Anda di halaman 1dari 3

KISI KISI INDONESIA

Pengertian Cerpen
Cerpen itu singkatan dari cerita pendek. Nah, cerita pendek atau cerpen adalah salah satu jenis karya
sastra yang berbentuk prosa fiksi. Bedanya sama novel, cerita di dalam cerpen cenderung lebih padat
dan biasanya tidak memiliki banyak tokoh. Yaa.. kalau orang-orang bilang, kita hanya butuh sekali
duduk untuk menyelesaikan satu cerita pendek.
Ciri-Ciri Cerpen
1. Terfokus pada 1 tokoh
2. Ceritanya tidak lebih dari 10.000 kata
3. Memiliki puncak masalah
4. Terdapat solusi atau penyelesaian masalah
5. Ceritanya padat dan langsung tertuju pada tujuan
6. Alur yang singkat membuat cerpen tidak memiliki tokoh yang banyak
7. Latar ceritanya terbatas
Fungsi Cerpen

Struktur Cerpen
1. Abstrak
Abstrak merupakan bagian cerpen yang menggambarkan keseluruhan isi cerita.
2. Orientasi
Orientasi cerpen berisi penentuan peristiwa yang menciptakan gambaran visual dari latar, atmosfer, dan
waktu dari cerita. Di bagian ini, kamu juga akan menemukan pengenalan para tokoh, menata adegan,
dan hubungan antartokoh.
3. Rangkaian Peristiwa
Lalu, pada bagian ini, kisah akan berlanjut melalui serangkaian peristiwa satu ke peristiwa lainnya yang
tidak terduga.
4. Komplikasi
Kemudian, cerita akan bergerak menuju konflik atau puncak masalah, pertentangan, atau kesulitan-
kesulitan bagi para tokohnya yang memengaruhi latar waktu dan karakter.
5. Resolusi
Terakhir, pada bagian ini, akan menceritakan solusi dari masalah atau tantangan yang dicapai. Kamu
juga akan mengetahui bagaimana cara pengarang mengakhiri cerita.
6. Koda
Koda merupakan komentar akhir terhadap keseluruhan isi cerita. Bagian ini juga bisa disebut simpulan
cerpen.
Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Cerpen
1. Unsur Intrinsik
- Tema: pokok cerita dalam cerpen yang akan membentuk alur. Namun, tema dalam cerpen jarang
dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya.
- Penokohan: cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tiap tokoh dalam cerita.
- Alur: pola pengembangan cerita yang menggambarkan hubungan sebab akibat sifatnya kronologis.
- Latar: meliputi tempat, waktu, dan suasana yang digunakan dalam cerita.
- Gaya bahasa: digunakan untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasif dan merumuskan
dialog antara sesama tokoh.
- Sudut pandang: strategi penulis untuk menyampaikan cerita.
- Amanat: pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
2. Unsur Ekstrinsik
- Latar belakang masyarakat: meliputi ideologi, kondisi politik, kondisi sosial dan kondisi ekonomi.
- Latar belakang penulis: meliputi riwayat hidup penulis, kondisi psikologis dan aliran sastra penulis.
- Nilai yang terkandung dalam cerpen: meliputi nilai agama, nilai sosial, nilai moral, dan lain-lain.
Kaidah Kebahasaan Cerpen
Ciri atau kaidah kebahasaan cerpen antara lain:
1. Kalimatnya banyak yang bermakna lampau. Hal itu ditandai dengan kata-kata seperti: saat, telah
terjadi, ketika itu, beberapa tahun yang lalu.
2. Banyak menggunakan kata penghubung yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis).
Contoh: mula-mula, sebelumnya, kemudian, sejak saat, setelah itu.
3. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi. Contoh:
mengobati, menghindar, menangis, menyuruh, melompat, menghindar.
4. Menunjukkan kalimat tak langsung untuk menceritakan perkataan seorang tokoh oleh pengarang.
Contoh: menceritakan tentang, menuturkan, mengungkapkan, mengatakan bahwa, menyatakan.
5. Pikiran dan perasaan tokoh banyak digambarkan dengan menggunakan kata kerja yang menyatakan
sesuatu. Contoh: berharap, mengalami, merasakan, menginginkan.
6. Menggunakan banyak dialog, yang ditunjukkan oleh tanda petik ganda ("...."), maupun kata kerja
yang menunjukkan tuturan langsung. Contoh: "Habis kemana saja kamu?" tanya Rini pada Andi.
7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language), sebagai penggambaran tokoh, latar atau
suasana. Contoh: Pada sore hari, Bapak tua itu terlihat sedang meminum segelas teh hangatnya sambil
menikmati hujan dalam sebuah gubuk di tengah sawah.
8. Menggunakan kata keterangan. Contohnya: di kebun teh yang menghijau, di malam hari yang gelap,
dan lain sebagainya.
9. Penggunaan bahasa yang tidak baku (bahasa sehari-hari).
Struktur Cerpen
1. Abstrak. Dalam menulis cerpen, diawali dengan abstrak yang merupakan ringkasan atau inti dari
cerpen yang nantinya akan dikembangkan dalam rangkaian-rangkaian peristiwa. Abstrak bisa juga
disebut sebagai gambaran awal dalam cerita. Sifat dari abstrak ini adalah opsional, tidak semua cerpen
harus ada struktur abstraknya.
2. Orientasi dalam cerpen ini berkaitan dengan waktu, suasana dan tempat yang tentu berkaitan dengan
jalan cerita yang dibuat.
3. Komplikasi pada cerpen berisikan urutan hubungan sebab dan akibat dari kejadian-kejadian yang
ada dalam cerita. Biasanya pada komplikasi ini akan didapatkan karakter atau watak dari berbagai tokoh
yang ada di dalam cerpen karena konflik mulai muncul.
4. Evaluasi dalam hal ini merupakan konflik yang terjadi dan klimaks yang menjadi arahnya serta
penyelesaiannya dari konflik yang terjadi sudah mulai didapatkan.
5. Resolusi, solusi yang dialami oleh tokok sudah mulai diungkapkan oleh pengarang atau penulis.
6. Koda ini berisi nilai atau pelajaran yang dapat diambil oleh pembaca dari cerita pendek yang telah
dibuat.

Anda mungkin juga menyukai