Anda di halaman 1dari 11

Bab 3

Teks Cerita Pendek


KELAS 9 SMP KAIROS GRACIA
Pengertian Teks Cerpen Cerpen

Cerpen adalah suatu karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita yang isinya kehidupan
seseorang yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh yang didalamnya terdapat
permasalahan serta solusi dari masalah yang timbul.
Struktur Teks Cerpen
Adapun struktur dari teks cerpen ini ada 6 macam yaitu sebagai berikut.
1. Abstark: inti atau ringkasan dari cerita pendek yang dikembangkan menjadi sebuah
rangkaian-rangkaian kejadian atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam cerpen
(setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur abstrak).
2. Orientasi: berkaitan dengan suasana, waktu, dan tempat yang berkaitan dengan alur
cerita dari cerpen.
3. Komplikasi: berisi urutan peristwa-peristiwa yang dihubungkan dengan sebab dan
akibat.
4. Evaluasi: struktur konflik yang terjadi yang mengarah pada klimaks serta mulai
mendapatkan penyelesaian dari konflik yang terjadi pada cerpen
5. Resolusi: bagian ini, pengarang mulai memberi solusi yang dialami tokoh.
6. Koda: bagian ini, terdapat pelajaran atau nilai yang dapat dipetik dari cerpen
tersebut oleh pembaca.
Ciri-ciri Cerpen

1. Setiap teks pasti memiliki ciri-cirinya tersendiri, termasuk juga cerpen. Berikut ciri-ciri cerpen:
2. Alur/Jalan ceritanya lebih pendek daripada novel
3. Sebuah cerita pendek memiliki jumlah kata yang tidak lebih dari 10 ribu kata.
4. Biasanya isi cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari.
5. Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, namun, digaambarkan hanya intinya saja.
6. Tokoh didalam cerpen digambarkan mengalami konflik atau masalah hingga pada tahap
penyelesaiannya.
7. Memakai kata yang sederhana dan mudah dipahami pembaca.
8. Kesan atau pesan yang terdapat pada cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca turut
merasakan kisah dari cerita tersebut.
9. Biasanya hanya satu peristiwa saja yang diceritakan.
10. Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
11. Penokohan pada cerita pendek sangat sederhana, tidak mendalam serta singkat dan padat.
Unsur Instrinsik Cerpen

Unsur-unsur intrinsik dalam cerpen adalah sebagai berikut:


1. Tema: ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada pada cerpen.
2. Tokoh dan Penokohan: bagian ini wajib ada dalam sebuah cerpen. Tokoh dan penokohan
tentunya berbeda, tokoh merupakan pelaku. Sedangkan penokohan adalah penentuan sifat
tokoh.
3. Alur: berisi urutan jalan cerita dalam cerpen yang disampaikan oleh penulis cerpen.
4. Setting (Latar): mengacu pada waktu, tempat dan suasana terjadinya cerita tersebut.
5. Sudut Pandang: strategi yang digunakan penulis untuk menyampaikan ceritanya.
6. Gaya Bahasa: ciri khas sang pengarang dalam menyampaikan tulisannya kepada publik.
7. Amanat: pesan moral yang dapat kita ambil dari cerpen tersebut.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
Sedangkan unsur ekstrinsik cerpen adalah sebagai berikut:
1. Latar Belakang Masyarakat: faktor linkungan masyarakat sekitar yang mempengaruhi
pengarang dalam membuat cerpen.
2. Latar Belakang Penulis: salah satu faktor berasal dari dalam diri penulis yang mendorong
penulis untuk membuat sebuah cerpen.
3. Nilai yang terkandung di dalam cerpen: ada 4 nilai yang menjadi unsur ekstrinsik yaitu nilai
agama, sosial, moral dan budaya.
Unsur Kebahasaan Cerpen

Adapun unsur kebahasaan cerpen meliputi :


1. Menggunakan kalimat deskriptif.
2. Menggunakan kata/kalimat ekspresif
Kata/kalimat yang mampu mengekspresikan perasaan pengarang melalui tuturan tokoh.
3. Menggunakan majas (pemanfaatan kata atau kalimat untuk memperoleh efek tertentu)
Berikut beberapa majas yang sering digunakan dalam cerpen :
A. Repetisi adalah majas perulangan kata, frasa, atau kalimat yang dianggap
penting.
Contoh :Aku pergi tanpamu. Aku datang tanpamu.
B. Eufimisme adalah majas yang menghaluskan kata-kata yang dianggap kasar atau kurang
sopan.
contoh : sejak seminggu lalu, ayahku dibebastugaskan (bukan dipecat).
C. Litotes adalah majas yang merendah-rendahkan diri sendiri agar terkesan tidak sombong.
Contoh : Maaf, saya hanya dapat membawakan bingkisan sekadarnya.
D. Pleonasme adalah majas yang menggunakan beberapa kata bersinonim secara bersamaan
dalam satu kalimat.
Contoh : Anak Pak Kepala Desa sangat amat cerdas sekali.
E. Hiperbol adalah majas yang memberi makna secara berlebihan.
Contoh : Harga cumi menggila di pasar.
F. Simile adalah majas yang menyamakan suatu objek rumit dengan objek lain yang sederhana.
Contoh : Bentuk alisnya aneh, seperti semut hitam besar berbaris.
G. Metafora adalah majas yang menggunakan perlambangan untuk menyatakan sesuatu.
Contoh : Ia harus bekerja membanting tulang.
H. Personifikasi adalah majas yang mengumpamakan benda mati sebagai manusia (person).
Contoh : Awan hitam melahap langit dengan buasnya.
I. Ironi adalah majas yang menyatakan suatu hal secara berkebalikan dengan maksud menyindir.
Contoh : Rapi sekali seragammu yang tak pernah disetrika itu, terlihat seperti kertas yang diremas-
remas.
Tugas Bab 3 P1-2 (Jumat 13, Oktober 2023)
Simaklah cerita pendek berikut ini! (terlampir dalam ppt)
Setelah kalian membaca/mendengar cerita pendek tersebut jawablah
pertanyaan dengan benar!
1. Simpulkan isi cerita pendek tersebut secara berurutan! (Minimal 10
kalimat)
2. Tulislah 3 pesan yang ada dalam cerita pendek tersebut!
Tugas Bahasa Indonesia untuk pertemuan berikutnya
(Bab 3 : P3-4)
Membawa satu cerita pendek.
Bacalah cerita pendek yang kalian bawa, kemudian kalian telaah dengan teliti hal-hal
berikut ini!

No Hal yg ditelaah Ada/tidak Keterangan/contoh

1 Logika cerita
2 Konflik cerita
3 Struktur kalimat

4 Ketepatan ejaan

5 Penggunaan majas

Anda mungkin juga menyukai