Anda di halaman 1dari 5

PROMOSI KESEHATAN

TREN-IMPLIKASI PROMOSI DAN PENDIDIKAN


KESEHATAN DI INDONESIA

Nama Kelompok 6 :
1. Abu Bakar (18D10112)
2. Ahma Robani (18D10114)
3. Anekke Putri Cahyani (18D10116)
4. Ghina Ayu Rofifah (18D10127)
5. Mohamad Kurniawan Alinti (18D10140)
6. Ni Luh Putu Ega Riyana Pramesti (18D10144)
7. Ni Putu Wulan Ratnadi Asih (18D10151)
8. Ni Wayan Sri Inten Putriani (18D10155)
9. Tosca Sandi (18D10167)

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI


TAHUN 2019
A. Pengertian Promosi Kesehatan dan Tren-Kesehatan
Promosi kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan control
terhadap kesehatan dan memeperbaiki kesehatan mereka (WHO, 1984). Promosi
kesehatan merupakan sebuah proses untuk membuat masyarakat lebih mampu
mengontrol, menjaga, dan memperbaiki kesehatan. Biasanya proses ini dilakukan oleh
para tenaga kesehatan dengan melakukan Home Care atau kunjungan ke rumah-
rumah masyarakat maupun memberikan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan di
komunitas maupun desa. Promosi kesehatan atau health promotion merupakan sebuah
upaya penting yang harus dilakukan tenaga kesehatan dengan kolabaorasi bersama
masyarakat untuk menciptakan masyarakat yang sehat baik secara fisik maupun
mental khususnya dalam mencapai target Indonesia Sehat. Namun hingga saat ini
promosi kesehatan di Indonesia belum mecapai tahap yang maksimal. Masih banyak
masyarakat yang tidak sadar kesehatan. Mencegah lebih baik dari mengobati juga
masih sebatas semboyan dan belum bisa menjadi sebuah landasan kesadaran di
masyarakat. Implikasi dari promosi kesehatan dapat mengakibatkan suatu perubahan,.
Perubahan masalah kesehatan ditandai dengan adanya perubahan transisi demografi,
transisi gizi, transisi epidemiologi, transisi perilaku.
Trend kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada transisi epidemologi dari
penyakit menular ke penyakit kronis serta degeneratif. Kondisi tersebut disebabkan
oleh perubahan struktur pendidikan dan gaya hidup masyarakat. Perubahan tersebut
menyebabkan pola perawatan jangka panjang sangat dibuthkan. Seiring dengan itu,
konsep pelayanan kesehatan pun berubah. Konsep yang tadinya masyarakat
mendatangi institusi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas menjadi
pelayanan kesehatan yang mendatangi masyarakat. Oleh karena itu, paradigma rumah
sakit adalah tempat paling penting dalam penyembuhan dan  perawatan klien sudah
mulai berubah menjadi perawatan dirumah ( Widyanto, 2014 ).
Secara umum, Tren adalah ke arah mana sesuatu bergerak. Tapi kita
membutuhkan definisi yang lebih akurat untuk dapat memanfaatkannya dalam analisa
teknikal. Pertama yang harus diingat adalah bahwa gerakan kepopuleran atau sesuatu
yang aktual tidak berbentuk garis lurus ke satu arah. Melainkan bergerak dalam
bentuk serangkaian zigzag.
B. Pengertian Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan. adalah segala upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau
masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan
atau promosi kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah cabang profesi kesehatan
masyarakat yang memiliki akar tiga bidang dasar ilmu, yaitu ilmu perilaku (psikologi,
sosiologi dan antropologi), pendidikan dan kesehatan masyarakat. Selainitu juga
didukung oleh ilmu-ilmufilsafat, sejarah, humaniora, ilmu politik dan ekonomi.

C. Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan merupakan upaya penting yang dilakukan tenaga
kesehatan dengan kolaborasi bersama masyarakat untuk menciptakan sebuah proses
yang membuat masyarakat lebih mampu mengontrol, menjaga, dan memperbaiki
kesehatan. Tujuan dari promosi kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku
individu, keluarga, dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat
dan lingkungan, dan terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial
sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian. Promosi kesehatan
senidiri memiliki area yang di prioritaskan seperti pada tatanan keluarga, tatanan
sekolah, tatanan tempat kerja, tatanan umum seperti pasar, terminal bus, stasiun, serta
institusi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan poliklinik.

D. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN


Menyadari rumitnya hakikat dari perilaku, maka perlu dilaksanakan strategi
promosi kesehatan paripurna yang terdiri dari :
1. Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah pemberian informasi dan pendampingan dalam
mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan, guna membantu individu,
keluarga atau kelompok-kelompok masyarakat menjalani tahap-tahap tahu, mau
dan mampu mempraktikkan PHBS.
2. Bina Suasana
Bina suasana adalah pembentukan suasana lingkungan sosial yang kondusif dan
mendorong dipraktikkannya PHBS serta penciptaan panutan-panutan dalam
mengadopsi PHBS dan melestarikannya.
3. Advokasi
Advokasi adalah pendekatan dan motivasi terhadap pihak-pihak tertentu yang
diperhitungkan dapat mendukung keberhasilan pembinaan PHBS baik dari segi
materi maupun non materi.

4. Kemitraan
Kemitraan harus digalang baik dalam rangka pemberdayaan maupun bina
suasana dan advokasi guna membangun kerjasama dan mendapatkan dukungan.
Dengan demikian kemitraan perlu digalang antar individu, keluarga, pejabat
atau instansi pemerintah yang terkait dengan urusan kesehatan (lintas sektor),
pemuka atau tokoh masyarakat, media massa dan lain-lain. Kemitraan harus
berlandaskan pada tiga prinsip dasar, yaitu (a) kesetaraan, (b) keterbukaan dan
(c) saling menguntungkan.

E. Dampak Promosi Kesehatan Pada Penyakit HIV


1. Perubahan perilaku masyarakat dalam pencegahan HIV/AIDS
Setiap individu yang diberikan perlakuan baik penyuluhan atau upaya
pencegahan HIV dengan metode lain akan berdampak pada kehidupan sehari-harinya
baik dampak positif maupun negatif. Beberapa penelitian mengemukakan dampak
sebagai sesuatu yang penting dalam kondisi individu.
Dampak positif menurut Anasari, T., & Trisnawati, Y. (2018) dalam promosi
kesehatan ini adalah mendapat dukungan keluarga dan orang terdekat yang juga
disampaikan oleh Sugiarto, H., Shaluhiyah, Z., &Widjanarko, B. (2018) yaitu
mendapatkan dukungan social yaitu pemberian bantuan baik verbal maupun non
verbal seperti kasih sayang, perhatian, penilaian, dan nasehatat yang positif. Dampak
positif lainnya seperti berusaha tetap sehat dan bisa bertahan hidupnya pasien HIV
positif.
Namun ada juga dampak negatifnya yaitu penderita harus menanggung beban
semakin berat baik intervensi penytakit HIV pada tubuhnya juga tekanan psikologis.
Adanya stigma yang mengalangi seseorang untuk melakukan aktivitas sosial dan
menjadi orang yang lebih menutup diri. Adanya promosi kesehatan kepada
sekelompok penderita diharapkan berdampak terbentuknya kelompok yang dapat
saling menolong antar sesama juga kegiatan promosi kesehatan HIV pada non
penderita dapat membuat seseorang memperbaiki perilaku dikehidupannya.
Setiarini,S. (2018) juga menyebutkan promosi bagi non penderita bedampak pada
tindakan mereka sehingga lebih berhati-hati agar tidak terjerumus HIV.
Jadi dampak dari promosi kesehatan HIV adalah sebagai berikut:
a) Mendapat dukungan social dari keluarga dan orang terdekat.
b) Berusaha tetap sehat dan bias bertahan hidupnya pasien HIV positif.
c) Harus menanggung beban intervensi penytakit HIV pada tubuhnya juga
tekanan psikologis.
d) Adanya stigma yang mengalangi seseorang untuk melakukan aktivitas
sosial.
e) Menjadi orang yang lebih menutup diri.
f) Terbentuknya kelompok yang dapat saling menolong antar sesama.
g) Pada non penderita dapat membuat seseorang memperbaiki perilaku
dikehidupannya.
h) Bagi non penderita membuat lebih berhati-hati agar tidak terjerumus HIV.
2. Perubahan perilaku masyarakat dalam penanganan lingkungan bersih dan sehat
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah sekumpulan perilaku yang di praktekan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang
keluarga, kelompok atau masyarakat mampu mandiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Dengan cara membuat suatu
lingkungan yang bersih dan sehat di kalangan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai