Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENYULUHAN TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT

DAN BERSIH (PHBS)

OLEH :

KELOMPOK II (DUA)

AISYAH NURFATIHANA K202101023

ANISA ZULIYANTI SAMRI K202101002

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat-nya berupa kesehatan, kesempatan dan ilmu, sehingga “ Makalah Penyuluhan

Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Mencuci Tangan”, saya ini dapat

terselesaikan dalam waktu yang tela ditentukan.

Semoga tugas yang telah saya selesaikan ini dapat dengan mudah dipahamai

oleh siapa saja yang membacanya. Jika ada kesalahan kata atau kalimat yang kurang

berkenan, saya mohon maaf sebelumnya. Dan Jangan lupa, kami juga berharap

komentar dan kritik yang membangun akan membuat karya tulis menjadi lebih baik.

Kendari, 5 November 2023


DAFTAR ISI

Kata pengantar…………………………………………………………………………
Daftar Isi……………………………………………………………………………….
Bab I Pendahuluan……………………………………...………………………………
A. Latar Belakang………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………
C. Tujuan ………………………………………………………………….............
Bab II Pembahasan…………………………………….………………………………
A. promosi kesehatan …………………………………….……………………….
B. perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)…………………………….…..........
C. contoh kasus penyuluhan kesehatan lengkap sesuai dengan langkah-
langkahnya…………………………………………………………………….
Bab III Penutup……………………………………………….………………………..
A. Kesimpulan……………………………………………………………….……
B. Saran………………………………………………………………………..….
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari
penyakit. Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain.
Bagaimana tidak, harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki
badan tegap dan gagah, semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang
penyakit atau tidak sehat. Dengan penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat,
paras tampan atau cantik berubah menjadi pucat dan tidak enak untuk dipandang,
badan yang tegap dan gagah seketika roboh dikarenakan lemas dan lesu akibat
kondisi tubuh yang menurun drastis.
Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada
sakit, kita tidak akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu
bagaimana kita bisa menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu
merupakan hal yang mutlak harus dijaga.
Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari kebiasaan yang baik dalam
menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat
mengganggu kesehatan. Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak
menular (degeneratif) seperti jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan
penyakit tidak menular lainnya yang disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat,
maka untuk menghindarinya kita perlu bergaya hidup yang sehat
Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari
kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung
mengetahui apa itu PHBS, singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut
kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari
dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir
ini marak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan ?
2. Bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat ?
3. Buat contoh kasus penyuluhan kesehatan lengkap sesuai dengan langkah-
langkahnya?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
3. Mahasiswa dapat mengetahui penyuluhan kesehatan lengkap sesuai dengan
langkah-langkahnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu
kesehatan yang mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi
seni, yakni praktisi atau aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan penunjang
bagi program-program kesehatan lain. Ini artinya bahwa setiap program kesehatan
yang telah ada misalnya pemberantasan penyakit menular/tidak menular, program
perbaikan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak, program
pelayanan kesehatan dan lain sebagainya sangat perlu ditunjang serta didukung oleh
adanya promosi kesehatan.
Promosi kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat atau
pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan
tetapi di dalamnya terdapat usaha untuk dapat memfasilitasi dalam rangka perubahan
perilaku masyarakat. Dalam hal ini organisasi kesehatan dunia WHO telah
merumuskan suatu bentuk definisi mengenai promosi kesehatan : “Health promotion
is the process of enabling people to increase control over, and improve, their health.
To reach a state of complete physical, mental, and social, well-being, an individual
or group must be able to identify and realize aspirations, to satisfy needs, and to
change or cope with the environment“. (Ottawa Charter,1986).
Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan tersebut diatas bahwa Promosi Kesehatan
adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang
sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal
serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya).

Selanjutnya, Australian Health Foundation merumuskan batasan lain pada


promosi kesehatan sebagai berikut : “Health promotion is programs are design to
bring about “change”within people, organization, communities, and their
environment ”. Artinya bahwa promosi kesehatan adalah program-program kesehatan
yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat
sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya.

Dengan demikian bahwa promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai


dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan
untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan
Ottoson,1998). Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan masyarakat agar
mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut
dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; Artinya proses pemberdayaan
tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan
semua komponen masyarakat. Proses pemberdayaan tersebut juga dilakukan dengan
menggunakan pendekatan sosial budaya setempat. Proses pembelajaran tersebut juga
dibarengi dengan upaya mempengaruhi lingkungan, baik lingkungan fisik termasuk
kebijakan dan peraturan perundangan.

B. Perilaku Hidup Sehat Dan Bersih (PHBS)


PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran,
sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat.
1.1 TUJUAN PHBS

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) memiliki tujuan yaitu meningkatkan
pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan
sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

1.2 TATANAN PHBS

PHBS berada di lima tatanan yakni:

1. Sepuluh Indikator PHBS di Tatanan Rumah Tangga:


a. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan.
b. Memberi bayi ASI eksklusif.
c. Menimbang bayi dan balita.
d. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
e. Menggunakan air bersih.
f. Menggunakan jamban sehat.
g. Memberantas jentik di rumah.
h. Makan sayur dan buah setiap hari.
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
j. Tidak merokok di dalam rumah.

2. Indikator PHBS di Tatanan Sekolah :


a. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
b. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
d. Olahraga yang teratur dan terukur.
e. Memberantas jentik nyamuk.
f. Tidak merokok.
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
h. Membuang sampah pada tempatnya.

3. Indikator PHBS di Tatanan Tempat Kerja :


a. Kawasan tanpa asap rokok.
b. Bebas jentik nyamuk.
c. Jamban sehat.
d. Kesehatan dan keselamatan kerja.
e. Olahraga teratur.

4. Indikator PHBS di Tatanan Tempat Umum :


a. Menggunakan jamban sehat.
b. Memberantas jentik nyamuk.
c. Menggunakan air bersih.
5. Indikator PHBS di Tatanan Fasilitas Kesehatan :
a. Menggunakan air bersih.
b. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
c. Membuang sampah pada tempatnya.
d. Tidak merokok.
e. Tidak meludah sembarangan.
f. Memberantas jentik nyamuk.
C. Contoh Kasus Penyuluhan Kesehatan Lengkap Sesuai Dengan Langkah-
Langkahnya
Penyuluhan Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Mencuci Tangan
a. Analisis Situasi
Pembangunan kesehatan di Indonesia merupakan bagian dari pembangunan
nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat.
Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat tersebut dapat dicapai, salah
satunya dengan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Progam PHBS merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan
melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku,
melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan
pemberdayaan masyarakat (Empowerment).
Perilaku Sehat Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang merupakan salah satu
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), saat ini juga telah menjadi
perhatian dunia, hal ini karena masalah kurangnya praktek perilaku cuci
tangan tidak hanya terjadi di negara berkembang saja, tetapi ternyata di negara
maju pun kebanyakan masyarakatnya masih lupa untuk melakukan perilaku
cuci tangan. Fokus CTPS ini adalah Anak sekolah sebagai "Agen Perubahan"
dengan simbolisme bersatunya seluruh komponen keluarga, rumah dan
masyarakat dalam merayakan komitmen untuk perubahan yang lebih baik
dalam berperilaku sehat melalui CTPS (Depkes , 2007).
b. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan prilaku hidup sehat.
2. Tujuan Khusus
Meningkatnya pengetahuan, kemauan dan kemampuan anak-anak tentang
pentingnya menjaga perilaku hidup bersih dan sehat,
c. Penentuan sasaran
Anak-anak balita dan ibu-ibu. Berbagai kejadian penyakit yang ditimbulkan
akibat pola perilaku hidup kurang sehat yang dapat menimbulkan berbagai
macam penyakit yang sering terjadi pada siswa pada saat mengikuti kegiatan
proses belajar mengajar. Pengetahuan para siswa terkait Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat dengan mencuci tangan yang benar sangat minim. Beberapa
permasalahan yang akan ditindaklanjuti dalam pengabdian pada masyarakat
ini adalah:
1. Kurangnya pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dengan mencuci tangan yang benar.
2. Kurangnya pemahaman terkait demonstrasi mencuci tangan yang
benar.
d. Menyusun Materi /isi Penyuluhan
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan
atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan dimasyarakat. Beberapa tujuan dari PHBS, antara lain :
1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemauan masyarakat untuk
hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga
2. PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat.

Yang termasuk ke dalam 10 perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga,
antara lain :
1. persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan
2. memberi bayi ASI ekslusif
3. menimbang balita setiap bulan
4. menggunakan air bersih
5. mencuci tangan dengan air brsih dan sabun
6. menggunakan jamban sehat
7. memberantas jentik di rumah sekali seminggu
8. makan buah dan sayur setiap hari
9. melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. tidak merokok di dalam rumah
Cuci Tangan Dengan Sabun
Menurut Departemen Kesehatan Republik Inodnesia tahun 2007, mencuci
tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari
kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air. Mencuci tangan harus
menggunakan air bersih dan sabun. Mencuci tangan harus menggunakan
sabun, karena sabun akan membantu proses pelepasan kotoran dan kuman
yang menempel di permukaan luar kulit tangan dan kuku. Dengan mencuci
tangan yang benar menggunakan sabun maka kotoran dan kuman akan
terangkat sebagian. Selain itu, mencuci tangan juga harus di air mengalir
karena kotoran dan kuman akan luruh terbawa air.
5 Lima waktu penting cuci tangan pakai sabun, antara lain :
1. Sebelum makan
2. Sesudah buamg air besar
3. Sebelum memegang bayi
4. Sesudah menceboki anak
5. Sebelum menyiapkan makanan

Langkah mencuci tangan yang benar sesuai anjuran WHO tahun 2005, antara
lain :
1. Basuh tangan dengan air mengalir
2. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
3. Gosok punggung tangan dan sela – sela jari tangan kiri dan tangan
kanan, begitu pula sebaliknya
4. Gosok kedua telapak dan sela – sela jari tangan
5. Jari – jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci
6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
7. Gosokkan dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan di telapak
tangan kiri dan sebaliknya
8. Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan
dan lakukan sebaliknya
9. Bilas kedua tangan dengan air
10. Keringkan dengan lap tangan atau tissue
e. Metode penyuluhan
metode yang dilaksanakan yaitu metode ceramah,diskusi interaktif, serta
praktek.
f. Media Penyuluhan
Media yang digunakan pada saat penyuluhan berupa poster yang berisikan
mengenai pentingnya mencuci tangan menggunakan sabun serta menggosok
gigi dengan benar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga
keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) memiliki tujuan
yaitu meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat
agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha
berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Indikator PHBS di Tatanan Fasilitas Kesehatan :
a. Menggunakan air bersih.
b. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
c. Membuang sampah pada tempatnya.
d. Tidak merokok.
e. Tidak meludah sembarangan.
f. Memberantas jentik nyamuk.
B. Saran
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umumnya pada anak-anak
khususnya untuk dapat menyadari pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat.
Jenis pelatihan yang dilakukan cukup mudah untuk dilakukan oleh masyarakat dan
mudah dipahami oleh anak-anak dan remaja, sehingga dapat diterapkan secara mudah
kepada diri sendiri dan keluarga.
DAFTAR ISI
Kemenkes RI. 2011. Panduan Pembinaan dan Penilaian Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat di Rumah Tangga Melalui Tim Penggerak PKK. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia Pusat Promosi Kesehatan Bekerja sama dengan
Tim Penggerak PKK Pusat Tahun 2011: Jakarta
Kementrian Kesehatan RI, (2011). Laporan Hasil Riskesdas Provinsi Jawa barat
Tahun 2007. Dinas kesehatan Provinsi jawa barat Kementerian Kesehatan RI
(2008). Panduan Promosi Kesehatan dalam pencapaian Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat Tatanan Rumah Tangga. Jakarta
Kemenkes RI (2011). Peraturan Menteri Kesehatan No.2269/MENKES/PER/XI/2011
Tentang Pedoman Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai