Anda di halaman 1dari 32

ANALISIS KUMPULAN CERPEN

MELALUI METODE KAJIAN SASTRA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas individu


Matakuliah : Membaca Sastra
Dosen Pengampu: Esti Swatika Sari, S.Pd., M.Hum.

disusun oleh
Candra Devi Gautami Vardhana (15201241057)

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam
nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik
kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-
cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya saya ucapkan kepada Dosen mata kuliah membaca
sastra serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil,
sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Saya menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal
pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti
egoisme pribadi, untuk itu besar harapan saya jika ada kritik dan saran yang membangun untuk
lebih menyempurnakan makalah-makalah saya dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang
saya susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin
mengambil atau menyempurnakan lagi sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah
ada.

Yogyakarta, 18 November2015

Penyusun

1
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 3
1.2. TujuanPenulisan
1.3. Metode dan Teknik
BAB II LANDASAN TEORI
2.1.Pengertian Cerpen 4
2.2.Unsur –unsur Cerpen 5
BAB III PEMBAHASAN
3.1.ulasan kumpulan cerpen 6-30
DAFTAR PUSTAKA 31

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Sastra merupakan karya seni yang bertujuan mencapai keindahan dan memberi pelajaran
tentang kehidupan. Sastra itu sendiri adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang
obyeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
Sastra dan manusia erat kaitannya, karena pada dasarnya keberadaan sastra sering bermula dari
persoalan dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, kemudian dengan adanya
imajinasi yang tinggi, seseorang pengarang dapat menuangkan masalah-masalah yang ada
disekitarnya menjadi sebuah karya sastra. Sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan
segala macam segi kehidupannya, maka ia tidak saja merupakan suatu media untuk menyampaikan
ide, teori atau sistem berpikir, tetapi juga media untuk menampung ide, teori, atau sistem berpikir
manusia.
Ada berbagai bentuk karya sastra, salah satunya yaitu cerpen; (Inggris: short story). Cerpen
adalah cerita yang pendek (Nurgiyantoro, 2009: 10). Cerpen memuat penceritaan yang memusat
kepada satu peristiwa pokok. Cerpen dapat dikaji dari beberapa aspek, misalnya tema, penokohan,
alur, latar, sudut pandang, dan lain-lain. Semua kajian itu dilakukan untuk mengetahui sampai
sejauh mana karya sastra dinikmati oleh pembaca. Tanggapan pembaca terhadap satu cerpen yang
sama tentu akan berbeda-beda, sesuai dengan tingkat pemahaman dan daya imajinasi.

1.3.Tujuan Penulisan
1. Pendalaman ilmu tentang kesusastraan Indonesia khususnya pada sebuah prosa fiksi

2. Pembendaharaan analisa tentang kumpulan cerpen.

1.4.Metode dan Teknik


Adapun metode dan teknik dalam penulisan ini adalah dengan metodelibrary research, yaitu
dengan mengumpulkan bahan-bahan, kemudian menjadikannya sebuah makalah

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Cerpen


Menurut H.B. Jassin mengatakan bahwa yang disebut cerita pendek harus memiliki bagian
perkenalan, pertikaian, dan penyelesaian.

Bakar Hamid dalam tulisan “Pengertian Cerpen” berpendapat bahwa yang disebut cerita pendek itu
harus dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya perkataan yang dipakai: antara 500-20.000 kata,
adanya satu plot, adanya satu watak, dan adanya satu kesan.

Pengertian lain menurut J.S. Badudu (1975:53) mengatakan bahwa cerpen adalah cerita yang
menjurus dan konsentrasi berpusat pada satu peristiwa, yaitu peristiwa yang menumbuhkan
peristiwa itu sendiri.

Dengan demikian dapat dikatakan cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Cerpen
mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman.
Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan cerpen. Cerita pendek biasanya
memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh
yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.

Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung memuat unsur-unsur inti
tertentu dari struktur dramatis: eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya);
komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik); aksi yang meningkat, krisis
(saat yang menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen mereka terhadap suatu langkah); klimaks
(titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan titik cerita yang mengandung aksi terbanyak atau
terpenting); penyelesaian (bagian cerita di mana konflik dipecahkan); dan moralnya.

Karena pendek, cerita-cerita pendek dapat memuat pola ini atau mungkin pula tidak. Sebagai
contoh, cerita-cerita pendek modern hanya sesekali mengandung eksposisi. Yang lebih umum
adalah awal yang mendadak, dengan cerita yang dimulai di tengah aksi. Seperti dalam cerita-cerita
yang lebih panjang, plot dari cerita pendek juga mengandung klimaks, atau titik balik. Namun
demikian, akhir dari banyak cerita pendek biasanya mendadak dan terbuka dan dapat mengandung
(atau dapat pula tidak) pesan moral atau pelajaran praktis. Seperti banyak bentuk seni manapun, ciri
khas dari sebuah cerita pendek berbeda-beda menurut pengarangnya.

2.2. Unsur-unsur Cerpen


A. Unsur Ekstrinsik
Unsur Ekstrinsik menurut Nurgiyantoro (2009: 23) adalah unsur yang berada di luar karya fiksi
yang mempengaruhi lahirnya karya namun tidak menjadi bagian di dalam karya fiksi itu sendiri.
Unsur ekstrinsik meliputi:
1. Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
2. Latar belakang kehidupan pengarang
3. Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan

4
B. Unsur Intrinsik
Unsur Intrinsik merupakan unsur pembangun karya sastra yang berasal dari dalam karya itu sendiri.
Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup:
1.Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
2.Latar(setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas
dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.

3.Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.Alur dibagi
menjadi 3 yaitu:
 Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian
atau cerita yang bergerak ke depan terus.
 Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu
kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
 Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

Alur meliputi beberapa tahap:

1. Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang
merupakan awal cerita.
2. Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku
cerita.
3. Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik
telah memuncak.
4. Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi
dan kekhawatiran mulai hilang.
5. Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.

4. Perwatakan
Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu
melalui:
 Dialog tokoh
 Penjelasan tokoh
 Penggambaran fisik tokoh

5. Tokoh
tokoh adalah orang orang yang diceritakan dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita.
tokoh dibag menjadi 3, yaitu:
 Tokoh Protagonis : tokoh utama pada cerita
 Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
 Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan

6. Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.

5
BAB III
ULASAN KUMPULAN CERPEN

Judul Kumpulan Cerpen Pengarang Penerbit Tahun

1. Skenario Remang-Remang Jessica Huwae Gramedia Pustaka 2013


Utama

2. Barbitch Sagita Suryoputri Gramedia Pustaka 2013


Utama

3. Kukila M. Aan Mansyur Gramedia Pustaka 2012


Utama

4. Penjual Kenangan Widyawati Oktavia Bukune 2013

5. T(w)itit! Djenar Maesa Ayu Gramedia Pustaka 2012


Utama

6. Gadis Pakarena Khrisna Pabichara Dolphin 2012

7. Rahasia Selma Linda Christanty Gramedia Pustaka 2010


Utama

8. Milana Bernard Batubara Gramedia Pustaka 2013


Utama

9. Pulang Happy Salma Koekoesan 2006

10. Anak Arloji Kurnia Effendi Serambi 2011

6
Judul Buku: Skenario Remang-Remang
Pengarang: Jessica Huwae
Tahun: 2013
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Skenario Remang-Remang . Ada empat belas cerpen di dalam kumpulan ini yang mengusung
beragam tema seperti cinta, keluarga, dan perjuangan hidup. Yang menarik adalah ketika Resep
Rahasia Tante Meilan, Hari dalam Hidup Aidan,dan Semangkuk Salad dan Setumpuk Kenangan
Saat Jam Makan Siang itu diceritakan manis dengan intrik latar budaya yang berlatar kerusuhan
Mei 1998.Dalam cerpen Mengeja Perempuan dalam Kesunyian dan Nostalgia Rasa, kisah cinta
terpendam yang klise muncul lagi dalam cerpenElegi Sabtu Sepi. Ketiganya adalah nimpresi yang
dalam yang berkisah tentang cinta terpendam

Resep Rahasia Tante Meilan pembuka kumpulan cerpen ini. Cerpen ini berkisah tentang Tante
Meilan atau Mei yang terkenal karena mie ayam dagangannya yang nikmat. Meskipun tidak dijual
di tempat yang megah dan mewah, hanya di lantai dasar sebuah ruko tua bertingkat dua di dalam
gang sempit, mi ayam Tante Mei laris manis. Kesuksesan Tante Mei memunculkan iri pada
pedagang lain yang. Termasuk Burhan, yang berusaha mencari rahasia mi ayam Tante Mei. Tragedi
kerusuhan 1998 Jakarta. Gudang penyimpanan bahan pangan yang menjadi modal usaha terbakar,
suaminya ikut terbakar saat berusaha memadamkan api, dan anak perempuannya hilang tak
diketahui nasibnya. Yang tersisa bagi Tante Mei hanyalah dua tangan yang cekatan dan
semangatnya yang pantang menyerah. Setelah sejak awal dibangun sebagai kisah perjuangan hidup
yang sangat mengharukan, di bagian akhir malah berubah menjadi kisah horror.

ruang tunggu bandara yang ramai dalam cerpen Gate 4, dua orang laki-laki bertemu dan terlibat
perbincangan sementara menunggu penerbangan ke Bali. Sang narator orang pertama mengaku
bernama Tom, sedangkan laki-laki yang lain mengaku bernama Dimas. Keduanya bertukar kisah
tentang perselingkuhan dan pernikahan yang gagal. Menuju bagian pamungkas, kita akan
mengetahui kalau salah satu dari kedua laki-laki itu, telah menyampaikan kisah palsu. Dimas? Atau
sang narator? Mudah ditebak lantaran pekerjaan salah satu dari kedua laki-laki itu memang
memberikannya kemampuan untuk menciptakan kebohongan.

Hari dalam Hidup Aidan mengisahkan hidup anak laki-laki bernama Aidan saat berumur sepuluh
tahun. Hari itu, ia memutuskan meninggalkan sekolah dan pulang ke rumah dengan berjalan kaki.
Sarono, sopir pribadi keluarga yang bertugas menjemputnya, datang terlambat. Aidan mengabaikan
peringatan Atik, pembantu keluarganya, untuk tidak melewati Gang Sawo Belakang. Tidak jelas
apa yang terjadi. Jawaban terpenuhi saat ada kisah Aidan sepuluh tahun kemudian. Pelajaran yang
bisa dipetik dari cerpen ini adalah sebuah keputusan impulsif yang kita lakukan terkadang bisa
mendestruksi seluruh hidup kita selamanya

Saat meminang Elisa untuk menjadi istrinya, laki-laki dalam Mencintai Elisa telah bersumpah akan
menjaga Elisa seumur hidupnya.Tapi ternyata, setelah hidup dalam pernikahan, laki-laki itu tidak
bisa memegang sumpahnya. Keguguran kandungan Elisa membuatnya berubah, dari laki-laki penuh
cinta menjadi seorang pemarah yang tidak segan melakukan kekerasan. Suatu hari, setelah
lempengan besi menghantam tubuhnya, Elisa menghampirinya dalam kesedihan dan
ketakutan. Kejadian yang membuat mata berkaca-kaca adalah kisah tentang cinta mula-mula yang
kandas dengan kemarahan yang tidak perlu. Bukan cuma suaminya, Elisa juga kehilangan karena
keguguran yang dialaminya. Saat penyesalan datang, tidak ada lagi yang bisa diperbaiki.

7
Mengeja Perempuan dalam Kesunyian, perempuan sekantor yang menyimpan sejumlah tawa
berbeda itu hanyalah 'distraksi dari semua agenda hidup yang telah disusunnya dengan begitu hati-
hati dan teliti." (hlm. 59). Kehadiran perempuan itu dan cinta yang ditawarkannya tidak sanggup
menggoyahkan perasaan laki-laki yang telah tumpul karena cinta bertepuk sebelah tangan yang
dialaminya. Hingga perempuan itu pindah ke kota lain untuk bekerja barulah perasaan rindu
menyergap laki-laki itu. Ah, cinta, mestikah serumit itu?.

Cerpen yang judulnya dijadikan judul kumpulan cerpen ini, Skenario Remang-Remang, merupakan
dialog antara sepasang kekasih mengenai hal yang remeh. Percakapan mereka mungkin akan
memberikan imajinasi mesum, tapi sebenarnya bukan itu yang dimaksudkan. Hal ini dipertegas
oleh isi percakapan terakhir mereka dan kata-kata si perempuan yang menutup cerita. "Bibirku
masih perawan." (hlm. 71).

Menjemput Bapak, diceritakan perjalanan pulang Ayu, seorang perempuan Bali, ke tanah
kelahirannya. Bertahun-tahun meninggalkan Bali, Ayu tidak punya keinginan lagi untuk
menjejakkan kakinya di sana. Bali telah mengalami perubahan yang tidak disukainya, dan yang
paling utama, ia tidak ingin bertemu Bapak. "Bapak adalah pria setengah dewa yang bisa
melakukan apa saja -menjadi apa saja. Apa saja, kecuali menjadi pasangan jiwa yang setia bagi
ibuku." (hlm. 86).Tapi saat Bapak sakit, ia memutuskan untuk pulang dan diperhadapkan dengan
tantangan: sanggupkah ia memaafkan Bapak?

Nostalgia Rasa menceritakan pertemuan sepasang sahabat, setelah lama berpisah. Pertemuan ini
memunculkan kembali kenangan yang pernah terjadi di antara mereka, khususnya pada si
perempuan. Kita hanyut dan seolah berperan sebagai laki-laki yang dulu pernah menghabiskan
waktu dengan si perempuan, berbincang tentang rasa, tentang cinta. Tapi sebelum sempat
mengungkap rasa itu, ia meninggalkan si perempuan tanpa penjelasan dan kata-kata perpisahan.

CerpenElegi Sabtu Sepi. Dikisahkan persis seperti Nostalgia Rasa, cerpen ini tentang kerinduan
yang muncul dalam hati seorang perempuan pada suatu Sabtu pagi. Kerinduan yang ditujukan pada
seorang laki-laki yang diam-diam dicintainya. Setiap Sabtu pagi, mereka mengadakan pertemuan di
sebuah kafe di salah satu sudut mal untuk membicarakan konflik dalam kisah-kisah yang mereka
tulis. Mengapa kali ini yang tertinggal hanyalah kerinduan?

Mirna Kastali, narator dalam cerpen Jalan Kembali adalah mantan penyanyi hebat dan artis film
pada masa kejayaannya. Bertahun-tahun setelah gemerlap sorot lampu meninggalkannya, muncul
kesempatan untuk kembali ke dunia yang ditinggalkannya dan telah melupakannya. Sebuah acara
televisi akan mengembalikannya ke hadapan para penggemar. Sanggupkah aku kembali? Itulah
pertanyaan yang bergaung dalam benaknya (hlm. 110). Sementara semakin dekat saatnya gemerlap
sorot lampu kembali menerpanya, ia memanggil pulang masa lalu yang membuatnya terpuruk
dalam kesedihan dan kemelaratan.

Gadis kecil Saparua dalam cerpen yang menggunakan namanya sebagai judul, Galila,
ditinggalkan ayahnya, yang dinyatakan hilang saat pergi melaut. Itulah sebabnya, ia hanya memiliki
memori yang pendek mengenai Kris,ayahnya. Setahun setelah kepergian Kris, Greta -ibu Galila,
memutuskan untuk menghilangkan nama belakang Galila yang merupakan warisan ayahnya.
Mengapa Greta memutuskan bahwa semua yang berhubungan dengan Kris merupakan aib yang
perlu ditepis? Galila adalah kisah mengenaskan tentang kesalahan orangtua yang menyebabkan
seorang anak kehilangan masa kanak-kanaknya yang indah.

8
Kembali ditampilkan kisah berlatar belakang kerusuhan Mei 1998 dalam Semangkuk Salad dan
Setumpuk Kenangan Saat Jam Makan Siang. Setelah lima belas tahun momentum reformasi,
Arla,yang keturunan Tionghoa, bertemu kembali dengan Rasyid, kekasihnya. Sangat mengejutkan,
karena Rasyid adalah salah satu mahasiswa yang dinyatakan hilang dalam kerusuhan. Rasyid dan
Arla, tentu saja, telah berubah. Arla telah meninggalkan kuliahnya dan menikahi laki-laki pilihan
orangtuanya. Tapi menghadapi perubahan Rasyid, ternyata menimbulkan kekecewaan dalam diri
Arla. Dalam kalimat yang tak terucapkan Arla menyatakan, "Kesetiaan dan cita-cita kita ternyata
hanya sedalam saku celana. Adakah yang lebih menyedihkan dari hal itu?" (hlm. 143)

Pelajaran Patah Hati adalah serial patah hati yang menimpa Edna Marpaung, seorang perempuan
berdarah Batak yang meragukan kuasa Tuhan dalam hidupnya. Ada empat pelajaran patah hati yang
didapatkan Edna selama hidupnya. Tiga dari empat pelajaran itu disebabkan oleh laki-laki dan satu
dari ketiga pelajaran itu menyebabkan akhir hidup Edna yang tragis.

Segitiga, cerpen penutup, berkisah tentang berakhirnya sebuah pernikahan yang unik. Ada acara
membagi-bagi segala sesuatu yang pernah dikumpulkan selama pernikahan. Secara bergantian,
Banyu dan Pene, mengisahkan apa yang terjadi dalam kehidupan pernikahan mereka serta
keputusan untuk mengakhirinya dengan damai. Satu-satunya yang tidak bisa mereka bawa pasca
perceraian adalah Otis. Siapa Otis?. "Aku pun memahami cinta. Cinta itu membebaskan dan aku
baru saja melakukannya," kata Otis (hlm. 176).

9
Judul Buku: Barbitch
Pengarang: Sagita Suryoputri
Tahun: 2013
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Berbagai perempuan bisa kita temukan dalam kumpulan cerpen Barbitch ini, Bukan perempuan
konvensional yang tunduk pada norma dan etika yang berlaku. Bukan perempuan biasa. Semua
perempuan dalam cerpen-cerpen ini bersikap seenak perutnya dalam menyikapi kehidupan dan
tidak pantang melakukan hal-hal yang dianggap negatif oleh masyarakat. Pengarang menyerukan
apa yang ada dalam kehidupan masyarakat kita yang dibungkus dengan kenyataan bahwa
perempuan tak bermoral adalah objek kajiannya.

Raya -karakter perempuan dalam cerpen BFF- adalah seorang pemabuk yang mencari nafkah
dengan cara melacur. Ia berasal dari keluarga disfungsional dan memiliki masa lalu yang kelam. Ia
menjalin persahabatan dengan Bram -seorang penulis sekaligus penjual narkoba paruh waktu- Bagi
Raya, Bram sangat mengenalnya dan paham berbagai kebiasaan dan kesukaannya. Kemudian cinta
pun muncul di antara mereka. Bram ragu Raya bisa menerima cinta seorang sahabat? Karena
sebenarnya Raya juga berfikir, ia dan Bram adalah kombinasi sempurna pasangan aneh dan
brengsek.

Barbitch yang dijadikan judul cerpen merupakan singkatan dari Barbie Bitch. Cerpen ini berkisah
tentang perempuan-perempuan yang tidak berparas cantik ataupun bertubuh molek seperti Barbie.
Tapi mereka bersikeras bergaya seperti Barbie dan tidak segan mengambil jalan pintas. Mereka
selalu ingin tampil memukau. Layaknya manusia yang bertahan demi idealisme dan mimpi masing-
masing.

Gadis dalam cerpen Lipstik Merah Tua kerap melihat ibunya bersolek memakai lipstik merah
muda. Setelah berumur 19 tahun dan menjadi pramugari, ia memilih memakai lipstik merah tua.
Alasannya: "Karena aku suka. Supaya terlibat lebih dewasa." (hlm. 63). Seolah itu adalah jeritan
tertahan selama ia hidup dalam kepatuhan dan nyaris tak mengenal kesenangan.

Sejak SMA kelas dua, perempuan ini telah berhubungan dengan laki-laki berduit berusia lebih dari
50 tahun. Laki-laki itu meminta si perempuan memanggilnya Kakak. Berkat Kakak, perempuan ini
bisa memenuhi segala kebutuhannya, bahkan menuntaskan masalah finansial keluarga. Tapi mereka
akhirnya berpisah. Perempuan yang akhirnya menjadi pramugari ini yang memutuskan, dan kelak
mesti menyaksikan perubahan Kakak ketika mereka bertemu lagi. Itulah sepenggal kisah dalam
cerpen “kakak”.

Cerpen berjudul “pesta” berkisah tentang seorang perempuan yang menyukai dunia malam dalam
pesta. Ia terlanjur tebuai pada indahnya kebebasan dan kenakalan dalam pesta.Wajar kalau
kekasihnya memutuskan hubungan dengan Mala. Dan sejak saat itu i lebih liar berpesta. Mungkin
ia akan berubah, karena katanya: Tiba-tiba aku kangen sama siang. Maaf ya malam, aku harus
pulang. (hlm. 96).

10
Judul Stranger in My Bed banyak megundang tanya. Perempuan dalam cerpen ini sama sekali tidak
menceritakan orang asing di ranjangnya. Ia menceritakan enam dari dua puluh lima laki-laki yang
pernah mendatangi hidupnya; salah satunya datang dua kali. Mereka datang lalu pergi, dengan atau
tanpa alasan. Meskipun demikian, perempuan ini tidak putus asa, karena semua lelaki itu tak bisa
memberinya kenikmatan dan kehangatan dari sebungkus rokok dan juga sebotol vodka.

Warna menggantungkan hidupnya pada Prabu, laki-laki beristri dan memiliki tiga orang anak. Ia
merasa keadaan demikian membuat hidupnya sempurna, beruntung, dan berbahagia.
Sesungguhnya, kehidupan yang dijalaninya merupakan buah manis dari kehidupan masa lalunya.
Dulu ia hidup miskin dan cuma bisa tinggal di kos-kosan. Sekarang ia tidak perlu kuatir dengan
uang dan tinggal di apartemen mewah. Tapi untuk mencapai semua itu, ia terpaksa menjual
keperawanan, bersedia menjadi perempuan piaraan laki-laki beristri, dan menebalkan muka serta
telinga.“Persetanlah karena aku tahu…aku pantas sayang. (hlm. 127).Itulah sebabnya kisah
perempuan bernama Warna ini diberi judul Pantas.

Laksmi mencari kebahagiaan tapi tidak kunjung menemukannya. Dua tahun menikah dengan Panji,
ia belum punya momongan. Panji memang tetap menjadi suami yang baik, ia tidak mencari cinta di
luar rumah, tapi hal ini tidak membuat Laksmi bersyukur. Mendadak laki-laki bernama Bara Pati,
muncul dalam kehidupan Laksmi. Dan beruntungnya, laki-laki berparas oriental itu membuat
Laksmi menemukan kebahagiaan. Dan melalaikan kodratnya sebagai seorang istri.

Setelah lima tahun berpacaran, Milka belum mendapatkan kejelasan hubungan mereka. Memang
bukan hubungan yang mudah lantaran Jo berasal dari keluarga terpandang sedangkan Milka dari
keluarga berantakan yang tidak jelas asal-usulnya. Milka sendiri tidak berusaha untuk
mendapatkan respek dari keluarga Jo, bekerja sebagai penari dan mabuk-mabukan. Tidak heran
kalau akhirnya Jo meninggalkannya dan menikahi perempuan pilihan keluarga, Fiona. Satu-satunya
milik Milka yang dibawa Jo ke dalam kehidupan pernikahannya adalah Hana, kucing yang
dilahirkan Chica (kucing milik Milka). Mungkinkah Hana adalah Milka yang terlahir kembali?
Apa yang akan terjadi dalam hidup Jo dengan kehadiran Hana? Kisah horor di bagian penutup
cerpen ini cukup mengejutkan.

11
Judul Buku: Kukila
Pengarang: M. Aan Mansyur
Tahun: 2012
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Kukila yang berarti burung rupanya begitu memikat bagi penulis, sehingga menjadikan kata ini
sebagai judul buku kumpulan ceritanya. Dan memang, ada empat perempuan bernama Kukila
dalam buku ini. Kisah-kisah yang diusungnya umumnya sederhana, terkadang terkesan sepele, dan
tampaknya, sering dipulung dari kehidupan pribadinya. Tapi kesederhanaan yang ada selalu
berpeluang menghadirkan kisah yang meninggalkan kesan mendalam. Cerita-ceritanya pun acap
menghadirkan akhir yang mengejutkan Cerpen Kukila (Rahasia Pohon Rahasia) dan Tiba-tiba
Aku Florentino Ariza sama-sama bercerita tentang perempuan yang berselingkuh karena sang
suami yang mandul. Cerita tentang cinta lama yang bersemi kembali disuguhkan cerpen berjudul
Setengah Lusin Ciuman Pertama dan Lima Pertanyaan Perihal Bakso. Kisah lain yang
menghadirkan problema mengenai cinta yang tak sederejat muncul dalam Kebun Kelapa di
Kepalaku dan Perahu Kertas dengan Huruf-huruf Kanji. Semua cerita dalam kumpulan cerpen ini
menampilkan cinta dalam gairah, cinta dalam penghiaatan, dan cinta dalam rasa sakit,

Cerita pertama berjudul Kukila (Rahasia Pohon Rahasia) mengisahkan tentang sebuah keluarga
disfungsional yang dibangun perempuan bernama Kukila dengan Rusdi, teman mantan kekasih
Kukila. Rusdi mandul sehingga tidak bisa memberikan anak pada Kukila. Maka, Rudi bersepakat
dengan Kukila untuk meminta Pilang, mantan kekasih Kukila, menggauli Kukila. Bukan hanya
menghasilkan satu anak perempuan, Aurora, hubungan di antara Kukila dan Pilang juga
membuahkan dua anak lain, Nawa dan Janu. Kedua anak terakhir ini bukan lagi hasil kesepakatan
tapi perselingkuhan yang tidak berakhir. Suatu hari, Rusdi memutuskan menceraikan Kukila dan
meninggalkan keluarganya. Rusdi tidak bisa lagi menahan dirinya menyaksikan kemesraan Kukila
dan Pilang. Karena dalam hatinya, ia menyimpan rahasia, yang tidak pernah diketahui Kukila dan
Pilang. Bukan cuma Kukila, Pilang, dan Rusdi yang menyimpan rahasia, tapi Aurora, Nawa, dam
Janu pula.

Kukila yang kedua muncul dalam cerita jenaka Setengah Lusin Ciuman Pertama. Dalam cerita ini
pengarang membongkar rahasia enam ciuman yang pernah dirasakannya. Ada empat cewek dan dua
cowok yang pernah berciuman dengannya. Salah satu cewek itu, tentu saja, bernama Kukila.

Cerita Tiba-tiba Aku Florentino Ariza menampilkan Kukila sebagai perempuan cantik, berprofesi
sebagai dokter, sudah menikah, tapi belum mempunyai anak karena suaminya mandul. Ketika
Kukila sering menyaksikan seorang pemuda mandi telanjang di sumur belakang rumah pada musim
kemarau, ia memutuskan mendapatkan anak darinya. Perasaan sang pemuda ketika Kukila berhasil
merenggut keperjakannya adalah seperti Florentino Ariza, lelaki dalam novel Love in the Time of
Cholera karya Gabriel Garcia Marquez, yang keperjakannya direnggut dengan mendadak dan cepat
dalam kegelapan sebuah kapal oleh seorang perempuan yang tidak dikenalnya. Setelah
keperjakaannya melayang, pemuda itu menemukan kenyataan pahit terkait apa yang telah terjadi.
Sebuah kehilangan dan rasa malu sebagai kompensasi kenikmatan yang dirasakannya.

Kukila keempat muncul dalam cerita Tiga Surat Cinta yang Belum Terkirim. Ia adalah salah satu
dari tiga orang yang seharusnya menerima surat cinta dari sang narator bertahun-tahun
sebelumnya. Ketiga orang itu bersinggungan hidupnya dengan pernikahan. Pertama, adik laki-laki
yang hendak menikah; kedua, kekasih yang menikahi laki-laki pilihan orangtuanya, dan ketiga, ibu,
yang pernikahannya berakhir dengan minggatnya suaminya dan tidak pernah kembali.

12
Ibu dalam cerita Tiga Surat Cinta yang Belum Terkirim agaknya ibu yang sama dalam cerita Setia
adalah Pekerjaan yang Baik. Setelah setahun meninggalkan suaminya sebelum menikmati malam
pertama pada hari pernikahannya, ibu dalam cerita ini kembali dan mendapatkan suaminya masih
menunggu dengan setia. Setelah mereka punya tiga anak, suaminya yang meninggalkannya dan
tidak pernah kembali. Akankah ibu itu tetap setia kepada suaminya sementara ada tiga pria yang
ingin melamarnya?

Kebun Kelapa di Kepalaku merupakan curahan hati seorang pemuda kepada kekasihnya mengenai
permasalahan rambut yang dialaminya, ibunya yang selalu memaksanya memotong rambut, Tante
Maryam yang selalu memotong rambutnya walaupun hasil pekerjaannya selalu jelek. Hampir di
akhir curahan hatinya, ia mengungkap rahasia yang disimpan ibunya bertalian dengan potong-
memotong rambut yang dialaminya.

Perahu Kertas dengan Huruf-huruf Kanji yang berkisah tentang pembuktian cinta seorang pemuda
kepada gadis yang dicintainya. Menjelang berakhirnya pembuktian cintanya, ia diperhadapkan
dengan perasaan kecewa yang mendalam.

Celana Dalam Rahasia Terbuat dari Besi dan Sehari Setelah Istrinya Dimakamkan a cerita ini
mengisahkan tentang perempuan yang mengecundangi suami mereka. Cerita penuh gairah yang
mengbeberkan perselingkuhan di antara tiga perempuan dan empat lelaki .

Erwin dalam cerita Membunuh Mini menggauli Mini, hingga hamil. Tapi ia tidak berniat menikahi
Mini lantaran perbedaan status, ia seorang direktur dan Mini hanya seorang pembantu. Akhirnya ia
memutuskan untuk membunuh Mini. Sehabis bercinta dengan Mini untuk terakhir kalinya, ia pun
menjalankan rencananya, tanpa mengetahui, ada pihak yang berniat merusak rencananya itu.

Aku Selalu Bangun Pagi dikisahkan dari perspektif seorang pemuda pemilik perpustakaan dan toko
buku, kemungkinan pengarang sendiri. Setiap pagi, seorang gadis cantik berkunjung dan setiap kali
bertemu, gadis itu akan menyapanya: Baru bangun, kan? Lama-kelamaan sapaan gadis itu
menjengkelkan pemuda itu, karena memang ia selalu bangun lebih pagi, bahkan mungkin, lebih
pagi dari gadis itu. Hingga suatu hari, kemarahannya meledak, dan terlambat menyadari, cinta
sebenarnya sudah menghampiri kehidupannya.

Ide yang menarik dihadirkan pengarang dalam cerita Lebaran Kali Ini Aku Pulang yang
dipersembahkan kepada Umar Kayam, pengarang yang pernah menulis kisah-kisah tentang
Lebaran. Dikisahkan kepulangannya ke kampung halaman setelah tidak pernah pulang selama 20
tahun. Ia datang untuk menziarahi makan kedua orangtuanya, tapi sebelumnya ia menyaksikan
kampungnya ternyata telah banyak mengalami perubahan, termasuk degradasi moral. Dan yang
terutama, ternyata di sana tidak dikenal lagi bulan Ramadhan dan Lebaran. Diam-diam ia telah
menyiapkan sebuah rencana.

Lima Pertanyaan Perihal Bakso adalah tanya jawab seputar bakso pada sebuah reuni antara seorang
pemuda dengan mantan kekasihnya. Kelima pertanyaan yang dilontarkan mantan kekasih itu akan
mengungkapkan perjalanan cinta dan kehidupan keduanya hingga saat reuni tersebut.

Ketinggalan Pesawat dan Cinta (Kami) seperti Sepasang Anjing dan Kucing adalah dua cerita yang
sangat sederhana. Cerita pertama hanya mengisahkan satu peristiwa yang terjadi di Bandara
Seseorang hendak pergi ke Jakarta untuk menjumpai kekasihnya dan ketinggalan pesawat. Cerita
kedua, yang dijadikan penutup kumpulan cerita ini adalah kisah cinta antara, seorang pecinta kucing
dan Nanti, kekasihnya yang mencintai anjing. Mereka tak bisa bersatu.

13
Judul Buku: Penjual Kenangan
Penulis: Widyawati Oktavia
tahun: 2013
Penerbit: Bukune

Bolehlah kita menobatkan kumpulan crpen ini sebagai Penutur Kesedihan. Karena semua cerita
dalam akumpulan cerpen ini secara elementer mengangsurkan kesedihan yang terbentuk dari
berbagai sumber. Seperti naskah yang sejatinya smerayakan kesedihan. Kesedihan memang
sesuatu yang faktual, dan karena tidak bisa dinafikan begitu saja, merayakannya dalam rangkaian
kalimat indah, akan membuatnya bermakna bagi kehidupan.

Setiap petang gadis bersenyum kaku dan berpandangan kosong itu membawa keranjang rotan yang
sama dan duduk di kursi taman. Ia menunggu kemunculan orang yang akan membeli kenangan
terakhir yang dimilikinya. "Aku tidak butuh uang. Harapan. Kau hanya perlu tinggalkan sedikit
harapan untukku, lalu kau akan dapatkan kenangan indah ini." (hlm. 134). Sayangnya, laki-laki itu
tidak bisa menyilih kenangan sang gadis dengan harapan yang dimilikinya. Karena ia sendiri tidak
memiliki banyak persediaan harapan dan kemungkinan besar akan menjadi penjual kenangan
seperti gadis itu untuk mendapatkan harapan. Mengapa laki-laki itu hanya memiliki sedikit sekali
harapan? Penjual Kenangan bergitulah cerpen itu dikisahkan.

Carano. Bagi Amak, carano -alat dalam upacara adat Minang- adalah syarat meminang dua anak
perempuannya yang akan menjadi pengantin. Ia mengisinya dengan sirih yang dilengkapi kapur,
gambir, pinang, dan juga tembakau setelah sebelumnya mengalasinya dengan arai berwarna kuning
jernih.. Tapi Ni, anak perempuan pertamanya, ternyata menikahi laki-laki dari keluarga yang
kendati berasal dari Minang, tidak lagi peduli dengan adat istiadat. Mereka merasa modern karena
sudah bermukim di Jakarta. Dan petaka menimpa pernikahan mereka. Kejadian itu membekas pada
adiknya. Ia memutuskan ikut adat meski menikah dengan lelaki beristri.

Kesedihan dalam cerpen Dalam Harap Bintang Pagi juga disebabkan oleh cinta. Dihadirkan
sebagai kisah berbingkai dongeng, cerpen berkisah tentang peri bernama Rayina yang jatuh cinta
pada seorang petualang. Demi menyertai perjalanan si petualang yang sedang mencari mimpi,
Rayina yang tidak bisa terbang meminta sayap kepada Ratu Peri. Permintaannya dikabulkan tapi
konsekuensinya ia harus meninggalkan tempat bernaungnya di ujung pelangi dan kelopak bunga
yang menjadi tempat peraduannya. Maka, ketika kelopak bunga membuka pada pukul lima, Rayina
pun menyusul sang petualang. Apa yang terjadi di akhir kisah peri yang mencintai petualang itu?
Namun sang petualang mencetuskan tanya yang tak terjawab (hlm. 73).

Menjelma Hujan dan Tembang Cahaya melengkapi kesedihan karena cinta. Dalam Menjelma
Hujan, terdapat kesedihan yang aneh tapi nyata. Kerap, setelah berpisah dengan orang yang pernah
kita cintai, tatkala mendengar ia akan menikah, tak urung hati kita tidak rela dan merasa kehilangan.
Hal yang sama dialami oleh Kemala dan Seruni, dua perempuan yang terlilit kesedihan ketika
mantan kekasih mereka menikah, padahal mereka sendiri sudah memiliki pengganti.
Kesedihan bisa memercik dari kehidupan keluarga yang melarat. Percakapan Nomor-
Nomor menyimpan kesedihan seorang istri yang diremehkan suaminya. Mas Tarpin, karakter
cerpen ini, senang menghambur uang untuk membeli nomor-nomor yang menjanjikan keuntungan
instan. Sementara istrinya membanting tulang dengan berkeliling menjajakan bubur sum-sum.
Perempuan ini tidak pernah menuntut sesuatu pada Tarpin dan tidak pernah bersungut-sungut meski
hanya tinggal di kamar kontrakan. Mimpi seaneh apa pun yang menakutkannya, ternyata tidak
berhasil mengubah perilaku Tarpin.

14
Saat elang berputar-putar di atas kampung bocah laki-laki bernama Suroso mempertanyakan
kematian yang mungkin terjadi dalam rumahnya. Siapakah yang akan mati? Suroso, atau kakek dan
neneknya, Mbah Kandar dan Mbok Kartiwi? Ternyata, Suroso tidak perlu kuatir. Malaikat maut
sama sekali tidak menjenguk ke dalam rumahnya. Penyebabnya karena Mbah Kandar tidak
mendapatkan kartu yang bisa ditukar dengan uang di kantor pos. Cerpen Tengara Langit ini
menggemakan kemiskinan dan ketidakadilan yang kerap menimpa keluarga miskin sehingga
mereka sanggup berbuat konyol. Kematian yang terjadi dalam kisah ini sungguh membuat
terenyuh.

Kombinasi kisah keluarga disfungsional dan elemen fantasi memunculkan kesedihan dalam
cerpen Kunang-Kunang dan Perempuan Tua di Balik Kaca Jendela. Ni, anak perempuan dalam
cerpen Kunang-Kunang tidak pernah mengenal ayahnya. Bahkan, ketika dipaksa menikah pada usia
15 tahun, tugas ayahnya terpaksa digantikan oleh seorang pamannya. Setelah menetap di Jakarta
menyusul pernikahannya, tiba-tiba Ni menerima kabar kematian ayahnya. Ia pulang ke
kampungnya, tapi ayahnya telah dimakamkan. Identitas ayahnya sungguh mengejutkan dan hanya
bisa diterima kalau kita bersepakat cerpen ini sebagai kisah fantasi. Hal yang sama berlaku untuk
cerpen Perempuan Tua di Balik Kaca Jendela. Di dalam cerpen ini, seorang anak laki-laki
dibesarkan oleh ibunya sendirian dan kehilangan figur ayah. Untuk membiayai hidup mereka, sang
ibu mengumpulkan uang dengan cara melacurkan diri. Di masa tuanya, setelah anaknya bisa
bekerja, sang ibu menciptakan kebiasaan duduk di sebuah kursi, menunggu kepulangan suaminya.
Ia berubah seumpama perempuan gila yang mengaku keturunan dewa dan imortal. Awalnya, anak
laki-laki itu tidak mempercayai pernyataan ibunya. Tapi ketika maut tidak pernah menjamah ibunya
meski sudah berkali-kali diracuni perawat yang dipekerjakannya, mau tak mau ia harus percaya.
Ibunya memang tidak akan pernah mati, dan kematian suaminya setelah meniduri seorang pelacur
saat bertugas di luar kota, menghilangkan kesempatannya untuk meninggalkan dunia.

Kesedihan terkadang muncul sebagai konsekuensi dari dosa kedagingan manusia. Nelangsa, anak
perempuan yang namanya dijadikan judul cerpen, sering menjadi bulan-bulanan banyak orang
karena dilahirkan tidak normal. Ketikaknormalannya kian parah karena ia terjebak rangkaian
halusinasi. Dalam kondisi seperti ini, ia bertekad membunuh ayahnya, yang dalam pikirannya, telah
menghabisi nyawa ibunya. Nela tidak hanya menjadi cacat, tapi juga gila.
Hal yang sungguh lumrah kalau ada seorang ibu bersedih seperti karakter ibu dalam cerpen
elegis Bawa Musim Kembali, Nak. Di masa tuanya, ia terjebak kenyataan getir. Ketiga anaknya
meninggalkan rumah, tidak pernah kembali, dan menelantarkannya. Yang tertua, laki-laki, pergi
mengadu nasib. Yang tengah, laki-laki juga, ingin melanjutkan sekolah. Yang bungsu, perempuan,
bertekad mencari cinta. Anak perempuan itu sempat kembali hanya untuk pergi lagi dan tidak
pernah pulang untuk mengulang salah satu episode cinta ibunya.

15
Judul Buku: T(w)itit!
Penulis: Djenar Maesa Ayu
Tahun: 2012
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Nayla. Nama ini selalu muncul dalam buku-buku sang penulis, bahkan salah satu bukunya
menggunakan nama ini sebagai judul. Tidak peduli dari mana nama ini muncul dan digunakan
penuh kasih sayang oleh penulis, lama-kelamaan bosan rasanya melihat Nayla terus beranak-pinak.
Apalagi kalau membaca T(w)itit! semua karakter penting sebelas cerpen di sini bernama Nayla. Tak
hanya itu, entah kenapa hampir semua cerpen yang ada tokoh ibu, ibu digambarkan secara tidak
ideal.

Secara tema kumpulan cerpen ini masih berkutat dengan sejumlah kekacauan yang lahir dari
hubungan antar manusia, hubungan anak-anak dan orangtua dan hubungan antar pasangan, yang
tentu saja melibatkan seks.

Nayla dalam cerpen Nayla adalah anak seorang pelacur, yang menjadi pelacur setelah ditinggalkan
suaminya yang bejat. Nayla dan ibunya terpaksa harus tinggal di rumah bilik karena diusir dari
rumah gara-gara si suami sontoloyo kalah judi. Nayla terpaksa membuka kelim pertama rok merah
seragam SD-nya yang sudah berubah warna menjadi warna bata karena tidak punya uang untuk
membeli yang baru Celakanya, rok yang kelimnya dibuka itu mendatangkan petaka bagi Nayla,
yang hanya membuat ibunya semakin marah-marah.

Jinxie yang menjadi judul cerpen adalah seekor anjing yang ditemukan Nayla, seorang penulis,
ketika bermobil di suatu hari hujan. Hujan mengguyur basah anjing itu, dan membuat Nayla
menarik persamaan dengan nasibnya sewaktu masih anak-anak. Dua kali ia lari dari rumah karena
menjadi korban pelecehan pacar ibunya. Tapi, bukannya membela Nayla, ibunya justru murka.

Bung sosok ayah dalam kisah tentang Nayla yang mempunyai tiga telinga. Dari kedua telinga yang
ada di samping kanan dan kiri kepalanya ia mendengar bahwa surga berada di bawah telapak kaki
ibu. Dari telinga di dada yang mendengar hatinya berbicara, di telapak kaki ibunya sama sekali
tidak ada surga, melainkan kekuatan untuk menyiksa. Nayla bingung, mau jadi ibu seperti apa jika
ia punya anak. Ibu versi kedua telinga di samping kanan dan kiri kepalanya atau ibu versi telinga di
dadanya.

Nayla dalam cerpen Petasan, Setan! membenci hari besar. Kedua orangtuanya menjadi munafik di
hari besar, padahal hubungan mereka di rumah begitu dingin sehingga membuat Nayla kesepian.
Gara-gara kesepian, Nayla menciptakan dunia dengan taman imajinasi yang dinaungi langit
berwarna ungu, dipenuhi bermacam bunga, pepohonan, kicau burung, gemericik air terjun susu, dan
awan yang sesekali menitikkan hujan bunga sepatu. Di sana ia hidup bahagia dengan kedua
orangtuanya, dan tinggal di sebuah rumah yang terbuat dari gula-gula, cokelat, kue, irisan keju, dan
semen madu. Ketika ibunya mencoba merenggut dunia ini darinya, ia hanya punya satu cara untuk
membalas ibunya.

16
Ibu baik bernama Nayla yang paling menonjol baiknya adalah janda muda dalam
cerpen T(w)itit! yang meninggalkan suaminya karena tidak mau dipoligami. Tapi dengan
meninggalkan rumah mantan suaminya, ia harus mampu membiayai sekolah putrinya. Sudah
menjadi single parent, eh, kalau menulis status di Twitter, ia kerap disalahpahami. Ibu yang baik
juga sedikit tersirat di cerpen Mimpi Nayla. Kebaikan Nayla satu ini tidak menonjol karena tema
utama cerpen ini memang bukan tentang kebaikan seorang ibu, tapi kematian.

Kekacauan hubungan antara pasangan terlukis dalam cerpen UGD, It Takes to Tattoo, Check In,
dan Kosong. UGD adalah Unit Gawat Darurat, tempat dimana nasib kedua karakter dalam cerpen
berakhir. Sumali Sentioko, pria pekerja seni dan berstatus menikah, menjalin hubungan dengan
Nayla Soetisna, janda cerai yang usianya lebih muda hampir 30 tahun, tapi memutuskan untuk
mengakhiri cinta mereka. It Takes Two to Tattoo dan Coffeewar berkisah tentang cinta yang
meredup dalam hubungan pria dan wanita manakala mereka telah hidup bersama. Nayla dalam It
Takes Two to Tattoo tidak lagi bisa menoleransi kegilaan pasangannya pada tato. Nayla
dalam Coffeewar tidak lagi bisa menoleransi kebiasaan memaki dan keengganan pasangannya
membelikan kopi rasa buah cherry kesukaannya. Kosong berkisah tentang Nayla yang senang
bertandang ke sebuah kedai kopi, tertarik pada pemiliknya, dan ketakutan menunggu kepastian
perasaan laki-laki itu.

17
Judul Buku: Gadis Pakarena
Pengarang: Khrisna Pabichara
Tahun: 2012
Penerbit: Dolphin

Kumpulan cerpen ini kental akan budaya bugis. Dalam beberapa kisah memiliki tema tentang cinta
yang tak sampai baik karena laar belakang agam, ras,adat,maupun budaya membuat sedih tokoh
lelaki yang selama ini kita tau bahwa lelaki kuat dan tak mengenal patah hati. Yang mengejutkan
ada dua cerpen yang saling berkaitan. Cerpen selasar,lebang dan hatinya, dan membunuh parakang
merupakan kisah yang bertaut dengan mengambil latar pikiran tokoh disetiap kisahnya, akhirnya
ketiga kisah ditutup dengan cerpen hati peremuan sunyi yang menjadi jawaban atas konflik dalam
ketiga cerpen sebelumnya.

Kim Mei adalah Gadis Pakarena. Meskipun berdarah Tionghoa, Mei belajar karawitan, bisa
memainkan tunrung pakanjarak -tetabuhan kendang asal Makassar- dan menguasai tari Pakarena.
Mereka saling mencintai, tapi suku, agama, ras, dan adat mengusik hubungan mereka. Keluarga
sang pria membenci keluarga Mei, sedangkan keluarga Mei memandang remeh keluarga sang priar.
Maka ia meminta Mei untuk bertemu dua puluh tahun kemudian setelah mereka dipisahkan, di Cina
tepatnya di tepi danau Dong Hu, di kota asal leluhur Mei, Wuhan. Akankah ia bertemu dengan sang
kekasih? Sebuah luka lama yang masih menganga dalam lembaran gelap sejarah Indonesia
diungkapkan dengan bisikan pedih di bagian akhir kisah ini. Inilah sebuah kisah kasih tak
sampai.Kisah ini terdapat dalam cerpen Gadis Pakarena.

Tutu, dalam cerpen Selasar ditinggalkan Lebang, kekasihnya, sebulan sebelum pernikahan mereka.
Tutu tidak bisa memahami keputusan Lebang mengkhianatinya dengan melakukansilariang atau
kawin lari. Apalagi, Lebang kawin lari dengan Rangka, laki-laki beristri dua dan beranak delapan.
Bagaimana mungkin Lebang mau dijadikan istri ketiga? Ada selentingan yang menyatakan bahwa
Lebang terkena doti, mantra pengasihan yang dirapalkan Rangka. Setahun setelah Lebang
menghilang, Tutu masih menunggu dengan kesetiaan yang tidak mampu dipahami kedua orangtua
Lebang. Mungkinkah dia akan bertemu lagi dengan Lebang

Lebang, yang meninggalkan Tutu, menceritakan kisah silariang-nya dalam cerpen Lebang dan
Hatinya. Cerpen ini akan memperjelasending dalam cerpen Selasar terkait dengan nasib Lebang.

Dalam cerpen Pembunuh Parakang, Rangka yang diposisikan sebagai narator orang pertama akan
mengungkap alasan di balik tekadnya menghancurkan hidup Tutu yang adalah teman masa
kecilnya. Parakang adalah makhluk jadi-jadian yang mengincar orang sekarat, dan Tutu memiliki
kemampuan melihat parakang. Gara-gara Tutu, ibu Rangka yang adalah parakang, meninggal.
Gara-gara Tutu pula, Rangka kehilangan gadis idamannya, Natisha Daeng Lebang.

Lebang muncul kembali sebagai dalam cerpen Hati Perempuan Sunyi. Dalam cerpen ini Lebang
akan mengisahkan perkawinannya dengan Rangka yang terjadi di Prancis. Lebang juga akan
membeberkan bisnis kotor yang dilakoni Rangka. Cerpen ini sebagaimana tiga cerpen Tutu-
Lebang-Rangka lainnya, bisa berdiri sendiri..

Berbeda dengan Lebang dalam keempat cerpen tentang kehidupannya, Aisha dalam
cerpen Silariang melakukan silariang dengan Tola, kekasihnya, sebagai bentuk perlawanan
terhadap keluarga. Ketidaksetujuan ayah Aisha menikahkan putrinya dengan Tola disebabkan
dendam lama. Ayah Aisha pernah meminang adik perempuan ayah Tola tapi ditolak mentah-
mentah oleh kakek Tola. Kendati awalnya tidak merestui hubungan Tola dan Aisha, keluarga Tola

18
akhirnya memutuskan melamar Aisha. Seperti yang sudah bisa diduga, ayah Aisha membalas
dendam dengan menetapkan mahar yang tidak bisa dibayarkan keluarga Tola. Karena tidak bisa
menikah dengan baik-baik, Aisha dan Tola memutuskan melakukan silariang. Tindakan mereka
menimbulkan aib bagi keluarga Aisha yang berarti siri' yang mesti ditebus dengan nyawa.
Sedangkan bagi pihak keluarga Tola, tindakan mereka menyebabkan keluarga Tola harus
menanggung pacce. Lima tahun setelah meninggalkan Makassar, mereka belum bisa berdamai
dengan keluarga. Sampai suatu hari, seorang mendatangi rumah mereka dan berkata, "Tola, kamu
pasti tahu, badik yang tercabut dari sarungnya pantang kembali sebelum darah membasahinya!"
(hlm. 98).

Kisah kasih yang diporakporandakan oleh adat kembali dihadirkan dengan latar Turatea dalam
cerpen Rumah Panggung di Kaki Bukit. Ada tiga kelas sosial dalam masyarakat Bugis, kelas
terendah adalah ata, kemudian daeng, dan yang tertinggi adalah karaeng.
Lelaki atamaupun daeng tidak akan gampang menikahi perempuan karaeng, sedangkan
lelaki karaeng bisa menikahi perempuan mana pun yang disukai dari ketiga kelas.
Lelaki ata atau daeng bisa menikahi perempuan karaeng jika memenuhi syarat pammole
cera' yaitu kaya, berilmu, dan alim. Kana, perempuan karaeng, saling mencintai dengan Bori,
lelaki daeng. "Cinta memang tak memandang martabat," kata ayah Kana. "Tapi, pikirkan
kehormatan keluarga. Tak layak kamu bersanding dengan Bori." (hlm. 65). Penolakan yang
dialaminya memicu Bori mengadu nasib di Jakarta. Kana menunggunya dengan setia hingga lima
belas tahun kemudian Bori mengabarkan kepulangannya dan telah memenuhi syarat pammole cera'.
Bori pernah berjanji akan membangun bagi mereka berdua sebuah rumah panggung di kaki bukit
dengan pelataran laut Makassar dan pemandangan menawan setiap senja. Juga sebuah keluarga
bahagia dan cinta sepanjang masa. Tapi, apakah Bori masih tetap Bori yang dikenal dan dicintai
Kana? Cerpen ini mengedepankan betapa getirnya pembalasan dendam, dan perempuan yang mesti
menanggung akibatnya.

Cerpen Dilarang Mengarang Cerita di Hari Minggu. Cerpen yang dijadikan penutup kumpulan
cerpen ini menyodorkan kisah kasih antara seorang pria asal Sumatra dengan gadis Makassar.
Sungguh bukan hal yang mudah bagi mereka untuk bersatu lantaran keluarga sang gadis
menganggap pria adalah pendusta. Kisah kasih mereka hampir berakhir hingga si gadis muncul dan
bersedia menikahi si pria. Ada satu permintaan sang gadis, permintaan yang sangat sulit bagi si
pria: jangan mengarang cerita di hari Minggu!

Keluarga juga menjadi tema yang dibesut penulis, baik yang fungsional maupun
disfungsional. Mengawini Ibu menceritakan apa yang terjadi dalam sebuah keluarga disfungsional
sehubungan dengan urusan syahwat. Naura Shabina tidak bisa merespons libido tinggi Daen
Sambang, sang suami, setelah mengalami kecelakaan. Karenanya, ia tidak protes ketika secara
demonstratif Daeng Sambang memuaskan syahwatnya dengan berbagai perempuan yang namanya
berawalan huruf N seperti dirinya. Apa yang dilakukan Daeng Sambang memicu kemarahan Rewa,
putranya. Di mata Rewa, Daeng Sambang telah mengabaikan tradisi sipakatau -memanusiakan
manusia. Lalu apa yang dilakukan Rewa untuk membalas perbuatan ayahnya? Ia meniduri
perempuan yang diinginkan Daeng Samba untuk menjadi ibunya.

Laduka, tokoh utama dalam cerpen Laduka, membangun keluarga disfungsional dengan Tari,
mantan kekasihnya. Ketika hendak fokus dengan kehidupannya dan meninggalkan Tari, ia justru
terpaksa harus menikahi perempuan itu. Padahal Tari hamil bukan akibat perbuatannya. Setelah
menikah, Laduka mengadu nasib ke Jakarta. Ia tidak pernah kembali ke kampungnya, Tamarunang,
hingga tiba saatnya putranya, disunat. Ia kembali ke Sulawesi Selatan menumpang kapal laut, dan

19
sementara gelombang menghantam kapal yang disesaki penumpang, kita bertanya-tanya: apakah
Laduka akan bertemu dengan keluarganya?

Pandangannya mengenai tiga perempuan dalam hidupnya dituangkan dalam cerpen Riwayat Tiga
Layar. "Tiga layar itu hanya dapat kubedakan, tidak dapat ditiadakan," katanya. Layar pertama,
yaitu ibunya, adalah tanah, sabar dan tabah. Layar kedua, istrinya, adalah air, sejuk dan
meneduhkan. Layar ketiga, putrinya, adalah angin yang sejuk dan menyejukkan. Sebagai laki-laki
dalam keluarganya, ia menyebut dirinya layar keempat yang adalah api. "Aku bukan pemusnah
karena tanah melemahkanku. Aku berguna karena air mencukupiku. Aku tak pernah mati karena
angin menghidupiku," katanya lagi (hlm. 164). Dalam kelugasannya, cerpen ini adalah sebuah kisah
keluarga yang manis dan indah.

Dalam kepercayaan tradisional Bugis, terdapat empat macam gender. Keempat gender yang
dimaksud yaitu oroane (laki-laki), makunrai(perempuan), calalai (perempuan yang berpenampilan
seperti laki-laki), dan calabai (laki-laki yang berpenampilan seperti perempuan). Kombinasi dari
keempat gender tersebut adalah golongan bissu. Umumnya, yang
menjadi bissu adalah calabai karena dianggap suci dan tidak kotor karena tidak mendapat haid.
Untuk menjadi bissu, seorang calabai harus mendapatkan panggilan spiritual, bisa berupa mimpi,
sakit, atau pertanda lain. Apabila si calabai sudah bertekad bulat menjadi bissu, selama beberapa
waktu, ia akan belajar di rumah puang matowa, pimpinan komunitas bissu. Ketika lulus, ia akan
dilantik menjadi bissu baru dalam sebuah upacara yang disebut mapparebba. Upacara dilakukan
sambil duduk mengelilingi arajang (bajak), tempat Tuhan yang mereka imani, Batara, akan
muncul. Sebagai bissu, ia akan menjadi penghubung antara Batara, penguasa, dan manusia. Ia
bertanggung jawab menentukan kapan musim tanam tiba ataupun tanggal-tanggal baik dan berbagai
amanat lainnya. Kisah unik calabai yang menjadi bissu inilah yang dimunculkan dalam
cerpen Arajang.

Kulau bassi, batu hitam bertuah yang bisa membuat kebal terhadap segala jenis senjata, menjadi
warisan yang tidak diinginkan dalam cerpen Haji Baso. Karena tidak ingin menggunakan batu itu
untuk kepentingan dirinya sendiri, ia meminjamkan kepada Baso, sepupunya. Begitu kulau bassi
berada di tangannya, kehidupan Basso kontan berubah. Ia menjadi penguasa Pulogadung dan kaya
raya berkat kemampuan mencopet. Setiap hari ia menampung perantau dari kampungnya dan
mendidik mereka menjadi pencopet ulung. Haji Tutu, ayah Baso, ingin Baso naik haji dengan
harapan Baso bisa bertobat. Baso merespons keinginan ayahnya, dan jadilah ia Haji Baso.
Sayangnya setelah menjadi haji, Baso tetap tidak berubah. Siapa yang salah? Baso atau yang
meminjamkan kulau bassikepada Baso?

Badik dimunculkan lagi dalam cerpen Ulu Badik Ulu Hati. Kisah dalam cerpen ini berlatar tempat
di luar Sulawesi Selatan. Sampara, seorang lelaki Makassar yang sudah lama menetap di sebuah
kampung di kaki Gunung Pongkor, Bogor, kehilangan putri semata wayangnya. Putrinya dibunuh
dan ditemukan dengan kelamin koyak dan kepala remuk di mulut kampung. Di dekatnya,
ditemukan pula pakaian milik Hasan, jawara yang menjadi sahabat Sampara. Kematian putri
Sampara diikuti kematian Hasan, di TKP yang sama. Hasan ditemukan mati dengan badan penuh
tikaman badik, dan badik yang tertancap di ulu hatinya adalah badik milik Sampara. Benarkah
Hasan yang membunuh putri Sampara sehingga Sampara membalas dengan menikamkan badiknya
ke tubuh Hasan? Atau mereka hanyalah korban adu domba terkait tambang emas dan apa yang
mereka lakukan sebagai gurandil (penambang emas liar)? Sebuah kisah yang dibuka dan ditutup
dengan mengenaskan.

20
Judul Buku: Rahasia Selma
Pengarang: Linda Christanty
Tahun:2010
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Sulit rasanya berbahagia jika membaca cerpen-cerpen yang dikumpul dalam buku bertajuk Rahasia
Selma. Mengusung kesedihan sebagai bagian kehidupan manusia yang kerap kali begitu
dominan. Beberapa cerpen yaitu pohon kersen,rahasia selma,dan kupu-kupu merah jambu berkisah
dengan tema yang sama yaitu ironi pelecehan seksual pada anak. Beberapa juga bercerita tentang
penyimpangan seks pada cerpen mercusuar, dan ternyata dalam cerpen rahasia selma juga
dikisahkan penyimpangan seksual sang ibu.

Pohon Kersen memang menjabarkan kecintaan seorang anak –perempuan- pada pohon kersen.
Namun yang ingin dikisahkan adalah pelecehan seksual yang dilakukan orang yang sudah dianggap
keluarga, dengan jalan mengiming-imingi si anak yang hobi baca dengan komik-komik. Yang
mengherankan, walau keluarga tampaknya tahu apa yang terjadi, masalah pelecehan seksual ini
tidak memberi dampak kemarahan. Cerita mengalir begitu saja, apa adanya, mungkin karena anak-
anak yang berkisahcerita pelecehan seksual pada anak kembali muncul dalam cerpen Rahasia
Selma dan Kupu-kupu Merah Jambu. Dalam Rahasia Selma pelakunya guru olahraga, sedangkan
dalam Kupu-Kupu Merah Jambu seorang guru mengaji.

Keluarga disfungsional juga masih menjadi tema pilihan penulis. Tema ini meraja dalam kumpulan
cerita Kuda Terbang Maria Pinto, Makan Malam, Lubang Hitam, atau Rumput Liar. Tak hanya itu
dalam cerpen menunggu Ibu digulirkan dari seorang perempuan bernama Pia. Ia tinggal bersama
ibunya yang tidak waras. Setelah ibunya nyaris bunuh diri, Ayah Pia meninggalkan rumah.
Rupanya ibu mencintai lelaki lain tetapi tidak bisa menolak saat pernikahannya diatur ninik mamak.
Akibatnya, keluarganya hancur, kedua anaknya tercerai, dan keapesan datang beruntun membentuk
kenangan pahit.

Menyimak cerpen Para Pencerita yang berseting Aceh –tidak disebut tetapi tersirat dalam
narasinya, Para Pencerita menguak kenangan tidak terlupakan dari benak Fahmi. Tidak jelas dari
mana Fahmi datang untuk melihat rumah dan taman keluarganya yang rusak dan terbengkalai.
Namun dengan memikat, dari perspektif Fahmi,penulis mengumbar kesedihan demi kesedihan yang
telah melanda keluarga Fahmi. Kerinduan itu tidak pernah pudar, tidur di atas ranjang di kamar
tamu mendengar percakapan para pencerita: ibu, kedua kakak perempuannya, bibi, dan Wak Nur.
Dalam kesedihan Fahmi, kenangan para pencerita menghamburkan kejenakaan seperti terlukis
dalam kalimat "Tidur dengan mereka tidak hanya membuatnya menyadari kekuatan kata-kata dan
sihir rahasia terpendam, juga menanggung gatal-gatal di kepala. Kutu-kutu rambut mereka
terbang, berloncatan, bermukim, dan berbiak di kepalanya dengan riang gembira, seperti pencari
emas menemukan tambang baru." (hlm. 84).

Membaca Rahasia Selma yang masih cilik tidak tersapu badai kesedihan saat ayahnya yang gemar
berselingkuh mendadak mati. Ayahnya memang jarang berada di rumah. Sebagian besar waktu
Selma dihabiskan bersama ibunya, seorang pelukis. Selma hanya mendambakan suasana rumah
yang ramai, jadi ia tidak keberatan mesti tidur sendiri ketika Tante Bona dan Om Sampah menginap
di kamar ibu. Yang penting, mereka membuat rumah menjadi ramai. Ia belum tahu, ibunya seorang
biseks, bisa tidur dengan Tante Bona sekaligus dengan Om Sampah.

21
cerpen berjudulMercusuar mengambil secara samar-samar latar seputar peristiwa Mei, penulis
bertutur tentang kehidupan seorang lesbian berdarah Cina bernama Hana. Ia meninggalkan
kekasihnya, Chen, bercinta dengan Naida, istri orang, kemudian hidup bersama seorang sejarawan;
semuanya lesbian. Dari lesbian tidak setia, Hana menjadi lesbian traumatis.

Mengulang Balada Hari Hujan (Kuda Terbang Maria Pinto), penulis mengangkat cerita tentang
waria, yang diolok-olok tetapi diincar pria hidung belang. Dengan konflik batin sang waria
mengcoba mengingkari garis takdirnya.

Kesedihan sudah pasti menjadi sandaran cerpen berjudul Kesedihan. Dengan narasi yang
menghanyutkan, mengisahkan tentang sepasang suami-istri berdarah India yang sudah tua,
menerima kehadiran perempuan lain di rumah mereka, untuk tidur bersama si lelaki, dan diam-diam
meremukkan hati si perempuan

Jazirah di Utara juga menggelontorkan kesedihan dalam pameran kalimat indah dan puitis. Di
dalam kebersahajaannya, cerpen ini terasa kaya. Bagi si perempuan, yang dari sudut pandangnya
cerita mengalir, lelaki yang bercinta dengannya pada malam kematian ayahnya, adalah jazirah yang
membentang dalam pikirannya. Ia tahu hubungan mereka tidak akan dikukuhkan dalam rumah
pernikahan sebagaimana orangtuanya, tetapi ia juga tidak mau merespons kehendak ayahnya untuk
menikahi lelaki yang akan menjadi pusat kepatuhannya sekaligus sumber kutuk atau berkat atas
kehidupannya.

Lagi-lagi kesedihan masih tidak bisa ditanggalkan dari cerita yang paling singkat dalam kumpulan
ini, Ingatan. Cerpen ini hadir sebagai ungkapan seorang almarhum panyair yang ditujukan kepada
anaknya, tentang kematiannya yang disebabkan oleh puisi-puisinya. Singkat, tetapi tidak kosong.

Ada cerpen yang menarik dimana disana kita menemukan 'drama' kehidupan seorang pengacara
nekat mata bakul, yang karena sok paham hak asasi, membesut drama beraroma politik sendiri.
Cerpen ini tidak terlalu meninggalkan kesan, kecuali dua ungkapan di dalamnya, soal kandung
kemih yang bertentangan. Ketika si tokoh ingin pipis, pertama kali ditulis begini: "Kandung
kemihnya terasa gembung. Di mana toilet umum?" (hlm. 72), kemudian ketika ia ingin pipis lagi,
ditulis "Kandung kemihnya sudah kempis lagi. Untunglah ada toilet umum dekat kafe.(hlm. 79).

Penulis menghadirkan cerpen berjudul Babe. Kali ini, penulis mengambil dunia maya (internet)
sebagai lahan aksi dua tokoh yang tidak pernah bertemu langsung. Mereka menjalin hubungan di
sebuah ruang bicara, bercinta, menikah, dan punya anak yang pada umur tiga tahun diculik.
Ceritanya mengalir ceria seolah benar-benar terjadi, padahal isinya maya seperti dunia tempatnya
lahir. Bahkan nama asli, mereka pun tidak saling tahu.

22
Judul Buku: Milana
Pengarang: Bernard Batubara
Tahun: 2013
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Meskipun tidak semua cerpen dalam Milana: Perempuan Yang Menunggu Senja karya Bernard
Batubara bermuatan kesedihan, banyak kesedihan yang bisa dikumpulkan selama pembacaan. Cinta
adalah faktor penyebab kesedihan terbesar, tapi bukan satu-satunya.Kesedihan adalah warna
dominan. Selain Tikungan dan Pintu yang Tak Terkunci, kesedihan melekat dalam dalam cerpen-
cerpen lainnya. Tapi tidak semua kesedihan yang ada bersifat kekal dan menyesakkan. Terkadang
diawali dengan kesedihan, para karakter dalam beberapa cerpen akan menjemput kebahagiaan.

Milana -gadis yang namanya menjadi judul cerpen yang kemudian disematkan sebagai judul
kumcer ini- adalah pelukis senja. Hanya senja yang ingin dipindahkannya ke atas kanvas di atas feri
yang menyeberangi Selat Bali, dari Banyuwangi ke Jembrana. Karena Areno Adamar,
seorang travel photographer, menyukai senja dan mengistimewakan senja untuk direkam lensa
kameranya. Setelah pertemuan mereka yang kedua, mereka bersepakat untuk selalu berjumpa di
atas feri dan bersama-sama merekam senja, dengan cara mereka sendiri. Tapi dua tahun telah
berlalu, hanya Milana sendiri yang merekam senja dan menunggu sambil meyakinkan dirinya
bahwa Areno pasti akan datang. "Menunggu adalah perkara melebarkan kesabaran dan berhadap-
hadapan dengan risiko ketidakhadiran. Mendedikasikan setiap detik, menit, jam, hari, minggu,
bulan, tahun untuk menyambut sebuah kedatangan kembali. Untuk mendengar sebuah "Halo, ini
aku, sudah pulang." (hlm. 175).

Dibangkitkan oleh suara jangkrik, hujan dan suara hujan, debur kali di belakang rumah, dan daun-
daun yang berguguran dari sebatang pohon tua, sebuah kisah tentang cinta terlarang akan
disingkapkan dalam cerpen Lukisan Kali dan Pohon Tua. Saat Joan bertekad meluruskan
percintaannya yang keliru, laki-laki yang mencintainya mau tidak mau harus melepaskannya.
Meskipun begitu, kenangan yang terjadi di antara mereka, tidak bisa dilupakan laki-laki itu karena
selalu dihidupkan oleh suasana di tempat kediamannya.

Cinta bertepuk sebelah tangan yang melahirkan kesedihan dibekukan dalam cerpen Beberapa
Adegan yang Tersembunyi di Pagi Hari. Para pecinta diibaratkan sebagai Daun, Matahari, Bulan,
Embun, Pagi hari, dan Senja, dalam sebuah penuturan puitis. Dua pertanyaan muncul dari tokoh
pelengkap yaitu Angin: Memangnya cinta hanya bisa untuk satu? Tidak bisa dua, tiga, atau
empat?(hlm. 30) Memangnya cinta harus selalu menanti? (hlm. 31).

Setiap kali hujan turun dan harus berada di luar rumah, Tetto dalam cerpen Lelaki Berpayung dan
Gadis yang Mencintai Hujanselalu membawa payung. Ia tidak menyukai hujan dan basah karena
kehujanan. Tapi Erina, gadis yang dijuluki Tetto sebagai Gadis Hujan, sangat mencintai hujan.
Setiap kali hujan turun, ia akan menari di bawah guyuran hujan. Hujan membuat Erina merasa lebih
hidup. Bagi Erina, dengan membawa payung, Tetto sebenarnya tidak menikmati hidup. "Jika
memang hujan itu masalah buatmu, mestinya kau menghadapinya langsung, bukan malah
menghindarinya dengan memakai payung. Kau tidak menikmati hidup jika terus lari dari
masalah." (hlm. 41-42).

Di Goa Maria -kolam renang yang menjadi judul cerpen, Suhana bertemu Wanto, laki-laki yang
dicintai dan mencintainya. Tapi cinta mereka tidak sepadan karena Wanto hanyalah anak dari
seorang tukang jual sayur, sementara Suhana putri seorang haji. Perbedaan status itu membuat

23
Wanto tidak memiliki semangat untuk memperjuangkan cinta mereka. "Mendekatimu dan berpikir
dapat memiliki dirimu, bagai mengangkat ayahku tinggi-tinggi ke langit, lalu menjatuhkannya
kembali akibat tak disetujui oleh orangtuamu. Maka aku memilih yang lebih patut untukku saja,
juga untuk ayahku," kata Wanto (hlm. 56). Tapi Suhana tetap mencintai Wanto dan memutuskan
untuk menunggu kekasihnya itu di Goa Maria. Mungkinkah Wanto akan muncul dan mengulang
kenangan pertemuan pertama mereka?

Tikungan mengisahkan tentang tikungan misterius di sebuah kompleks pemukiman. Tikungan itu
banyak mendatangkan masalah dan menyebabkan sejumlah kecelakaan. Apa sebenarnya yang salah
dengan tikungan itu? Setelah kecemasan demi kecemasan yang melanda penduduk kompleks
pemukiman, kita akan dibuat tersenyum oleh pengungkapan identitas sumber masalah itu.

Jung dalam cerpen yang memakai namanya sebagai judul adalah gadis yang buta sejak dilahirkan.
Tapi meskipun buta, ia bisa melihat kematian, termasuk kematian pada seorang pemuda yang
memotretnya. Tanpa diketahui Jung, dengan cara yang sama, pemuda itu bisa melihat kematiannya
juga. Mengapa mereka bisa melihat kematian satu sama lain? Kita harus menengok ke masa lalu
mereka yang menyedihkan untuk mendapatkan jawaban.

Suatu malam, pintu kamar tokoh cerpen Pintu yang Yang Tak Terkunci diketuk. Ketukan itu
berulang dan lambat laun menjelmakan ketakutan dalam dirinya. Ia pun bergerak menjauh dari
pintu hingga ke jendela kamarnya. Siapa yang sedang mengetuk pintu kamarnya? Pertanyaan itu
baru akan terjawab setelah ia mempersilakan si pengetuk pintu masuk, karena pintu kamarnya
memang tidak dikunci. Kau mungkin akan terkejut kemudian tertawa begitu si pengetuk pintu
memperkenalkan diri.

Adakah cermin yang mampu mempertontonkan pantulan yang membuat kita tampak jauh lebih
cantik atau tampan dari wujud asli? Cermin yang dimaksud hanya ada dalam cerpen
berjudul Cermin. Wono, laki-laki berwajah buruklah yang memiliki cermin itu sebagai warisan dari
ayahnya yang sudah meninggal dunia. Wono mengagumi Maila tapi selalu minder jika berhadapan
dengan perempuan tercantik di desanya itu. Meskipun sudah cantik tanpa membutuhkan cermin
untuk penegasan, Maila tergoda untuk melihat wajahnya tampak jauh lebih cantik di depan cermin.
Ia pun mengadakan sayembara. Bagi siapa yang bisa membawakan cermin yang diinginkannya, apa
pun akan diberikannya pada orang itu. Maka Wono menggali cermin yang telah dikuburkannya dan
membawanya kepada Maila.Cermin adalah sebuah kisah yang diracik dari elemen dongeng,
komedi, dan tragedi. Cermin mungkin akan memperlihatkan kelebihan-kelebihan lahiriah kita, tapi
hati-hati dengan narsisme yang bisa muncul karena pantulan cermin.

Malaikat mengisahkan kesedihan yang dirasakan seorang ibu. Cerita tentang malaikat yang
disampaikan Ibu Guru selalu menyita perhatian Lou. Tapi tidak bisa memberikan bayangan jelas di
benaknya seperti apa rupa dan wujud malaikat. Saat Lou dirawat di rumah sakit karena demam
berdarah dan Ibu Guru tidak menjenguk untuk bercerita tentang malaikat, Lou memutuskan
menggambar malaikat versinya sendiri. Siapa sebenarnya malaikat? Apakah hanya sekadar
makhluk bersayap penghuni surga? Ternyata, bagi seorang ibu, anaknya pun adalah malaikat, yang
didatangkan Tuhan untuk menyelamatkan hidupnya.

Awalnya laki-laki penulis surat dan Fa dalam cerpen Surat Untuk Fa adalah sepasang sahabat. Tapi
lalu, persahabatan mereka berkembang menjadi cinta. Sayangnya, si laki-laki terlalu pengecut untuk
menjelaskannya dan Fa terlalu takut untuk mengakuinya. Kelamaan dipendam, mereka tak mampu
menahan perasaan dan mewujudkannya dengan kecupan yang panjang dan dalam. Anehnya, setelah
kecupan itu, hubungan mereka pun merenggang. Bukan sahabat, bukan kekasih. Fa meninggalkan

24
kota tempat tinggal mereka, pindah ke tempat lain, dan menghindar. Sepuluh tahun lamanya si laki-
laki menulis surat untuk Fa dan tidak pernah menerima balasan. Apa salahnya? Ia memang telah
menyatakan cintanya pada Fa. Tapi Fa terlalu mandiri, ingin mengurus semuanya sendiri, dan tidak
membutuhkannya. Salahkah dia kalau akhirnya menjalin hubungan dengan perempuan lain, yang
membutuhkannya?

seorang pemuda gemuk hanya mampu berlari empat putaran. Dan ia menjadi pusat perhatian
beberapa hari ini olej gadis yang selalu bisa berlari lebuh dari empat putaran, Mereka tidak saling
mengenal dan berlari untuk tujuan berbeda. Tapi empat putaran yang dilakukan si pemuda gemuk
itu ternyata menjadi penyelamat bagi gadis itu. "Selama ini, aku pikir aku butuh lebih dari empat
putaran. Butuh berkali-kali lipat empat putaran untuk melupakan luka itu. Namun ternyata aku
hanya butuh empat putaran. Tepat empat putaran, untuk menemukan kamu yang baru dan
memberikan arti lagi pada setiap langkahku." (hlm. 130).

Seorang gadis hadir di kafe setiap malam dan memperhatikan seorang pianis laki-laki membawakan
lagu-lagu Diana Krall. Karena dipikirnya si gadis sangat menikmati lagu The Girl from
Ipanema,sang pianis selalu membawakan lagu ini. Tidak bisa disangkal lagi, sang pianis jatuh cinta
pada gadis yang tak dikenalnya itu. Bahkan setelah si gadis menghilang dan tidak pernah muncul
lagi di kafe, bahkan setelah laki-laki itu meninggalkan pekerjaannya di kafe untuk mengejar karier
dan popularitas. Semalam dengan Diana Krall.

Kekasih laki-laki dalam cerpen The Beautiful Stranger meninggalkannya karena jatuh cinta pada
orang asing yang baru dijumpainya beberapa kali. Laki-laki itu nyaris tidak percaya. Semudah itu
kekasihnya pindah ke lain hati? Ya, semudah itu, jawab mantan kekasihnya."Bisa kalian bayangkan
betapa hancurnya perasaan saya mendengar jawaban dan alasannya itu? Jatuh hati pada orang
asing? Oh, please! Sungguh konyol!" (hlm. 150). Tapi benarkah jatuh hati pada orang asing yang
baru dijumpai itu sungguh konyol? Saat ia pergi ke Starbucks, menikmati iced hazelnut latte, dan
merampungkan pekerjaannya, ia akan mendapat jawaban bagi dirinya sendiri.

Bagi si perempuan, laki-laki yang menjadi temannya itu adalah Red Velvet. Karena selain
penggemar warna merah, laki-laki itu berjanji akan membelikan red velvet cake bagi si perempuan
bila bukunya diterbitkan. Bagi si laki-laki, perempuan itu adalah Bubur Cikini, tempat mereka
pertama kali bertemu kemudian menjalin pertemanan. Setelah pertemuan demi pertemuan, Red
Velvet tidak bisa mengingkari perasaannya. Ia mencintai Bubur Cikini dan perempuan itu pun
tampaknya mengimbangi perasaannya.

25
Judul Buku : Pulang
Penulis : Happy Salma
Tahun: 2006
Penerbit: Koekoesan

Judul kumpulan cerpenya singkat, hanya satu kata. Pulang. Tapi Pulang benar-benar mewakili
kumpulan ini karena kata itu menjadi tali yang meghubungkan delapan cerpen dalam kesan yang
sama. Kita tidak hanya akan menemukan kata pulang bermunculan di setiap cerpennya, tapi
memaknainya dalam tiap cerpen, dalam berbagai konteks. Penulis memulung tema-tema keseharian
yang berhubungan dengan jalinan kekeluargaan. Makna pulang harus dilihat dalam konteks cerita.
Pulang dalam cerpen Pertemuan adalah permintaan seorang ibu pada anaknya yang tak pernah
pulang dan seolah-olah telah ditelan bumi. Dalam cerpen Ibu dan Anak Perempuannya pulang
adalah janji seorang anak kepada ibunya yang sakit. Anak ini juga telah pulang ke rumah ibunya
setelah melarikan diri dengan lelaki beristri dan beranak tiga. Permohonan seorang kakak pada
adiknya yang bersedih adalah pulang dalam cerpen Adik. Kerinduan si Neng kepada ibunya adalah
makna pulang dalam cerpen Perjalanan Jauh. Cerpen Kenangan Singkatmemaparkan kepulangan
seorang penyanyi dari Papua menuju Jakarta. Cerpen Pada Sebuah Pementasan menghadirkan Iska
yang ingin pulang ke rumah setelah menyebabkan Nadia cedera. Ratih dalam cerpen Umi ingin
cepat pulang ke Jakarta dari rumah tua tempat Umi menunggu mati karena tidak ingin hidup seribu
tahun lagi. Pulang yang benar-benar pulang hanya bisa ditemukan dalam cerpenPulang.

Dibuka dengan cerpen berjudul Pertemuan. Cantik yang menurut pengakuan pemilik nama itu tidak
cantik, terpaksa harus meninggalkan Bandung pergi ke Depok. Ia harus bertemu kakaknya atas
permintaan ibunya di Lampung. Sudah 4 tahun Cantik tidak berjumpa dengan kakaknya, dan
memang tidak menginginkannya. Kakaknya memang cantik, berambut panjang bergelombang dan
indah terurai, jemarinya lentik dicat warna merah muda. Wangi lagi. Tapi jangan tertipu. Karena
dengan segera dalam kenyataan siapa yang cantik dan tidak gamblang ditangkap mata. Sebuah
sindiran akan mimpi perempuan yang terobsesi mejadi sempurna.

Cerpen kedua bertajuk Ibu dan Anak Perempuannya. Di mata ibunya yang sakit dan tinggal
menghitung hari kehidupan, Arum putrinya yang cantik adalah seorang guru taman kanak-kanak
dan juga pelatih tari. Dulu hati sang Ibu pernah disakiti Arum. Sekarang, bagaikan mau menebus
dosa, Arum bertanggung jawab pada ibunya. Ia mau melakukan apa saja untuk ibunya termasuk
mengorbankan mimpi dan cintanya.

Demikian juga pada nasib Nina Novianti dalam cerpen Adik. Nina mengikuti Kiki, adiknya yang
murung, ke suatu tempat. Tempat itu membuat Nina nyaris tak dapat menerima kenyataan. Adiknya
menyimpan cinta untuknya. Bukan hakikat cinta saudara melaikan cinta sebagai sepasang kekasih.

Perjalanan ke Negeri Sakura seperti yang dibentangkan dalam Perjalanan Jauh tidak membuat si
Neng bersemangat. Neng memang selalu tidak bersemangat melakukan perjalanan. Setiap
perjalanan selalu akan mengingatkan dia pada ibunya. Ibu yang membesarkan Neng seorang diri,
satu-satunya sandaran hidup Neng. Neng tidak memiliki bapak dan tidak mengetahui wujud
bapaknya seperti apa. Ia juga tidak memiliki adik atau kakak. Dan setiap kali Neng melakukan
perjalanan, ia akan teringat perjuangan ibunya membiayai kehidupan mereka, teringat perjalanan
ibunya ke Tanah Abang membawa pulang satu karung hasil belanjaan.

Dalam Kenangan Singkat, seorang penyanyi perempuan dari Jakarta manggung di Papua sebagai
bagian dari tim sukses sebuah kampanye pilkada. Ia bertemu seorang gadis kecil bernama Daniela.
Nasib si kecil Daniela mengejutkan si penyanyi dan langsung menggenggam hatinya dalam waktu

26
singkat. Cerita si kecil tampak ironis jika disandingkan dengan apa yang dijanjikan kampanyenya.
Sebuah kebohongan yang dipuja mulai terbaca.

Pada Sebuah Pementasan, Iska yang hatinya penuh kedengkian diajak Nadia, temannya, ikut teater
sekolah karena tim teater kekurangan personil. Kebencian Iska menggebung karena Nadia
menawarkan kepadanya peran sebagai tikus untuk pementasan. Pembalasan dendam Iska meledak,
dan dia tak menduga bakal mengancam nasibnya sebagai siswa di sekolahnya.

Cerpen Pulang yang dijadikan judul antologi benar-benar tentang pulang. Tokoh cerpen adalah
seorang perempuan yang pulang ke desanya saat Lebaran. Tapi di desanya ia menemukan hamparan
sawah, pohon karet tinggi langsing, kicau burung, dan dendang bening sungai, telah hilang. Tokoh
ini merasa asing. Merasa terampas. Waktu telah mengubah semuanya. Termasuk dirinya yang
sudah tidak perawan lagi.

Umi, sebagai cerpen penutup, agak berbeda dari cerpen-cerpen lainnya. Ratih meninggalkan Jakarta
pergi ke sebuah daerah di dekat Pekanbaru. Di sana ada sebuah rumah tua. Ia pernah mengunjungi
rumah itu waktu usianya belum genap delapan tahun bersama mendiang ibunya. Ratih hendak
bertemu Umi yang pernah mengasuhnya selama tiga tahun ketika ayahnya mengadu nasib sebagai
sopir di Arab Saudi. Umi sudah lama sakit, tapi tidak bisa mati, walau sudah ingin mati. Dan
kehadiran Ratih-lah yang akan menyelamatkan Umi dari penderitaannya di dunia.

27
Judul Buku : Anak Arloji
Penulis: Kurnia Effendi
Tahun: 2011
Penerbit: Serambi

Kumpulan cerpen Anak Arloji memberikan kisah yang kaya nuansa. Di sini kita bisa menikmati
kisah misteri yang menggedor, drama romantis yang mengigit hati, pergulatan psikologis manusia
yang tidak habis-habisnya dalam memaknai kehidupan, dan cinta yang mewarnai jalinan antara
anggota keluarga

Dokter Syarif Budiman, seorang dokter kandungan, memiliki tradisi unik setiap sukses membantu
proses kelahiran bayi. Dokter yang dikenal bertangan dingin ini akan menghadiahkan arloji kepada
orangtua si bayi. Ia selalu menyebut bayi yang lahir dengan bantuannya sebagai anak arloji.
Alkisah, ketika bayi salah satu pasangan yang ditolongnya meninggal, arloji pemberiannya pun
berhenti berdetak. Sang narator tentu saja dililit rasa kuatir manakala istrinya melahirkan dan dokter
Syarif memberinya sebuah arloji. Apakah arloji itu akan berhenti berdetak juga?
Yang dijadikan cerpen pembuka adalah Noriyu. Noriyu seorang dokter, tetapi hatinya tidak terbuat
dari aluminium, sehingga tidak bebas dari kerapuhan. Ia memerlukan sahabat untuk menghibur
perasaan terlukanya, untuk menghalau temperamen rapuhnya. “…aku adalah bagian dirinya yang
memisahkan diri saat perasaan kecewa, sedih, marah, atau kehilangan sedang meremas hatinya,”
kata sang alter ego (hlm. 18).

Aromawar adalah cerpen misteri lain yang diuntai dari kalimat-kalimat memukau untuk
membungkus muatan sensualitas di dalamnya. Marchy yang sedang berulang tahun menikmati
kesendirian di sebuah puri ketika seorang lelaki tampan beraroma mawar yang menamakan diri
Pangeran Rembulan mendatanginya. Ia menghadiahkan Marchy sebuah kado: percintaan semalam
yang membuat sang gadis luluh lantak. Pada malam yang sama, di sebuah café, seorang pencipta
parfum yang menyebut dirinya Pangeran Rembulan mengadakan launching parfum terbarunya,
Aromawar.

Elemen misteri juga mewujud dalam Tetes Hujan Menjadi Abu. Andria memutuskan pulang
kampung setelah menyaksikan hujan turun dan setiap tetes airnya berubah menjadi abu begitu
menyentuh tanah. Ia teringat pesan neneknya bahwa jika hal ini terjadi, itu artinya ia harus segera
pulang, karena sang nenek telah meninggal. Ayahnya, seorang duda yang tidak menunjukkan
keinginan menikah lagi semangkat istrinya, bertanya-tanya bagaimana Andria bisa datang tepat
waktu. Bukti yang disodorkan Andria, sama dipertanyakan, dengan alasan ayahnya tidak ingin
menikah lagi.

Dalam Kuku Kelingking, pengarang mengisahkan tindakan cinta seorang ibu demi mengumpan
tekak anak laki-lakinya. Bobby sulit makan sehingga menjadi kurus kerempeng. Banyak dokter dan
ahli gizi dikerahkan, hanya untuk menyerah setelah upaya maksimal yang mereka lakukan. Baru,
setelah ujung jari kelingking sang ibu tanpa sengaja dikorbankan, akhirnya selera makan Bobby
merebak lagi.

Cinta seorang ibu kepada anaknya tampil kembali dalam Panggilan Sasha. Rosana, seorang ibu
muda, memutuskan bekerja ketika kebutuhan hidup keluarga kian meningkat. Jika ia bekerja,
terpaksa ia harus meninggalkan anaknya, Sasha, untuk memulai sejak awal hidup mandiri. Padahal
Sasha baru berumur 3 tahun. Sedikit lagi impian Rosana menjadi pekerja sukses akan terwujud,
tetapi ia tidak bisa mengabaikan panggilan Sasha yang masih membutuhkannya.

28
Cinta ibu yang lain dihadirkan pengarang dalam Wangi Kaki Ibu. Setelah tiga tahun membawa adik
perempuannya ke Jakarta dengan harapan bisa mengajar si adik menjadi manusia yang baik,
seorang lelaki muda kembali ke kota kelahirannya. Peni, si adik perempuan, telah mati. Memang
bukan ia yang membunuh Peni, namun kematian Peni menjadi bukti kegagalannya menunaikan
janji kepada ibunya. Ia berharap akan mendapat hukuman dari ibunya. Namun seperti ditulis
pengarangnya, “Hanya seorang ibu yang dapat memadukan antara sakit hati dan kasih sayang
dengan nyaris sempurna” (hlm. 149).

Hubungan seorang anak laki-laki dengan ayahnya bisa dibaca dalam dua cerpen yaitu Laut Lepas
Kita Pergi dan Kamar Anjing. Setelah kehilangan ibu dan dua adiknya dalam peristiwa tsunami di
Aceh, Mustafa terpaksa menerima kepengecutan ayahnya. Ayahnya tidak mampu bertahan
mengatasi kesedihan kehilangan keluarganya, dan menuntut Mustafa untuk tetap kuat
sepeninggalnya. Mustafa boleh terkenang akan perkataan ayahnya bahwa ia adalah anak pemberani,
bukan anak cengeng. Tetapi, bagaimana dengan kesepian karena hidup sebatang kara, tanpa
keluarga? Ayahnya tidak pernah berpikir soal yang satu ini.

Dalam cerpen Kamar Anjing yang rumit, Sentot Karyoto adalah ayah seorang remaja putra bernama
Aditya yang terlahir untuk bersaing dengan boneka ciptaan ayahnya, Chocky. Aditya benci pada
Chocky karena kehadiran boneka itu menyisihkannya dari cinta seorang ayah. Saat akhirnya
menyadari dampak kehadiran Chocky dalam hidup Aditya, Sentot membakar boneka yang pernah
jadi sumber keuangan keluarga. Tetapi justru, setelah itu, Aditya tidak bisa menerima. Baginya,
Chocky adalah dirinya. Membunuh Chocky berarti mengakhiri juga hidupnya, sehingga ia ingin
membunuh ayahnya.

Sepanjang Braga dalam kumpulan cerpen ini merupakan kumpulan rindu tak tak bertuan. Sihir
jalan Braga, Bandung, yang menyimpan masa silam Bandung, terus melahirkan cerpen yang
beraroma sendu.

La Tifa masih berbincang tentang cinta, antara dua manusia berbeda usia, dan terlarang. Hubungan
Latifa dengan Rayadi, seorang ayah dan suami, awalnya dibayang-bayangi figur almarhum
ayahnya. Itulah yang diyakini Latifa, sebelum ia memiliki mimpi-mimpi liar terkait dengan Rayadi.
Manakala mimpi-mimpi liar itu menampakkan wujudnya dalam persentuhan fisik yang melampaui
batas, Latifa melihat dirinya sebagai seorang pendosa nan hina. Apa yang telah terjadi antara
dirinya dan Rayadi mungkin bisa dihapus. Maka, Latifa mencoba mengubah cara menulis namanya.
Ia bukan lagi Latifa, tetapi La Tifa. Pertanyaannya: “Akankah mengembalikan kesucian?” (hlm.
138).

Pertaruhan menggambarkan gagasan-gagasan konyol yang bisa timbul dalam benak manusia,
dipicu oleh hal yang tidak signifikan. Berkisah tentang pertaruhan demi pertaruhan yang dilakoni
dua pemuda, Arya dan Iban, yang awalnya disebabkan oleh seorang gadis. Mereka ingin meraih
julukan lelaki terhebat dengan melakukan serangkaian permainan berbahaya yang ditonton
khayalak. Selain menyabung nyawa dalam kadang harimau di kebun binatang, keduanya pernah
mereguk segelas kopi bercampur arsenik. Seolah tidak cukup, demi meraih supremasi kejantanan,
mereka kian tertantang untuk mempertaruhkan nyawa dalam permainan yang tidak masuk akal.
Pada pertaruhan yang penghabisan.
Penggali Makam adalah kisah pergulatan pikiran seorang lelaki terkait dengan keyakinan
agamanya. Ia adalah penggali makam satu-satunya setelah para penggali makam sebelumnya
mencampakkan pekerjaan ini. Satu pertanyaan menggerogoti benaknya: tidak ada seorang pun di
lingkungan tempat tinggalnya yang berniat menjadi penggali makam, jadi siapa yang akan
menggali makam bagi dirinya jika ia meninggal?

29
“Ternyata aku hanya seorang pendongeng”. Kalimat ini disebutkan sebanyak empat kali
dalam, Jalan Teduh Menuju Rumah. Cerpen ini merupakan khayalan mengenai masa depannya dan
keluarganya. Tinggal di dusun lereng bukit, dikunjungi anak-anak, menantu dan cucunya saat
lebaran. Tampaknya segala sesuatu begitu membahagiakan, tetapi apakah karena dirinya yang
seorang pendongeng? Ternyata tidak, karena kegembiraan cucu-cucunya disebabkan oleh jalan
teduh menuju rumah yang telah diupayakannya. Jalan teduh menuju rumah tidak hanya mengacu
pada jalan yang dirindangi pepohonan cengkeh menuju rumahnya di lereng bukit, tetapi apa yang
telah dilakukannya untuk menjadikan keluarganya sentosa dan bahagia, dengan cinta kasih.

30
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin, 1987, Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Malang. Sinar Baru Algesindo

Damono, Sapardi Djoko. 1979. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta : Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.

Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada UniversityPress.

Siswandarti. 2009. Panduan Belajar Bahasa Indonesia untuk SMA Kelas XI. Yogyakarta:
Dinas Pendidikan

31

Anda mungkin juga menyukai