DISUSUN OLEH :
RIMA MERLINA
080STYC17
2. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Pengawasan tanda – tanda vitalsecara kontinue tiap jam
b. Pemeriksaan Hb, Ht, Trombocyt tiap 4 Jam
c. Observasi intake output
d. Diet makan lunak
e. Pada pasienDHF derajat I : Pasien diistirahatkan, observasi tanda
vital tiap 3 jam , periksa Hb, Ht, Thrombosit tiap 4 jam beri minum
1 ½ liter – 2 liter per hari, beri kompres.
f. Pada pasien DHF derajat II : pengawasan tanda vital, pemeriksaan
Hb, Ht, Thrombocyt, perhatikan gejala seperti nadi lemah, kecil dan
cepat, tekanan darah menurun, anuria dan sakit perut, beri infus.
g. Pada pasien DHF derajat III : Infus guyur, posisi semi fowler, beri
o2 pengawasan tanda – tanda vital tiap 15 menit, pasang cateter,
observasi productie urin tiap jam, periksa Hb, Ht dan thrombocyt.
h. Resiko Perdarahan
a) Obsevasi perdarahan : Pteckie, Epistaksis, Hematomesis dan
melena
b) Catat banyak, warna dari perdarahan
c) Pasang NGT pada pasien dengan perdarahan tractus Gastro
Intestinal
i. Peningkatan suhu tubuh
a) Observasi / Ukur suhu tubuh secara periodik
b) Beri minum banyak
c) Berikan kompres
2. Konsep KeperawatanKeluarga
a. Pengertian
Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap tiap anggotan keluarga
selalu berinteraksi satu sama lain (Mubarak dkk, 2011, hal 67).
1. Tipe Keluarga
Menurut Mubarak (2011 hal 70-71) keluarga dibagi beberapa tipe yaitu:
a. Traditional nuclear adalah keluarga inti yang terdiri atas ayah,
ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh
sanksi sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu/keduanya
dapat bekerja diluar rumah.
b. Extended family adalah keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi dan sebagainya.
c. Reconstituted nuclear adalah pembentukan baru dari keluarga inti
melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam
pembentukan satu rumah dengan anak anaknya, baik itu bawaan
dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan yang baru.
d. Middle Age/Aging Couple adalah suami sebagai pencari uang,
istri dirumah,/keduanya bekerja di rumah, anak anak sudah
meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karier.
e. Dyadic Nuclear adalah suami istri yang sudah berumur dan tidak
mempunyai anak, keduanya/salah satunya bekerja diluar rumah.
f. Single Parent adalah satu orang tua sebagai akibat
perceraian/kematian pasangannya dan anak anaknya dapat tinggal
dirumah/di luar rumah.
g. Dual Varrrier adalah suami istri berkarir dan tanpa anak.
h. Commuter Married adalah suami istri orang karir dan tinggal
terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu
waktu tertentu.
i. Single Adult adalah wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri
dengan tidak adanya keinginan untuk menikah.
j. Three Generation adalah tiga generasi atau lebih tinggal dalam
satu rumah.
k. Institutional adalah anak anak atau orang dewasa tinggal dalam
suatu panti panti.
l. Comunal adalah satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang
monogami dengan anak anaknya dan bersama sama dalam
penyediaan fasilitas.
m. Group Marriage adalah satu perumahan terdiri atas orang tua dan
keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu
adalah menikah dengan yang lain dan semua adalah orang tua
dari anak anak.
n. Unmaried parent and Child adalah ibu dan anak dimana
perkawinan tidak dikehendaki, anaknya diadopsi.
o. Cohibing couple adalah dua orang/satu pasangan yang tinggal
bersama tanpa pernikahan
2. Tahap dan tugas perkembangan keluarga
Berikut adalah tahap tahap perkembangan keluarga menurut (Mubarak
dkk, 2011, hal 86-92) disertai dengan tugas pada setiap
perkembangannya.
a. Tahap I pasangan baru atau keluarga baru (berginning familiy)
Keluarga baru dimulai pada saat masing masing individu,
yaitu sumai dan istri membentuk keluarga melalui perkawinan
yang sah dan meninggalkan keluarga masing masing, secara
psikologis keluarga tersebut memiliki keluarga baru.
Tugas perkembangan pada keluarga ini antara lain :
1) Membina hubungan intim dan kepuasan bersama
2) Menetapkan tujuan bersama.
3) Membina hubungan dengan keluarga lain
4) Merencanakan anak
5) Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan
diri untuk kehamilan.
b. Tahap II keluarga dengan kehamilan anak pertama (child bearing
family)
Kelahiran bayi pertama memberi perubahan yang besar
dalam keluarga, sehingga pasangan harus beradaptasi dengan
perannya untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Tugas perkembangan pada tahp ini antara lain :
1) Persiapan menjadi orang tua.
2) Membagi peran dan tanggung jawab.
3) Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana
rumah yang menyenangkan.
4) Mempersiapkan biaya bayi.
5) Memfasilitasi role learning anggota keluarga.
6) Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai
balita.
7) Mengadakan kegiatan keagamaan.
c. Tahap III keluarga dengan anak prasekolah (families with
preschool)
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak berusia 2,5 tahun
berakhir saat usia 5 tahun.
Tugas perkembangan pada keluarga ini antara lain :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga.
2) Membantu anak untuk bersosialisai.
3) Bearadaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara
kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi.
4) Mempertahankan keluarga yang sehat.
5) Pembagian waktu untuk pasangan dan anak.
6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
7) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang
anak.
d. Tahap IV keluarga dengan anak usia sekolah (families with
school children)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertuamemasuki sekolah
pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
1) Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak,
pendidikan, dan semangat belajar.
2) Tetap memepertahankan hubungan yang harmonis dalam
perkawinan.
3) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya
intelektual.
4) Menyediakan aktivitas untuk anak.
5) Menyesuaikan pada aktivitas komunitas dengan
mengikutsertakan anak.
e. Tahap V keluarga dengan anak remaja (families with teenagers)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan
biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat anak
meninggalkan rumah orang tuanya.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah:
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung
jawab meningat remaja yang sudah bertambah dewasa dan
meningkat otonominya.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3) Mempertahankan komunikasi terbuka antar anak dan
orang tua, hindari perdebatan, kecurigaan, dan
permusuhan.
4) Perubahan sitem peran dan peraturan untuk tumbuh
kembang keluarga.
f. Tahap VI keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan
(launching center families)
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan
rumah. Lamanya tahap ini bergantung pada jumlah anak dalam
keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal
bersama orang tua.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain :
1) Meperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2) Mempertahankan keintiman pasangan.
3) Membantu orang tua yang sedang memasuki masa tua.
4) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima
kepergian anaknya.
5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada
keluarga.
6) Berperan suami istri, kakek, dan nenek.
7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi
contoh bagi anak anak.
g. Tahap VII keluarga usia pertengahan (middle age families)
Tahapan ini dimulai pada saat anak yang terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu
pasangan meninggal.
Tugas pekembangan keluarga pada tahap ini antara lain :
1) Mempertahankan kesehatan.
2) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam arti
mengolah minat sosial dan waktu santai.
3) Memulihkan hubungan antrara generasi muda dan
generasi tua
4) Keakraban dengan pasangan.
5) Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga.
6) Persiapan masa tua atau pensiun dan meningkatkan
keakraban pasangan.
h. Tahap VII keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga dimulai pada saat
salah satu pasangan pensiun, berlanjut sampai salah satu pasangan
meninggal, sampai keduanya meninggal.
Tugas perkembangan pada tahap ini antara lain :
1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
2) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman,
kekuatan fisik, dan pendapatan.
3) Mempertahnkan keakraban suami istri dan saling
merawat.
4) Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial
masyarakat.
5) Menerima kematian pasangan, kawan, dan
mempersiapkan kematian.
3. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga menurut (Mubarak dkk, 2011, hal 76) adalah
sebagai berikut :
1. Pengkajian keperawatan
Pengkajian adalah tahapan seorang perawat mengumpulkan informasi
secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.Data data
yang perlu dikaji adalah sebagai berikut :
a. Data umum
1) Nama kepala keluarga, umur, alamat, pekerjaan dan pendidikan,
jenis kelamin, hubungan, dan genogram.
2) Tipe keluarga, menjelaskan jenis tipe keluarga beserta kendala
atau masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
3) Suku bangsa atau latar belakang budaya, mengkaji asal suku
bangsa keluarga tersebut.
4) Agama.
5) Status sosial ekonomi keluarga.
6) Aktivitas rekreasi keluarga dan waktu luang.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga adalah pengkajian keluarga
berdasarkan tahap kehidupan keluarga.
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal
d. Struktur keluarga
1) Pola pola komunikasi keluarga
2) Struktur kekuatan keluarga
3) Struktur peran
4) Struktur nilai dan norma keluarga
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
3) Fungsi perawatan kesehata
4) Fungsi reproduksi
5) Fungsi ekonomi
f. Stres dan koping keluarga
1) Stresor jangka pendek
2) Stresor jangka panjang
3) Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor
4) Strategi koping yang digunakan
5) Strategi adaptasi fungsional
g. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga.
h. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.
2. Diagnosis keperawatan keluarga
Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu,
keluarga, atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses
pengumpulan data dan analisis data secara cermat, memberikan dasar
untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana perawat bertanggung jawab
untuk melaksanakannya.diagnosis keperawataan keluarga diaanalisis dari
hasil pengkajian terhadap masalah dalam tahap perkembangan keluarga,
lingkungan keluarga, struktur krluarga, fungsi keluarga, koping keluarga,
baik yang bersifat aktual, resiko, maupun sejahtera dimana perawat
memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk melakukan tindakan
keperawatan bersama sama dengan keluarga berdasarkan kemampuan, dan
sumber daya keluarga. Komponen diagnosis keperawatan meliputi
problem, etiologi, dan sign atau tanda yang selanjutnya dikenal dengan
PES.
3. Rencana keperawatan keluarga
Rencana keperawatan keluarga adalah kumpulan tindakan yang
direncanakan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau
mengatasi masalah kesehatan/masalah keperawatan yang telah
diidentifikasi.
4. Tindakan keperawatan keluarga
Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal hal dibawah ini :
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai
masalah dan kebutuhan kesehatan.
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang
tepat.
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
sakit.
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat lingkungan
menjadi sehat.
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan.
5. Evaluasi
Langkah langkah dalam mengevaluasi pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada indivu maupun keluarga adalah sebagai berikut :
a. Tentukan garis besar masalah kesehatan yang dihadapi dan
bagaimana keluarga mengatasi masalah tersebut.
b. Tentukan bagaimana rumusan tujuan perawatan yang akan dicapai.
c. Tentukan kriteria dan standar untuk evaluasi.
d. Tentukan metode atau teknik evaluasi yang sesuai.
e. Bandingkan keadaan yang nyata dengan kriteria standar untuk
evaluasi.
f. Identifikasi penyebab.
g. Perbaiki tujuan berikutnya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demam berdarah dengue adalah suatau penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan
nyamuk aedes aegypti, penyakit ini bisa terdapat pada anak dan dewasa
dengangejala utama demam, nyeri otot, dan sendi yang biasanya
memburuk setelah dua hari pertama. dari virus dengue dalam peredaran
darah akanmenyebabkan depresi sumsum tulang sehingga akan terjadi
trombositopenia,yang berlanjut akan menyebabkan perdarahan karena
gangguan trombosit dankelainan koagulasi dan akhirnya sampai pada
perdarah.
Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat
oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap tiap anggotan
keluarga selalu berinteraksi satu sama lain
DAFTAR PUSTAKA