ABSTRACT
Asyhar (2011) membagi jenis media pembelajaran ke dalam empat bagian, yakni (1)
media visual, (2) media audio, (3) media audio-visual, (4) dan multimedia.
Pembagian yang lebih lengkap dapat dilihat pada jenis media pembelajaran menurut
Pribadi (2011: 88), di mana dikatakan bahwa pada dasarnya media pembelajaran
dapat diklasifkasi menjadi delapan bagian, yaitu (1) orang, (2) objek, (3) teks, (4)
audio, (5) visual, (6) video, (7) komputer multimedia, dan (8) jaringan komputer.
Heinich, Molenda, Russell, dan Smaldino (2002) mengelompokkan media
pembelajaran ke dalam beberapa jenis, yaitu (1) bahan cetak, (2) visual, (3) audio, (4)
video, (5) komputer, (6) multimedia, (7) Internet dan Intranet.
Berdasarkan jenis media pembelajaran sebagaimana telah dikutip di atas, maka media
pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, seperti (1) media
cetak , (2) media pameran, (3) audio, (4) visual, (5) multimedia, (6) komputer dan
jaringan.
Media Cetak
Media cetak merupakan media sederhana dan mudah diperoleh di mana dan kapan
saja. Media ini juga dapat dibeli dengan biaya yang relatif murah dan dapat dijangkau
pada toko-toko terdekat. Buku, brosur, leaflet, modul, lembar kerja siswa, dan
handout termasuk bagian-bagian dari media cetak. Keuntungan menggunakan media
cetak adalah mudah untuk diperoleh, fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana, dan
ekonomis. Namun, media cetak memiliki kesulitan terutama bagi peserta didik yang
terlambat atau malas membaca, tidak memiliki pengetahuan awal yang memadai.
menyulitkn bagi mereka yang senang belajar dengan menghafal atau bagi guru yang
menerapkan proses belajar dengan hafalan
Seperti halnya media cetak, media pameran ini bermacam-macam jenisnya, seperti
benda nyata (realita) dan benda tiruan (replika dan model).
Realita adalah benda asli yang digunakan sebagai media untuk menyampaikan
informasi. Realita tidak dapat dimanipulasi dan tidak mengalami perubahan sama
sekali. Penggunaan realita dalam ruang kelas dapat memberi motivasi dan menarik
perhatian peserta didik karena dapat melihat bendanya secara langsung. Namun,
kadang-kadang mengalami kesulitan apa lagi jika bendanya sangat susah untuk
didapatkan. Oleh karena itu, ketika guru pendidikan agama Islam melaksanakan
praktek shalat wajib, maka objek asli seperti sarung, sajadah, mukenah, al-Quran, dan
lain-lain dapat dibawa dari rumah. Tetapi jika menjelaskan tentang arah kiblat dan
menunjukkan Ka’bah maka tiak mungkin benda asli dapat diperoleh sehingga hanya
menggunakan media visual atau video untuk menjelaskannya
Benda tiruan memiliki ukuran yang lebih kecil daripada benda aslinya. Benda tiruan
bisa digunakan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran IPA di SD dan
bidang kesehatan. Hal tersebut lebih efektif karena ukurannya yang lebih kecil,
mudah dibawa, dan lebih ringan. Benda tiruan dapat dibuat dari berbagai macam
bahan, seperti kayu, plastik, alumunium, semen, dll
Media Audio
Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik (Asyhar, 2011: 45). Indera
pendengaran sangat efektif memproses informasi yang diperoleh dari sumber-sumber
informasi. Secara umum, media audio memiliki keunggulan, antara lain: Relatif
murah, Mudah untuk diperoleh dan digunakan, Fleksibel untuk digunakan baik secara
kelompok maupun bagi individu itu sendiri., Bentuknya mudah dibawa ke mana-
mana. Ada beberapa jenis media yang dapat kita kelompokkan dalam media audio,
antara lain, radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam dan laboratorium
bahasa. Dalam perkembangannya media audio berubah sesuai dengan kemajuan
teknologi. Sekarang kita mengenal audiotape, compact disk (CD), MP3 dan MP4.
Media Visual
Secara garis besar, media visual dapat dibagi menjadi dua komponen, yakni media
visual yang nonprojected dan projected. Media visual nonprojector mencakup
gambar, tabel, grafik, poster, dan, karton. Media visual tersebut dapat menerjemahkan
ide-ide yang abstrak ke dalam suatu format yang realistik, dari simbol-simbol verbal
ke dalam bentuk yang kongkrit, dan dapat diperoleh dengan mudah walaupun
menggunakan biaya yang relatif mahal tetapi dibutuhkan kreatifitas untuk merancang,
mengembangkan, dan memanipulasinya sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Sedangkan yang termasuk media visual projected adalah kamera, OHP, Slide, gambar
digital (CD-Room, foto CD, DVD-Rom dan disket komputer), dan gambar projeksi
digital yang didesain untuk digunakan dengan perangkat lunak presentasi grafik
seperti panel projeksi liquid crystal display (LCD) yang dihubungkan dengan
komputer ke layar.
daftar pustaka
A. Bagan
Bagan atau yang sering juga disebut dengan grafik ataupun diagram,
merupakan gambaran visual dari hubungan antar benda yang bersifat abstrak seperti
kuantitas dan kronologi kejadian. Bagan digunakan untuk mempermudah proses
pemahaman data dalam jumlah yang cukup besar serta memaparkan hubungan antara
bagian-bagian dari beberapa data. Dengan artian penerapan media visual ini berfungsi
untuk menyajikan konsep yang cukup rumit disampaikan dalam bentuk tertulis
ataupun lisan. Adapun manfaat penggunaan bagan sebagai media pembelajaran:
1) Bagan petunjuk
2) Bagan uraian
3) Bagan perbandingan
4) Bagan skematik
5) Bagan Organisasi
6) Bagan Waktu
7) Bagan Alir
8) BaganPohon
9) Bagan Proses
A. FOTO
Media foto adalah salah satu jenis media pembelajaran yang menggunakan
gambar-gambar atau foto untuk membantu menyampaikan informasi, konsep, atau
ide kepada siswa. Penggunaan foto sebagai media pembelajaran memiliki
beberapa keunggulan dalam memfasilitasi proses belajar mengajar:
1. Visualisasi Konsep
Foto memungkinkan konsep yang sulit dipahami atau abstrak untuk dijelaskan
dengan lebih visual dan konkret. Misalnya, foto-foto ilustrasi konsep seperti
struktur sel atau peristiwa sejarah dapat membantu siswa memahami informasi
yang mungkin sulit dijelaskan hanya dengan kata-kata
2. Konteks Nyata
Foto dapat memberikan gambaran situasi nyata atau lingkungan yang berhubungan
dengan materi pembelajaran. Ini membantu siswa mengaitkan konsep yang
diajarkan dengan situasi sehari-hari, sehingga membuat materi lebih relevan dan
mudah dihubungkan.
3. Menarik Perhatian
Penggunaan foto yang menarik dan visual dapat membantu memikat perhatian
siswa. Hal ini membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, yang
pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam proses
belajar.
4. Menggugah Emosi
Foto juga bisa merangsang emosi dan perasaan siswa. Gambar-gambar yang
menggambarkan emosi atau situasi tertentu dapat membantu siswa lebih
mendalam dalam memahami aspek-aspek tertentu dari materi pembelajaran.
5. Memori Visual
Manusia memiliki kecenderungan untuk lebih mudah mengingat informasi visual
daripada informasi dalam bentuk teks. Penggunaan foto dalam pembelajaran dapat
membantu siswa mengingat konsep atau informasi lebih baik dalam jangka
panjang.
B. GAMBAR
Media gambar adalah bentuk media pembelajaran yang menggunakan
ilustrasi, gambar, diagram, grafik, atau lukisan untuk membantu menyampaikan
informasi dan konsep kepada siswa. Penggunaan media gambar dalam
pembelajaran memiliki sejumlah manfaat yang membuatnya dianggap efektif:
1. Visualisasi Konsep Abstrak
Media gambar memungkinkan konsep yang sulit dipahami atau abstrak untuk
dijelaskan dengan cara yang lebih konkret. Gambar dapat menggambarkan
hubungan antara konsep, urutan peristiwa, dan hubungan sebab-akibat dengan cara
yang lebih visual.
2. Memudahkan Pemahaman
Gambar dapat memberikan gambaran yang jelas tentang topik atau konsep
tertentu. Ini membantu siswa memahami informasi dengan lebih cepat dan lebih
baik, terutama bagi mereka yang memiliki gaya belajar visual.
3. Menggugah Minat
Penggunaan gambar yang menarik dan kreatif dapat memikat perhatian siswa dan
meningkatkan minat mereka terhadap materi pelajaran. Hal ini dapat mendorong
keterlibatan yang lebih aktif dalam proses belajar.
4. Memori Visual
Gambar dapat membantu memicu memori visual siswa, memungkinkan mereka
untuk mengingat informasi lebih baik dalam jangka panjang. Ini juga membantu
dalam menghubungkan konsep-konsep dengan gambar yang menggambarkannya.
5. Interaksi dan Diskusi
Gambar dapat digunakan sebagai dasar untuk memulai interaksi kelas atau diskusi.
Siswa dapat berbicara tentang apa yang mereka lihat, memberikan interpretasi, dan
berbagi pemahaman mereka tentang gambar tersebut.
6. Mendorong Imajinasi
Gambar yang kreatif dan imaginatif dapat merangsang imajinasi siswa dan
membantu mereka berpikir lebih jauh tentang konsep yang diajarkan. Hal ini dapat
memicu pertanyaan dan diskusi yang mendalam.
C. MULTIMEDIA
Menurut Vaughan (2008:1), multimedia merupakan kombinasi berbagai
media kemudian disampaikan menggunakan komputer atau peralatan elektronik
dan digital. Multimedia dapat memiliki arti sebagai penggunaan sejumlah media
berbeda yang disatukan sebagai alat untuk menyampaikan pesan atau informasi
dalam bentuk teks, grafis, audio, animasi maupun video (Rusman, dkk 2011:71).
Media multimedia memiliki peran yang penting dalam pendidikan modern.
Mereka menyediakan berbagai cara untuk menyajikan informasi secara visual,
auditif, dan interaktif, yang dapat membantu siswa dalam memahami dan
mengingat materi pembelajaran dengan lebih baik.
Berdasarkan literatur dan pandangan para ahli pendidikan, media
multimedia memiliki beberapa kegunaan dalam konteks pembelajaran. Beberapa
di antaranya adalah:
1. Meningkatkan Daya Tarik dan Keterlibatan Siswa:
Penelitian menunjukkan bahwa media multimedia, seperti gambar, video, dan
animasi, dapat membuat pembelajaran lebih menarik bagi siswa. Mereka
cenderung lebih tertarik dan terlibat dalam proses pembelajaran ketika materi
disajikan dalam bentuk yang beragam dan menarik secara visual.
2. Mempermudah Pemahaman Konsep Abstrak:
Media multimedia memungkinkan konsep-konsep abstrak atau kompleks
dijelaskan dengan lebih jelas melalui visualisasi, simulasi, dan grafik. Ini
membantu siswa memahami konsep yang sulit dan memperkuat pemahaman
mereka.
3. Mendorong Pembelajaran Mandiri:
Siswa dapat mengakses media multimedia dalam jaringan atau platform
pembelajaran online, yang memungkinkan mereka untuk belajar secara mandiri.
Ini mendukung pembelajaran berkelanjutan di luar ruang kelas.
4. Meningkatkan Retensi Informasi:
Penggunaan visualisasi, animasi, dan elemen audio dalam media multimedia telah
terbukti dapat meningkatkan retensi informasi. Siswa cenderung mengingat
informasi lebih lama ketika disajikan dalam format multimedia.
5. Mendorong Keterlibatan Aktif
Media multimedia interaktif dapat mendorong keterlibatan aktif siswa dalam
pembelajaran. Kuis, pertanyaan interaktif, simulasi, dan permainan belajar dapat
mendorong siswa untuk berpartisipasi secara langsung dengan materi.
6. Mengembangkan Keterampilan Teknologi:
Menggunakan media multimedia membantu siswa mengembangkan literasi digital
dan keterampilan teknologi yang penting dalam dunia modern.
D. PERANGKAT KOMPUTER
Media komputer, merupakan kelompok media yang secara virtual dapat
menyediakan respons yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa.
Lebih dari itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi
informasi sesuai dengan kebutuhan. Produk yang dikembangkan termasuk dalam
kelompok media komputer, dimana media komputer yang secara virtual dapat
menyediakan respons yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa.
Media komputer juga memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi
sesuai dengan kebutuhan. Sajian media berbasis komputer merupakan media yang
mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa
teks, gambar, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan terintegrasi. Media berbasis
komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media yang efektif untuk
mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya rancangan
grafis dan animasi.
Media komputer dapat merujuk pada berbagai perangkat dan program yang
digunakan untuk membantu mengajar dan memfasilitasi pembelajaran.
1. E-book dan Materi Digital
Penggunaan buku elektronik (e-book) dan materi digital memungkinkan siswa
untuk mengakses buku teks dan materi pelajaran lainnya dalam format digital. Ini
mengurangi beban fisik dari membawa banyak buku dan mengizinkan pencarian
cepat di dalam teks.
2. Penggunaan Aplikasi Pembelajaran
Ada banyak aplikasi pendidikan yang tersedia untuk perangkat mobile. Ini bisa
termasuk permainan edukatif, kuis, dan latihan interaktif yang mendukung
pembelajaran.
3. Pembelajaran Berbasis Online
Banyak sekolah telah mengadopsi platform pembelajaran online di mana siswa
dapat mengakses materi pelajaran, tugas, ujian, dan sumber daya pendukung
lainnya melalui internet.
Ketika guru merancang media pembelajaran, sangat penting untuk dengan cermat
menentukan jenis media yang paling cocok untuk mengkomunikasikan materi
tertentu. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses pembelajaran berlangsung
dengan efisien dan efektif. Jika guru membuat pilihan media yang kurang tepat,
dampaknya bisa sangat merugikan bagi peserta didik. Sebaliknya, daripada
memahami materi, peserta didik bisa jadi semakin bingung akibat penggunaan media
yang tidak sesuai. Untuk menghindari kesalahan dalam memilih media, terdapat
beberapa kriteria yang dapat dijadikan panduan dalam pemilihan media
pembelajaran:
Ukuran Ruangan
Pertimbangkan ukuran ruangan tempat pembelajaran akan dilakukan.
Media yang dapat dilihat atau didengar oleh semua siswa dalam
ruangan besar perlu dipilih.
Visual dan Akustik
g. Biaya
Kriteria dalam memilih media pembelajaran yang berhubungan dengan aspek
finansial merujuk pada anggaran yang tersedia untuk pembelian,
pengembangan, atau pemanfaatan media pembelajaran. Penting untuk
memilih media yang sesuai dengan batasan anggaran yang ada dan tetap
efektif dalam meningkatkan proses pembelajaran. Ketika pendidik
menghadapi keterbatasan dana, maka saat memilih media, mereka harus
berkolaborasi dengan pendidik lain yang memiliki pengalaman lebih dalam
memilih media yang cocok dan memberikan manfaat dalam kegiatan belajar
mengajar. Hal ini penting untuk mengatasi hambatan biaya dan memastikan
pilihan media yang optimal dalam konteks pembelajaran.
h. Ketepatgunaan
Kriteria pemilihan media pembelajaran berdasarkan bagian ketepatgunaan
mengacu pada sejauh mana media pembelajaran tersebut cocok dan relevan
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ini berarti bahwa
media yang dipilih harus sesuai dengan materi yang diajarkan, tingkat
pemahaman siswa, serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ada
beberapa poin penting dalam kriteria ketepatgunaan ini:
Kesesuaian Materi Pembelajaran
Media pembelajaran harus dapat dengan jelas mengkomunikasikan
konsep atau informasi yang ingin disampaikan. Media harus mampu
memvisualisasikan dan menjelaskan materi agar lebih mudah
dipahami oleh siswa.
Tingkat Kesulitan
Media pembelajaran harus sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.
Jika media terlalu rumit atau terlalu sederhana, maka tujuan
pembelajaran mungkin tidak tercapai dengan baik.
Tujuan Pembelajaran
Media harus mendukung tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Apakah tujuan tersebut adalah memahami konsep tertentu,
mengembangkan keterampilan, atau menginspirasi imajinasi, media
harus mendukung pencapaian tujuan tersebut.
Gaya Pembelajaran Siswa
Media pembelajaran sebaiknya sesuai dengan gaya belajar mayoritas
siswa dalam kelas. Beberapa siswa mungkin lebih responsif terhadap
visual, sementara yang lain lebih suka belajar melalui pendengaran
atau tangan.
Interaktivitas
Media yang memiliki elemen interaktif seperti simulasi, pertanyaan,
atau aktivitas partisipatif dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran.
Kelengkapan Materi
Media harus memiliki informasi yang lengkap dan cukup untuk
membantu siswa memahami konsep dengan baik, tanpa menyebabkan
kebingungan.
i. Pengelompokkan sasaran
Media yang berhasil digunakan untuk jumlah peserta yang banyak belum
tentu memiliki efektivitas yang sama ketika diterapkan pada kelompok yang
lebih kecil atau individu. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk
mengelompokkan sasaran pengguna media tersebut.
Asyhar (2011) membagi jenis media pembelajaran ke dalam empat bagian, yakni (1)
media visual, (2) media audio, (3) media audio-visual, (4) dan multimedia.
Pembagian yang lebih lengkap dapat dilihat pada jenis media pembelajaran menurut
Pribadi (2011: 88), di mana dikatakan bahwa pada dasarnya media pembelajaran
dapat diklasifkasi menjadi delapan bagian, yaitu (1) orang, (2) objek, (3) teks, (4)
audio, (5) visual, (6) video, (7) komputer multimedia, dan (8) jaringan komputer.
Heinich, Molenda, Russell, dan Smaldino (2002) mengelompokkan media
pembelajaran ke dalam beberapa jenis, yaitu (1) bahan cetak, (2) visual, (3) audio, (4)
video, (5) komputer, (6) multimedia, (7) Internet dan Intranet.
Berdasarkan jenis media pembelajaran sebagaimana telah dikutip di atas, maka media
pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, seperti (1) media
cetak , (2) media pameran, (3) audio, (4) visual, (5) multimedia, (6) komputer dan
jaringan.
Media Cetak
Media cetak merupakan media sederhana dan mudah diperoleh di mana dan kapan
saja. Media ini juga dapat dibeli dengan biaya yang relatif murah dan dapat dijangkau
pada toko-toko terdekat. Buku, brosur, leaflet, modul, lembar kerja siswa, dan
handout termasuk bagian-bagian dari media cetak. Keuntungan menggunakan media
cetak adalah mudah untuk diperoleh, fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana, dan
ekonomis. Namun, media cetak memiliki kesulitan terutama bagi peserta didik yang
terlambat atau malas membaca, tidak memiliki pengetahuan awal yang memadai.
menyulitkn bagi mereka yang senang belajar dengan menghafal atau bagi guru yang
menerapkan proses belajar dengan hafalan
Seperti halnya media cetak, media pameran ini bermacam-macam jenisnya, seperti
benda nyata (realita) dan benda tiruan (replika dan model).
Realita adalah benda asli yang digunakan sebagai media untuk menyampaikan
informasi. Realita tidak dapat dimanipulasi dan tidak mengalami perubahan sama
sekali. Penggunaan realita dalam ruang kelas dapat memberi motivasi dan menarik
perhatian peserta didik karena dapat melihat bendanya secara langsung. Namun,
kadang-kadang mengalami kesulitan apa lagi jika bendanya sangat susah untuk
didapatkan. Oleh karena itu, ketika guru pendidikan agama Islam melaksanakan
praktek shalat wajib, maka objek asli seperti sarung, sajadah, mukenah, al-Quran, dan
lain-lain dapat dibawa dari rumah. Tetapi jika menjelaskan tentang arah kiblat dan
menunjukkan Ka’bah maka tiak mungkin benda asli dapat diperoleh sehingga hanya
menggunakan media visual atau video untuk menjelaskannya
Benda tiruan memiliki ukuran yang lebih kecil daripada benda aslinya. Benda tiruan
bisa digunakan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran IPA di SD dan
bidang kesehatan. Hal tersebut lebih efektif karena ukurannya yang lebih kecil,
mudah dibawa, dan lebih ringan. Benda tiruan dapat dibuat dari berbagai macam
bahan, seperti kayu, plastik, alumunium, semen, dll
Media Audio
Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik (Asyhar, 2011: 45). Indera
pendengaran sangat efektif memproses informasi yang diperoleh dari sumber-sumber
informasi. Secara umum, media audio memiliki keunggulan, antara lain: Relatif
murah, Mudah untuk diperoleh dan digunakan, Fleksibel untuk digunakan baik secara
kelompok maupun bagi individu itu sendiri., Bentuknya mudah dibawa ke mana-
mana. Ada beberapa jenis media yang dapat kita kelompokkan dalam media audio,
antara lain, radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam dan laboratorium
bahasa. Dalam perkembangannya media audio berubah sesuai dengan kemajuan
teknologi. Sekarang kita mengenal audiotape, compact disk (CD), MP3 dan MP4.
Media Visual
Secara garis besar, media visual dapat dibagi menjadi dua komponen, yakni media
visual yang nonprojected dan projected. Media visual nonprojector mencakup
gambar, tabel, grafik, poster, dan, karton. Media visual tersebut dapat menerjemahkan
ide-ide yang abstrak ke dalam suatu format yang realistik, dari simbol-simbol verbal
ke dalam bentuk yang kongkrit, dan dapat diperoleh dengan mudah walaupun
menggunakan biaya yang relatif mahal tetapi dibutuhkan kreatifitas untuk merancang,
mengembangkan, dan memanipulasinya sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Sedangkan yang termasuk media visual projected adalah kamera, OHP, Slide, gambar
digital (CD-Room, foto CD, DVD-Rom dan disket komputer), dan gambar projeksi
digital yang didesain untuk digunakan dengan perangkat lunak presentasi grafik
seperti panel projeksi liquid crystal display (LCD) yang dihubungkan dengan
komputer ke layar.
daftar pustaka
B. Bagan
Bagan atau yang sering juga disebut dengan grafik ataupun diagram,
merupakan gambaran visual dari hubungan antar benda yang bersifat abstrak seperti
kuantitas dan kronologi kejadian. Bagan digunakan untuk mempermudah proses
pemahaman data dalam jumlah yang cukup besar serta memaparkan hubungan antara
bagian-bagian dari beberapa data. Dengan artian penerapan media visual ini berfungsi
untuk menyajikan konsep yang cukup rumit disampaikan dalam bentuk tertulis
ataupun lisan. Adapun manfaat penggunaan bagan sebagai media pembelajaran:
C. Grafik
Grafik merupakan salah satu media visual grafis yang menyajikan informasi
terkait perkembangan data dari suatu objek baik berupa data, perkembangan, ataupun
perbandingan menggunakan titik atau lainnya sebagai symbol atau penanda. Grafik
dibagi menjadi beberapa jenis yaitu Grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran dan
grafik gambar. Adapun manfaat penerapan media grafik:
D. Poster
Poster merupakan salah satu media visual grafis yang digunakan untuk
menyampaikan informasi tentang ide atau gagasan untuk mengajak individu maupun
kelompok dalam mengikuti atau melaksanakan suatu gagasan yang dicantumkan.
Poster terdiri dari gabungan gambar dan tulisan ringkas dalam sebuah bidang gambar
yang mengandung nilai estetis guna menarik perhatian orang yang melihat atau
membacanya. Poster berfungsi sebagai sarana penyampaian informasi secara tidak
langsung yang bersifat mengajak, menyampaikan saran atau memperkenalkan suatu
objek kepada orang lain.
Isi poster memfokuskan pada satu ide pokok, yang dapat dimengerti dengan
melihatnya sepintas. Poster tidak saja penting untuk menyampaikan pesan tersirat
tertentu tetapi juga mampu untuk mempengaruhi serta memberikan motivasi tingkah
laku seseorang saat sedang melihatnya. Kategori poster yang baik adalah poster yang
mampu menyampaikan isi serta pesan di dalamnya kepada pembaca, jelas bahasa dan
isinya, serta menarik bagi untuk di lihat dan dibaca secara mendalam.
E. Kartun
Kartun merupakan media grafis berbentuk lukisan ataupun gambar yang sudah
lengkap dengan kalimat yang lucu dan menarik, dengan tujuan menyampaikan
gagasan untuk menggambarkan suatu kejadian nyata, atau keadaan yang sedang
berlangsung. Adapun manfaat penerapan media Kartun sebagai media pembelajaran:
Video merupakan perwujudan gambar namun dapat bergerak yang direkam pada
tape atau CD, yang mana setiap bentuknya berbeda ukuran, bentuk, kecepatan,
metode perekaman, dan mekanisme kerja. Format video yang sangat umum
digunakan adalah videotape, DVD, Videodisc, dan Internet Video. Adapun kelebihan
dari adanya penerapan media video dalam proses pembelajaran: