PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya sastra adalah karya yang kreatif dan imajinatif, bukan semata-mata imitatif.
Kreatif dalam sastra berarti ciptaan, dari tidak ada menjadi ada. Setiap unsur dalam
karya sastra saling berkaitan dan mempunyai hubungan dengan unsur lain. Sastra tidak
sekadar bahasa yang dituliskan atau diucapkan, sastra tidak sekadar bermain bahasa.
Akan tetapi bahasa yang mengandung makna lebih, sastra mempunyai nilai yang dapat
memperkaya rohani dan mutu kehidupan.
Novel adalah salah satu jenis karya sastra prosa yang memiliki jalinan cerita yang
kompleks, kekompleksan dalam novel sering ditunjukkan dengan adanya konflik yang
tidak hanya sekali muncul dalam novel.Kekompleksan tersebut juga sering ditunjukkan
dengan adanya keterkaitanstruktur dalam novel itu sendiri.
Alasan mengapa peneliti memilih novel Cinta di Ujung Sajadah karena di dalam
novel ini isinya bukan hanya mementingkan romantisme cinta antara laki-laki dan
perempuan saja, tetapi berbicara tentang cinta yang lebih luas. Cinta yang menyentuh
kita sehari-hari.Cinta seorang ibu yang terkadang dimaknai oleh seorang anak.Novel ini
membuat pembacanya mengikuti suasana novel. Sehingga tidak jarang ada bagian kisah
yang membuat pembaca menguras air mata. Kisahnya yang sangat dramatis terasa
begitu ringan dibaca, deskriptif, menarik, tetapi tidak mengurangi hikmah-hikmah yang
terkandung dalam novel tersebut. Harus diakui, dalam novel ini tidak hanya menghibur
pembacanya. Melainkan juga dapat menjadi teladan bagi para pembacanya.
3.Apa saja faktor yang mendorong penulis menuliskan novel Cinta di Ujung Sajadah?
C. Tujuan Penelitian
LANDASAN TEORI
A. Hakikat Novel
Novel,berasal dari Italia yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru
yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik,
dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan
perubahan nasib pelaku.
a. Menurut Jakob Sumardjo D.rs, novel adalah bentuk sastra yang paling populer
di Indonesia. Bentuk sastra ini paling banyak di cetak dan paling banyak beredar,
lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat.
c. Menurut Tarigan, novel adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang
yang tertentu yang melukiskan para tokoh, gerak serta dengan adegan nyata
representative dalam suatu alur/suatu keadaan yang kacau.
b) Berbentuk prosa.
a. Tema
b. Tokoh
3. Pada Pelukisan kontekstual : Watak tokoh dapat disimpulkan dari bahasa yang
digunakan pengarang untuk mengacu kepada tokoh.
c. Latar
2. Leo Hamalian dan Frederick R. Karel menjelaskan bahwa setting dalam karya
fiksi bukan hanya berupatempat, waktu, peristiwa, suasana serta benda-benda
dalam lingkungan tertentu, melainkan juga dapat berupa suasana yang
berhubungan dengan sikap, jalan pikiran, prasangka maupun gaya hidup suatu
masyarakat dalam menanggapi suatu problema tertentu.
e. Sudut pandang
f. Amanat
1. Nilai Agama
2. Nilai Moral
Nilai moral yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan akhlak/
perangai atau etika. Nilai moral dalam cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa
pula nilai moral yang buruk/jelek.
3.Nilai Budaya
4.Nilai Sosial
Nilai sosial yaitu nilai - nilai yang berkenaan dengan tata pergaulan antara
individu dalam masyarakat.
BAB III
ANALISIS DATA
1). Tema
Tema adalah sesuatu yang menjiwai cerita atau sesuatu yang menjadi
pokok masalah dalam cerita.Tema yang terdapat dalam novel Cinta di ujung
Sajadah adalah Religi, Pencarian cinta dan Kerinduan Cinta kepada Ibu.
Bukti :
“ Itu pertama kali cinta merasakan kehilangan yang sangat, juga rindu
teramat besar, untuk ibu yang bahkan tak pernah dikenalnya walau hanya
sebatas cerita.”
2). Tokoh
Tokoh menunjuk pada orang sebagai pelaku cerita. Tokoh cerita adalah
orang-orang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh
pembaca ditafsirkan memiliki moral dan kecendrungan tertentu seperti yang
diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.
Nama-nama tokoh dalam “Novel Cinta di Ujung Sajadah” :
1.Cinta 9. Aisyah
2.Mbok Nah 10. Tante Rina
3.Papa Cinta 11. Salsa
4.Mama Alia 12. Ibunda Makky
5.Anggun 13. Iwan
6.Cantik 14. Peter
7.Makky Matahari Muhammad 15. Mirna
8. Neta 16. Adji
Penokohan/Perwatakan :
a. Menurut perannya
1). Tokoh Protagonis : Cinta, Mbok Nah, Makky, Neta, Aisyah, Tante
Rini, Adji.
b. Menurut fungsinya
3). Tokoh Pembantu : Neta, Aisyah, Adji, Iwan, Salsa, Tante Rini, Mama
Alia, Ibunda Makky, Mirna, Peter.
c. Menurut Penampilan Wataknya
1). Cinta
Bukti :
“ Banyak yang bilang, Cinta punya mata indah.Mata para peri.
Gadis dengan penampilan sportif itu juga dikenal memiliki hati yang
baik. Jika peri-peri dalam dongeng itu benar adanya dan berhati
sangat baik, maka Cinta mewarisi sedikitnya setengah kebaikan hati
mereka.”
Bukti :
“Pembelaan, kasih, bakti dan perlindungan perempuan itu
membuat Cinta menaruh hormat dansayang. Mbok Nah adalah
perisai, yang melindunginya dari cuaca buruk.”
3). Anggun
Bukti :
4). Cantik
Bukti :
Bukti :
“Nih, catat ya?” gaya Makky bak pak guru terhadap murid,
“pertama pasti harus punya auto focus, supaya lebih cepat
menangkap momen yang bergerak. Ini mah dasar banget.Terus
harus punya motor drive.”
Bukti :
7). Neta
Bukti :
8). Aisyah
Bukti :
Bukti :
3). Alur/Plot
Alur cerita yang digunakan penulis dalam novel ini adalah campuran yaitu
alur maju dan alur mundur. Akan tetapi lebih banyak mnceritakan alur majunya.
Karena tokoh utama dalam novel Cinta di ujung Sajadah mencari sosok ibu yang
telah melahirkanya ke dunia.
Bukti :
4). Latar/Setting
a. Latar waktu
b. Latar Tempat
“Jogjahari keempat.”
“Suasana tegang. Papa membanting koran ke atas meja makan. Kedua bola
mata hitamnya menatap Cinta yang berdiri berseberangan. Papa meradang.
Lelaki itu melepas kacamata. Matanya menatap Cinta tajam, lalu
tangannya menggebrak meja dan mengagetkan mereka semua.”
“Perhatian penuh hari itu membuat Cinta serasa terbang diantara gugusan
bintang.”
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah pengarang sebagai
sudut pandang pertama karna pengarang serba tahu. Pengarang menceritakan setiap
kejadian yang terdapat dalam novel ini.
6). Amanat
1). Jadilah pribadi yang kuat dalam menerima kenyataan buruk yang diterima dan
jangan mudah putus asa dalam menghadapi permasalahan.
2). Jangan pantang menyerah, terus berjuang dalam menggapai impian sampai
kemana pun impian itu berlari.
“Sunatullah itu artinya sudah dari sononya begitu.Ada yang putih ada yang hitam,
ada yang hak ada yang batil.Ada yang baik dan ada yang jahat.”
“Ada tiga perkara, yang akan menolong orang yang sudah meninggal.Pertama
amal jariyah, kedua ilmu yang bermanfaat, dan ketiga adalah anak yang salih dan
salihah.”
2. Nilai Estetika
“Setiap melihat langit malam luas begini, gue inget malam-malam di lantai paling
atas di Masjidil Haram.”
“Cinta menatap Neta, Aisyah, Makky, dan Adji dengan senyum terukit tak
terputus-putus, Allah membei banyak kejutan hari ini.”
3. Nilai Moral
Nilai moral yang terdapat dalam novel cinta di ujung sajadah adalah Nilai positif
dan negative yang terdapat dalam novel ini harus kita pahami, dari sisi positif kita harus
memhami dan mengambil hikmahnya sebagai tauladan untuk kita. Dan dari segi
negatifnya kita perlu mengetahui agar kita dapat mengetahui mana yang baik dan yang
buruknya.
Asmarani Rosalba lahir di Jakarta tahun1972 ,lebih dikenal sebagaiAsma Nadia adalah
penulis Indonesia. Ia lahir dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susianti. Saat ini dikenal
sebagai Ketua Forum Lingkar Pena, suatu perkumpulan yang ikut dibidaninya untuk
membantu penulis-penulis muda. Ia juga menjadi Ketua Yayasan Lingkar Pena, dan manajer
Lingkar Pena Publishing House. Karena karya-karyanya ia pernah mendapat berbagai
penghargaan. Selain menulis, Asma sering diminta untuk memberi materi dalam berbagai
loka karya yang berkaitan dengan penulisan serta keperempuanan. Perempuan yang
berpendirian kuat, tetapi lemah lembut ini, mempunyai obsesi untuk terus menulis. Itulah
sebabnya, ketika kesehatannya menurun ia tetap semangat untuk menulis. Di samping itu,
dorongan dan semangat yangdiberikan keluarga dan orang-orang yang menyayanginya,
memotivasi Asma untuk terus dan terus menulis.
Asma telah menulis 40 buku hingga saat ini.Banyak di antaranya diterbitkan oleh
Penerbit Mizan. Di antaranya : Derai Sunyi, novel, mendapat penghargaan Majelis Sastra
Asia Tenggara (MASTERA) Preh (A Waiting), naskah drama dua bahasa diterbitkan oleh
Dewan Kesenian Jakarta Cinta Tak Pernah Menar. Kumpulan cerpen meraih Pena Award :
Rembulan di Mata Ibu novel memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI sebagai buku
remaja terbaik nasional, Dialog Dua Layar memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI,
Cinta Hingga Ke Tanah Suci Jilbab Traveler (AsmaNadia Publishing House) .
Info Novel
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Novel sebagai salah satu karya sastra memang tidak memberikan rumus-rumus yang
berharga bagi para kaum intelek, namun novel lebih menyarankan atau menawarkan
beberapanilai moral, sosial, kejiwaan atau psikologis manusia.Novel mendorong kemampuan
pikiran manusia untuk dapat merenung,bermimpi, dan membawa dirinya pada semua situasi
yang dibentuk oleh pengalaman - pengalaman imajinatif pengarang. Dengan demikian
terbentuklah sikap sensitif terhadap sisa-sisa kehidupan.
Kesimpulan hasil analisi Novel Cinta di ujung Sajadah, adapun unsur intrinsik dan
ekstrinsiknya yaitu:
1. latar tempatnya yaitu: Sekolah, rumah, bus, kamar gelap, kereta api,
Bandung, Jogja, Jakarta, Bongkaran, Kalijodo, Kasongan.
2. Latar waktu yaitu: Pagi, siag, sore, malam, minggu, senja, sekarang,
ketika.
d. Sudut Pandang : Novel ini menggunakan Sudut pandang orang pertama karena
pengarang serba tahu.
e. Gaya bahasa: Gaya bahasa yang digunakan dalam novel tersebut menggunakan bahasa
Indonesia dari awal cerita sampai akhir, tetapi juga menggunakan dialek jawa dan bahasa
gaul seperti orang Jakarta.
f. Amanat: Jangan mudah menyerah dalam menjlanihidup, serta sabar dalam menerima
kenyataan buruk dalam kehidupan yang kita jalani.
g. Nilai religi: Ketika semua cobaan datang, Cinta bersujud kepada Allah meminta
pertolongannya danberserah diri hanya kepada nya.
h. Nilai moral: Seperti dilukiskan dalam novel, moral tentang sahabat-sahabat cinta yang
mempunyai sifat pengertian dan solidaritas tinggi terhadap Cinta untuk mencari jejak
Ibunya.
B. Saran
Semoga materi dan hasil analisis novel dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan juga bagi siswa dan siswi yang lainnya. Sehingga bertambah lagi pengetahuan dan
wawasan yang baru. Saya sadar bahwa makalah yang saya buat jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu saya mengharap kepada para siswa kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah saya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin.
C. Daftar Pustaka
http://id.shvoong.com/books/novel-novella/2018408-cinta-di-ujung-sajadah(diakses tanggal
22 oktober 2012)
http://asemmanis.wordpress.com/2009/10/03/pengertian-sastra-secara-umum-dan-menurut-
para ahli/(diakses tanggal 29 oktober 2012)
http://anggialviolita-sastraindonesia.blogspot.com/2009/11/pengertian-prosa.html(diakses
tanggal 30oktober 2012)
http://jelajahduniabahasa.wordpress.com/2011/04/13/unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik-karya-
sastra/(diakses tanggal 02 november 2012)
http://natalidopengasih.wordpress.com/2010/05/19/menganalisis-unsur-unsur-intrinsik-dan
ekstrinsik-novel-indonesia-terjemahan/(diakses tanggal 02 november 2012)
http://indonesialesson.blogspot.com/2011/09/unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik-
novel.html(diakses tanggal 10 november 2012)
Novel ini bercerita tentang pencarian seorang anak akan ibu kandung yang
melahirkannya. Adalah Cinta, seorang remaja yang tinggal bersama ayah kandung, ibu tiri &
dua saudara tiri. Mama Alia, biasadia memanggil ibu tirinya itu. Seperti kebanyakan yang kita
lihat disinetron lokal, kehidupan tidak harmonis selalu terjadi dalam rumah yang berisi
saudara tiri. Sang ayah lebih berpihak kepada ibu dan saudara tirinya. Sedangkan,apapun yang
dilakukan Cinta yang dipandang salah dan kurang berkenan dimata saudara tirinya, Anggun &
Cantik jarang bahkan tidak pernah mendapat pembelaan dari ayahnya. Nasib nasib hanya
mbok Nah pembantu rumah tangga yang tinggal sejak Cinta lahir dirumah itulah yang terlihat
peduli dan sangat menyayanginya.Secara materi, kehidupan Cinta sangat tercukupi, secara
fisik, Cinta tidak terlalu cantik tapi juga tidak jelek yang jelas menarik.
Mungkin karena kearifan budinya, jadi inner beautylah yang terpancar dari wajahnya.
Mama Alia, seorang ibu yang sangat fashionable sayangnya, hal itu tidak menular pada kedua
anaknya. Anggun, bertubuh terlalu kurus dan cenderung berpenampilan"cupu", sedangkan
Cantik mmmhh, gemuk tapi percaya dirinya cukup luar biasa dalam berpakaian. Korban
model banget deh, sekalipun yang dipakainya itu gada pantes – pantesnya apalagi enak dilihat
Jauh banget deh! Belasan tahun hidup sebagai piatu, Cinta belum pernah tau wajah ibunya.
Yang dia tahu, ibunya sudah meninggal dunia dan ayahnya pun dengan sempurna
melenyapkan jejak tentang ibu kandungnya tersebut. Lengka prasaanya penderitaan Cinta
karena dirumah itupun kehidupannya semakin tersisih.Dalam perjalanannya, dikehidupan
yang nyaris membosankan bagi Cinta, dia bertemu dengan Makky Matahari Muhammad
tetangga barunya, seorang lelaki yang humoris namun santun dia mengenalkan Cinta pada
dunia fotografi yang membuatnya bahagia.
Makky, selalu ingat pesan almarhum ayahnya."seburuk apapun yang kamu lakukan, Nak
ingatlah kau menyandang nama Muhammad." Nasehat inilah yang telah menjaga lelaki itu
untuk tidak menempuh jalan maksiat seumur hidupnya. Hingga pada saat menjelang ulang
tahunnya yang ke-17, Cinta mengambil keputusan besar untuk berhijrah merubah
penampilannya lebih baik dan menjalankan perintahAllah untuk menutup aurat. Dia sudah
mempersiapkan mental dan materinya. Itu rencana indah Cinta dihari ulang tahunnya. Dan
akhirnya terlaksana, namun ada "surprise" lain yang didapatkannya dihari istimewa itu.
Dia mendapatkan sebuah rahasia besar yang selama ini dicarinya. Dan untuk
membongkar rahasia itu dia harus melakukan perjalanan panjang,dan berpisah sesaat dengan
lelaki yang sudah mengisi hidupnya. Sedikit demi sedikit puzzle itu terpecahkan. Tidak
mudah, bahkan semuanya sempat buntu. Dan itulah puncak perjuangannya. Mencari kekuatan
dalam sujud-sujud panjang untuk mencari jejak surga, mencari telapak kaki ibunya yang
sangat dirindukannya.