Anda di halaman 1dari 9

MENELADANI KEHIDUPAN DARI CERITA PENDEK

Mendemonstrasikan
Mengidentifikasi nilai-
salah satu nilai
nilai kehidupan dalam
kehidupan yang dipelajari
cerita pendek
dalam cerita pendek

Memahami informasi
Menentukan nilai
tentang nilai-nilai
kehidupan dalam teks
kehidupan dalam teks
cerita pendek
cerita pendek

Menemukan nilai- Mendemonstrasikan


nilai kehidupan dalam nilai kehidupan dalam
cerita pendek teks cerita pendek

Mengonstruksi sebuah
Menganalisis unsur-
cerita pendek dengan
unsur pembangun
memerhatikan unsur-
cerita pendek
unsur pembangun

Menentukan unsur- Menentukan topik


unsur pembangun tentang kehidupan
cerita pendek dalam cerita pendek

Menulis cerita
Menelaah teks cerita
pendek dengan
pendek berdasarkan
memerhatikan unsur-
struktur dan kaidah
unsur pembangun
A. Mengidentifikasi Nilai-Nilai Kehidupan dalam Cerita Pendek
1. Pengertian cerita pendek
Cerita pendek (cerpen) adalah karangan pendek berbentuk prosa memiliki alur tunggal dan
ceritanya terpusat pada salah satu tokoh.

2. Ciri-ciri cerpen
Sebuah cerpen memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Bentuk tulisan singkat, padat, dan lebih pendek daripada novel.
b. Jumlah katanya sekitar 500 – 5000 kata.
c. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik pengalaman sendiri maupun orang lain.
d. Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat masalah tunggal atau
sarinya saja.
e. Habis dibaca sekali duduk dan hanya mengisahkan sesuatu yang berarti bagi pelakunya
f. Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami konflik sampai pada penyelesaian
g. Penggunaan kata-katanya ekonomis dan mudah dikenal masyarakat.
h. Meninggalkan kesan mendalam dan efek pada perasaan pembaca.
i. Menceritakan satu kejadian dari terjadinya perkembangan jiwa dan krisis, tetapi tidak
sampai menimbulkan perubahan nasib.
j. Beralur tunggal dan lurus
k. Penokohannya sangat sederhana, singkat, dan tidak mendalam.

3. Nilai- Nilai Kehidupan dalam Cerita Pendek


Nilai adalah sesuatu yang penting atau bermanfaat bagi manusia. Untuk menemukan nilai
dalam suatu cerpen, kamu harus memahami isi cerpen dan unsur yang membangun cerpen.
Nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen adalah sebagai berikut:
a. Nilai agama adalah nilai yang berkaitan dengan hubungan manusia kepada Tuhannya.
b. Nilai budaya adalah nilai yang berkaitan dengan kebiasaan, tradisi, dan adat istiadat yang
berlaku di suatu daerah/wilayah.
c. Nilai sosial adalah nilai yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan sesamanya.
d. Nilai moral adalah nilai yang berkaitan dengan budi pekerti atau perilaku manusia.
e. Nilai pendidikan adalah nilai yang berkaitan dengan pengubahan tingkah laku dari baik
ke buruk (pengajaran) atau bisa juga berhubungan dengan sesuatu hal yang mempunyai
latar belakang pendidikan/pengajaran.
f. Nilai estetika adalah nilai yang berkaitan dengan keindahan dalam unsur intrinsik karya
sastra.
B. Menganalisis Unsur-unsur Pembangun Cerita Pendek
1. Unsur intrinsik cerpen
Unsur intrinsik cerpen adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Unsur
intrinsik cerpen meliputi :
a. Tema
Tema merupakan ide pokok yang terkandung dalam cerpen. Tema ini bersifat mengikat
keseluruhan masalah yang ada dalam cerita. Untuk menemukan tema, terlebih dahulu
harus diidentifikasi masalah yang ditemukan dalam cerita. Masalah ini yang kemudian
menggiring pada penemuan tema tersebut.
b. Tokoh
Tokoh adalah orang yang diceritakan dalam cerpen. Berdasarkan perannya tokoh dibagi
menjadi dua :
1) Tokoh utama
Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi pusat penceritaan.
2) Tokoh sampingan atau tambahan
Tokoh sampingan adalah tokoh yang tidak sentral kedudukannya, tetapi kehadirannya
sangat diperlukan untuk menunjang tokoh utama.
Berdasarkan sifatnya tokoh dibagi menjadi tiga yaitu:
1) Tokoh protagonis
Tokoh memiliki watak baik dan disenangi oleh tokoh lain.
2) Tokoh antagonis
Tokoh yang memiliki watak buruk dan berlawanan dengan tokoh protagonis.
3) Tokoh tritagonis
Tokoh yang menjadi penengah antara tokoh protagonis dan antagonis.
c. Penokohan atau perwatakan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-
tokoh dalam cerita. Berikut cara-cara penggambaran karakteristik tokoh :
1) Teknik analitik langsung
Karakter tokoh diceritakan secara langsung oleh pengarang
Contoh : Alam termasuk siswa yang paling rajin di antara teman-temannya. Ia pun
tidak merasa sombong walaupun beberapa kali ia mendapat juara bela diri.
2) Teknik dramatik
Karakter tokoh diceritakan secara tidak langsung atau secara eksplisit. Ada beberapa
teknik dramatik yaitu:
• Penggambaran fisik dan perilaku tokoh
Contoh : seperti sedang berkampanye, orang-rang desa itu serempak berteriak-
teriak! Mereka menyuruh camat agar segera keluar kantor. Tak lupa mereka
mengacung-acungkan tangannya, walaupun dengan perasaan yang masih ragu-
ragu. Malah ada diantara mereka sibuk sendiri menyeragamkan acungan
tangannya, agar tidak kelihatan berbeda dengan orang lain. Sudah barang tentu,
suasana di sekitar kecamatan menjadi riuh. Bukan saja oleh demonstran dari desa
itu, tapi oleh orang-orang yang kebetulan lewat dan ada di sana.
• Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh
Contoh : Desa Karangsaga tidak kebagian aliran listrik. Padahal kampung-
kampung tetangganya sudah pada terang semua.
• Penggambaran tata kebahasaan tokoh
Contoh : Dia bilang, bukan maksudnya menyebarkan provokasi. Tapi apa yang
diucapkannya benar-benar membuat orang sedesa marah.
• Pengungkapan jalan pikiran tokoh
Contoh : ia ingin menemui anak gadisnya itu tanpa ketakutan, ingin ia
mendekapnya, mencium bau keringatnya. Dalam pikirannya, Cuma anak gadisnya
yang masih mau menyambut dirinya. Dan mungkin ibunya, seorang janda yang
renta tubuhnya, masih berlapang dada menerima kepulangannya.
• Penggambaran oleh tokoh lain
Contoh : Ia paling pandai bercerita, menyanyi, dan menari. Tak jarang ia
bertandang ke rumah sambil membawa aneka brosur barang-barang promosi.
Yang menjengkelkan saya, seluruh keluargaku jadi menaruh perhatian kepadanya.
d. Alur
Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat.
Alur dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1) Alur maju
Pada alur ini, peristiwa-peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir.
2) Alur mundur
Pada alur ini, pembaca diajak mengenang peristiwa masa lalu
3) Alur campuran
Peristiwa diceritakan dengan mengajak pembaca mengenang masa lalu setelah itu
peristiwa dilanjutkan kembali di masa ini.
Adapun alur memiliki tahapan sebagai berikut:
1) Pengenalan situasi cerita
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan dan
hunbungan antartokoh.
2) Pengungkapan peristiwa
Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah,
pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi tokohnya.
3) Menuju pada adanya konflik
Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan
berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.
4) Puncak konflik
Inilah bagian cerita paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula,
ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia kemudian
berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal.
5) Penyelesaian
Pada bagian ini berisi penjelasan tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami
tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Namun, ada pula, cerpen yang
penyelesaian akhir ceritanya itu diserahkan kepada imaji pembaca. Jadi, akhir
ceritanya itu diserahkan pada imaji pembaca. Akhir ceritanya dibiarkan menggantung
tanpa ada penyelesaian.
e. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui
ceritanya. Amanat dalam cerpen umumnya bersifat tersirat.
f. Latar
Latar adalah keadaan yang melingkupi pelaku dalam suatu cerita. Ada tiga latar yang
terdapat pada teks cerpen yaitu:
1) Latar tempat
Latar ini berkaitan dengan tempat terjadinya peristiwa
2) Latar waktu
Latar ini berkaitan dengan waktu terjadinya peristiwa
3) Latar suasana
Latar ini menggambarkan lingkungan sosial atau suasana yang mempengaruhi
peristiwa
g. Sudut pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang di dalam cerita. Ada beberapa macam sudut
pandang yaitu :
1) Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama
Sudut pandang ini biasanya menggunakan kata aku atau saya sebagai tokoh utama
cerita. Pengarang seolah-olah terlibat dalam cerita dan menjadi tokoh utamanya.
2) Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan
Dalam sudut pandang ini, tokoh “Aku” muncul bukan sebagai tokoh utama,
melainkan sebagai tokoh tambahan. Tokoh “Aku” hadir untuk membawakan cerita
kepada pembaca, sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan itu “dibiarkan” untuk
mengisahkan sendiri berbagai pengalamannya. Tokoh cerita yang dibiarkan berkisah
sendiri itulah yang kemudian menjadi tokoh utama.
3) Sudut pandang orang kedua
Pengarang menjadi pencerita yang sedang berbicara. Kata ganti kamu, engkau, dan
Anda digunakan dalam cerita ini.
4) Sudut pandang orang ketiga serbatahu
Dalam sudut pandang ini, kata ganti seperti ia, dia, atau nama pelaku digunakan
dalam cerita.
5) Sudut pandang orang ketiga pengamat
Pengarang menggambarkan apa yang dilihat, didengar, dialami, dan dirasakan, oleh
tokoh utama dalam cerita. Penceritaan tersebut hanya terbatas pada tokoh utama.

C. Menelaah Teks Cerita Pendek Berdasarkan Struktur dan Kaidah Bahasa


1. Struktur Teks Cerita Pendek
Struktur cerita pendek dapat dipaparkan sebagai berikut:
a. Abstrak
Abstrak adalah paragraf yang mengesankan di awal cerpen. Bagian ini berisi ringkasan,
intisari, atau garis besar dari cerita yang akan dikembangkan menjadi rangkaian-
rangkaian peristiwa, atau bisa juga gambaran awal cerita. Abstrak bersifat opsional yang
artinya sebuah teks cerita pendek boleh tidak memakai abstrak.
b. Orientasi
Orientasi berisi pengenalan tokoh dan latar cerita pendek. Pengenalan tokoh berkaitan
dengan pelaku utama cerita. Pengenalan latar berkaitan dengan ruang, waktu, dan
suasana terjadinya peristiwa dalam cerita pendek.
c. Komplikasi
Bagian ini dimulai dengan munculnya konflik, lalu peningkatan konflik, hingga konflik
mencapai puncak.
d. Evaluasi
Bagian ini berisi adanya konflik yang mulai diarahkan pada pemecahannya.
e. Resolusi
Bagian ini berisi konflik sudah terpecahkan atau menemukan penyelesaian.
f. Koda
Bagian akhir dari sebuah cerita yang diberikan oleh pengarang yang menyuarakan pesan
moral sebagai tanggapan terhadap konflik yang terjadi. Koda merupakan nilai-nilai atau
pelajaran yang dapat dipetik oleh pembaca dari sebuah teks.

2. Kaidah Bahasa Cerita Pendek


a. Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau yang ditandai oleh fungsi-fungsi
keterangan yang bermakna kelampauan.
Contoh : ketika itu, beberapa tahun yang lalu, telah terjadi
b. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis)
Contoh : sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian
c. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi
Contoh : menyuruh, membersihkan, menawari, melompat, menghindar
d. Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara
menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang.
Contoh : mengatakan bahwa, menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan,
menyatakan menuturkan.
e. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau
dirasakan oleh tokoh.
Contoh : merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami
f. Menggunakan banyak dialog
Contoh : Alam berkata, “Jangan diam saja , segera temui orang itu!”
g. Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.
Contoh : segala sesuatu tampak berada dalam kendali sekarang. Bahkan, kamarnya
sekarang sangat rapi dan bersih. Segalanya tampak tepat berada di tempatnya sekarang,
teratur indah dan tertata dengan baik.

Bacalah kutipan teks cerpen berikut :


Setibanya pak Usman di restoran kecil sepulang dari sekolah, larasati segera memulai
pembicaraan.
“sebelum membicarakan soal diah, saya perlu menjelaskan menggapa saya tidak mau
membicarakan hal ini di sekolah karena saya ingin saya bicarakan adalah masalah yang harus
diselesaikan dengan kacamata kemanusiaan, bukan kedinasan”
“maksud ibu apa?
“saya khwatir , keinginan bapak untuk menghabisi Diah itu karena kebencian bapak
terhadap saya. Selama ini orang kan tahu saya sangat perhatin terhadap diah. Dia anak yang
lemah pak, sudah mengalami berbagai cobaan hidup, sering murung karena menerima beban
yang terlalu banyak dalam hidupnya.

1. Jelaskan penokohan pada kutipan teks di atas!


2. Bacalah kutipan teks berikut!
Pak, pohon di pepaya di pekaranganku telah dirobohkan dengan tak semena-mena, tidaklah
sepatutnya hal itu kulaporkan? Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat, yang harus
diutamakan ialah kerukunan kampung. Soal kecil yang dibesar-besarkan bisa mengakibatkan
kericuhan dalam kampung. Setiap soal mesti diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tidak
boleh main seruduk. Masih ingatkah kau pada peristiwa Dullah dan Bidin tempo hari?
Hanya karena soal dua kilo beras, seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk di
penjara.

Jelaskan nilai yang terkandung dalam penggalan cerpen di atas!


Latihan Soal
1. Bacalah kutipan teks cerpen berikut :
Kami masih mengitari meja makan, ketika ayah menyampaikan bahwa sebentar lagi, aku
akan bisa melihat. Melihat dengan cara yang sama, persis seperti ayah dan ibu melihat.
Seperti Lukas dan Elias melihat. Kata ayah, itu hadiah ulang tahunku yang kedua belas.
Hadiah yang tak kan pernah kulupakan. Ayah berbicara soal donor mata. Yang kutahu,
donor itu semacam pemberian. Berarti pemberian mata. Dan ibu menyinggung soal operasi.
Yang kutahu, operasi itu pekerjaan yang berhubungan dengan pisau, dokter bedah, dan
kesembuhan seseorang.
(Sumber : Penglihatan, kompas, Mashdar Zainal)
Latar tempat yang tampak pada kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. Ruang makan
B. Ruang tamu
C. Kamar tidur
D. Ruang tengah
E. Teras rumah

2. Bacalah kutipan teks cerpen berikut!


Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku berbahasa Belanda sehingga orang
yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, akan mengira aku anak
Belanda. Sungguh hari-hari ini makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang
berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda.
(sumber : Kenang-kenangan karya Abdul Gani A K)
Amanat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….
A. Jangan cepat menyerah pada keadaan bagaimanapun juga
B. Jangan membuang waktu selagi masih ada waktu
C. Sebaiknya kita menyesuaikan diri dengan keadaan
D. Jangan lupa diri jika menguasai bahasa asing
E. Jangan mudah dipengaruhi oleh orang lain

3. Yang bukan termasuk ciri teks cerpen adalah....


A. Penokohannya sangat sederhana D. Tulisan habis dibaca sekali duduk
B. Tokohnya mengalami perubahan nasib E. Beralur tunggal
C. Tokoh mengalami konflik hingga penyelesaian

4. Bacalah kutipan teks berikut!


Kalau beberapa tahun yang lalu, Tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bis,
Tuan akan berhenti dekat pasar. Melangkahlah menyusuri jalan raya arah ke barat. Maka
kira-kira sekilometer dari pasar akan sampailah Tuan di jalan kampungku. Pada simpang
kecil ke kanan, simpang yang ke lima, membeloklah ke jalan sempit itu. Dan di ujung jalan
itu nanti akan Tuan temui sebuah surau tua. Di dalamnya ada kolam ikan yang airnya
mengalir melalui empat buah pancuran mandi.
(A A Navis, Robohnya Surau Kami)
Ciri teks cerpen yang dominan dalam kutipan di atas adalah ....
A. Setting cerita dijelaskan secara terperinci
B. Adanya masalah yang dihadapi tokoh
C. Memiliki alur cerita yang bercabang-cabang
D. Watak tokoh digambarkan secara terperinci
E. Adanya pesan yang disampaikan oleh penulis

5. Bacalah teks cerpen berikut!


(1) Teman teman fajar bersorak gembira, (2) Daffa terkulai lemas karena layang-layang
putus. (3) Senja pun tiba. (4) Ketika terdengar suara azan, anak-anak mulai membubarkan
diri untuk pergi ke masjid. (5) Berita kemenangan Fajar atas daffa makin menambah
keyakinan anak-anak desa itu bahwa layang-layang milik fajarmemang sakti. (6) Fajar
menjadi makin tinggi hati.
Bukti nilai agama terdapat pada kalimat bertanda nomor ….
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)

6. Bacalah kutipan teks cerpen berikut!


Astaga, siapa orang-orang ini? Tampang mereka seperti orang-orang kriminal. Namun, hak
mereka sama dengan semua penumpang yang masuk taksiku. Aku tak perlu tahu urusan
mereka. Barangkali juga tidak berhak tahu. Meskipun banyak juga yang aku tahu sebagai
supir taksi.
Nilai moral yang terdapat dalam kutipan novel tersebut adalah ….
a. kehati-hatian seseorang terhadap keadaan sekelilingnya.
b. ketakutan yang timbul akibat pengalaman masa lalu.
c. jangan berprasangka buruk hanya karena melihat penampilannya
d. ketidakpercayaan terhadap orang-orang di sekitarya
e. ketakutan melihat orang jahat

7. Berikut yang tidak termasuk nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen adalah ….
a. budaya
b. sosial
c. pendidikan
d. moral
e. amanat

8. Salah satu nilai yang terkandung dalam cerpen adalah nilai sosial. Nilai sosial adalah …
a. nilai yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan tuhan
b. nilai yang menyangkut aturan-aturan yang terkait dengan hubungan antara manusia
dengan tuhan
c. nilai yang menyangkut masalah baik buruk, sopan santun, dan etika antar manusia
d. menyangkut masalah adat istiadat, kebiasaan, dan bahasa dalam kehidupan sosialnya
e. nilai yang menyangkut hubungan antar manusia dengan orang lain dalam kehidupan

Anda mungkin juga menyukai