Anda di halaman 1dari 7

TEKS CERPEN

(Hanya untuk pemateri)

A. Pengertian
1. Menurut KBBI
Cerpen merupakan cerita pendek yang berisi tentang kisah
cerita yang berisi tidak lebih dari 10 ribu kata. Pada umumnya
cerita pada cerpen bisa memberikan kesan dominan dan
berkonsentrasi pada permasalahan satu tokoh. Menurutnya
dalam cerpen tidak ada cerita hingga 100 halaman.
2. Menurut Nugroho Notosusanto Dalam Tarigan
Menurut Nugroho Notosusanto cerpen adalah kisah cerita pendek yang dibuat
dalam jumlah kata mulai dari 5000 kata beserta memperkirakan 17 pp kuarto
spasi ganda. Selain itu kisah pada cerpen hanya berpusat pada dirinya sendiri
yang berarti hanya pada satu tokoh saja.
3. Menurut J.S Badudu
Menurut J.S Badudu cerpen adalah cerita pendek yang yang berfokus dan
berkonsentrasi pada satu peristiwa kejadian. Pada peristiwa kejadian tersebut
hanya mengisahkan satu tokoh cerita saja.
4. Menurut Sumardjo
Menurutnya cerpen adalah kisah cerita yang tidak benar-benar terjadi di dunia
nyata. Namun cerita tersebut bisa terjadi dimana dan kapan saja bahkan di
dunia nyata dan ceritanya relatif singkat dan pendek.
5. Menurut Hendy
Menurut Hendy, cerpen merupakan cerita pendek yang ditulis secara singkat
dan pendek. Tulisan pada cerpen tidak diceritakan terlalu panjang serta berisi
tentang kisah narasi tunggal.
6. Menurut JS Badudu
Menurut Badudu cerpen adalah suatu karya cerita yang berpusat pada satu
peristiwa kejadian yang dialami oleh satu tokoh saja. Kisah yang terjadi pada
cerpen terjadi karena peristiwa yang menumbuhkan peristiwa tersebut.
7. Menurut AOH. K.H
Menurut Aoh. K.H cerpen merupakan prosa pendek dimana kisah ceritanya
ditulis secara fiksi dan fantasi.
8. Menurut H.B Jassin
Cerpen merupakan sebuah cerita pendek yang memiliki bagian dimana
terdapat struktur yang lengkap mulai dari perkenalan, permasalahan dan
penyelesaian dari masalah tersebut.
9. Menurut Saini
Menurut Saini cerpen merupakan sebuah cerita pendek yang bersifat fiksi dan
tidak terjadi di dunia nyata akan tetapi dapat terjadi kapan saja serta dimana
saja dalam kisah cerita yang relatif singkat dan jelas.
10. Menurut A. Bakar Hamid
Menurut Hamid cerpen merupakan cerita pendek yang memiliki ciri-ciri
seperti jumlah kata yang sedikit antara 500 hingga 10.000 kata dalam satu
cerpen serta hanya memiliki satu karakter tokoh saja.
Kesimpulan : Cerpen adalah salah satu karya sastra yang berupa cerita pendek yang
umumnya berisi fiksi atau fantasi

Unsur Unsur Cerpen


1. Unsur Intrinsik
a. Tema
Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema suatu cerita
menyangkut segala persoalan baik itu berupa masalah kemanusiaan,
kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dsb.
b. Tokoh atau Penokohan
Tokoh merupakan pemeran yang diceritakan dalam sebuah cerpen. Tokoh
terdiri dari pemeran utama dan pemeran pendukung.
Penokohan merupakan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan
karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
Cara-cara penggambaran karakteristik tokoh.
1.) Teknik analitik langsung.
Adalah cara penampilan tokoh secara langsung melalui uraian, deskripsi
atau penjelasan oleh sang pengarang. Tokohnya dihadirkan ke hadapan
pembaca dengan tidak berbelit-belit (sifat, watak, tingkah laku, ciri fisik).
2.) Penggambaran fisikdan perilaku tokoh.
Penggambaran Fisik dan Perilaku Tokoh yaitu teknik untuk mengetahui
fisik pada tokoh atau perilaku tokoh pada sebuah cerita tersebut.
3.) Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh.
Penggambaran Lingkungan Kehidupan Tokoh yaitu menggambarkan
lingkungan yang tertera pada kehidupan tokoh dalam cerita.
4.) Penggambaran tata kebahasaan tokoh.
Penggambaran Tata Kebahasaan Tokoh adalah kata-kata yang diucapkan
pada tokoh atau kebahsaan tersendiri yang dimiliki tokoh.
5.) Pengungkapan jalan pikiran tokoh.
Jalan pikiran tokoh adalah berbeda pendapat sama antar tokoh utama dan
plot alur tokoh. Penjelasan: Berbeda jalan pikiran tokoh itu berbeda
pendapat sama antar tokoh utama di jalani nya dalam kehidupan sehari-
hari dan plot alur tokoh jalan alur cerita dimana nya alur ceritanya
mengenai tempat.
6.) Penggambaran oleh tokoh lain.
Yaitu penggambaran watak seorang tokoh yang dilakukan oleh pengarang
melalui perantara yaitu komentar atau tanggapan tokoh lain terhadap
seorang tokoh. Lingkungan sekitar tokoh.
c. Plot atau Alur
Plot atau alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh
hubungan sebab akibat ataupun bersifat kronologis. Pada cerpen pola
pengembangan ini beragam.
d. Latar atau Setting
Latar atau setting meliputi tempat waktu dan suasana yang digunakan dalam
suatu cerita. Latar berfungsi untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan
pembaca terhadap jalannya suatu cerita serta latar juga bersifat faktual atau
juga imajinatif.
e. Sudut pandang
Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang saat menceritakan kisah
pada sebuah cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi dua bentuk yaitu sudut
pandang orang pertama yang terdiri dari pelaku utama (“aku” merupakan
tokoh utama) dan pelaku sampingan (“aku menceritakan orang lain).
Sedangkan sudut pandang orang ketiga terdiri dari serba tahu (“dia” menjadi
tokoh utama) dan pengamat (“dia” menceritakan orang lain).
f. Gaya bahasa
Dalam cerita penggunaan bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu nada atau
suasana persuasif serta merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan
hubungan dan interaksi antara sesama tokoh.
g. Amanat
Amanat merupakan ajaran atau pesan yang hendak disampaikan pengarang.
Dalam cerpen umumnya bersifat tersirat atau disembunyikan pengarangnya di
balik peristiwa-peristiwa yang membentuk isi cerita.

2. Unsur Ekstrinsik
Unsur Ekstrinsik adalah unsur yg membangun cerpen dari luar. Unsur
ini dipengaruhi oleh latar belakang masyarakat dan latar belakang
pengarang.

a. Latar belakang pengarang


Biasanya latar belakang pada kisah cerpen berasal dari pengalaman pribadi
pengarangnya. Namun tak jarang jika pengarang mengambil cerita dari kisah
orang lain. Latar belakang pengarang adalah faktor-faktor dari dalam
pengarang itu sendiri yang memengaruhi atau memotivasi pengarang dalam
menulis sebuah karya sastra. Latar belakang pengarang ini menyangkut asal
daerah atau suku bangsa, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, dan
ideologi pengarang.
b. Latar belakang masyarakat
Unsur ekstrinsik cerpen berikutnya adalah latar belakang masyarakat. Hal ini
tak lain merupakan suatu kondisi tertentu di sekitar yang mampu
mempengaruhi penulis di dalam mengarang cerpen. Beberapa di antaranya
yakni seperti kondisi sosial, politik, ideologi negara, hingga ekonomi.
c. Aliran sastra yang mempengaruhi gaya bahasa
Terdapat aliran sastra yang mempengaruhi gaya bahasa yang digunakan oleh
penulis saat menyampaikan ceritanya.
d. Nilai dan norma
1.) Nilai agama
Dalam cerpen biasanya juga terdapat pesan yang mengandung
keagamaan. Biasanya berbentuk norma dan kaidah dalam agama
2.) Nilai budaya
Nilai budaya adalah nilai yang berlaku dalam masyarakat. Nilai
budaya biasanya sudah terikat dengan adat di masyarakat.
3.) Nilai politik
Cerpen tidak hanya berisi tentang peristiwa sosial saja. Beberapa
cerpen membahas tentang permasalahan politik. Pesan yang
terkandung biasanya sebagai koreksi untuk pemerintah.
4.) Nilai moral
Nilai moral adalah nilai budi pekerti yang membawa manfaat untuk
pembacanya. Dsb

Fungsi-fungsi cerpen

A. Fungsi rekreatif
Fungsi rekreatif yaitu sebagai sarana penghibur bagi para pembaca.
B. Fungsi didaktif
Fungsi didaktif yaitu sebagai pemberi pelajaran atau pendidikan
yang akan bermanfaat bagi para pembaca.
C. Fungsi estetis
Fungsi estetis yaitu sebagai nilai estetika atau keindahan yang ada
pada cerpen sehingga memberikan kepuasan kepada pembaca.
D. Fungsi moralitas
Fungsi moralitas yaitu sebagai nilai moral berdasarkan isi cerita
untuk mengetahui baik buruk yang disampaikan penulis kepada
para pembaca.
E. Religiusitas
Fungsi religiusitas yaitu sebagai pemberi pelajaran yang religius
yang nantinya bisa dijadikan sebagai contoh baik oleh pembaca.

Struktur
A. Abstrak
Perkenalan para tokoh dan menata adegan serta hubungan antar tokoh. Abstrak
merupakan pemaparan gambaran awal dari cerita yang dikisahkan. Pada cerpen
abstrak biasanya digunakan sebagai pelengkap cerita. Maka dari itu abstrak bersifat
opsional atau bisa jadi tidak ada pada cerpen tersebut.
B. Orientasi
Pada orientasi cerpen biasanya menjelaskan tentang latar cerita seperti waktu,
suasana, tempat/lokasi yang digunakan dalam penggambaran cerita cerpen.
C. Komplikasi
Komplikasi menjelaskan tentang struktur yang berkaitan dengan pemaparan awal
suatu masalah yang dihadapi oleh tokoh. Watak dari tokoh juga dijelaskan pada
bagian ini. Selain itu pada komplikasi juga menjelaskan urutan kejadian yang
berhubungan dengan sebab akibat.
D. Evaluasi
Pada bagian evaluasi ini terjadi konflik masalah yang semakin memuncak. Konflik
mulai menuju bagian klimaks dan mendapatkan penyelesaian atas masalah yang
terjadi.
E. Resolusi
Resolusi merupakan bagian akhir permasalahan yang terjadi pada cerpen. Pada bagian
ini terdapat penjelasan dari pengarang mengenai solusi permasalahan yang dialami
tokoh.
F. Koda
Koda merupakan nilai atau pesan moral yang terdapat pada sebuah cerpen yang
disampaikan oleh penulis kepada para pembaca. Pesan moral yang disampaikan
sesuai dengan jenis cerpen.
Ciri-ciri cerpen
1. Cerpen memiliki susunan kata yang tidak lebih dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.
Bentuknya singkat, padat dan jelas.
2. Pada umumnya cerpen bersifat fiktif atau berupa karangan dari penulis.
3. Cerpen hanya memiliki alur cerita tunggal atau satu jalan cerita saja.
4. Karakter tokoh pada cerpen sangat sederhana.
5. Kisah cerita pada cerpen biasanya berasal dari peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
6. Di akhir bagian biasanya terdapat pesan moral yang sangat mendalam sehingga
membuat pembaca ikut merasakan kisah pada cerpen tersebut
7. Cerpen memiliki diksi atau pilihan kata yang tidak rumit sehingga mudah dipahami
oleh pembaca.
8. Saat membaca cerpen biasanya selesai dengan sekali duduk.
Tujuan membuat cerpen
Tujuan cerpen adalah untuk mengungkapkan perasaan si penulis dalam menuangkan
imajinasi atau khayalan pada sebuah cerita dan juga dapat menghibur para pembaca sehingga
si pembaca dapat memperoleh hiburan atau mendapatkan teguran atau juga sebuah nasihat
dari sebuah cerpen.

Langkah-langkah membuat cerpen


1. Menentukan tema dan ide cerita yang akan dirangkai.
2. Menentukan dan membuat judul cerita
3. Membuat dan merangkai cerita supaya menjadi kerangka cerita
4. Mengembangkan kerangka cerita menjadi cerita yang utuh.
Jenis-jenis cerpen
1. Cerpen Pendek
Seperti yang kita ketahui, cerita pendek adalah jenis cerita yang kurang dari 10.000
kata panjangnya. Jenis pertama dari cerpen adalah Cerpen Pendek. Dan seperti
namanya, cerita pendek yang satu ini cenderung lebih pendek daripada jenis cerita
pendek lainnya. Panjang kata dari Cerpen Pendek yaitu sekitar 500 hingga 700 kata.
2. Cerpen Sedang
Jenis cerita pendek atau cerpen yang kedua yaitu cerita pendek sedang / Cerpen
Sedang. Cerita pendek Sedang biasanya memiliki panjang sekitar 700 hingga 1.000
kata panjangnya.
3. Cerpen Panjang
Jenis cerpen yang terakhir yaitu Cerpen Panjang. Cerpen yang satu ini biasanya dibuat
dengan panjang sekitar 1.000 kata atau lebih. Dan bahkan ada sebuah cerpen yang
dibuat mendekati 5.000 kata atau bahkan 10.000 kata. Jenis cerpen yang satu ini
memiliki ciri umum yang penuturannya yang santai.

Kaidah bahasa
A. Menggunakan kalimat bermakna lampau yang ditandai oleh fungsi-fungsi keterangan
yang bermakna kelampauan seperti ketika itu, beberapa tahun yang lalu, telah
terjadi.
B. Menggunakan konjungsi kronologis adalah kata yang menghubungkan dua klausa
yang merepresentasikan urutan dari waktu kejadian. Contohnya: sejak saat itu,
setelah itu, mula-mula, kemudian.
C. Menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara
menceritakan tuturan seseorang tokoh oleh pengarang. Contohnya: mengatakan
bahwa, menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan,
menuturkan.
D. Menggunakan kata kerja menggambarkan suatu peristiwa yang telah terjadi. Seperti
menyuruh, membersihkan, menawari, melompat, menghindar.
E. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau
dirasakan oleh tokoh seperti merasakan, menginginkan, mengharapkan,
mendambakan, mengalami.
F. Menggunakan banyak dialog yang ditunjukkan oleh tanda petik ganda (“...”) dan kata
kerja yang menunjukkan tuturan langsung. Contoh : 1.) Alam berkata, “jangan diam
saja, segera temui orang itu!”.
G. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh
tempat atau suasana. Contoh: segala sesuatu tampak berada dalam kendali sekarang:
bahkan, kamarnya sekarang sangat rapi dan bersih. Segalanya tampak berada di
tempatnya sekarang, teratur rapi dan tertata dengan baik. Ia adalah juru masak
terbaik yang pernah dilihatnya, ahli dalam membuat ragam makanan timur dan barat
'yang sangat sedap'. Ayahnya telah menjadi pecandu beratnya.

Anda mungkin juga menyukai