Anda di halaman 1dari 4

BAHASA INDONESIA

Materi Cerita Pendek

A. Definisi dan Ciri-ciri Cerpen


Cerita pendek atau yang sering kita sebut cerpen merupakan salah satu karya sastra yang memusatkan diri pada
satu tokoh dalam satu situasi.
Cerpen adalah sebuah cerita yang melukiskan suatu kejadian yang terjadi dalam kehidupan manusia secara
ringkas dan jelas. Di dalam cerpen kita akan banyak menemukan berbagai karakter tokoh mulai dari tokoh yang baik,
jahat, dan lain sebagainya. Cerpen banyak dijumpai di majalah, surat kabar, dan tabloid. Setelah membaca cerpen, kita
bisa menemukan hal menarik yang membuat pembacanya terkesan pada cerpen tersebut.
== Ciri-ciri Cerpen :
- Ceritanya fiktif atau rekaan belaka.
- Fokus pada satu aspek cerita.
- Mengungkapkan masalah yang penting saja.
- Menyajikan peristiwa dengan cermat dan jelas.
- Ceritanya pendek atau singkat.
- Menggunakan bahasa yang tajam, sugestif, dan provokatif atau menarik perhatian.

B. Unsur-unsur Cerpen
Cerpen memiliki dua unsur, yaitu unsur intrinsik yang ada di dalam isi teks dan unsur ekstrinsik yang
unsurnya ada pada luar teks /berhubungan dengan penulis itu sendiri.
a) Unsur Intrinsik
- Tema : merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran yang menjalin struktur cerita.
- Alur atau plot : adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang merupakan perpaduan unsur-unsur
untuk membangun cerita. Alur yang ada pada cerita yaitu alur maju, alur mundur, dan campuran (maju mundur).
- Penokohan/perwatakan : penokohan adalah cara penulis menggambarkan sifat & karakter tokoh dalam cerita,
yang sekaligus mencakup masalah pada tokoh, perwatakan, dan penempatannya sehingga memberikan gambaran
jelas pada pembaca sedangkan tokoh adalah pelaku yang berperan dalam cerita. Penokohan/perwatakan ada tiga,
yaitu antagonis (tokoh jahat), protagonis (tokoh baik hati) dan ritagonis (tokoh penengah).
- Latar (Setting) : adalah keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana yang melatarbelakangi terjadinya
peristiwa dalam suatu cerita.
- Sudut pandang : merupakan cara pandang penulis menceritakan isi atau kejadian terhadap ceritanya. Ada 4
sudut pandang pada teks cerpen, sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, sudut pandang orang
ketiga dan campuran.
- Amanat : pesan yang disampaikan oleh penulis cerita kepada pembaca baik tersirat maupun tersurat.

b) Unsur Ekstrinsik
- Latar belakang masyarakat : merupakan unsur yang mempengaruhi cerpen berupa faktor-faktor di lingkungan
masyarakat dimana penulis berada. Latar belakang yang mempengaruhi penulis yaitu : Ideologi suatu negara,
Kondisi politik suatu negara, Kondisi ekonomi suatu negara, dan Kondisi sosial suatu negara.
- Latar belakang penulis : merupakan faktor-faktor yang terdapat dari dalam diri penulis yang mendorong atau
memotivasi penulis dalam menulis cerpen.
- Nilai-nilai terkandung dalam cerpen:
a. Nilai moral : nilai yang terkandung dalam cerita dan berkaitan dengan akhlak atau etika di dalam
masyarakat.
b. Nilai budaya : nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai kebiasaan, tradisi, dan adat istiadat.
c. Nilai agama : suatu hal yang terkandung dalam cerpen dan bisa di jadikan pelajaran oleh masyarakat,
berkaitan dengan ajaran agama.
d. Nilai sosial : nilai yang dapat kita petik dari interaksi tokoh dengan tokoh lain dan lingkungan sekitarnya.

C. Struktur dan Aspek Kebahasaan Cerpen


== Struktur cerpen:
a. Abstrak : adalah inti dari cerita yang akan d. Evaluasi : berisi struktur dari konflik-
dikembangkan menjadi beberapa rangkaian konflik yang terjadi dalam cerita yang
kejadian. Abstrak bersifat opsional. mengarah pada titik klimaks atau puncak
b. Orientasi : merupakan bagian yang permasalahan.
menjelaskan tentang suasana, tempat dan e. Resolusi : merupakan penyelesaian dan
waktu yang ada dalam cerita tersebut. pemberian solusi mengenai permasalahan yang
c. Komplikasi : merupakan rangkaian dialami seorang tokoh atau pelaku dalam
kejadian-kejadian yang berhubungan dan cerita.
berisi mengenai sebab akibat kejadian sebuah f. Koda : berisi nilai pelajaran yang dapat
cerita. diambil dari sebuah cerita.

- Contoh Orientasi:
Ara adalah nama panggilanku, nama panjangku adalah Cemara. Bapak yang memberiku nama Cemara. Aku
mempunyai seorang ibu yang sangat baik. Aku juga mempunyai kakak perempuan yang cantik dan baik,
walaupun ia terkadang suka marah.
- Contoh Komplikasi:
Aku bersyukur karena diberi keluarga yang harmonis dan serba kecukupan. Namun, kondisi menjadi
berbalik ketika rekan kerja bapak mengkhianati bapak. Seluruh aset perusahaan dan harta pribadi keluarga
kami berhasil direbutnya. Kondisi ini membuat aku dan keluarga harus pindah ke desa, di rumah
peninggalan kakek. Rumahnya kecil, kalau hujan sering bocor, letaknya di tengah sawah. Hampir tidak ada
yang bisa di banggakan dari rumah peninggalan kakek.
Bukan seorang bapak namanya kalau putus asa di tengah kondisi ini bapak selalu menghibur dan
mengayomi kami di tengah kondisi kami yang sangat jauh berbeda dengan yang dulu. Bapak selalu
tersenyum dan mengatakan bahwa bapak akan berusaha untuk mengembalikan kehidupan kami seperti dulu.
Bapak selalu kelihatan tegar dan penuh semangat.
- Contoh Resolusi:
Bapak memulai lagi usahanya. setiap hari, bapak berangkat sangat pagi dan pulang larut malam. Semua itu
bapak lakukan untuk menepati janjinya kepada kami untuk mengembalikan kehidupan kami seperti dulu.
Hasil memang tidak mengkhianati usaha. Perlahan bapak mampu mengembalikan apa yang pernah hilang.
- Contoh Koda:
Berkat kegigihan bapak, akhirnya kami sekeluarga dapat mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Sebuah
kehidupan yang pernah diberikan untuk keluarga kami, direbut oleh orang jahat, dan akhirnya kembali lagi
kepada kami.

== Aspek Kebahasaan Cerpen:


a. Memuat kata sifat yang mendeskripsikan pelaku seperti penampilan fisik juga kepribadian tokoh yang
diceritakan dalam cerpen.
b. Memuat kata keterangan untuk mendeskripsikan latar waktu tempat dan suasana.
c. Menggunakan kalimat langsung dan juga tidak langsung untuk penulisan dalam percakapan di dalam
cerpen.
d. Bisa menggunakan gaya bahasa yang bersifat konotasi.
e. Bahasa yang digunakan tidak baku atau tidak formal.
f. Bisa menggunakan gaya bahasa perbandingan, pertentangan, pertautan, maupun perulangan.
o Gaya bahasa perbandingan di antaranya ada perumpamaan, metafora, personifikasi, dll.
o Gaya bahasa pertentangan di antaranya ada hiperbola, litotes, ironi, dll.
o Gaya bahasa pertautan di antaranya metonimia, alusio, alusi, dll.
o Gaya bahasa perulangan di antaranya ada aliterasi, asonansi dan simploke.

D. Menganalisis Teks Cerpen


1. Mengidentifikasi Teks Cerpen
Mengidentifikasi cerpen merupakan kegiatan mengurai dan menelaah unsur-unsur yang membangun
sebuah cerpen yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. dalam mengidentifikasi cerpen, tentu diperlukan
beberapa tahap tertentu agar dapat teridentifikasi.
== Berikut ini cara mengidentifikasi isi cerpen:
a. Baca cerpen dengan saksama.
b. Tulislah pokok-pokok penting yang ada pada tiap paragrafnya.
c. Tentukan ide-ide pokok cerpen dengan memperhatikan unsur-unsur cerpen.
d. Tulislah unsur-unsur tersebut dalam sebuah rangkuman berupa poin-poin.

2. Menyimpulkan Teks Cerpen


Beberapa cerpen memiliki cerita yang lebih panjang dari cerpen yang lainnya, oleh karena itu terdapat
beberapa cara untuk dapat mengetahui keseluruhan dari ceritanya yaitu dengan membuat kesimpulan dari
cerpen tersebut. Kesimpulan tersebut biasa dibuat oleh beberapa penggemar cerpen yang telah membaca cerita
tersebut hingga akhir. Namun, jika tidak ada maka kita bisa meringkas cerpen itu sendiri.
== Berikut ini cara menyimpulkan cerpen:
a. Membaca teks cerpen dengan saksama.
b. Memahami unsur intrinsik dan ekstrinsik teks cerpen.
c. Menulis ide pokok teks cerpen.
d. Menemukan kesimpulan teks cerpen.

3. Menulis Cerpen
Menulis atau mengarang adalah proses kreatif dalam berkarya. Kita dapat menulis cerita pendek
berdasarkan pengalaman pribadi atau orang lain. Suatu peristiwa akan berkesan jika kita mengalaminya
sendiri. Kita pun dapat menceritakan pengalaman kita kepada orang lain dalam bentuk cerita pendek.
== Secara garis besar, langkah-langkah menulis cerpen adalah sebagai berikut:
a. Siapkan peristiwa menarik yang akan di jadikan dasar cerpen.
b. Susunlah urutan peristiwa dalam bentuk kerangka alur.
c. Kembangkan kerangka alur menjadi cerita. Uraikan dengan rinci setiap kerangka alur secara berurutan.
d. Tentukan judul.

E. Menganalisis Struktur dan Unsur-unsur dari Cerpen


Setelah diberikan definisi, struktur, unsur-unsur, aspek kebahasaan dan cara-cara menganalisis cerpen,
berikut contoh dari cerpen dan hasil dari analisanya.

Struktur Isi Cerpen (Rajin Belajar)


Cerpen
Orientasi Hari Senin yang sangat cerah. Setelah anak-anak selesai melaksanakan upacara bendera, mereka
semua menuju kelasnya masing-masing untuk belajar di kelasnya. Hari ini ada empat mata pelajaran
yakni, matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Sejarah. Mata pelajaran yang pertama
adalah matematika. Bapak guru menyuruh untuk mengerjakan halaman 7 sampai 8.
Suasana di dalam kelas tampak hening ketika para siswa sedang mengerjakan soal yang di berikan
oleh bapak guru tersebut. Setelah selesai, kemudian pak guru berpesan kepada murid-muridnya untuk
mempelajari materi per-kalian dan pembagian dengan soal cerita karena sewaktu-waktu akan diadakan
tes dadakan. Setelah selesai melaksanakan proses belajar di sekolah, para siswa kemudian pulang ke
rumahnya masing-masing.
Dinda, Nuryati, dan Indah pulang bersama, mereka bertiga berjalan kaki karena memang jarak sekolah
ke rumah mereka tidak terlalu jauh. “Setelah makan siang nanti kita bermain bersama ya?. Di rumahku
ada boneka baru yang di belikan ayahku dari Bandung.” Pinta Indah kepada kedua temanya. “Asyik.”
Ucap Dinda dengan penuh kegembiraan.
Komplikasi “Gimana, Nur, kamu bisa ikut gak?”.
“Aku tidak bisa ikut. Aku mau belajar saja, karena tadi kan pak guru berpesan untuk belajar untuk
persiapan karena akan ada tes dadakan.” Sanjang Nuryati dengan polosnya.
Sesampai di rumahnya, Nuryati langsung ganti baju, makan siang, kemudian tidur siang agar
malamnya dia bisa belajar dengan tenang dan bisa konsentrasi. Sesekali ia bertanya kepada ayahnya
jika ada yang kurang paham dengan materi di buku. Sedangkan Dinda dan Indah asyik bermain boneka
hingga larut sehingga mereka tidak sempat mempelajari materi.
Keesokan harinya mereka berangkat bersama, sesampai di kelas, ternyata memang ada tes dadakan.
Dinda dan Indah merasa kesulitan mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh pak guru dan akhirnya
mereka mendapat nilai jelek sehingga mereka harus mengulang tes susulan. Lain halnya dengan
Nuryati. Ia mendapat nilai terbaik di antara teman satu kelasnya karena dia sudah belajar dengan
sungguh-sungguh sesuai nasihat gurunya.
Resolusi Bapak guru meminta agar Dinda dan Indah belajar dengan temannya, Nuryati.
“Wah, Nur, selamat ya, kamu mendapat nilai terbaik. Besok kita akan ikut belajar denganmu ya.” ucap
Dinda pada Nuryati
Koda Sejak saat itu dinda dan indah menjadi lebih rajin belajar dan mengurangi waktu bermain mereka,
karena mereka tahu bahwa kita harus mengingat kewajiban kita sebagai seorang murid yaitu belajar.
Mereka pun tidak merasa kesulitan lagi dalam mengerjakan soal ulangan yang diberikan oleh pak
guru.

== Unsur intrinsik dari cerpen "Rajin - Penokohan dan Perwatakan


Belajar" : = Tokoh Utama : Dinda, Indah merupakan
- Tema : Belajarlah bersungguh-sungguh agar anak yang malas belajar dan Nuryati
tidak kesulitan mengerjakan soal. merupakan anak yang rajin belajar dan
- Alur : Maju. mendengarkan nasihat gurunya.
- Latar atau setting : = Tokoh Pembantu : Pak guru dan ayah
- Latar tempat : Di Kelas, di jalan dan di Nuryati.
rumah Nuryati. - Sudut pandang : Campuran (Sudut pandang
- Latar waktu : pagi dan siang hari, hari orang pertama dan ketiga).
Senin dan Selasa. - Amanat : Kita harus rajin belajar agar kita
- Latar suasana : Menyenangkan dan dapat berhasil mengerjakan soal dan berhasil di
menegangkan. masa depan

== Unsur Ekstrinsik dari cerpen “Rajin Belajar” :


- Latar belakang masyarakat = -
- Latar belakang penulis = -
- Nilai- Nilai yang terkandung : Nilai moral dan nilai sosial.

== Aspek Kebahasaan Cerpen " Rajin Belajar":


- Memuat kata sifat.
Contoh : Sangat Cerah, terbaik dan terjelek.
- Memuat Kata Keterangan.
Contoh : Hari Senin, keesokan hari.
- Menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung.
Contoh kalimat langsung : "Wah, Nur selamat ya, kamu mendapat nilai terbaik. Besok kita akan ikut belajar
denganmu ya." ucap Dinda pada Nuryati.
Contoh kalimat tidak langsung : Bapak guru menyuruh untuk mengerjakan halaman 7 sampai 8, pak guru
berpesan kepada murid-muridnya untuk mempelajari materi perkalian dan pembagian dengan soal cerita karena
sewaktu-waktu akan diadakan tes dadakan.
- Bisa menggunakan gaya bahasa yang bersifat konotasi.
Contoh : -
- Bahasa yang digunakan tidak baku atau Bahasa sehari-hari.
Contoh : “Gimana, Nur, kamu bisa ikut gak?”.
- Bisa menggunakan gaya bahasa perbandingan, pertentangan, pertautan maupun perulangan.
Contoh : -

Anda mungkin juga menyukai