Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Cerpen


Menurut kamus KBBI mengenai tentang cerpen yaitu Cerpen (Cerita pendek)
adalah salah satu jenis karangan narasi, karangan yang berupa rangkayan peristiwa
yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Selain cerpen karangan yang tergolong
kedalam jenis narasi yaitu novel, roman dan semua karya prosa imajinatif.
Karangan jenis ini bermaksud menyajikan cerita atau kisah yang telah terjadi
bagaimana suatu peristiwa terjadi.
Berdasarkan fakta, kejadian-kejadian dari cerita cerpen sendiri bisa berupa sesuatu
yang dikhayal oleh sipenulis, dan dihidupkan dalam alam fantasi yang sama sekali
jauh dari realita kehidupan.

C. Tujuan Cerpen
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memperkarya nuansa dan
pengembangan wawasan dalam membaca cerpen, berikut tujuan-tujuan dari cerpen:
1. Untuk mendepkripsikan pengertian cerpen.
2. Untuk mendepkripsikam struktur cerpen.
3. Memperkaya pengembangan wawasan dalam membaca cerpen.
4. Mengidentifikasikan nilai-nilai kehidupan dalam cerpen.
5. Mendemokrasikan salah satu nilai kehidupan yang dipelajari dalam cerpen.
6. Mengontruksi sebuah cerpen dengan memperhatikan unsur-unsur
pembangunan.
7. Menganalisis unsur-unsur pembangunan cerpen.

D. Manfaat Cerpen
Berdasarkan tujuan dan latar belakang dari cerpen, cerpen juga mempunyai
manfaat yang sangat penting. Yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai media hiburan diwaktu luang.
2. Menambah pembelajaran bagi si pembaca.
3. Meningkatkan kemampun dalam berbahasa.
4. Menemukan nilai-nilai kehidupan dalam cerpen.

B. Rumusan Masalah Cerpen


Berdasarkan latar belakang tentang cerpen diatas, maka yang menjadi pertanyaan
dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa itu cerpen?
2. Apa saja struktur cerpen?
3. Apa saja unsur yang membanggunan cerpen?
4. Apa saja ciri kebahasaan cerpen?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Cerpen
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), cerpen adalah karangan pendek
yang berbentuk prosa. Cerpen juga merupakan salah satu karya sastra yang
memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi. Dalam cerita cerpen, kita akan
banyak menemukan berbagai karakter tokoh mulai dari tokoh protagonist, antagonis,
dan tritagonis. Tokoh-tokoh tersebut cerminan dari kehidupan nyata didunia namun
dari karkter tokoh-tokoh tersebut kita dapat menemukan nilai-nilai kehidupan, dan
untuk kepada pembaca maupun pendengar sebaiknya selalu mengambil pemikiran
yang baik dan perbuatan yang buruk harus kita jauhi. Ukuran panjang pendeknya
suatu cerita memang relative, namun pada umumnya cerpen merupakan cerita yang
habis dibaca sekitar sepuluh menit ataupun setengah jam. Jumlah katanya sekitar
5.000 – 10.000 kata, oleh Karen itu cerpen sering diungkapkan dengan “cerita yang
dapat dibaca dalam sekali duduk”.
Menurut Suharianto tentang pengertian cerpen, cerita fiksi yang bentuknya
pendek dan ruang lingkup permasalahannya di sungguhkan sebagian kecil saja dari
kehidupan tokoh yang menarik perhatian pengarang atau penulis, dan keseluruhan
cerita memberi kesan tunggal. Sedangkan menurut Tarigan tentang pengertian
cerpen, cerita rekaan yang ceritanya singkat, jelas, padat, dan terkonsentrasi pada
peristiwa atau kejadian.
Jadi cerpen menurut saya, cerpen adalah cerita pendek yang menceritakan satu
peristiwa saja mulai dari awal peristiwa sampai akhir pristiwa itu selesai.

Gambar 2.1 ANGKATAN 2020 & ASMARALOKA

2
B. Struktur Cerpen
Setruktur cerpen merupakan rangkain cerita yang membentuk cerpen itu sendiri.
Dengan demikian, struktur cerpen tidak lain berupa unsur yang berupa alur, yakni
berupa jalinan cerita yang berbentuk oleh hubungan sebab akibat ataupun secara
kronologis. Secara umum jalan cerita terbagi kedalam bagian-bagian berikut:
1. Pengenalan situasi cerita (exposition orientation), Pengarang mulai
memperkenalkan tokoh-tokoh, menata adegan dan hubungan antar tokoh.
2. Pengungkapan peristiwa (complication), Disajika peristiwa awal yang
menimbulkan permasalahan, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi
pada tokoh.
3. Menuju pada adanya konflik (rising action), Terjadi peningkatan perhatian
kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang
menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.
4. Puncak konflik (turning point), Inilah bagian cerita yang paling menebarkan
para pembaca, bagian ini disebut klimaks. Ditemukan beberapa nasib tokohnya,
misalnya apakah dia berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal.
5. Penyelesain (ending atau coda), Bagian ini menjelaskan tentang nasib-nasib
para tokoh setelah mengalami peristiwa puncak itu. Namun, ada juga cerpen
yang penyelesaian akhir cerita itu diserahkan kepada imajinasi pembaca.
Struktur teks cerpen dapat digambarkan sebagai berikut:

Puncak Konflik

Menuju Pada Konflik Penyelesain

Pengungkapan Peristiwa

Pengenala Cerita
Gambar 2.2 Struktur Teks Cerpen

3
C. Unsur Pembanggunan Cerpen
Unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen yaitu unsur intriksik dan unsur ekstrintik.
Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat didalam cerpen atau didalam sebuah
bacaan atau cerita itu sendiri atas tema, amanat, penokohan, alur, latar, dan gaya
bahasa. Sedangkan unsur ekstrintik adalah unsur yang terdapat diluar cerita yang
menjadi faktor pendukung diluar cerita.
1. Unsur Intrinstik
a. Tema adalah gagasan yang mengalihkan isi cerpen. Tema cerita menyangkut
segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih
sayang, dan sebagainya. Untuk dapat merumuskan tema, kita harus terlebih
dahulu mengenali rangkaian peristiwa yang membentuk alur cerita dalam
cerpen itu.
b. Amanat adalah ajaran atau pesan yang hendak disampaikan penggarang.
Kehadiran amanat dalam suatu cerpen pada umumnya tidak bisa lepas dari tema
cerita. Misalnya, apabila cerita itu mengisahkan tentang percintaan maka
amanatpu tidak jauh dari tentang percintaan.
c. Penokohan adalah cara penggarang menggambarkan dan menggembangkan
tokoh-tokoh dalam cerita. Berikut cara penggambaran karakteristik tokoh.
a) Teknik analitik langgsung (Asmarloka adalah gadis cantik belasteran
Belanda dengan rambut panjang nan hitam pekat menambah
kecantikan gadis itu dengan kulitnya yang putih seputih susu yang
baru dibuat, namun Asmaraloka adalah seorang anak yatim piatu, ia
mendapatkan beasiswa untuk masuk ke sekolah menegah atas yaitu
SMA GARUDA. Namun sayangnya ia harus bertemu dengan kekasih
nya disana.)
b) Penggambaran fiksi atau perilaku tokoh (Namaku Asmaraloka, orang-
orang sering memanggil ku Loka. Namaku berasal dari sebuah diksi
yang indah memiliki arti dunia cinta kasih, namun sayang
kehidupanku tak seperti nama ku yang penuh dengan arti cinta dan
kasih. Aku seorang gadis yang bersekolah di sekolah yang biasa saja
akhirnya dapat bersekolah ditempat yang luar biasa karena aku
mendapatkan beasiswa, tentu saja aku bersyukur mendapatkan
anugrah dari Tuhan karena dibari otak yang pintar dan cerdas.)
c) Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh (Namun sayangnya
ditempat baru ku ini,tempat dimana aku menuntut ilmu aku
mendengar bahwa banyak sekali aksi bullying dan korbannya sesalu
anak beasiswa serta adik kelas yang berlagak sombong.)
d) Pengambaran tata kebahasaan tokoh (Loka dengan kuat hati harus
menerima perkataan kekasihnya yang mungkin meninggalkan goresan

4
kecil disana, dari awal Loka sudah tau bahwa Nako hanya menjadikan
Loka sebagai tempat pelampiasannya saja. Terlihat bagaimana
kasarnya Nako selama berpecaran dengan Loka, namun Loka harus
tetap kuat supaya Loka tak putus dengan Nako sebab hanya Nako lah
rumahnya untuk selamanya.)
e) Pengungkapan jalan pikiran tokoh (Saat disekolah Loka yang sedang
berjalan menyusuri kooridor sekolah tertuju dalam satu ruangan. Ia
menatap Noka yang sedang belajar didalam perpustakaan sambil
tersenyum, namun senyumnya mulai memudar saat Nako yang
tersenyum lembut kepada gadis disebelahnya. Mereka tertawa bersama
bahkan Nako sampai menyelipkan anak rambut perempuan itu
ditelinganya. Saat Nako menggalihkan padangan nya kearah pintu
masuk perpustakaan, matanya tertuju pada seorang gadis yang
menatapnya dengan rasa sakit hati namun Nako menggalihkan
pandangannya lagi kepada gadis yang berada disamping nya sambil
tersenyum. Loka yang sakit hati lalu melanjutkan perjalanan nya
menuju kelas ia berfikir bahwa itu maksud Nako tak mau hubungan
antaranya dan Loka tak diumbar.)
f) Penggambaran oleh tokoh lain (Nako tau bahwa Loka sangat
mencintainya, itu karena perilaku Loka yang selalu membuat Noka
nyaman dengannya. Namun satu fikiran terlintas dibenaknya, ia tak
bisa mencintai Loka karena Nako masih terjebak dengan masa
lalunya.)
d. Alur
Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan
sebab akibat ataupun bersifat kronologis. Pola-pola pada cerita harus memberi
kesan yang menarik agar mudah dipahami dan logis, jalan cerita juga kadang
terbelit-belit dan penuh dengan kejutan, dan kadang-kadang juga sederhana.
e. Latar
Latar atau setting meliputi tempat terjadinya cerita, waktu, dan budayayang
digunakan dalam suatu cerita. Latar juga berfungsi sebagai tempat memperkuat
atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita.
f. Gaya Bahasa
Dalam suatu cerita gaya berbahsa sangat berfungsi untuk menciptakan suatu
nada atau suasana persuasif serta merumuskan suatu dialog yang mampu
memperlihatkan hubungan dan interaksi antar sesame tokoh. Gaya bahasa juga
biasa digunakan pengarang untuk menandai karakter seseorang tokoh.
2. Unsur Ekstrinsik
a. Bahasa.
b. Latar belakang pengarang.
c. Nilai yang terkandung dalam cerpen.

5
D. Kaidah Kebahasaan Cerpen
Cerpen juga memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut:
1. Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau. Contohnya ketika
itu,beberapa tahun yang lalu, telah terjadi.
2. Banyak menggunakan kata yang menyakan urutan waktu (konjungsi
kronologis). Contohnya sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian.
3. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa.
Contohnya menyuruh, membersihkan, menawari, melompat, menghindari.
4. Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung
sebagi cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengaran. Contohnya
mengatakan bahwa, menceritakan tentang, mengungkapkan, menyatakan,
menuturkan.
5. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau
dirasakan oleh tokoh. Contohnya merasakan, mengingatkan, mengarapkan,
menambakan, mengalami.
6. Menggunakan banyak dialog, dan ditunjukan oleh tanda petik ganda (“…”).
Contohnya:
a. Loka berkata “Katanya kamu bakal bahagiain aku dan bahagia aku itu kamu
gak pergi tinggalin aku”
b. “Mana janji kamu yang bakal terus sama aku?” Tanya Loka.
c. “Aku sendiri, Nako. Aku takut gak ada kamu!.” Teriak Loka.
7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan
tokoh, tempat, atau suasana. Contohnya: “Bahu Loka bergetar hebat, kembali
tertunduk lemas dengan mengepalkan kedua tangannya. Menyalurkan rasa sakit
yang dia terima sekarang. Loka sudah tak tau harus berbuat apa sekarang,
mengapa ia harus hidup penuh dengan segala luka.”
E. Nilai-Nilai Kehidupan Cerpen
Setiap pengarang akan menginterprentasikan atau menafsirkan kehidupan tentang
sudut pandangnya sendiri. Tema tentang cinta, misalnya. Cerita itu tetap menarik
sepanjang zaman karena diungkapkan dengan berbagai cara oleh para pengarangnya.
Adapun daya hibur sebuah cerpen bisa disebabkan oleh berbagai faktor, miasalnya
karena alurnya penuh dengan surprise dan penuh kejutan.
Memang banyak hal yang membuat cerpen menjadi bermakna bagi paran pembaca.
Sebagaimana yang diungkapkan terdahulu bahwa banyak unsur yang bisa menjadikan
cerpen atau bacaan-bacaan lainnya menjadi bermakna bagi para pembaca. Kita juga
terkagum-kagum atau terpesona dengan karangan yang dibuat dalam bentuk tulisan,

6
mulai dari cara penyajian latar dan gaya bercerita pengarang yang memukau dan
menghanyutkan.
Pilihan kata-kata yang dibuat oleh pengarang, dapat juga menjadi penyebab
ketertarikan seseorang terhadap karangan itu.

BAB 3
PENUTUP

A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasaan diatas, cerpen adalah jenis karya sastra modern
yang dihasilkan dan dikembangkan oleh masyarakat modern. Cerpen juga merupakan
karangan pendek yang berbentuk naratif, cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan
manusia yang penuh dengan pertikaian mengharukan atau menyenangkan dan
mengandung kesan yang tak terlupakan kepada sipembaca cerpen. Selain itu cerpen
juga memiliki unsur intrinsic dan juga unsur ekstrinsik
Tak hanya cerpen saja yang menceritakan tetang kehidupan seorang tokoh, masih
banyak karangan lainnya seperti novel contoh lainnya. Berbegai genre dapat kita baca
dicerpen maupun dinofel sesuai dengan cerita kita, mulai dari romance, aksi,horror,
sedih, keluarga, dan masih banyak lagi.
B. Saran
Saran-saran yang ingin saya sampaikan kepada para pembaca dalam makalah ini
adalah:
1. Jika ingin mendalami cerita saat membaca cerpen, kita harus benar-benar tau
unsur dan alur ceritanya.
2. Jika kita ingin membuat suatu karya cerpen kita harus benar-benar tahu
struktur-strukturnya.
3. Selalu perbanyak membaca cerpen agar dapat lebih memahami tentang cerpen.

7
DAFTAR PUSTAKA

Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, dan istiqomah, 2017, Studi dan Pengajara
Bahasa Indonesia Kementrian Pendidikan dan Kebuyaan

8
DAFTAR BAGAN
Gambar 2.1 angkatan 2020 & asmaraloka
Gambar 2.2 struktur teks cerpen

Anda mungkin juga menyukai