Assalamualaikum wr.wb
Selamat pagi anak anak , giamana kabar hari ini semua sehat ya.
Sebelum memulai pelajaran hari ini kita mulai berdoa dulu yaa, Ketua kelas silahkan memimpin
berdoa.
Baik hari ini ada yang tidak masuk? Okee lengkap semua yaa.
Pertemuan kali ini kita akan belajar bahasa indonesia dengan tujuan pembelajaran peserta didik
mampu memahami definisi cerita pendek dan menafsirkan karakteristik cerita pendek.
Sebelumnya ibu ingin bertanya dulu yaa,mungkin diantara kalian ada yang tau apa itu Cerpen?
Cerita pendek adalah salah satu jenis prosa yang isi ceritanya bukan kejadian nyata dan hanya
dibuat-buat.
Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi
lain yang lebih panjang.
Nah pada kesempatan hari ini ibu akan menjelaskan materi mengenai CERPEN mulai dari
Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra prosa yang bersifat fiksi dan memiliki satu konflik
dalam ceritanya. Berbeda dengan novel maupun novelet, cerpen memiliki isi yang lebih sedikit.
Cerpen juga berisi tidak lebih dari 10.000 kata. Pada umumnya cerita pada cerpen bisa
memberikan kesan dominan dan berkonsentrasi pada permasalahan satu tokoh, dalam cerpen
tidak ada cerita hingga 100 halaman.
Unsur intrinsik adalah unsur pembangun cerpen yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri. Jika
diibaratkan sebuah bangunan, maka unsur intrinsik adalah komponen komponen bangunan
tersebut. Jika salah satu unsur ini hilang, maka karya tulis tersebut tidak bisa disebut sebagai
cerpen.
Unsur intrinsik cerpen terdiri dari tema, tokoh atau penokohan, alur cerita, latar, gaya bahasa,
sudut pandang dan amanat. Berikut penjelasannya.
Unsur Intrinsik
a. Tema.
Tema adalah ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada
dari cerpen. Tema memiliki sifat umum dan general yang dapat diambil dari lingkungan
sekitar, permasalahan yang ada di masyarakat, kisah pribadi pengarang sendiri,
pendidikan, sejarah, perjuangan romansa, persahabatan dan lain-lain. Tema jarang
dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Untuk dapat merumuskan tema, kita harus
terlebih dahulu mengenali rangkaian peristiwa yang membentuk alur cerita dalam cerpen
itu.
Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut
Penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang ada di dalam cerita.
Jenis-jenis tokoh :
Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat
ataupun bersifat kronologis. Pola pengembangan cerita suatu cerpen beragam. Pola-pola
pengembangan cerita harus menarik, mudah dipahami, dan logis. Jalan cerita suatu
cerpen kadang-kadang berbelit-belit dan penuh kejutan, juga kadang- kadang sederhana.
Jenis Alur :
1. Alur Maju : menampilkan peristiwa secara runtut mulai dari awal, tengah sampai
akhir.
3. Alur Campuran : dimulai dari bagian klimaks kemudian menceritakan masa lalu dan
diakhir penyelesaian dari cerita. Jadi alur campuran ini gabungan dari alur maju dan
alur mundur.
d. Latar
Latar atau setting meliputi tempat, waktu, dan suasana yang digunakan dalam suatu
cerita.
Macam-macam latar :
- Latar Tempat
- Latar Waktu
- Latar Suasana
e. Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan ciri khas sang penulis dalam menyampaikan tulisannya kepada
publik. Baik itu penggunaan majasnya, diksi dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam
cerpennya.
f. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya dalam cerita, dari sudut
mana pengarang memandang ceritanya.
Jenis-jenis sudut pandang :
- Sudut panjang orang pertama
- Sudut pandang orang pertama jamak
- Sudut pandang orang kedua
- Sudut pandang orang ketiga tunggal
- Sudut pandang orang ketiga jamak
g. Amanat
Amanat merupakan pesan yang hendak disampaikan pengarang. Amanat dalam cerpen
umumnya bersifat tersirat.
Unsur Ekstrinsik
Unsur instrinsik adalah unsur-unsur cerpen yang berada diluar karya sastra. Akan tetapi, secara
tidak langsung unsur ini mempengaruhi proses pembuatan suatu cerpen.
b. Latar belakang penulis : Faktor dari dalam diri penulis yang mendorong penulis dalam
membuat cerpen. Terdiri dari riwayat hidup penulis, kondisi psikologis, aliran sastra penulis
c. Nilai yang terkandung dalam cerpen : terdiri dari nilai agama, nilai sosial, nilai moral, nilai
budaya
3. Struktur Teks Cerpen
Stuktur cerpen merupakan rangkaian cerita yang membentuk cerpen itu sendiri. Dengan
demikian, struktur cerpen tidak lain berupa unsur alur, yakni berupa jalinan cerita yang
terbentuk oleh hubungan sebab akibat ataupun secara kronologis. Secara umum jalan cerita
terbagi ke dalam bagian-bagian berikut.
3. Tahap Konflik Memuncak (Turning Point atau Klimaks) : Inilah bagian cerita yang
paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini ditentukannya perubahan nasib beberapa
tokohnya. Misalnya, apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal
5. Tahap Penyelesaian (Resolution) : Di tahap ini, semua masalah yang tersaji di dalam
cerita sudah terselesaikan.
Baik sampai sini paham ya, mungkin ada yang belum jelas dan ingin ditanyakan?... selanjutnya
ibu akan memberikan tugas kelompok, 1 kelompok terdiri dari 2 orang boleh dengan teman
sebangku. Soal akan ibu bagikan, selanjutnya silahkan anak-anak menganalisis unsur intrinsik
dan ekstrinsiknya yang ada dalam cerpen tersebut, silahkan perwakilan membaca teks cerpen
dulu, dan setelah itu ibu kasih waktu 15 menit silahkan mengerjakan tugas ya. Nanti kita bahas
bersama-sama.
TUGAS
A. Soal
Menemukan Dompet
Selama berbulan-bulan ini aku bingung mencari kerja. Berkas lamaran kerja yang sudah aku
masukkan ke beberapa perusahaan masih belum ada jawaban. Hari-hariku terasa hambar, tiap
hari hanya luntang lantung tidak jelas. Setiap hari aku kebingungan, mau mencoba usaha, tetapi
modal belum ada.
Pada suatu hari yang cerah, aku janjian dengan teman lamaku untuk menceritakan
permasalahanku ini. Ketika aku sedang dalam perjalanan ke rumah temanku, samar-samar aku
melihat dompet berwarna hitam di samping jalan, tepatnya di trotoar. Karena penasaran, aku pun
memastikannya dan ternyata memang benar sebuah dompet berwarna hitam. Kemudian aku pun
membuka isi dari dompet itu. Alangkah terkejutnya diriku mendapati dompet tersebut berisikan
SIM, KTP, surat-surat penting, kartu ATM, kartu kredit serta sejumlah uang yang lumayan
banyak.
“Wah rejeki nomplok nih.” Ujarku dalam hati. Akan tetapi aku berubah pikiran dan berinisiatif
untuk mengantarkan dompet itu ke pemilik dalam KTP tersebut. Setelah itu aku pun melanjutkan
perjalanan ke rumah temanku dan menceritakan semua masalahku.
Setelah urusan dengan temanku selesai, aku langsung berangkat menuju alamat dalam KTP
tersebut untuk mengembalikan dompet. Aku pun mencari-cari alamat serta nama dari pemilik
dompet sesuai dengan KTP. Setelah sampai dengan alamat yang dimaksud dalam KTP aku pun
memberanikan diri untuk masuk dan bertanya ke dalam.
“Permisi pak, mau nanya. Apa benar ini rumahnya pak Handy?” Tanyaku pada orang di halaman
rumah itu.
“Iya benar mas, anda siapa ya dan ada keperluan apa?” Jawab tukang kebun dan ditimpali
pertanyaan buatku
“Oh perkenalkan, saya Angga, saya ingin bertemu dengan bapak Handy, ada urusan yang sangat
penting dengan beliau” Jawabku setelah memperkenalkan diri. Kebetulan sekali ternyata pak
Handy ada di rumah dan aku diminta untuk masuk ke dalam rumah. Lalu aku pun duduk sambil
sedikit kagum dengan keindahan rumahnya. Kemudian aku mengatakan maksud dan tujuanku
sambil menyerahkan dompet yang aku temukan di jalan, lengkap dengan isinya. Karena
penasaran denganku beliau pun bertanya:
“Saya tinggal di komplek Sido Makmur pak dan kebetulan saya masih menganggur. Masih
menunggu panggilan kerja tetapi sudah beberapa bulan gak ada kabar pak. Jawabku dengan
jujur.
“Kalau begitu, besok kamu datang saja ke perusahaan saya nak, kebetulan perusahaan sedang
membutuhkan staff administrasi. Ini kartu nama saya, jika tertarik besok datang saja ke kantor
dan bilang kalo saya yang nyuruh” Jawab Pak Handy
“Wah beneran ini pak?” Tanyaku yang seakan masih tidak percaya.
“Iya nak, saya sangat membutuhkan karyawan yang jujur dan juga penuh dedikasi seperti kamu,
kalau kamu mau pasti uang dalam dompet saya sudah kamu ambil lalu tinggal buang dompetnya.
Tetapi kamu lebih memilih mengembalikannya kepadaku”. Pungkas pak Handy.
“Kalau begitu terima kasih banyak pak, kalau begitu besok saya akan datang ke perusahaan
bapak dan menyiapkan surat-surat lamarannya.” Jawabku dengan haru.
Aku pun pamit pulang untuk menyiapkan segala kebutuhan untuk besok. Aku sendiri masih tidak
percaya dan yakin kalau ini merupakan suatu keajaiban.
Setelah membaca teks cerpen “Menemukan Dompet” jawablah pertanyaan berikut!
Tokoh dan Penokohan Angga : jujur, baik hati, suka menolong, berkemauan
tinggi
Pak Handy : baik hati, bijaksana, suka membantu
Alur Maju
a. Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra prosa yang bersifat fiksi dan memiliki satu
konflik dalam ceritanya. Berbeda dengan novel maupun novelet, cerpen memiliki isi yang
lebih sedikit. Cerpen juga berisi tidak lebih dari 10 ribu kata. Pada umumnya cerita pada
cerpen bisa memberikan kesan dominan dan berkonsentrasi pada permasalahan satu tokoh,
dalam cerpen tidak ada cerita hingga 100 halaman.
b. Unsur pembangun teks tadi ada 6 yaitu tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut
pandang, gaya bahasa, amanat.
c. Struktur teks cerpen tadi ada pengenalan cerita, pemunculan konflik, puncak konflik, konflik
menurun, penyelesaian.
d. Kebahasaan teks cerpen tadi ada 5 yaitu menggunakan kalimat bermakna lampau, kata yang
menyatakan urutan waktu, kata kerja suatu peristiwa, kata kerja kalimat tak langsung, dan
menggunakan banyak dialog.
Baik sampai disini pertemuan kali ini untuk rencana pembelajaran minggu depan ibu akan
menyampaikan materi pembelajaran selanjutnya.
Baik ibu akhiri pelajaran hari ini semoga bermanfaat, lebih dan kurang ibu mohon maaf
Wassalamualaikum wr.wb.