Anda di halaman 1dari 21

TEKS CERPEN

KOMPETENSI DASAR
3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung
dalam kumpulan cerita pendek yang dibaca.
4.8 Mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan yang
dipelajari dalam cerita pendek
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek
dalam buku kumpulan cerita pendek
4.9 Mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan
memerhatikan unsur-unsur pembangun cerita pendek
MATERI CERPEN
• 1. PENGERTIAN CERPEN
• 2. STRUKTUR CERPEN
• 3. KAIDAH KEBAHASAAN
• 4. KONVERSI CERPEN – KE DALAM RESENSI
CERPEN
• 5. MENGEVALUASI=PENILAIAN CERPEN
• 6. MENGIDENTIFIKASI= ANALISIS
• 7. MENGABSTRAKSI = MERANGKUM
• 8. MENGINTEPRETASI = PAHAMI MAKNA
1. Pengertian Cerpen
• Cerpen = prosa fiksi
• Adalah jenis karya sastra yang dipaparkan atau
dijelaskan dalam bentuk tulisan yang
berwujud sebuah cerita/ kisah secara pendek,
jelas serta ringkas atau cerpen= prosa fiksi
yang isinya tentang pengisahan terfokus pada
1 konflik/ permasalahan.
2. Ciri-ciri Cerpen
Adapun ciri-ciri cerpen :
1. Kata dalam cerita tidak lebih dari 10.000 kata
2. Tulisannya lebih singkat jika dibanding dengan novel
3. Isi cerita mencerminkan kehidupan sehari-hari
4. Tokoh cerpen itu sederhana dan karakternya tidak
mendetail
5. Bersifat fiktif
6. Cerita dibaca sekali duduk
7. Pesan dan kesan yang diberikan dalam cerita singkat
mendalam, sehingga pembaca juga ikut serta merasakan
kesan dari cerita itu.
Unsur-Unsur Cerpen
• A. Unsur Intrinsik, meliputi:
a. Tema adalah suatu pokok masalah yang
mendasari cerita= gagasan pokok cerita
(disajikan dalam bentuk kalimat
pernyataan)
b. Alur/ plot adalah sebuah langkah jalan dari
sebuah cerita.
Macam alur terbagi menjadi : alur maju,
alur mundur, dan alur campuran.
c.Penokohan/ perwatakan adalah pemberian suatu
watak/sifat/karakter pada tokoh cerita.
METODE PENOKOHAN
A. Analitik (langsung) adalah metode penokohan yang
dicerminkan/dipaparkan secara langsung seperti sadis, pemarah,
keras kepala, dan lain-lain.
B. Dramatik adalah metode penokohan yang dicerminkan/dipararakan
secara tidak langsung/penggambaran sifat melalui penggambaran
fisik, dialog antar tokoh.
d. Tokoh adalah pelaku cerita, dibagi menjadi:
a. Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki watak baik, jujur,
dapat dipercaya/dikenal dengan tokoh peran baik.
b. Tokoh antagonis adalah tokoh yang memerankan peran
jahat/watak jelek
c. Tokoh tirtagonis adalah tokoh yang memiliki hubungan dengan
tokoh protagonis dan antagonis
lanjutan
d. Setting / latar adalah tempat terjadinya peristiwa cerita
Setting/ latar dibagi menjadi 3 yaitu: latar waktu, latar
tempat, dan latar peristiwa.

e. Sudut pandang/point of view adalah cara bercerita/ cara


pandang visi seseorang pengarang pada suatu peristiwa
dalam cerpen.

Sudut pandang dibagi menjadi :


1. Sudut pandang orang pertama : aku, saya, gue (tunggal)
kami, kita (jamak)
2. Sudut pandang orang kedua: kamu , engkau (tunggal)
kalian (jamak)
3. Sudut pandang orang ketiga: ia, dia ( tunggal)
mereka (jamak)
lanjutan
f. Amanat adalah pesan/harapan seorang
penulis cerita kepada pembaca , agar pembaca
mau bertindak/ melakukan sesuatu.
Amanat = tendens.
g. Gaya penceritaan adalah segi bahasa=
majas/gaya bahasa
ALUR
• KAIDAH DALAM ALUR TERBAGI MENJADI 3:
a. PLAUSIBILITAS =CERITA YANG LOGIS
b. SUSPENSE= PERASAAN KURANG PASTI
TERHADAP PERISTIWA YANG TERJADI PADA
TOKOH DAN MENCARI JAWABAN TERHADAP
KELANJUTAN CERITA
c. SURPRISE=KEJUTAN
d. UNITY= KEPADUAN
Unsur Ekstrinsik
1. Latar belakang masyarakat, meliputi:
kondisi politik, ideologi negara, kondisi
sosial, ekonomi masyarakat.
2. Latar belakang seorang pengarang,
meliputi biografi, kondisi psikologis
pengarang.
Kaidah Kebahasaan Cerpen
• Unsur-unsur pembangun cerpen( intrinsik dan
ekstrinsik)
• Majas
• Peribahasa
• Ungkapan
Majas=Gaya Bahasa
Majas= gaya bahasa adalah cara pengarang mengekspresikan jiwa perasaan dan pikirannya dalam media
bahasa. Majas dapat dibedakan menjadi majas pertentangan, perbandingan, sindiran, dan penegasan.
1. Majas Perbandingan
a. Personifikasi : majas yang melukiskan benda-benda mati seakan-akan menyerupai
makhluk hidup.
contoh : MOBIL TERBATUK-BATUK, RUMPUT BERGOYANG, AWAN MERINGIS GERIMIS
b. Hiperbola : majas yang melukiskan keadaan dengan kata yang hebat atau berlebihan.
contoh: pekiknya membelah angkasa,dan pidatonya menyayat jiwa.
c. Metafora : majas yang membandingkan benda dengan melukiskan secara langsung atas
dasar sifat yang sama.
contoh : dewi malam : bulan, raja siang : matahari.
d. Eufemisme adalah majas yang melukiskan suatu keadaan dengan kata-kata yang lebih
halus dan lembut.
contoh : tunawisma (gelandangan ), sekelompok ( gerombolan)
e. Sinekdoke, dibagi menjadi :
a. Pars pratoto : majas yang melukiskan keadaan sebagian untuk semua atau seluruhnya.
contoh : lima ekor kuda, sepucuk surat., batang hidungnya.
b. Totem pro parte : majas yang melukiskan keadaan semua atau keseluruhan, tetapi hanya untuk
sebagian. contoh : kaum hawa memperingati hari Ibu, Tim Futsal Smanda juara turnamen nasional.
f. Majas litotes adalah majas yang melukiskan suatu keadaan berbeda dengan kenyataannya
secara merendahkan diri.
contoh : mampirlah ke gubuk kami, perang ini hanya setitik darah.
g. Asosiasi : majas yang melukiskan suatu keadaan lain karena persamaan sifat
contoh : wajah orang itu muram bagai bulan kesiangan
h.Metonimia : majas yang melukiskan suatu keadaan dengan menggunakan nama merek dagang
contoh : Ana ke kampus naik kijang , Ratih pulang naik Garuda.
2. Majas pertentangan , meliputi :
a. Majas antitesis
b. Majas paradoks
c. Majas kontradiksi intermimis
3. Majas Sindiran, meliputi :
a. Majas Ironi
b. Majas Sarkasme
c. Majas Sinisme
4. Majas penegasan, meliputi
a. Majas pleonasme
b. Majas Retorik
c. Majas Paralelisme
Struktur Cerpen
1. ABSTRAKSI = RINGKASAN CERITA
2. ORIENTASI = PENGENALAN LATAR CERITA BERKAITAN
DENGAN WAKTU, RUANG DAN SUASANA TERJADINYA
PERISTIWA
3. KOMPLIKASI = URUTAN KEJADIAN DIHUBUNGKAN
SEBAB-AKIBAT
4. KONFLIK = KERUMITAN MASALAH
5. RESOLUSI= PENYELESAIAN MASALAH
6. KODA= REORIENTASI = NILAI PALAJARAN YANG DAPAT
DIPETIK DAN BERSIFAT OPSIONAL
KAIDAH KEBAHASAAN CERPEN
• GAYA BAHASA
• KOSAKATA
KONVERSI CERPEN-
RESENSI
• Langkah-langkah meresensi cerpen:
a. Memilih cerpen
b. Menguasai isi cerpen
c. Mengidentifikasi cerpen
d. Meringkas isi cerpen
e. Menilai isi cerpen
f. Menyimpulkan
Unsur-Unsur Resensi
• Judul resensi
• Identitas meliputi: judul cerpen, nama pengarang, nama
penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, dan harga buku,
kualitas kertas, bentuk huruf, dan gambar sampul buku
• Sinopsis
• Jenis buku, meliputi fiksi, nonfiksi, agama, politik, sosial
• Kepengarangan, berisi latar belakang penulis, pemakaian
bahasa yang mudah dipahami
• Penilaian berkaitan dengan unsur intrinsik cerpen
• Simpulan = penafsiran pembaca tentang kesan dan ajakan
untuk membeli buku tersebut + kelebihan buku
Konversi cerpen

PUISI DAN DRAMA


CONTOH KONVERSI CERPEN DALAM
PUISI
• Ketika aku berlibur ke Jakarta bersama keluarga, aku melihat anak-anak
berkeliaran di setiap sudut jalan. Dengan telanjang kaki mereka menunggu belas
kasihan dari orang yang lalu lalang. Kadang senyum ia berikan, tapi hanya
gumaman yang ia dapatkan. Aku pun merasa iba kepadanya.

• Teks puisi:
Kaki mungil melangkah setapak demi setapak
Telusuri hiruk pikuk jalan
Ulurkan tangan tuk seuntai harap
Sapa hari dengan senyum lekang (kuat)
KONVERSI CERPEN DALAM DRAMA
• Suatu hari di rumah kami yang tidak begitu besar, aku mengendap-endap
menuju pintu kulkas ketika kulihat Bella, saudara kembarku, tengah
mengambil sesuatu di dalamnya. Niat jahilku mendadak hilang saat
melihat wajah Bella murung. Tumben, biasanya selalu ceria dan
bersemangat. Sekarang, kok loyo, batinku.
“Kamu sakit, Bel?” aku bertanya dengan hati-hati.
‘Enggak!” jawab Bella singkat tanpa mengalihkan mukanya dari apel yang
dikupasnya. Aku terdiam. Aku jadi lupa tujuanku untuk mengagetkan Bella.
Malamnya Bella mendekati aku dengan tetap memasang wajah
murungnya.
“Ada masalah sama Vino, ya?” tebak aku yang diikuti oleh anggukan
kepada Bella
“Gimana aku bisa bantu kamu, kalau aku belum pernah ketemu dengan
yang namanya Vino itu “, kataku.
Teks drama
• Vinkan: Kamu sakit, Bel? (dengan hati-hati)
• Bella : Enggak! (tanpa mengalihkan mukanya dari
apel yang dikupasnya)
• Vinkan: (terdiam, jadi lupa untuk mengagetkan
Bella)
• Vinkan: Ada masalah sama Vino ya?
• Bella: (mengangguk)
• Vinkan: Gimana aku bisa bantuk kamu, kalau aku
belum pernah ketemu dengan yang namanya
Vino itu.

Anda mungkin juga menyukai