Anda di halaman 1dari 11

Disusun oleh:

• Faradisa Arriva
• Fitria Juwita Rahmawati
• Mc Bryan
• Putri Indah Cahyani
• Rayhan Akmal Firdausy
Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah
atau cerita mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan
singkat. Atau pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang
berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan
secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja.

• Cerpen memiliki dua unsur pembangun, diantaranya adalah unsur intrinsik


dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur pembangun cerpen yang berasal dari
dalam cerpen itu sendiri. Jika diibaratkan sebuah bangunan, maka unsur intrinsik
adalah komponen-komponen bangunan tersebut.
• 1. Tema
Unsur intrinsik cerpen yang pertama adalah tema. Dalam sebuah cerpen tema
merupakan ruh atau nyawa dari setiap karya cerpen. Dengan kata lain tema
merupakan ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita
yang ada dari cerpen.
Tema memiliki sifat umum dan general yang dapat diambil dari lingkungan
sekitar, permasalahan yang ada di masyarakat, kisah pribadi pengarang sendiri,
pendidikan, sejarah, perjuangan romansa, persahabatan dan lain-lain.
• 2. Tokoh dan Penokohan
Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut.
Sedangkan penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang ada di
dalam cerita. Watak yang diberikan dapat digambarkan dalam sebuah ucapan,
pemikiran dan pandangan dalam melihat suatu masalah.
Ada 4 jenis tokoh yang digambarkan dalam cerpen, antara lain:
1. Protagonis: Tokoh yang yang menjadi aktor atau pemeran utama
dan mempunyai sifat yang baik.
2. Antagonis: Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi
lawan daripada tokoh
Protagonis. Tokoh antagonis memiliki watak yang negatif seperti:
iri, dengki, sombong, angkuh, congkak dan lain-lain.
3. Tritagonis: Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan
antara antagonis. Tokoh ini biasanya memiliki sifat yang arif dan
bijaksana.
4. Figuran: Tokoh ini merupakan tokoh pendukung yang memberikan
tambahan warna dalam cerita.
Penokohan watak dari 4 tokoh diatas akan disampaikan dengan 2
metode, diantaranya:
1. Analitik, yaitu sebuah metode penyampaian oleh penulis
mengenai sifat atau watak tokoh dengan cara memaparkan secara
langsung. Seperti : keras kepala, penakut, pemberani, pemalu dan
lain sebagainya.
2. Dramatik, yaitu sebuah metode penyampaian sifat tokoh secara
tersirat. Biasanya disampaikan melalui tingkah laku si tokoh
dalam cerita.
• 3. Alur (Plot)
Unsur intrinsik yang ketiga adalah alur. Alur adalah urutan jalan cerita dalam
cerpen yang disampaikan oleh penulis. Dalam menyampaikan cerita, ada
tahapan-tahapan alur yang disampaikan oleh sang penulis. Diantaranya:
• Tahap perkenalan
• Tahap penanjakan
• Tahap klimaks
• Anti klimaks
• Tahap penyelesaian
Tahap-tahap alur tersebut harus ada di dalam sebuah cerita. Hal ini bertujuan
agar cerita tidak membingungkan orang yang membacanya. Ada 2 macam alur
yang kerapkali digunakan oleh para penulis, yakni:
• Alur maju. Alur ini menggambarkan jalan cerita yang urut dari awal
perkenalan tokoh, situasi lalu menimbulkan konflik hingga puncak konflik
dan terakhir penyelesaian konflik. Intinya adalah, pada alur maju ditemukan
jalan cerita yang runtut sesuai dengan tahapan-tahapannya.
• Alur mundur. Di alur ini, penulis menggambarkan jalan cerita secara tidak
urut. Bisa saja penulis menceritakan konflik terlebih dahulu, setelah itu
menengok kembali peristiwa yang menjadi sebab konflik itu terjadi.
4. Setting (Latar)
Setting atau latar mengacu pada waktu, suasana, dan tempat terjadinya
cerita tersebut. Latar akan memberikan persepsi konkret pada sebuah
cerita pendek. Ada 3 jenis latar dalam sebuah cerpen yakni latar tempat,
waktu dan suasana.
5. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan strategi yang digunakan oleh pengarang
cerpen untuk menyampaikan ceritanya. Baik itu sebagai orang pertama,
kedua, ketiga. Bahkan acapkali para penulis menggunakan sudut pandang
orang yang berada di luar cerita.
6. Gaya bahasa
Gaya bahasa merupakan ciri khas sang penulis dalam menyampaikan
tulisannya kepada publik. Baik itu penggunaan majasnya, diksi dan
pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya.
7. Amanat
Amanat (Moral value) adalah pesan moral atau pelajaran yang dapat kita
petik dari cerita pendek tersebut. Di dalam suatu cerpen, moral biasanya
tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat dan akan bergantung
sesuai pemahaman pembaca akan cerita pendek tersebut.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur cerpen yang berada diluar karya sastra. Akan tetapi, secara tidak
langsung unsur ini mempengaruhi proses pembuatan suatu cerpen. Unsur ekstrinsik cerpen antara
lain:
1. Latar Belakang Masyarakat
• Latar belakang masyarakat merupakan faktor lingkungan masyarakat sekitar yang mempengaruhi
penulis dalam membuat cerpen tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penulis,
diantaranya sebagai berikut:
• Ideologi Negara
• Kondisi Politik
• Kondisi Sosial
• Kondisi Ekonomi
2. Latar Belakang Penulis
• Latar belakang penulis adalah sebuah faktor dari dalam diri penulis yang mendorong penulis
dalam membuat cerpen. Latar belakang penulis terdiri dari beberapa faktor, diantaranya adalah:
• Riwayat Hidup Penulis
• Kondisi Psikologis
• Aliran Sastra Penulis
3. Nilai yang Terkandung di dalam Cerpen
• Ada beberapa nilai yang menjadi unsur ekstrinsik dalam sebuah cerpen. Dan nilai-nilai tersebut
diantaranya adalah:
• Nilai Agama, dan nilai moral
• Nilai Sosial, dan nilai budaya
Cara menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek:
• Membaca teks cerita pendek dengan teliti.
• Mengetahui apa saja unsur-unsur pembangun cerita pendek
dengan baik.
• Memisahkan teks sesuai dengan unsur-unsur pembangun
cerita pendek.

2.2 Mengonstruksi sebuah cerita pendek dengan


memperhatikan unsur-unsur pembangun
Di bagian ini kamu akan menentukan topik tentang kehidupan
dalam cerita pendek dan menyunting cerita pendek dengan
memperhatikan unsur-unsur pembangun.
Menentukan Topik tentang Kehidupan dalam Cerita Pendek
• Topik cerpen dapat diambil dari kehidupan diri sendiri ataupun pengalaman
orang lain. Kewajiban dari pengarang cerpen adalah memperlakukan
pengalaman itu sesuai dengan emosi dan nuraninya sendiri. Unsur emosi
memang penting dalam menulis cerpen. Kata-kata yang kurang bisa
membangkitkan suasana ”emosi”, akan membuat karangan tersebut hambar
dan kurang menarik. Namun demikian, katakata tersebut tidak harus dibuat-
buat. Kata-kata atau ungkapan yang kita pilih adalah kata-kata yang
mempribadi. Kata-kata itu dibiarkan mengalir apa adanya. Dengan cara
demikian, akan terciptalah sebuah karya yang segar, menarik, dan alamiah.
• Memilih kata-kata memerlukan kemampuan yang apik dan kreatif. Pemilihan
kata-kata yang biasa-biasa saja, tanpa ada sentuhan emosi, tidak akan begitu
menarik bagi pembaca. Jika penulis melukiskan keadaan kota Jakarta,
misalnya, tentang gedung-gedung yang tinggi, kesemerawutan lalu lintas, dan
keramaian kotanya, berarti dalam karangan itu tidak ada yang baru. Akan
tetapi, ketika seorang penulis melukiskan keadaan kota Jakarta dengan
mengaitkannya dengan suasana hati tokoh ceritanya, maka penggambaran itu
menjadi begitu menarik.
• Perhatikan pula cuplikan berikut!
1. Lelaki berkaca mata itu membuka kancing baju kemejanya bagian
atas. Ia kelihatan gelisah, berkeringat, meski ia sedang berada di dalam
ruangan yang berpendingin. Akan tetapi, ketika seorang perempuan
cantik muncul dari balik koridor menuju tempat lelaki berkacamata itu
menunggu, wajahnya berubah menjadi berseri-seri. Seakan lelaki itu
begitu pandai menyimpan kegelisahannya.
2. “Sudah lama?” tanya perempuan cantik itu sambil melempar senyum.
“Baru setengah jam,” jawabnya setengah bergurau.
3. Gerak-gerik tokoh, identitasnya (berkaca mata), serta situasi
kejiwaannya jelas tergambar dalam cuplikan di atas. Karakter
tokoh benar-benar hidup sesuai dengan kondisi dan keadaan
cerita yang dialaminya. Penulis mewakilkan situasi kejiwaan
tokoh yang gelisah melalui kata-kata membuka kancing baju
kemejanya, berkeringat, berubah menjadi berseri-seri

Anda mungkin juga menyukai