B. Unsur-unsur Cerpen
Cerpen memiliki dua unsur, yaitu unsur intrinsik yang ada di dalam isi teks dan unsur ekstrinsik yang
unsurnya ada pada luar teks /berhubungan dengan penulis itu sendiri.
a) Unsur Intrinsik
- Tema : merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran yang menjalin struktur cerita.
- Alur atau plot : adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang merupakan perpaduan unsur-unsur
untuk membangun cerita. Alur yang ada pada cerita yaitu alur maju, alur mundur, dan campuran (maju mundur).
- Penokohan/perwatakan : penokohan adalah cara penulis menggambarkan sifat & karakter tokoh dalam cerita,
yang sekaligus mencakup masalah pada tokoh, perwatakan, dan penempatannya sehingga memberikan gambaran
jelas pada pembaca sedangkan tokoh adalah pelaku yang berperan dalam cerita. Penokohan/perwatakan ada tiga,
yaitu antagonis (tokoh jahat), protagonis (tokoh baik hati) dan ritagonis (tokoh penengah).
- Latar (Setting) : adalah keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana yang melatarbelakangi terjadinya
peristiwa dalam suatu cerita.
- Sudut pandang : merupakan cara pandang penulis menceritakan isi atau kejadian terhadap ceritanya. Ada 4
sudut pandang pada teks cerpen, sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, sudut pandang orang
ketiga dan campuran.
- Amanat : pesan yang disampaikan oleh penulis cerita kepada pembaca baik tersirat maupun tersurat.
b) Unsur Ekstrinsik
- Latar belakang masyarakat : merupakan unsur yang mempengaruhi cerpen berupa faktor-faktor di lingkungan
masyarakat dimana penulis berada. Latar belakang yang mempengaruhi penulis yaitu : Ideologi suatu negara,
Kondisi politik suatu negara, Kondisi ekonomi suatu negara, dan Kondisi sosial suatu negara.
- Latar belakang penulis : merupakan faktor-faktor yang terdapat dari dalam diri penulis yang mendorong atau
memotivasi penulis dalam menulis cerpen.
- Nilai-nilai terkandung dalam cerpen:
a. Nilai moral : nilai yang terkandung dalam cerita dan berkaitan dengan akhlak atau etika di dalam
masyarakat.
b. Nilai budaya : nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai kebiasaan, tradisi, dan adat istiadat.
c. Nilai agama : suatu hal yang terkandung dalam cerpen dan bisa di jadikan pelajaran oleh masyarakat,
berkaitan dengan ajaran agama.
d. Nilai sosial : nilai yang dapat kita petik dari interaksi tokoh dengan tokoh lain dan lingkungan sekitarnya.
- Contoh Orientasi:
Ara adalah nama panggilanku, nama panjangku adalah Cemara. Bapak yang memberiku nama Cemara. Aku
mempunyai seorang ibu yang sangat baik. Aku juga mempunyai kakak perempuan yang cantik dan baik,
walaupun ia terkadang suka marah.
- Contoh Komplikasi:
Aku bersyukur karena diberi keluarga yang harmonis dan serba kecukupan. Namun, kondisi menjadi
berbalik ketika rekan kerja bapak mengkhianati bapak. Seluruh aset perusahaan dan harta pribadi keluarga
kami berhasil direbutnya. Kondisi ini membuat aku dan keluarga harus pindah ke desa, di rumah
peninggalan kakek. Rumahnya kecil, kalau hujan sering bocor, letaknya di tengah sawah. Hampir tidak ada
yang bisa di banggakan dari rumah peninggalan kakek.
Bukan seorang bapak namanya kalau putus asa di tengah kondisi ini bapak selalu menghibur dan
mengayomi kami di tengah kondisi kami yang sangat jauh berbeda dengan yang dulu. Bapak selalu
tersenyum dan mengatakan bahwa bapak akan berusaha untuk mengembalikan kehidupan kami seperti dulu.
Bapak selalu kelihatan tegar dan penuh semangat.
- Contoh Resolusi:
Bapak memulai lagi usahanya. setiap hari, bapak berangkat sangat pagi dan pulang larut malam. Semua itu
bapak lakukan untuk menepati janjinya kepada kami untuk mengembalikan kehidupan kami seperti dulu.
Hasil memang tidak mengkhianati usaha. Perlahan bapak mampu mengembalikan apa yang pernah hilang.
- Contoh Koda:
Berkat kegigihan bapak, akhirnya kami sekeluarga dapat mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Sebuah
kehidupan yang pernah diberikan untuk keluarga kami, direbut oleh orang jahat, dan akhirnya kembali lagi
kepada kami.
3. Menulis Cerpen
Menulis atau mengarang adalah proses kreatif dalam berkarya. Kita dapat menulis cerita pendek
berdasarkan pengalaman pribadi atau orang lain. Suatu peristiwa akan berkesan jika kita mengalaminya
sendiri. Kita pun dapat menceritakan pengalaman kita kepada orang lain dalam bentuk cerita pendek.
== Secara garis besar, langkah-langkah menulis cerpen adalah sebagai berikut:
a. Siapkan peristiwa menarik yang akan di jadikan dasar cerpen.
b. Susunlah urutan peristiwa dalam bentuk kerangka alur.
c. Kembangkan kerangka alur menjadi cerita. Uraikan dengan rinci setiap kerangka alur secara berurutan.
d. Tentukan judul.