PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sastra merupakan wujud gagasan seseorang melalui pandangan terhadap
lingkungan sosial yang berada di sekelilingnya dengan menggunakan bahasa
yang indah. Sastra sebagai karya fiksi memiliki pemahaman yang lebih
mendalam, bukan hanya sekadar cerita khayal dari pengarang, melainkan
wujud kreativitas pengarang dalam menggali dan mengolah gagasan yang ada
dalam
pikirannya.
Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel adalah karya fiksi
yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya. Unsur-unsur tersebut
sengaja dipadukan oleh pengarang dengan dunia nyata lengkap dengan
peristiwa-peristiwa di dalamnya, sehingga tampak nyata dan terjadi.
Unsur inilah yang memicu lahirnya berbagai novel berkualitas yang
menarik perhatian masyarakat. Salah satu novel yang saat ini digemari oleh
masyarakat khususnya kalangan remaja adalah Novel Surat Kecil Untuk
Tuhan Karya Agnes Davonar.
Kisah dalam novel ini menceritakan secara detail perjuang seorang remaja
bernama Gita Sesa Wanda Cantika atau Keke pada detik-detik terakhir
hidupnya. Kisah haru yang di dominasi oleh tokoh utama yang tegar dan
inspiratif bagi teman-temannya ini membuat peristiwa dalam novel ini
menarik. Kekuatan karakter tokoh utama yang tegar dan inspiratif mampu
membangun
alur
yang
sangat
menarik
dalam
novel
ini.
Terlebih cara penulis yang mengemas novel ini dengan bahasa yang
sederhana imajinatif, namun tetap mempertahankan kualitas isi.
Kesuksesan novel ini memang tak diragukan lagi. Cerita ini dahulu ditulis
dalam blogger dan banyak dikunjungi pembaca hingga dua juta orang.
Akhirnya buku ini oleh Inandra Publisher dibiayai menjadi sebuah novel.
Pada juli 2008 novel ini pertama kali diterbitkan dan terus mengalami cetak
ulang yaitu tiga kali cetak pada tahun 2008, dua kali cetak pada 2009, dua
kali cetak pada 2010, dan empat kali cetak pada 2011. Bahkan pada tahun
2011 pula novel tersebut diangkat ke dalam sebuah film layar lebar dan
berhasil menarik penonton lebih dari lima puluh ribu orang di Indonesia. Film
yang diangkat dari novel ini juga diputar hingga di Malaysia dan Singapura.
Antusiasme masyarakat terhadap Novel Surat Kecil untuk Tuhan juga
tampak pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Watampone. Novel
tersebut telah menjadi bacaan wajib bagi setiap siswa di kelas XI IPA 2.
Meskipun pada umumnya siswa kelas XI IPA 2 telah membaca novel
tersebut, namun mereka juga tak ingin melewatkan film yang diangkat dari
novel Surat Kecil untuk Tuhan.
Berdasarkan
kenyataan
tersebut,
maka
penulis
berminat
untuk
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa saja unsur instrinsik yang terkandung dalam novel Surat Kecil
untuk Tuhan karya Agnes Davonar ?
2. Bagaimana pengaruh unsur intrinsik yang terkandung dalam novel Surat
Kecil untuk Tuhan terhadap daya imajinasi siswa kelas XI IPA 2 SMA
Negeri 1 Watampone ?
C. Tujuan
Sesuai rumusan masalah yang diajukan, maka makalah ini bertujuan:
1.
2.
3.
4.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini antara lain:
1.
2.
Meningkatkan
kemampuan
siswa
khususnya
penulis
dalam
4.
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Hakikat Novel
1. Pengertian Novel
Ditinjau dari segi etimologi novel berasal dari bahasa Italia yaitu
novella, dalam bahasa Jerman novelle, dalam bahasa Yunani novellus,
dan dalam bahasa inggris novelette, kemudian masuk ke Indonesia
menjadi novel yang berarti sebuah kisah. Dewasa ini istilah novella dan
novelle mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia
novelette (Inggris: novelette), yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang
panjangnya cakupan, tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu
pendek. Novel merupakan karya fiksi yang mengungkapkan aspek-aspek
kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus.
Novel menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah karangan prosa
yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan
orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap
pelakunya. Dalam American Colage, dikatakan bahwa novel adalah suatu
cerita fiksi dengan panjang tertentu, melukiskan para tokoh, gerak serta
adegan kehidupan nyata representative dalam suatu alur atau suatu
kehidupan yang agak kacau dan kusut.
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling populer di dunia.
Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya
yang luas pada masyarakat.
3. Jenis-jenis Novel
Dari berbagai jenis novel yang beredar di pasaran, ada beberapa
macam novel yang laris, namun ada pula jenis novel yang tidak terlalu
diminati masyarakat. Berikut jenis novel berdasarkan genre :
a. Novel romantis
Cerita dari jenis novel yang satu ini berkisar seputar percintaan dan
kasih sayang. Dari awal hingga akhir, pembaca akan disuguhi sebuah
konflik percintaan yang dibumbui romantisme.
b. Nover horor
Jenis novel yang satu ini memiliki cerita yang menegangkan, seram,
dan pastinya membuat pembaca berdebar-debar. Umumnya bercerita
tentang hal-hal mistis atau seputar dunia gaib.
c. Novel misteri
Cerita dari jenis novel ini lebih rumit karena memiliki unsur tekateki yang harus dipecahkan. Banyak pembaca yang menyukai genre
novel seperti ini karena akan menimbulkan rasa penasaran hingga
akhir cerita.
d. Novel komedi
Salah satu dari macam-macam novel yang beredar di Indonesia
adalah novel komedi. Sesuai dengan namanya, jenis novel ini
mengandung unsur kelucuan atau humor yang pastinya akan
membuat orang tertawa dan benar-benar terhibur.
e. Novel inspiratif
Novel inspiratf adalah jenis novel yang ceritanya mampu
menginspirasi banyak orang. Umumnya novel ini sarat akan pesan
moral atau hikmah tertentu yang bisa diambil oleh pembaca sehingga
pembaca merasa mendapat suatu dorongan atau motivasi untuk
melakukan hal yang lebih baik.
B. Hakikat Unsur Intrinsik
Unsur-unsur intrinsik ialah unsur-unsur yang membangun karya sastra.
Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya
sastra. Unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika seseorang
membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang
(secara langsung) turut serta membangun cerita. Kepaduan antarberbagai
unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel berwujud (Nurgiyantoro,
2007: 23). Unsur-unsur intrinsik tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tema
Tema dipahami sebagai gagasan (ide) utama atau makna utama sebuah
tulisan. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Ia selalu
berkaitan dengan berbagai pengalaman kehidupan, seperti masalah cinta,
kasih, rindu, maut, religius, dan sebagainya.
2. Latar
Latar (setting) adalah penggambaran suatu tempat dan waktu serta
suasana terjadinya peristiwa. Latar tidak hanya sebagai background saja,
tetapi juga dimaksudkan untuk mendukung unsur cerita lainnya.
5. Penokohan
Tokoh cerita adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif,
atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan
kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa
yang dilakukan dari tindakan. Sedangkan penokohan menggambarkan
karakter untuk pelaku. Pelaku bisa diketahui karakternya dari cara
bertindak, ciri fisik, lingkungan tempat tinggal.
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah teknik pengolahan bahasa oleh pengarang dalam
upaya menghasilkan karya sastra yang hidup dan indah. Pengolahan
bahasa harus didukung oleh diksi (pemilihan kata) yang tepat. Namun,
diksi bukanlah satu-satunya hal yang membentuk gaya bahasa. Gaya
seorang pengarang tidak akan sama apabila dibandingkan dengan gaya
pengarang lainnya, karena pengarang tertentu selalu menyajikan hal-hal
yang berhubungan erat dengan selera pribadinya dan kepekaannya
terhadap segala sesuatu yang ada di sekitarnya.
7. Amanat
Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh
pengarang
melalui
karyanya.
Sebagaimana
tema,
amanat
dapat
C. Hakikat Imajinasi
1. Pengertian Imajinasi
Imajinasi adalah gambar angan, daya membayangkan atau khayalan.
Imajinasi secara umum, adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra
mental dan ide. Sedangkan menurut Suyanto, imajinasi adalah daya
khayal
atau
khayalan
atau
fantasi.
Menurut
Gary
Hammel
dan
C.
Prahalad
imajinasi
disebut
sebagai
visi.
berkaitan
dengan
imajinasinya
yang
akan
semakin
membekalinya
kesiapan
mental
untuk
bersaing.
lingkungan.
Berimajinasi
bisa
membuat
anak