Anda di halaman 1dari 9

B.

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

1. Definisi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat


Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun
1992).
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber
daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Indikator Kesehatan :
a. Indikator Positif :
- Status Gizi
- Tingkat Pendapatan
b. Indikator Negatif
- Mortalitas (Angka Kematian)
- Morbiditas (Angka Kesakitan)

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap


stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-perubahan perilaku
kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah
pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek biologis perilaku adalah
suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan.
(Notoatmodjo, 2005). Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh :

a. Nilai
b. Sikap
c. pendidikan/pengetahuan

PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
di masyarakat.

PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan
beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam
beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan
seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan.
2. Komponen Terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
a. Perilaku Sehat
Adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan
mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta
berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat.
b. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu
kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina
suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan
demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama
dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup
sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
c. Tatanan
Adalah tempat dimana sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain,
berinteraksi dan lain-lain. Dalam hal ini ada 5 tatanan PHBS yaitu Rumah Tangga,
Sekolah, Tempat Kerja, Sarana Kesehatan dan Tempat Tempat Umum.
d. Kabupaten Sehat / Kota Sehat
Adalah kesatuan wilayah administrasi pemerintah terdiri dari desa-desa,
kelurahan, kecamatan yang secara terus menerus berupaya meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dengan prasarana wilayah yang memadai,
dukungan kehidupan sosial, serta perubahan perilaku menuju masyarakat aman,
nyaman dan sehat secara mandiri.

3. Pengertian Perilaku Hidup Bersih Sehat


Beberapa definisi terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, antar lain :
a. Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun
1992).
b. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber
daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).
c. Indikator Kesehatan
- Indikator Positif
o Status Gizi
o Tingkat Pendapatan
- Indikator Negatif
o Mortalitas (Angka Kematian)
o Morbiditas (Angka Kesakitan)

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap


stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995).

Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui


persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam
aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup
yang bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005).

Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh:

1) Nilai
2) Sikap
3) Pendidikan/Pengetahuan

Dari komponen-komponen yang di uraiakan di atas, maka terdapat beberapa


pengertian PHBS, yaitu:

a. PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
b. PHBS, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, adalah sekumpulan perilaku yang di
praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang atau keluarga mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.
Jadi PHBS merupakan wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu
mempraktikkan PHBS.
c. PHBS ialah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu
mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas yaitu KIA, Gizi,
Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.
d. PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu
kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina
suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai
suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengetahui masalahnya
sendiri, dalam tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

4. Manfaat Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)


a. Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.
b. Rumah tangga sehat dapat meningkat produktivitas kerja anggota keluarga
c. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yangtadinya
dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasiseperti biaya
pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraananggota rumah
tangga.
d. Salah satu indikator menilai keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten
/Kotadibidang kesehatan.
e. Meningkatnya citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan dapat menjadi
percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.

5. Strategi Pengembangan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)


Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang rumit. Perilaku tidak hanya
menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan juga
dimensi ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku, maka promosi kesehatan dan
PHBS diharapkan dapat melaksanakan strategi yang bersifat paripurna (komprehensif),
khususnya dalam menciptakan perilaku baru. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan
telah menetapkan tiga strategi dasar promosi kesehatan dan PHBS yaitu :
a. Gerakan Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi secara terus-menerus dan
berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran
agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek
knowledge), dari tahun menjadi mau (aspek attitude), dan dari mau menjadi mampu
melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice).
Sasaran utama dari pemberdayaan adalah individu dan keluarga, serta
kelompok masyarakat. Bilamana sasaran sudah akan berpindah dari mau ke mampu
melaksanakan, boleh jadi akan terkendala oleh dimensi ekonomi. Dalam hal ini
kepada yang bersangkutan dapat diberikan bantuan langsung, tetapi yang seringkali
dipraktikkan adalah dengan mengajaknya ke dalam proses pengorganisasian
masyarakat (community organisation) atau pembangunan masyarakat (community
development).
b. Binasuasana
Binasuasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong
individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan.
Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial
dimana pun ia berada (keluarga di rumah, orangorang yang menjadi
panutan/idolanya, kelompok arisan, majelis agama, dan lain-lain, dan bahkan
masyarakat umum) menyetujui atau mendukung perilaku tersebut. Oleh karena itu,
untuk mendukung proses pemberdayaan masyarakat,khususnya dalam upaya
meningkatkan para individu dari fase tahu ke fase mau, perlu dilakukan Bina
Suasana. Terdapat tiga pendekatan dalam

Bina Suasana, yaitu :

- Pendekatan Individu
- Pendekatan Kelompok
- Pendekatan Masyarakat Umum
c. Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait(stakeholders).
Pihak-pihak yang terkait ini bisa berupa tokoh masyarakat formal yang umumnya
berperan sebagai penentu kebijakan pemerintahan danpenyandang dana pemerintah.
Juga dapat berupa tokoh-tokoh masyarakat informal seperti tokoh agama, tokoh
pengusaha, dan lain-lain yang umumnya dapat berperan sebagai penentu ”kebijakan”
(tidak tertulis) dibidangnya dan atau sebagai penyandang dana non pemerintah.
6. Manajemen Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Promosi kesehatan dan PHBS di Kabupaten/Kota dikoordinasikan melalui tiga
sentra, yaitu Puskesmas, Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Puskesmas
merupakan pusat kegiatan promosi kesehatan dan PHBS di tingkat kecamatan dengan
sasaran baik individu yang datang ke Puskesmas maupun\ keluarga dan masyarakat di
wilayah Puskesmas. Rumah Sakit bertugas melaksanakan promosi kesehatan dan PHBS
kepada individu dan keluarga yang datang ke Rumah Sakit. Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota melaksanakan promosi kesehatan untuk mendukung promosi kesehatan
dan PHBS yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan Rumah Sakit serta sarana pelayanan
kesehatan lainnya yang ada di Kabupaten/Kota. Penanggung jawab dari semua kegiatan
promosi kesehatan dan PHBS di daerah adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota harus dapat mengkoordinasikan dan menyusun kegiatan
promosi kesehatan dan PHBS di wilayahnya dengan melibatkan sarana-sarana kesehatan
yang ada di Kabupaten/Kota tersebut Program PHBS secara operasional dilaksanakan di
Puskesmas oleh petugas promosi kesehatan Puskesmas dengan melibatkan lintas
program dan lintas sector terkait dengan sasaran semua keluarga yang ada di wilayah
Puskesmas. Manajemen PHBS di Puskesmas dilaksanakan melalui penerapan fungsi-
fungsi menejemen secara sederhana untuk memudahkan petugas promosi kesehatan atau
petugas lintas program di Puskesmas dalam pelaksanaan program PHBS di Puskesmas.
Manajemen PHBS di Puskesmas dilaksanakan melalui empat fungsi tahapan Manajemen
sesuai kerangka konsep sebagai berikut :

Kerangka Konsep Manajemen PHBS

a. Pengkajian
b. Perencanaan
c. Penggerakkan dan Pelaksanaan
d. Pemantauan

Pengkajian dilakukan terhadap masalah kesehatan, masalah perilaku (PHBS) dan


sumber daya. Luaran pengkajian adalah pemetaan masalah PHBS yang dilanjutkan
dengan rumusan masalah. Perencanaan berbasis data akan menghasilkan rumusan tujuan,
rumusan intervensi dan jadwal kegiatan, Penggerakan pelaksanaan, merupakan
inplementasi dari intervensi masalah terpilih, yang penggerakannya dilakukan oleh
petugas promosi kesehatan, sedangkan pelaksanaannya bisa oleh petugas promosi
kesehatan atau lintas program dan lintas sektor terkait. Pemantauan dilakukan secara
berkala dengan menggunakan format pertemuan bulanan, sedangkan penilaian dilakukan
pada enam bulan pertama atau akhir tahun berjalan.

7. Cara Memperoleh Data Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Menggunakan sumber data yang sudah tersedia seperti
a. SUSENAS (Survai Sosial Ekonomi Nasional)
b. SDKI (Survai Demografi dan Kesehatan Indonesia)
c. SAKERTI (Survai Kehidupan Rumah Tangga Indonesia)
d. SURKESNAS (Survai Kesehatan Nasional)
e. SEM (Studi Evaluasi Manfaat), dll.
f. Sampel data tersebut di ambil sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota saja. Oleh
karena itu, daerah dapat mengembangkan survai cepat PHBS dari tingkat
kabupaten/kota sampai tingkat desa dengan metode sampel WHO yaitu 210
KK/kabupaten/kota, sehingga tingkat akurasi dan penajaman permasalahan dapat
diperoleh.
g. Mengembangkan survai khusus, apabila ingin memperoleh data yang khusus seperti
survai PBHS balk kuantitatif maupun kualitatif sesuai perilaku lainnya.
h. Menggunakan laporan yang sudah ada.

8. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga


a. Pengertian
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga
dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah
tangga yang melakukan 10  (sepuluh) PHBS di Rumah Tangga yaitu :
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2) Memberi ASI ekslusif
3) Menimbang bayi dan balita
4) Menggunakan air bersih
5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6) Menggunakan jamban sehat
7) Memberantas jentik di rumah
8) Makan buah dan sayur setiap hari
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10) Tidak merokok di dalam rumah
b. Tujuan
PHBS di Rumah Tangga  dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.
c. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)  di Rumah Tangga
1) Bagi Rumah Tangga :
- Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan  tidak mudah sakit.
- Anak tumbuh sehat dan cerdas.
- Anggota keluarga giat bekerja,
- Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah  pendapatan  keluarga.
2) Bagi Masyarakat :
- Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
- Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah – masalah
kesehatan.
- Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
- Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan jamban, ambulans
desa dan lain-lain.
Dinkes Sulsel. 2006. Pedoman Pengembangan Kabupaten/ Kota Percontohan Program
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sulawesi Selatan: Dinas Kesehatan.http://dinkes-
sulsel.go.id/pdf/Perilaku_hidup_bersih_&_sehat.pdf (Diakses 15 Desemeber 2014)

 Mahyuliansyah. 2010. Penerapan PHBS di Sekolah.


http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2010/05/penerapan-phbs-di-
sekolah.html/09/06/phbsperilaku-hidup-bersih-dan-sehat (Diakses 15 Desemeber 2014)

https://chandrarandy.wordpress.com/2012 (Diakses 15 Desemeber 2014)

Promkes Dinkes Kepulauan Riau. 2010.  Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 10 Oktober 2010.
Kepulauan Riau: Dinas Kesehatan. 
http://www.dinkesprovkepri.org/component/content/article/3-artikel-kesehatan/30-phbs
(Diakses 15 Desemeber 2014)

Anonim. 2010. Sepuluh Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. .
www.akangoleh.wordpress.com. http://hariini.org/2010/07/25/10-indikator-phbs-perilaku-
hidup-bersih-sehat-di-rumah-tangga (Diakses 15 Desemeber 2014)

Anda mungkin juga menyukai