahan ditingkatkan sampai


sedang.
e. Jika sudah terbiasa dengan aktivitas tersebut, lakukan secara rutin
paling sedikit 30 menit setiap hari.

K. Tidak merokok di dalam rumah

Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap
akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang
paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO).
a. Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah.

b. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker

c. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen,


sehingga sel-sel tubuh akan mati.

11
Perokok Aktif dan Perokok Pasif:

a. Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin


dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1 batang dalam sehari. Atau
orang yang menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya
sekedar coba-coba dan cara menghisap rokok cuma sekedar
menghembuskan asap walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru.
b. Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap
rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup
dengan orang yang sedang merokok.
c. Rumah adalah tempat berlindung, termasuk dari asap rokok. Perokok
pasif harus berani menyuarakan haknya untuk tidak menghirup asap
rokok.
Bahaya perokok aktif dan perokok pasif:

a. Menyebabkan kerontokan rambut.

b. Gangguan pada mata, seperti katarak.

c. Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok.

d. Menyebabkan penyakit paru-paru kronis.

e. Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.

f. Menyebabkan stoke dan serangan jantung.

g. Tulang lebih mudah patah.

h. Menyebabkan kanker kulit.

i. Menyebabkan kemandulan dan impotensi.

j. Menyebabkan kanker rahim dan keguguran.

Cara berhenti merokok:

a. Seketika

12
Cara ini merupakan upaya yang paling berhasil. Bagi perokok
berat, mungkin perlu bantuan tenaga kesehatan untuk mengatasi efek
ketagihan karena rokok mengandung zat Adiktif.
b. Menunda

Perokok dapat menunda mengisap rokok pertama 2 jam setiap hari


sebelumnya dan selama 7 hari berturut-turut. Sebagai contoh: Seorang
Perokok biasanya merokok setiap hari pada pukul 07.00 pagi, maka
pada:
Hari 1 : pukul 09.00

Hari 2 : pukul 11.00

Hari 3 : pukul 13.00

Hari 4 : pukul 15.00

Hari 5 : pukul 17.00

Hari 6 : pukul 19.00

Hari 7 : pukul 21.00

c. Mengurangi

Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur-


angsur dengan jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari ke 7 atau
yang ditetapkan. Misalkan dalam sehari-hari seorang perokok
menghabiskan 28 batang rokok maka asi perokok dapat merencanakan
pengurangan jumlah rokok selama 7 hari dengan jumlah pengurangan
sebanyak 4 batang perhari. Sebagai contoh:
Hari 1 : 24 batang

Hari 2 : 20 batang

Hari 3 : 16 batang

Hari 4 : 12 batang

Hari 5 : 8 batang

13
Hari 6 : 4 batang

Hari 7 : 0 batang

5. Metde

a. Ceramah

b. Tanya Jawab

6. Media

a. Leaflet

b. Proyektor

c. Slide powerpoint

7. Pengorganisasian

No Unit Kerja Nama Anggota


1 Pemateri Ahmad Rizwandi

2 Sekertaris Eti Nurningsih


Iin Hardianti

3 Konsumsi Aulia Sawitri


Aulia Nurulhuda

4 Perlengkapan Ahmad Fauzan Arsi


Arjun Jultio

5 Bendahara Fatun Nurillahi


6 Dokumentasi Baiq Nurdinah

14
8. Setting Tempat

9. Rencana Pembelajaran
No Waktu Kegiatan panitia Kegiatan peserta
1 5 Menit Pembukaan: 1. Menjawab salam
1. Membuka/memulai 2. Mendengarkan
kegiatan dengan 3. Mendengarkan
mengucapkan salam 4. Mendengarkan &
2. Memperkenalkan memperhatikan
diri 5. Menjawab pertanyaan
3. Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
4. Menyebutkan
materi penyuluhan
5. Bertanya kepada
peserta apakah
sudah mengetahui
tentang perilaku
hidup bersih dan
sehat di tempat
umum.

15
2 15 Menit Pelaksanaan: 1. Mendengarkan.
Penyampaian materi: 2. Menjawab pertanyaan
1. Menjelaskan 3. Mendengarkan.
pengertian perilaku 4. Menjawab
hidup bersih sehat pertanyaan.
2. Memberikan 5. Mendengarkan.
kesempatan kepada 6. Menjawab pertanyaan
peserta untuk 7. Mendengarkan.
bertanya. 8. Menjawab
3. Menjelaskan PHBS pertanyaan.
Di Penyandang
Disabilitas.
4. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya.
5. Menjelaskan
Manfaat Hidup Sehat
6. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya.
7. Menjelaskan Macam
macam PHBS di
Penyandang
Disabilitas.
8. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya.

16
3 5 Menit 1. Menanyakan kepa-
da peserta tentang
materi yang telah
diberikan, dan
reinforcement kepada Menjawab pertanyaan
peserta yang dapat
menjawab.

4 5 Menit 1. Mengucapkan 1. Mendengarkan.


terima kasih atas 2. Menjawab salam.
peran serta-nya
2. Mengucapkan salam
penutup

10. Evaluasi
Memberikan pertanyaan teori yang berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan
sehat di antaranya:
1. APakah perngertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)?
2. APakah perngertian PHBS Di Penyandang Disabilitas atau Masyarakat ?
3. APakah Manfaat Hidup Sehat?
4. APakah Macam macam PHBS di Penyandang Disabilitas atau Masyarakat?
11. Daftar Pustaka
Dwi Jayanti, Linda. 2011. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Serta
Perilaku Gizi Seimbang Ibu Kaitannya Dengan Status Gizi Dan Kesehatan
Balita Di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Vol 6(3). Hal:
192-199.
Soemirat, Juli. 2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press
Sumijatun, et al. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta: EGC

17

Anda mungkin juga menyukai