Anda di halaman 1dari 2

MATERI CERPEN KELAS IX

Cerpen Menurut Para Ahli


 Menurut KBBI adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Dalam cerpen diceritakan sepenggal kehidupan tokoh
yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan, atau menyenangkan dan mengandung pesan yang tak mudah
dilupakan.
 Menurut Suroto (1989:18), cerpen ialah suatu karangan prosa yang berisi cerita sebuah peristiwa kehidupan manusia
pelaku/tokoh dalam cerita tersebut. Dalam karangan tersebut dapat pula peristiwa lain tetapi peristiwa tersebut tidak
dikembangkan sehingga kehadirannya hanya sekedar sebagai pendukung peristiwa pokok agar cerita tampak wajar.
Ini berarti cerita hanya dikonsentrasikan pada satu peristiwa yang menjadi pokok cerita.
 Menurut Nursito (2000:112), mengatakan cerpen ialah cerita yang hanya menceritakan satu peristiwa dari seluruh
kehidupan pelakunya pendek. Cerita pendek merupakan cerita yang pendek, namun tidak setiap cerita yang pendek
digolongkan ke dalam cerpen.

Ciri-ciri Cerpen
 Jumlah kata di dalam cerpen harus kurang dari 10.000 kata.
 Isi cerpen memiliki sifat fiktif/ fiksi.
 Hanya memiliki satu alur saja (alur tunggal).
 Bentuk tulisannya singkat/ lebih singkat dari Novel.
 Isi cerpen pada umumnya diangkat dari kejadian sehari-hari.
 Biasanya cerpen memiliki kata-kata yang mudah dimengerti oleh pembaca.
 Bentuk penokohan di dalam cerpen yang sangat sederhana.
 Cerita pendek dapat meninggalkan kesan dan juga pesan mendalam sehingga pembaca ikut merasakan isi cerpen
tersebut.

Menurut Surana (2001:45), ciri-ciri cerpen ialah sebagai berikut:


1. Pada umumnya cerita itu pendek
2. Yang ditampilkan dalam cerpen hanya hal-hal yang penting benar dan berarti
3. Isinya singkat lagi padat
4. Menggambarkan tokoh cerita menghadapi suatu pertikaian (konflik) dan untuk menyelesaikannya
5. Sanggup meninggalkan suatu kesan dalam hati pembaca

Unsur dalam Cerpen


Cerita fiksi seperti cerpen dan novel dapat kita analisis dengan dua segi, yaitu unsur yang meleklat paada tubuh karya sastra itu
sendiri (unsur intrinsik) dan unsur yang ada di luar tubuh sastra itu sendiri (unsur ekstrinsik).

Unsur intrinsik cerpen :


 Tema
Tema ialah permasalahan sebuah cerita yang terus menerus dibicarakan sepanjang cerita.
 Latar/setting
Latar atau setting adalah tempat dan waktu serta keadaan yang menimbulkan suatu peristiwa dalam sebuah cerita.
 Alur atau plot
Alur atau plot adalah susunan peristiwa-peristiwa yang telah membentuk sebuah cerita.
 Sudut pandang
Sudut pandang terdiri dari dua macam yaitu: Sudut pandang orang pertama yaitu pengarang memakai istilah aku dan
saya dalam bercerita. dan Sudut pandang orang ketiga, yaitu pengarang biasanya menggunakan istilah dia atau
memakai nama orang.
 Penokohan dan karakteristik
Penokohan menurut Djuharie (2005:65), ialah para pelaku yang terlibat di dalam cerita.
 Gaya bahasa
Gaya bahasa menciptakan suatu nada atau suasana persuasif serta merumuskan dialog yang mampu
memperlihatkan hubungan dan interaksi antara sesama tokoh. Gaya bahasa yang cermat dapat menciptakan
suasana yang berterus terang atau satiris, simpatik, menjengkelkan atau emosional. Bahasa dapat menciptakan
suasana yang tepat bagi adegan seram, adegan cinta, adegan peperangan dan lain-lain. Bahasanya segar,
komunikatif, mudah dipahami atau tidak berbelit-belit.
Unsur ekstrinsik cerpen
Unsur ekstrinsik cerpen merupakan unsur yang melatarbelakangi diluar cerita misalnya yaitu yang berhubungan dengan Unsur-
Unsur Kehidupan. Misalnya unsur sosial, unsur agama dan lain-lain. Unsur ekstrinsik meliputi:
 Nilai Agama
Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan aturan/ajaran yang bersumber dari agama tertentu.
Sastra pada umumnya bertalian dengan religiusitas manusia dan humanisme.
 Nilai Moral
Nilai moral yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan akhlak/perangai atau etika. Nilai moral dalam cerita
bisa jadi nilai moral yang baik, bisa pula nilai moral yang buruk/jelek.
Wujud moral dalam karya fiksi dapat berupa hal-hal berikut:
a. hubungan manusia dengan dirinya sendiri;
b. hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial.
c. hubungan manusia dengan lingkungan alam sekitarnya;
d. hubungan manusia dengan Tuhannya.
Pesan moral yang sampai kepada pembaca dapat ditafsirkan berbeda- beda oleh pembaca. Hal ini berhubungan
dengan cara pembaca mengapresiasi isi cerita. Pesan moral tersebut dapat berupa cinta kasih, persahabatan,
kesetiakawanan sosial, sampai rasa takjub kepada Tuhan.
 Nilai Budaya
Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan kebiasaan/tradisi/adat-istiadat yang berlaku pada suatu daerah.
Dari pengertian di atas, penulis dapat mengulas bahwa nilai budaya itu merupakan nilai kebiasaan, tradisi atau adat
istiadat yang ada dalam suatu masyarakat.
 Nilai Sosial
Nilai sosial yaitu nilai-nilai yang berkenaan dengan tata pergaulan antara individu dalam masyarakat. Latar belakang
kehidupan pengarang dan situasi sosial ketika cerita itu diciptakan.

Struktur Cerpen
Di dalam Cerpen memiliki 6 elemen penting yang membangun teks cerita pendek tersebut sehingga akan membentuk suatu
cerita yang utuh. Berikut ini merupakan struktur cerpen yaitu:
 Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari cerpen dan juga merupakan gambaran awal suatu cerita. Unsur abstrak
memiliki sifat opsional, dengan kata lain suatu cerpen boleh saja tidak menggunakan abstrak.
 Orientasi
Orientasi merupakan hal-hal yang berhubungan dengan waktu, suasana, dan juga tempat yang ada di dalam cerita
pendek.
 Komplikasi
Komplikasi merupakan urutan berbagai kejadian yang digabungkan berdasarkan sebab dan juga akibat. Kita dapat
melihat watak atau karakter sebuah toko dalam cerpen pada struktur ini.
 Evaluasi
Evaluasi merupakan struktur masalah yang terjadi dan juga mengarah pada klimaks, serta mulai menemukan solusi
dan juga penyelesaian atas masalah tersebut.
 Resolusi
Pada bagian ini lah si pembuat cerpen akan menjelaskan solusi atau penyelesaian masalah yang terjadi oleh tokoh di
dalam cerpen.
 Koda
Koda merupakan nilai moril atau pelajaran yang bisa didapatkan oleh pembaca cerpen.

Fungsi Cerpen meliputi :


 Fungsi Rekreatif
Cerpen berfungsi untuk memberikan rasa senang, gembira, dan menghibur bagi seluruh pembacanya.
 Fungsi Estetis
Cerpen memiliki fungsi untuk memberikan keindahan bagi pembaca karya sastra.
 Fungsi Moralitas
Cerpen dapat memberikan nilai-nilai moral kepada pembaca, sehingga mendapat pengetahuan tentang hal-hal yang
baik dan hal-hal yang buruk. 
 Fungsi Didaktif
Cerpen dapat mengarahkan dan mendidik para pembaca dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan di dalam cerita.
 Fungsi Relegiusitas
Cerpen mengandung nilai-nilai yang terdapat pada ajaran agama yang bisa dijadikan teladan bagi para pembacanya.

Anda mungkin juga menyukai