MAKALAH
OLEH :
QHIUNARA DOCHITA
NIS:
15830
PEMBIMBING:
AZHMA’ULYA., S.Si
Puji syukur kepada Allah yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalahnya sesuai waktu.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Zaman sekarang sedikit orang-orang yang mau membaca cerpen dengan alasan
bahwa cerpen itu untuk anak-anak saja. Buku ini dibuat agar meningkatnya rasa untuk
gemar membaca cerpen ataupun buku lainnya. Dalam buku ini tidak membahas tentang
dongeng atau sejenisnya. Namun, buku ini membahas tentang sebuah cerita-cerita
menyedihkan yang dapat memberi pelajaran bagi milenial zaman sekarang.
Alasan-alasan yang sering terdengar biasanya karena cerpen itu terlalu singkat
dan topiknya itu-itu saja. Nah, didalam buku ini ceritanya dapat memberi pelajaran hidup
dikarenakan milenial sekarang sudah lupa akan arti kehilangan atau rasa sakit. Banyak
orang yang tidak punya rasa peduli kepada sesama, sebagai contohnya kekerasaan pada
anak di usia dini.
Para milenial zaman sekarang lebih banyak menyalahkan sang anak dari pada
orang tuanya. Generasi milenial zaman sekarang hanya memandang sesuatu dalam satu
arah.menganggap semua kejadian sebagai bahan lelucon atau candaan, mereka tidak tau
dan tidak pernah merasakan sakitnya berada diposisi itu. Contohnya, seorang anak yang
mengidap Depresi dianggap buatan atau alay bagi mereka atau trend zaman sekarang
yang sudah merusak anak-anak diusia dini dibawa enteng saja.
Buku ini dapat menjadi alternatif agar milenial zaman sekarang gemar membaca
dan merubah pandangan orang-orang akan apa yang mereka lihat.buku ini mewakili
perasaan orang-orang yang direndahkan mewakili bagaimana sakitnya berada diposisi
tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah dalam makalah ini di rumuskan dalam rumusan masalah berikut:
1. Bagaimanakah tokoh dan penokohan dalam cerpen “Let Go”?
2. Apa amanat yang terkandung dalam cerpen “Let Go”
3. Bagaimanakah antologi cerpen “Let Go” menjadi daya tarik membaca generasi
millennial?
C. TUJUAN
Adapun tujuan laporan ini untuk mengetahui:
D. MANFAAT
1. Bagi penulis
Memenuhi persyaratan kelulusan MTsS DMP Diniyyah Puteri
Dapat menuliskan imajinasi dalam sebuah buku (cerpen)
Dapat melatih jiwa literasi siswa madrasah
2. Bagi Generasi Milenial
Mengubah pandangan Generasi zaman sekarang
Meningkatkan minat membaca Generasi zaman sekarang
Menumbuhkan rasa peduli dan toleransi
Meningkatkan imajinasi jadi lebih tinggi
3. Bagi Masyarakat
Meningkatnya jiwa membaca anak-anak usia sekolah
Membantu meningkatkan keinginan membeli produk dalam Negeri
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerangka Teori
Antologi,
Secara harfiah diturunkan dari kata bahasa Yunani yang berarti "karangan bunga" atau
"kumpulan bunga", adalah sebuah kumpulan dari karya-karya sastra. Istilah populernya
adalah "bunga rampai". Awalnya, definisi ini hanya mencakup
kumpulan puisi (termasuk syair dan pantun) yang dicetak dalam satu volume. Namun,
antologi juga dapat berarti kumpulan karya sastra lain seperti cerita
pendek (cerpen), novel pendek, prosa, dan lain-lain. Dalam pengertian modern, kumpulan
karya musik oleh seorang artis, kumpulan cerita yang ditayangkan
dalam radio dan televisi juga tergolong antologi.
Cerpen
Merupakan suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang mengisahkan tentang sebuah cerita
fiksi lalu dikemas secara pendek, jelas dan ringkas. Cerpen biasanya hanya mengisahkan
cerita pendek tentang permasalahan yang dialami satu tokoh saja.
Cerpen juga bisa disebut sebagai fiksi prosa karena cerita yang disuguhkan hanya berfokus
pada satu konflik permasalahan yang dialami oleh tokoh mulai dari pengenalah karakter
hingga penyelesaian permasalahan yang dialami oleh tokoh. Cerpen juga terdiri tidak lebih
dari 10.000 kata saja.
Menurut (KBBI) Cerpen merupakan cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita yang berisi
tidak lebih dari 10 ribu kata. Pada umumnya cerita pada cerpen bisa memberikan kesan
dominan dan berkonsentrasi pada permasalahan satu tokoh. Menurutnya dalam cerpen tidak
ada cerita hingga 100 halaman.
Menurut (Nugroho Notosusanto) cerpen adalah kisah cerita pendek yang dibuat dalam jumlah
kata mulai dari 5000 kata beserta memperkirakan 17 pp kuarto spasi ganda. Selain itu kisah
pada cerpen hanya berpusat pada dirinya sendiri yang berarti hanya pada satu tokoh saja.
Menurut (J.S Badudu) cerpen adalah cerita pendek yang yang berfokus dan berkonsentrasi
pada satu peristiwa kejadian. Pada peristiwa kejadian tersebut hanya mengisahkan satu tokoh
cerita saja.
Cerpen memiliki tujuh unsur-unsur intrinsic sebagai berikut:
1. Tema
Tema berisikan gambaran luas tentang kisah yang akan diangkat sebagai cerita dalam
cerpen, sehingga sangat penting memikirkan tema sebelum menulis cerpen.
penokohan yang dibutuhkan untuk mengisi cerita. Peran tokoh bisa dipilih, tokoh penting
atau tidak. Hal itu sesuai dengan kisah di dalamnya.
Ada beberapa klasifikasi penokohan dalam cerpen, seperti tokoh protagonis dan tokoh
antagonis. Tokoh protagonis merupakan tokoh sentral cerita di dalam cerpen. Tokoh utama
ini digambarkan sebagai sosok yang baik dan biasanya selalu mendapatkan masalah.
Tokoh antagonis adalah seorang yang selalu bertolak belakang dengan tokoh protagonis.
Tokoh ini digambarkan sebagai sosok yang tidak bersahabat dan selalu membuat konflik.
Tokoh tritagonis adalah tokoh yang menjadi penengah antara tokoh protagonis dan
antagonis.
4. Setting
Setting merupakan gambaran tentang peristiwa-peristiwa yang ada di dalam cerita. Latar
termasuk unsur pembangun cerita yang vital.
Keberadaannya sangat penting untuk membangun suasana dalam cerita. Latar sendiri dibagi
menjadi beberapa macam seperti waktu, tempat, sosial budaya, keadaan lingkungan, dan
suasana.
5. Sudut pandang atau Point of View
Sudut pandang merupakan cara pengarang menempatkan dirinya dalam sebuah cerita. Sudut
pandang juga dapat diartikan sebagai cara pandang seorang pengarang dalam menyampaikan
cerita cerpennya.
Sudut pandang sendiri dibagi menjadi:
Sudut pandang orang ketiga (serba tahu), yaitu menempatkan sang pengarang menjadi
pelaku cerita dan sekaligus penciptanya. Sehingga pengarang bisa mengarahkan, membuat,
mengomentari, bahkan berdialog dalam cerita.
Sudut pandang orang ketiga (sebagai pengamat). Menempatkan pengarang hanya sebagai
pengamat cerita. Sehingga pengarang hanya akan menyampaikan apa yang dilihat,
dirasakan, didengar, dan disimpulkannya dalam cerita.
Sudut pandang orang pertama (sebagai pelaku utama). Pengarang dalam sudut pandang ini
berperan sebagai tokoh utama dalam cerita. Sehingga apa yang diceritakannya adalah
pengalaman yang dirasakannya di dalam cerita.
Sudut pandang orang pertama (sebagai pelaku sampingan). Posisi pengarang dalam cerita ini
adalah sebagai pelaku di luar tokoh utama. Tugasnya sebagai pencerita apa yang dilihatnya
dari pelaku utama dan apa tanggapannya pada situasi tersebut. Sehingga pengarang di sini
memiliki peran ganda.
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa dapat dikatakan sebagai senjata utama pengarang untuk menghidupkan cerita.
Ada beberapa macam gaya bahasa, salah satunya adalah personifikasi yang menerangkan
tentang benda mati seolah-olah hidup dan mempunyai sifat-sifat seperti manusia.
Selanjutnya ada gaya bahasa simile yang menerangkan segala sesuatu dengan
perumpamaan. Ada juga gaya bahasa hiperbola yang menerangkan sesuatu dengan cara
berlebihan untuk memberikan efek yang bombastis.
7. Amanat
amanat yang merupakan pesan tertentu yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui
ceritanya dalam cerpennya. Amanat ini biasanya berisikan tentang kritik sosial, ajakan,
protes, dan lain sebagainya.
Amanat umumnya dibagi menjadi dua, yaitu tersurat dan tersirat. Tersurat adalah amanat
yang pesannya disampaikan secara langsung sehingga bisa dicerna seketika. Tersirat adalah
amanat yang pesannya disampaikan secara tersembunyi sehingga terkadang susah untuk
dicerna seketika itu juga.
Milenial
Istilah milenial pertama kali hadir diketahui dari seorang penulis bernama William
Strauss dan Neil Howe. keduanya dianggap sebagai pencipta dari istilah milenial pada tahun
1987. Ketika istilah tersebut pertama kali muncul, anak-anak yang lahir pada tahun 1987 mulai
masuk pra sekolah dan media-media mulai menyebut kelompok anak tersebut terhubung ke
dalam istilah milenium.
Dua penulis tersebut, menulis mengenai kelompok milenium pada bukunya yang berjudul
“The History of America’s Future Generations, 1584 to 2069 (1991)” serta buku berjudul
“Millennials Rising: The Next Great Generation (2000)”.
Kemudian pada tahun 1993, tepatnya pada bulan Agustus sebuah majalah bernama
Advertising Age mulai mencetuskan istilah generasi y. Gen y tersebut digunakan untuk
menggambarkan anak yang masih berusia 11 tahun atau lebih muda dan remaja. Kelompok
tersebut, kemudian didefinisikan sebagai kelompok yang berbeda dari gen x.
Seorang psikolog bernama Jean Twenge mengungkapkan, bahwa istilah milenial
dijelaskan sebagai generation me di tahun 2006 pada bukunya yang berjudul “Generation Me:
Why Today Young American Ar More Confident, Assertive, Entitled and More Miserable Than
Ever Before”.
Dalam bukunya tersebut, Twenge menjelaskan bahwa istilah milenial merupakan sebutan
yang kurang tepat. Sebab Twenge berpendapat bahwa milenial merupakan generasi yang sama
dengan gen x yang berusia lebih muda dan menjadi bagian dalam generation me
Depresi
Depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai
proses berpikir, berperasaan dan berperilaku seseorang. Seseorang
yang depresi memperlihatkan perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan, disertai
perasaan sedih, kehilangan minat dan kegembiraanKetika seseorang mengalami depresi,
maka ini sangat mempengaruhi orang dengan cara yang berbeda, termasuk pikiran, tubuh,
dan perilaku mereka. Depresi yang masih tahap ringan, sebagian besar orang tak
merasakan gejalanya.
Lalu, ketika semakin memuncak akan timbul gangguan suasana hati yang sulit dihindari.
Ada beberapa gejala depresi yang paling umum ditemukan antara lain:
Merasa sedih, murung, suasana hati kosong, putus asa, dan perasaan gelisah
Mudah kehilangan energi dan tenaga, perasaan letih, lemah, lesu, kelelahan.
Gangguan tidur (bisa berlebihan, bisa juga kurang dari lama tidur biasanya)
Kehilangan minat dan kegairahan terhadap berbagai aktivitas yang sebelumnya disukai
Merasa bersalah, pesimis, dan tidak berguna
Tidak mampu berkonsentrasi
Muncul pikiran-pikiran untuk menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri.
Gejala depresi pada anak-anak adalah kehilangan minat bermain dan bergaul dengan
teman-temannya sehingga mereka cenderung suka menyendiri. Depresi pada anak juga
menyebabkan ia lebih mudah marah, menangis, dan menjadi rewel.
Penyebab depresi
Gangguan suasana hati ini merupakan respons mental seseorang dalam menghadapi
berbagai persoalan hidup. Biasanya, depresi akan muncul ketika semua masalah sudah
menumpuk di otak tetapi tak tahu bagaimana cara mengatasinya.
Sebenarnya, tidak ada penyebab utama dan tunggal mengapa seseorang bisa mengalami
gangguan depresi. Namun, ada pencetus atau faktor yang membuat seseorang bisa
mengalaminya.
Berikut ini sejumlah faktor yang memicu munculnya depresi:
Riwayat keluarga
Masalah kesehatan fisik
Pengalaman dan trauma masa kecil
Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan
Berakhirnya hubungan, ditinggal oleh orang dicintai, masalah keuangan, dan sebagainya
Menderita penyakit kronis atau serius
Ketergantungan jenis obat tertentu
Diintimidasi, bullying atau diserang
Ada beberapa cara mengatasi depresi yang dapat Sahabat MIKA lakukan, yaitu:
Melakukan pola hidup teratur dengan istirahat cukup (6-8 jam sehari) dapat menurunkan
tingkat depresi.
Pola makan seimbang agar stamina tubuh terjaga.
Olahraga dan rekreasi adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya depresi.
Sikap hidup yang positif, dengan berpikir rasional dan objektif akan mencegah gejala
depresi.
Memiliki planning yang rasional dalam hidup, dan dapat menerima kondisi yang tak
mungkin dapat diubah.
Memiliki kerabat atau sahabat yang dapat sewaktu waktu saling berbagi dan saling
membantu.
Memiliki me time alias waktu untuk diri sendiri, di antara kesibukan yang padat.
Lakukan kegiatan seperti spa, meditasi, yoga, dan relaksasi.
Mengembangkan kehidupan spiritual
B. INTEGRASI
1. HADITS[1]1
ۡ َ بَ ۡینَ فَا تُ ۡر َح ُم ۡونَ لَ َعلَّ ُکمۡ ہّٰللا َ َو اتَّقُوا اَ َخ َو ۡی ُکم
صلِح ُۡوا اِ ۡخ َوۃٌ ۡال ُم ۡؤ ِمنُ ۡونَ اِنَّ َما
Artinya: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap
Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (Qs. Al-Hujurat : 49)
___________
ََواَل تُ ْلقُوا بَِأ ْي ِدي ُك ْم ِإلَى التَّ ْهلُ َك ِة َوَأحْ ِسنُوا ِإ َّن هَّللا َ ي ُِحبُّ ْال ُمحْ ِسنِين
Artinya: “...dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,
dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat
baik. (Qs. Al-Baqarah : 195).
___________
َان فِ ْي َأ ْثقَ ُل َش ْي ٌء َما
ِ ْال ُمْؤ ِم ِن ِم ْيز ق ِم ْن ْالقِيَا َم ِة يَوْ َم
ٍ ُش لَيُ ْب ِغضُ هللاَ وَِإ َّن َح َس ٍن ُخل ِ َ ْالبَ ِذيْ َء ْالف
َ اح
Artinya: “Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang
mukmin di hari Kiamat melainkan akhlak yang baik, dan sesungguhnya Allah sangat
membenci orang yang suka berbicara keji dan kotor.” (HR. At-Tirmidzi)
1
www.branly.co.id.com
Pesan yang terdapat dalam ayat dan hadits tersebut adalah merupakan sebuah
kewajiban bagi orang-orang yang beriman untuk menghindarkan diri dari tindak
kekerasan, selain karena setiap orang yang beriman adalah saudara, tindak kekerasan
merupakan perbuatan tercela yang tidak diridhai oleh Allah SWT, perbuatan tersebut
hanya akan menjatuhkan diri dalam kebinasaan dan mempersulit seseorang dalam
menghadapi kehidupan di akhirat.
2. TAFSIR[2]2
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah
perbuatan fahisyah (keji) dan jalan terburuk”
3. BAHASA INDONESIA
Teks Narasi adalah karangan cerita yang menyajikan serangkaian peristiwa kejadian dan
disusun secara kronologi sesuai dengan urutan waktunya. Dalam teks narasi peristiwa yang
ditulis bisa benar-benar terjadi atau khayalan.
Teks narasi bertujuan untuk menghibur pembacanya. Contoh teks narasi adalah cerpen, novel,
dan cerita inspiratif.
1. Berisikan tentang cerita, kisah, dan peristiwa tertentu. Teks ditulis menggunakan gaya
bahasa naratif.
4. Ada unsur-unsur pembentuk seperti tema, latar, alur, karakter, dan sudut pandang.
2. Narasi Artistik
Narasi artistik adalah karangan yang menceritakan suatu kisah atau peristiwa dengan tujuan
untuk memberikan pengalaman estetis kepada pembacanya. Jenis ini biasanya berupa fiksi atau
nonfiksi dengan bahasa figuratif atau kiasan.
3. Narasi Sugestif
Narasi Sugestif adalah narasi yang menceritakan sebuah peristiwa atau kisah dengan maksud
4
terselubung kepada para pembaca atau pendengarnya.
2. Komplikasi
Pada bagian ini penulis menceritakan kejadian penting, sebab, dan pemicu yang menimbulkan
konflik antar tokoh.
3. Resolusi
Pada bagian ini, konflik menurun dan dapat diselesaikan.
4. Reorientasi
Bagian ini berisikan penutup teks yang berisi pesan moral cerita tersebut. Tahap ini tidak wajib
dalam sebuah teks narasi.
4.BAHASA INGGRIS
4
www.gramedia.com
Buku ini mengajari untuk berpikir kreatif dalam bentuk literasi. Mengajari cara menuliskan
sebuah cerpen dalam bentuk”antologi”.melancarkan dan mengajak utnuk berbahasa inggris
dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Buku ini sangat menyangkut dengan pelajaran IPS terutama pada bagian social atau lebih
dikenal dengan “Konflik Sosial” biasa terjadi dalam diri sendiri, masyarakat dan keluarga.
Konflik sosial adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan yang didasari oleh adanya
perbedaan di dalam hubungan sosial.
Konflik dapat terjadi pada semua orang yang saling melakukan interaksi.
1. Perbedaan Individu
Setiap manusia memiliki perbedaan dengan manusia yang lain, baik dari segi fisik
maupun segi sosial.
Selain itu ada juga perbedaan pendirian atau pendapat, yang dapat memicu
terjadinya konflik.
Sebab, dalam menjalani kehidupan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan
kelompoknya, maka terjadilah konflik.
5
www.bobo.grid.id.com
2. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
Dalam suatu kelompok masyarakat, terdapat beragam manusia dari latar belakang
budaya yang berbeda.
Hal inilah yang biasanya dapat mendatangkan konflik, karena tidak diikuti rasa
toleransi.
3. Perbedaan Kepentingan
Dalam kehidupan sosial, setiap orang dan kelompok memiliki kepentingan yang
berbeda-beda.
Secara pribadi, manusia sudah memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda.
Namun, dalam waktu yang bersamaan terdapat pula kelompok yang memiliki
kepentingan tertentu.
Oleh karena itu, perbedaan kepentingan ini bisa mendatangkan konflik meskipun
sedang melakukan hal yang sama.
Konflik sosial yang disebabkan oleh beberapa hal di atas juga dapat menimbulkan
akibat sebagai berikut.
4. Rusaknya harta benda hingga membahayakan manusia yang lain, karena konflik
terjadi dengan cara yang anarkis.
Ada lima cara yang bisa digunakan untuk menangani terjadinya konflik sosial di
masyarakat, yaitu:
1. Menghindar
Dalam tatanan masyarakat, terdapat seseorang atau beberapa orang yang merasa
tidak ingin ikut dalam konflik, sehingga mencoba menghindar.
2. Memaksakan kehendak
C. PEMBAHASAN
Buku antologi ini berisi dengan kumpuln cerpen, salah satunya menceritakan tentang
seorang anak yang baru pulang sekolah dengan ceria menghampiri rumahnya untuk menemui
ibunya. Saat sampai di depan rumah anak tersebut tidak menemukan tanda-tanda adanya
orang tua di rumahnya ..anak tersebut memutuskan untuk masuk kedalam rumah dan menuju
kamar orang tuannya dan ia menemukan ibunya sudah tergeletak tanpa nyawa dengan cairan
merah memenuhi lantai disekitarnya.anak tersebut berteriak histeris dan langsung menekan
nomor telepon daddy-nya. Anak tersebut membentak daddy dikarenakan daddy-nya lha yang
membunuh ibunya.
Anak tersebut memiliki sifat mandiri, berani serta penyayang seperti ibunya
Ibunya memiliki sifat pelindung dan penyayang serta penakut
Daddy-nya memiliki sifat suka membentak,pemarah dan egois serta pembohong
Amanat dari novel antologi ini salah satunya adalah kita harus bersyukur atas apa yang
kita punya selagi itu masih ada bersama kita dan kita juga tidak boleh memandang orang
sebelah mata atau meremehkan orang lain
Novel antologi ini dapat menjadi daya tarik untuk generasi milenial sekarang dengan alasan:
Tidak hanya berisi satu judul ,Memiliki kemenarikan cerita Dan Menarik perhatian
kalangan generasi milenial terutama pada yang gemar atau hobi membaca
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Buku ini adalah buku antologi cerpen, buku berisi kumpulan cerpen yang dapat
mengubah pandangan generasi milenial zaman sekarang. Antologi adalah Secara harfiah
diturunkan dari kata bahasa Yunani yang berarti "karangan bunga" atau "kumpulan bunga",
adalah sebuah kumpulan dari karya-karya sastra. Istilah populernya adalah "bunga rampai".
Awalnya, definisi ini hanya mencakup kumpulan puisi (termasuk syair dan pantun) yang
dicetak dalam satu volume. Namun, antologi juga dapat berarti kumpulan karya sastra lain
seperti cerita pendek (cerpen), novel pendek, prosa, dan lain-lain. Dalam pengertian modern,
kumpulan karya musik oleh seorang artis, kumpulan cerita yang ditayangkan
dalam radio dan televisi juga tergolong antologi.
Buku ini dibuat menggunakan bahasa inggris dikarenakan dapat menjadi daya tarik bagi
generasi milenial sekarang yang lebih focus pada gadget.
B. SARAN
Bagi penulis:
Semoga kesalah dalam buku antologi ini dapat menjadi bekal bila penulis ingin
membuat buku antologi lagi
Semoga penulis dapat menuliskan buku dengan judul yang berbeda.
Bagi pembaca: