MENYUSUN NOVEL
NAMA KELOMPOK
1. REVA FILDA
2. OKTAVIA RAMADANI
3. DIKI SETIA PRAYOGA
4. JEPRI RAMADANI
5. DEWA ASMARA PUJANGGA
Puji & puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Merancang Novel” seesuai dengan batas waktu yang
telah di tentukan. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita
baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliah
menuju alam yang berilmu seperti sekarang ini.
Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini tak lepas dari bantuan
banyak pihak. Untuk itu sudah sepantasnyalah kami mengucapkan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya buat mereka yang telah berjasa membantu kami
selama proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.
Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang
belum sempurna dan luput dari perhatian kami. Baik itu dari bahasa yang
digunakan maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu dengan segala
kekurangan dan kerendahan hati kami, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca sekalian demi perbaikan makalah ini kedepannya.
Akhirnya, besar harapan kami masalah ini dapat memberikan manfaat
yang berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat
turut serta memajukan ilmu pengetahuan.
A. Latar Belakang
Sastra pada dasarnya merupkanan ciptaan, sebuah kreasi bukan
semata-mata sebuah imitasi (dalam Kuxemburg, 1989:5). Karya sastra
sebagai bentuk pekerjaan kreatif, pada hakikatnya adalah suatu media
yang mendayagunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang
kehidupan manusia. Oleh karena itu, sebuah karya sastra, pada
umumnya, berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan
manusia. Kemunculan sastra lahir dilator belakangi adanya dorongan
dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya. (dalam Sarjidu,
2004:2).
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau
bahasa. Jadi yang termasuk dalam kategori Sastra adalah Novel cerita
cerpen, tertulis lisan), syair, pantun, sandiwara/drama, lukisan/kaligrafi.
Novel merupakan salah satu bentuk dari sebuah karya sastra.
Novel merupakan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-katadan
mempunyai unsur intsrinsik dan ekstrinsik. Sebuah novel biasanya
menceritakan tentang kehidupan manusiadalam berinteraksi dengan
lingkungandan sessamanya. Dalam sebuah novel, si pengarang
berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan pembaca kepada
gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung
dalam novel tersebut.
Menuruh Khasanah kesusastraan Indonesia modern, novel
berbeda dengan roman. Sebuah roman menyajikan alur cerita yang lebih
kompleks yang jumlah pemeran (tokoh cerita) juga lebih banyak. Hal ini
sangatberbeda dengan novel yang lebih sederhana dalam penyajian alur
cerita dan tokoh cerita yang ditampilkan dalam cerita tidak terlalu
banyak.
Berdasarkan ulasan diatas, maka penulis membuat makalah ini
guna membantu para pembaca yang ingi menekuni dunia novel. Selain
tentang pengertian dan unsur-unsur novel, makalah ini juga memuat
tentang catatan novel-novel yang pertama muncul serta dilengkapi juga
dengan panduan untuk m embuat novel agar menarik untu dibaca. .
B. Rumusan Masalah
1. apa pengertian dari novel
2. apa saja unsur unsur novel sastra ?
3. Apa saja unsur-unsur novel sastra ?
4. Apa nilai-nilai yang terkandung dalam novel sastra ?
5. Apa saja jenis novel hiburan ?
6. Dimana novel-novel pertama kali di buat ?
7. Bagaimana tips menulis novel ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Novel
Dari sekian banyak bentuk sastra seperti esei, puisi, nove, cerita
pendek, drama, bentuk novel, cerita pendeklah yang paling banyak di baca
oleh para pembaca. Karya-karya modern klasik dalam kesusastraan,
kebanyakan juga berisi karya-karya novel
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular didunia.
Bentuk sastra ini paling banyak beredar lantaran daya komunikasi yang luas
pada masyarakat. Sebagai bahan bacaan novel dapat dibagi menjadi 2
golongan yaitu karya serius dan karya hiburan. Yakni tidak semua yang
mampu memberikan hiburan disebut sebagai karya sastra serius dan karya
hiburan. Pendapat demikian memang benar tetapi juga disebut karya sastra
serius. Sebuah novel serius bukan saja dituntut agar dia merupakan karya
yang indah menarik dan dengan demikian juga memberikan hiburan dengan
kita.
Nobel yang bias dibaca untuk penyempurnaan diri. Novel baik adalah
novel yang isinya dapat memanusiakan para pembaca. Sebaiknya novel
hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santai belaka yang penting
memberikan keasikan pada pembacanya untuk menyelesaikan tradisi novel
hiburan terkait pada pola-pola. Demikian dapat dikatakan bahwa novel serius
mempunyai fungsi social sedang novel hiburan dapat berfungsi personal.
Novel berfungsi social lantaran novel yang baik ikut membina orang tua
masyarakat menjadi manusia.
Banyak sastrawan yang memberikan batasan atau definisi novel. Batas
atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda karena sudut pandang
mereka pergunakan juga berbeda-beda :
1. Novel adalah bentuk sastra yang paling popular didunia, bentuk sastra ini
paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran gaya
komunikasinya yang luas pada masyarakat.
2. Novel bentuk sastra yang didalamnya terdapat nilai-nilai budaya social,
moral dan pendidikan.
3. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai 2 unsur yaitu unsur
instrinsik dan unsur ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan karena
sangat berpangaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra.
4. Novel adalah karya sastra yang berbentuk porsa yang mempunyai unsur
intrinsik
B. Unsur-unsur Novel
Novel mempunyai unsur-unsur yang terkansung tersebut adalah :
1. Unsur instrinsik
a. Tema
Tema merupakan ide pokok atau permasalahan utama yang
mendasari jalan cerita novel.
b. Setting
Setting adalah latar belakang yang membentuk jenis cerita, setting
ini meliputi waktu, tempat, social
c. Sudut pandang
Sudut pandang dijelaskan perry Lubback dalam bukunya The Craft
Of Fitction (Lubbock, 1968)
Menurut Harry Show (1972 : 293) sudut pandang dibagi menjadi 3
yaitu :
1) Pengarang menggunakan sudut pandang took dan kata ganti
orang pertama memisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan
mengungkapkan perasannya.
2) Pengarang menggunakan sudut pandang bawahan ia lebih
banyak mengamati dari pada terlihat dari dalam cerita pengarang
biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.
3) Pengarang menggunakan sudut pandang inpersonal ia sama
sekali berdiri dalam cerita. Ia serba melihat, serba
mendengar,serba tahu, melihat sampai kedalam pikiran tokoh
dan maupun mengesahkan rahasia batin yang paling dalam dari
tokoh.
d. Alur/ Plot
Alur/Plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur
dibedakan menjadi 2 yaitu alur maju yaitu apabila peristiwa bergerak
secara bertahap berdasarkan urutan kronologi menuju alur cerita.
e. Penokohan
Penokohan menggambarkan karakter untuk pelaku. Pelaku bisa
diketahui karakternya dari bertindak ciri-ciri fisik, lingkungan tempat
tinggal.
f. Gaya bebas
Gaya bebas merupakan gaya yang dominan dalam sebuah novel.
2. Unsur Ektrinsik
Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang,
dan lain-lain. Diluar unsur ekstrinsik. Unsur-unsur yang ada di luar tugu
karya sastra. Perhatian terhadap unsur-unsur ini akan membantu
keakuratan penafsiran isi dari suatu karya sastra (Drs. Rustamaji, M.Pd,
Agus Priantoro, S.Pd).
Novel hiburan ini merupakan bacaan ringan yang menghibur dan novel
hiburan ini jauh lebih banyak ditulis dan diterbitkan serta lebih banyak
dibacaorang sebagai pembaca untuk jenis novel untuk hiburan ini. Jumlah nya
sangat banyak dank arena sifatnya yang personal dan isinya hanya kenyataan
semua dan gambaran fantasi pengarang saja.
Novel juga hiburan yang menceritakan hal-hal yang indah seperti cerita
percintaan yang sentimental, sehingga pembaca sangat menyukainya. Novel
hiburan ini juga diperhatikan oleh para kritisi yang menyangkut masalah
komersialnya, novel ini digemari oleh semua golongan masyarakat dimulai dari
anak-anak sampai dengan orang dewasa, baik laki-laki maupun dewasa.
F. Novel-novel Pertama
Jepang adalah tempat lahirnya novel yang pertama. Novel itu berjudul
riwayat Genji, yang ditulis pada abad ke-11 oleh Murasaki Shikibu.
Ceritanya pada tokoh khayalan Pangeran Genji, hubungan asmaranya, dan
keturunan-keturunannya. Hikayat Genji melukiskan kehidupan istana
Jepang pada periode Haiyan dan memberika penggambaran memikat
tentang wanita Jepang pada masa itu.