Anda di halaman 1dari 19

ASKEP PADA GANGGUAN

HEMATOLOGI DENGAN
KASUS DHF
Nama Kelompok
1. Fadhilla Febriyanti R 046STYC21

2. Citra anora badriyah 029STYC21

3. Algi Arif 010STYC21

4. Era Fasira 041STYC21

5. aldi harianto 009STYC21

6. atia Nirmalasari 017STYC21


7. Arjun jultio 016STYC21
8. iin hardianti 028STYC21
9. Anggelika Rizki 012STYC21
10. Baiq Aulia Rahmadila 021STYC21
   
Definisi Dengue Haemoragic Fever
(DHF)
 Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah suatu infeksi
arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk spesies aedes. Penyakit ini sering menyerang
anak, remaja, dan dewasa yang ditandai dengan demam,
nyeri otot dan sendi. Dengue Haemoragic Fever (DHF)
sering disebut pula Demam Berdarah Dengue (Padila 2013)
 Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit
yang di sebabkan oleh virus dengue dan di tularkan oleh
nyamuk Aedes Aegypty yang disertai manifestasi
pendarahan dan cenderung menimbulkan syok dan
kematian. (Misnandiarly 2009)
Manifestasi Klinis
 Meningkatnya suhu tubuh
 Nyeri pada otot seluruh tubuh
 Epistaksis
 Disuria
 Anoreksia
 Mual
 Ptekie
 Pendarahan gusi
 Muntah darah
 Konstipasi
 Nyeri kepala
 Pembesaran hati, limfa, dan kelenjar getah bening.
 Tanda-tanda renjatan
Etiologi
1. Morfologi nyamuk Aedes Aygepty
Aedes aegypty merupakan jenis nyamuk yang membawa virus dengue
penyebab penyakit Dengue Haemorhagic Fever (DHF), Nyamuk Aedes
aegypty berwarna hitam belang-belang (loreng) putih pada seluruh
tubuhnya, hidup di dalam dan di sekitar rumah, juga ditemukan di tempat
umum, mampu terbang hingga 100 meter, nyamuk betina aktif menggigit
(menghisap) darah pada pagi hari sampai sore hari. Nyamuk jantan biasa
menghisap sari bunga/tumbuhan yang mengandung gula, umur nyamuk
Aedes aegypty rata-rata 2 minggu, tetapi sebagian diantaranya dapat hidup
2-3 bulan.

2. Perilaku dan Siklus Hidup


Perkembangan dari telur sampai menjadi nyamuk kurang lebih 9-10 hari,
setiap kali bertelur nyamuk betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 100
butir, telur nyamuk Aedes aegypty berwarna hitam dengan ukuran ±0.80
mm, telur ini ditempat kering (tanpa air) dapat bertahan sampai 6 bulan, telur
itu akan menetas menjadi jentik dalam waktu kurang lebih 2 hari setelah
terendam air, jentik kecil yang menetas dari telur akan tumbuh menjadi besar
yang panjangnya 0,5mm-1cm, jentik Aedes aegypty akan selalu bergerak aktif
dalam air.
Klasifikasi
 Derajat I
 Derajat II
 Derajat III
 Derajat IV
Patofisiologi

 Virus dengue yang pertama kali masuk kedalam


tubuh manusia melalui gigitan nyamuk aedes
beredar dalam aliran darah dan menginfeksi,
sehingga mengaktivasi system komplemen, yang
berakibat dilepasnya anafilatoksin C3a dan C5a
yang kemudian merangsang PGE hipotalamus dan
menimbulkan hipertermi. Hipertermi yang terjadi
menyebabkan peningkatan reabsorbsi Na+ dan
H2O membuat permeabilitas membran meningkat
sehingga timbulnya agregasi trombosit yang
melepas ADP akan mengalami metamorphosis.
Penatalaksanaan DHF
Derajat I dan II
Derajat III
Derajar IV
Pemeriksaan diagnostik
1. Darah lengkap
2. Pemeriksaan Dengue Blood (metode Rapid)
3. Pemeriksaan Rumple leed test (touniquet test)
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama, Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, Agama,
Pekerjaan, Suku Bangsa, Status, Alamat, Tanggal Masuk RS, Tanggal
Pengkajian, Nomor Rekam Medik, Diagnosa Medis.

2. Riwayat kesehatan
A. Keluhan Utama

Merupakan keluhan pada saat dikaji bersifat subjektif.

B. Riwayat Keluhan Sekarang

Merupakan pengembangan dari keluhan utama yang dirasakan klien


melalui metode PQRST
C. Riwayat Kesehatan Lalu

Apakah kelien punya riwayat penyakit yang sama sebelumnya atau


penyakit yang pernah diderita.

D. Riwayat Kesehatan Keluarga


Riwayat adanya penyakit DHF didalam keluarga lain

E. Riwayat Kesehatan Lingkungan


Daerah atau tempat yang sering di jadikan tempat tinggal nyamuk ini
adalah lingkunagn yang kurang pencahayaan dan sinar matahari, banyak
genangan air
3. Data Hygiene

Kaji apakah kebersihan rumah, lingkungan dan sekitar tempat tinggal


keluarga apakah sudah memenuhi syarat kebersihan.

4. Data Biologis

A). Pola nutrisi

B). Pola eliminasi

C). Pola istirahat / Tidur

D). Pola Personal Hygiene

E). Pola Aktifitas


5.Pemeriksaan Fisik
A). Sitem Pernafasan
B). Sistem Kardiovaskular
C). Sistem Hematologi
D). Sistem Pencernaan
E). Sistem Persyarafan
F). Sistem Integumen
G). Sistem Muskuloskeletal
H). Sistem Perkemihan
6. Data Psikologis
A). Body Image
B). Ideal Diri
C). Identitas Diri
D). Peran Diri
7. Data Sosial dan Budaya
8. Data Spiritual
9. Pemeriksaan Penunjang
9.Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan kognitif perawat dalam pengembangan
daya perpikir dan penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan
pengetahuan, pengalaman serta pengertian tentang subtansi ilmu
keperawatan dan proses penyakit.

10.Diagnosa Keperawatan
A). Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas

B). Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan


suhu tubuh diatas nilai normal
C). Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai
dengan pasien mengeluh nyeri
11. Intervensi Keperawatan

Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas


Tujuan :
Mempertahankan pola pernafasan normal/efektif Kriteria Hasil :
1). Kapasitas vital meningkat

2). Dispneu menurun

3). Frekuensi napas membaik

Intervensi :

Observasi

A). Monitor pola napas (frekuensi, usaha napas)

B). Monitor bunyi napas tambahan (mis, gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
basah)
C). Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik

D). Posisikan semi fowler atau fowler

E). Berikan minum hangat

F). Berikan oksigen, jika perlu

Edukasi

G). Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi

Kolaborasi

H). Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika


perlu
12. Implementasi Keperawatan
 Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplementasikan
intervensi keperawatan. Implementasi merupakan langkah keempat dari
proses keperawatan yang telah direncanakan oleh perawat untuk
dikerjakan dalam rangka membantu klien untuk mencegah, mengurangi,
dan menghilangkan dampak atau respons yang ditimbulkan oleh masalah
keperawatan dan kesehatan (Ali 2016).

13. Evaluasi Keperawatan


 Evaluasi adalah penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan
seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan.
Kesimpulan
 DHf adalah penyakit febril akut yang ditemukan
didaerah tropis. DHF juga disebarkan kepada manusia
melalui nyamuk aedes aegyepty ditunjukan melalui
munculnya demam secara tiba tiba disertai sakit kepala
berat , sakit pada sendi dan ruam . Karena seringnya
terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini
angka kematiannya cukup tinggi, oleh karen itu setiap
penderita DHF dalam tingkat manapun harus segera di
bawa ke rumah sakit mengingat sewaktu waktu dapat
mengalami syok/ kematian.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai