Anda di halaman 1dari 25

MEDIA PELATIHAN

PROMOSI KESEHATAN

Dr.PH. Tasnim, SKM, MPH

Universitas Mandala Waluya


Pengertian media pelatihan

• Media pelatihan merupakan salah satu komponen yang


penting dalam sistem pelatihan, karena berfungsi sebagai
unsur penunjang proses pembelajaran, menggugah gairah
dan motivasi belajar.

• Media pelatihan secara umum adalah alat bantu proses


belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapoat digunakan
untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau keterampilan belajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar.

Universitas Mandala Waluya


• Menurut Briggs media pelatihan adalah sarana
fisik untuk menyampaikan isi materi
pembelajaran seperti: buku, film, video dan
sebagainya.

• Dapat disimpulkan bahwa media adalah segala


sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dapat
merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan
peserta didik sehingga dapat mendorong
terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik
Media Pelatihan Promosi Kesehatan

• adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan


pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh
komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik
(TV, radio, komputer, dll) dan media luar ruang,

• sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya


yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya
kearah positif terhadap kesehatannya (DEPKES RI,
2006)
Pemilihan dan penggunaan media
pelatihan

Supaya mempertimbangkan :
(1) tujuan pembelajaran,
(2) materi pelatihan,
(3) ketersediaan media itu sendiri,
(4) kemampuan pelatih yang akan
menggunakannya
Tujuan adanya media pelatihan

• adalah untuk mempermudah pelatihan,


meningkatkan efisiensi pelatihan dan
sebagainya.

• Pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan


satu kesatuan yang harus didapatkan dari hasil
diklat yang diikuti.
Adapun tujuan media pelatihan promosi kesehatan
(Notoatmodjo, 2005):

1. Media dapat mempermudah penyampaian


informasi.
2. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
3. Dapat memperjelas informasi
4. Media dapat mempermudah pengertian
5. Mengurangi komunikasi yang verbalistik
6. Dapat menampilkan obyek yang tidak bisa
ditangkap dengan mata.
7. Memperlancar komunikasi.
Desain metode pelatihan

• Desain Pelatihan yang efektif biasanya mengabungkan


sejumlah metode pelatihan yang kaitannya dengan
hal-hal:
(a) gaya belajar peserta,
(b) prinsip belajar orang dewasa (andragogy learning),
(c) ukuran kelompok,
(d) pengalaman atau tingkat pendidikan peserta,
(e) jenis skills atau pengetahuan yang akan
dipresentasikan.
Pentingnya media pelatihan

• Penggunaan media dalam proses pelatihan merupakan


kebutuhan dan sekaligus keharusan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
1. Banyak konsep-konsep dalam bahan pelatihan yang
memerlukan kesamaan persepsi bagi para peserta.
2. Dalam bidang studi yang disampaikan pada pelatihan
terdapat proses-proses kerja yang sangat lambat,
sehingga sulit dilihat dengan mata, dan dapat ditangkap
berkat bantuan media pembelajaran.
3. Ada pula hal-hal atau kejadian-kejadian yang proses
kerjanya sangat cepat sehingga sangat sulit untuk
diamati, misalnya: proses pembuatan keputusan,
sehingga dengan bantuan media pelatihan seperti
film strip, atau slide maka proses tersebut lebih
mudah dipelajari.
4. Banyak benda-benda yang sulit dibawa ke dalam
kelas untuk dipelajari, sehingga dengan bantuan
model tiruan barulah benda-benda tersebut dapat
dipelajari dengan mudah, misalnya pantom, food
model
5. Banyak hal-hal yang abstrak ternyata sulit
diamati dengan pengindraan, misalnya
proses berpikir memecahkan masalah dan
ternyata lebih mudah dipelajari dengan
bantuan bagan arus atau media lainnya.
6. Peristiwa masa lampau atau kejadian yang
mungkin terjadi pada masa datang sangat
sulit diamati.
Jenis Media

media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjadi


8 kategori:
a) media audio visual gerak,
b) media audio visual diam,
c) media audio semi gerak,
d) media visual gerak,
e) media visual diam,
f) media semi gerak,
g) media audio, dan
h) media cetak.
• Berdasarkan perkembangan teknologi,
Azhar Arsyad (2002) mengklasifikasikan
media atas empat kelompok:
1) media hasil teknologi cetak,
2) media hasil teknologi audio-visual
3) media hasil teknologi berbasis komputer,
4) media hasil gabungan teknologi cetak dan
komputer.
Berdasarkan bentuk umum penggunaan, Media Pelatihan
Promkes dibedakan Menjadi :
(Notoatmodjo, 2005)

• Bahan bacaan: Modul, buku rujukan/bacaan,


folder, leaflet, majalah, buletin, dan sebagainya.

• Bahan peragaan: Poster tunggal, poster seri,


plipchart, tranparan, slide, film, dan seterusnya.
Berdasarkan cara produksinya, media Pelatihan promosi
kesehatan

Media cetak

suatu media statis dan mengutamakan pesan-


pesan visual.
– Media cetak pada umumnya terdiri dari gambaran
sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata
warna.
– Fungsi utama media cetak ini adalah memberi
informasi dan menghibur.
– Adapun macam-macamnya adalah poster, leaflet,
brosur, majalah, surat kabar, lembar balik, sticker,
dan pamflet.
Media cetak

– Kelebihan media cetak diantaranya: Tahan lama,


Mencakup banyak orang, Biaya tidak tinggi, Tidak
perlu listrik, Dapat dibawa ke mana-mana, Dapat
mengungkit rasa keindahan, Meningkatkan gairah
belajar,
– Kelemahan media cetak yaitu: Media ini tidak
dapat menstimulir efek suara dan efek gerak,
dan Mudah terlipat (Notoatmodjo, 2005)
Media elektronika

yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat


dilihat dan didengar dalam menyampaikan
pesannya melalui alat bantu elektronika.

Adapun macam-macam media tersebut adalah :


TV, radio, film, video film, cassete, CD, VCD.
Kelebihan Media elektronika

– Sudah dikenal masyarakat,


– Mengikutsertakan semua panca indra,
– Lebih mudah dipahami,
– Lebih menarik karena ada suara dan gambar
bergerak,
– Bertatap muka,
– Penyajian dapat dikendalikan,
– Jangkauan relatif lebih besar,
– Sebagai alat diskusi dan dapat diulang-ulang.
Kelemahan Media elektronika
– Biaya lebih tinggi,
– Sedikit rumit,
– Perlu listrik,
– Perlu alat canggih untuk produksinya,
– Perlu persiapan matang,
– Peralatan selalu berkembang dan berubah.
– Perlu keterampilan penyimpanan,
– Perlu terampil dalam pengoperasian
(Notoatmodjo, 2005).
MEDIA LUAR RUANG

3. Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan


pesannya di luar ruang secara umum melalui media
cetak dan elektronika secara statis, misalnya: Papan
reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang
dapat dilihat secara umum di perjalanan, spanduk
yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai
gambar yang dibuat di atas secarik kain dengan
ukuran tergantung kebutuhan dan dipasang di suatu
tempat yang strategi agar dapat dilihat oleh semua
orang, pameran, banner dan TV layar lebar (DEPKES
RI, 2006).
Kelebihan media luar ruang

❑ Sebagai informasi umum dan hiburan,


❑ Mengikutsertakan semua panca indra,
❑ Lebih mudah dipahami,
❑ Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak,
❑ Bertatap muka,
❑ Penyajian dapat dikendalikan,
❑ Jangkauan relatif lebih besar,
❑ Dapat menjadi tempat bertanya lebih detail,
❑ Dapat menggunakan semua panca indra secara langsung,
dan lain-lain.
KELEMAHAN MEDIA LUAR RUANG

❑ Biaya lebih tinggi,


❑ Sedikit rumit,
❑ Ada yang memerlukan listrik,
❑ Ada yang memerlukan alat canggih untuk produksinya,
❑ Perlu persiapan matang,
❑ Peralatan selalu berkembang dan berubah,
❑ Perlu keterampilan penyimpanan,
❑ Perlu keterampil dalam pengoperasian (DEPKES RI,
2006).
Komponen yang terdapat dalam proses komunikasi
dalam proses pembelajaran ataupun diklat sebagai
berikut:

1. Pesan dalam proses pembelajaran adalah


guru.
2. Sumber pesan dalam proses pembelajaran
berupa materi pembelajaran.
3. Saluran atau media alat bantu pembelajaran.
4. Penerima pesan (pembelajaran).
Hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi dapat
berasal dari dalam (internal) maupun dari luar
(eksternal).

• Hambatan internal, berasal dari diri peserta atau


pembelajaran itu sendiri dapat berupa hambatan psikologis
(minat, sikap, mendapat kepercayaan intelegensi,
pengetahuan dll) dan hambatan fisik (kelelahan sakit,
keterbatasan daya indera, dan cacat tubuh.

• Hambatan eksternal berasal dari lingkungan pembelajaran.


Dapat berupa hambatan kultural (adat istiadat, kepercayaan,
norma sosial, dan nilai-nilai panutan) dan hambatan
lingkungan (suasana yang panas, bising).
Kriteria pemilihan media

• Nana Sudjana dan Ahmad Rifai bahwa dalam


memilih media sebaiknya mempertimbangkan
kriteria-kriteria sebagai berikut:
a) Ketepatannya dengan tujuan/kopmpetensi, yang ingin
dicapai.
b) Ketepatan untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya
fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.
c) Keterampilan trainner / pendidik dalam
menggunakannya.
d) Tersedia waktu untuk mengggunakannya sehingga media
tersebut dapat bermanfaat bagi peserta didik selama
pembelajaran berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai