RESUME
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
2023
PEMBAHASAN
Contohnya cerita berjudul Singan yang Serakah karya Winkanda Satria Putra.
2
B. Non fiksi
Cerita non fiksi merupakan karangan yang menunjukkan kebenran factual dan Sejarah
ataupun sesuatu yang memiliki acuan pasti yang dihasialakan anak-anak dalam Pelajaran
ketika berada di sekolah. Karangan non fiksi tidak semuanya dapat dikategorikan sebagai
karangan sastra anak. Jika dilihat dari bentuk bahasanya, karya non fiksi berupa prosa, tetapi
isi didalamnya bukan cerita imajinatif. Contohnya seperti buku informasi yang berisi fakta,
konsep, hubungan antarfakta dan konsep. Misalnya yang berjudul Pesona Krakatau karya
Supriyadi tahun 2001, yaitu berisi tentang wisata Lampung, Biografi mengenai Sejarah
kehidupan sesorang. Misalnya buku yang berjudul Matahari Jakarta karya Soekarno S.A
tahun 1973 yang berisi kisah kehidupan M. Husni Thamrin.
C. Puisi
Puisi jika dilihat dari bentuk, puisi memiliki bahasa yang singkat, padat serta memiliki
larrik-larik pendek yang membentuk bait, dan jika pada format penulisannya tidak memenuhi
halaman dari kiri ke kanan. Format penulisan puisi mementingkan efek keindahan. Dilihat
dari isinya, puisi adalah bentuk ekspresi tentang segala bentuk persoalan di kehidupan dan
juga termasuk pada keadan alam. Puisi mudah dikenali hanya dengan melihat format
penulisannya yang sngat jelas berbeda dengan prosa.
Berdasarkan pada waktu kemunculan puisi, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu puisi
tradisional dan puisi modern.
a. Puisi tradisional
Puisi tradisional merupakan merupan puisi yang tidak diketahui siapa
pengarang dan waktu penulisannya. Puisi tradisional dapat berupa lisan yang
diwariskan secara turun temurun, maupun dalam bentuk syair dan pantun. Contoh
puisi lisan tradisional yaitu tembang Ninabobo, Sluku-sluku Bathok, Menthog-
menthog dan Gambang Suling, ada juga contoh lainnya yaitu,
Pokok kelapa di tepi telaga,
Pokok kuini di tepi laman,
Bertegur sapa jiran tetangga,
Hidup harmoni zaman-berzaman.
b. Puisi modern
Puisi modern merupakan puisi yang ditulis di waktu kini, puisi modern
diketahui pengarangnya serta tersebar lewat media massa ataupun buku. Contohnya:
3
Karya: Fransisca Perwitasari
Oh ... temanku
Oh ... temanku
Oh ... temanku
Oh ... temanku
D. Komik
Komik merupakan cerita bergambar yang memiliki sedikit tulisan, ada juga komik
yang tidak memiliki tulisan, karena dalam gambar komik tersebut sudah “berbicara” sendiri.
Gambar pada komik membentuk rangkaian cerita yang didominasi oleh gambar aksi. Cerita
pada komik ditunjukkan melalui rangkaian gambar aksi dan kata-kata. Karena gambar pada
komik sudah “berbicara” maka pada komik tidak diperlukan banyak kata-kata, narasi,
ataupun dialog, yang memperkuat aksi gambar.
Komik juga banyak mengandung unsur kelucuan. Berdasarkan pada isi cerita, komik
dapat dikategorikan ke dalam komik fiksi dan non fiksi. Contohnya yaitu komik dan film
kartun impor terkenal Doraemon, Kapten Tsubasa, Crayon Sincan dan lain lain, sedangkan
komik yang sering dijumpai dalam majalah anak yaitu Bobo dan Donald Bebek.
4
C. Ciri-ciri Sastra Anak
Ciri-ciri puisi yang diberikan kepada anak sebagai bahan pembelajaran apresiasi
sastra puisi di SD menurut Sutawijaya, dkk (1992), adalah sebagai berikut :
Adapun menurut Rusyana (Dalam Nadeak, 1985:62), ciri-ciri yang perlu diperhatikan
dalam memilih puisi di SD, adalah sebagai berikut :
a) Isi sajak harus merupakan pengalaman dari dunia anak sesuai umur dan taraf
perkembangan jiwa anak.
b) Sajak itu memiliki daya tarik terhadap anak
c) Sajak itu harus memiliki keindahan lahiriah bahasa, misalnya irama yang
hidup, tekanan yang nyata, permainan bunyi, dll.
d) Perbendaharaan kata yang sesuai dengan dunia anak.
2. Ciri-ciri Cerita Anak-anak
Cerita yang diberikan kepada anak sebagai bahan ajar di SD memiliki ciri-ciri
meliputi, menggunakan bahasa yang sederhana, pilihan kata yang dapat dipahami, sesuai
dengan kegemaran dan perkembangan usia anak, dan lingkungan yang relevan dengan dunia
5
anak, misalnya pada saat hari libur tiba dipilih cerita yang berkaitan dengan aktivitas yang
dilakukan pada saat libur.
Pramuki (2000) mengemukakan bahwa hendaknya cerita yang diberikan kepada anak
adalah cerita yang sesuai dengan tingkat perkembangan usia anak-anak, yaitu : usia 6-9 tahun
lebih menyukai cerita yang bertema kehidupan sehari-hari termasuk dongeng hewan dan
cerita lucu, usia 9-12 tahun menyukai cerita yang bertema tentang kehidupan keluarga yang
digambarkan secara realistis, cerita fantastis, dan cerita petualangan. Pendapat ini sejalan
dengan apa yang dikemukakan oleh Hasyim (1981), bahwa cerita yang diberikan kepada
anak sebagai bahan belajar di Sekolah Dasar hendaknya memiliki ciri sebagai berikut.
a) Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa anak.
b) Isi cerita harus sesuai dengan tingkat umur dan perhatian anak. Pada tahap pertama
(kelas 1-3 SD), bacaan untuk anak laki-laki dan perempuan dapat disamakan. Untuk
selanjutnya (kelas 4-6 SD) secara perlahan akan terlihat bahwa anak laki-laki lebih
menyukai cerita petualangan, olahraga, dan Teknik, sedangkan anak perempuan lebih
menyukai cerita yang bersifat kekeluargaan dan sosial.
c) Hindari memberikan cerita yang mengandung politik, karena mengutamakan
pembentukan watak dan pendidikan moral.
Adapun ciri-ciri yang lebih spesifik dikemukakan oleh Cullinan (1987) bahwa bahan
cerita yang diberikan kepada anak SD memiliki ciri-ciri di antaranya:
1) Latar cerita dikenal oleh anak, yaitu cerita yang dipelajari harus berlatarkan
lingkungan yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.
2) Alurnya bersifat tunggal dan maju, karena hal ini mudah untuk dipahami oleh anak.
3) Pelaku utama dalam cerita adalah dari kalangan anak-anak yang berjumlah 3-4 orang,
dan karakternya digambarkan secara konkrit sehingga mudah dipahami oleh mereka
serta sesuai dengan perkembangan moralnya.
4) Tema cerita sederhana dan sesuai dengan ringkat perkembangan individual-sosial
anak, seperti kejujuran, patuh pada orangtua, tidak suka berbohong, dan sebagainya.
5) Amanat atau pesan moral cerita dapat membantu siswa memahami dan menyadari
perbedaan sikap yang baik serta nilai-nilai positif yang dapat membentuk kepribadian
dirinya.
6) Bahasa, kosa kata dan struktur kalimat yang digunakan dapat dipahami oleh anak.
6
3. Ciri Drama Anak-anak
7
DAFTAR PUSTAKA