Anda di halaman 1dari 12

KISI-KISI PPKN

1. Ancaman terhadap persatuan Indonesia


Ancaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang
dilakukan secara konsepsional melalui tindak kriminal dan politis.
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi
yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa
A. Dari luar negeri
1) Agresi
2) Pelanggaran wilayah oleh negara lain
3) Spionase (mata-mata)
4) Sabotase
5) Aksi teror dari jaringan internasional
B. Dari dalam negeri
1) Pemberontakan bersenjata
2) Konflik horisontal
3) Aksi teror
4) Sabotase
5) Aksi kekerasan yang berbau SARA
6) Gerakan separatis (upaya pemisahan diri untuk membuat negara baru)
7) Pengrusakan lingkungan.
-Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan.
-Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk
melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsional.
-Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional (tidak terarah).

2. Status kewarganegaraan
1. Status Warga Negara Indonesia
Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU Nomor 12 Tahun
2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang
yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah sebagai berikut.
a. Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI.
b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI.
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara
asing (WNA), atau sebaliknya.
d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak
memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut.
e. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI.
f. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI.
g. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah
WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun
atau belum kawin.
h. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas
status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
i. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah
dan ibunya tidak diketahui.
j. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.
k. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang
karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan
kepada anak yang bersangkutan.
l. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau
menyatakan janji setia.
Asas status kependudukan
a. Asas ius sanguinis, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
keturunan, bukan berdasarkan negara tempat
dilahirkan.
b. Asas ius soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur undangundang.
c. Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang.
d. Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan
ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.
Perbedaan penduduk, warga negara, rakyat:
a. Penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau
menetap dalam suatu negara. Sedangkan yang bukan penduduk adalah orang yang berada di
suatu wilayah suatu negara dan tidak bertujuan tinggal atau menetap di wilayah negara
tersebut.
b. Warga negara dan bukan warga negara. Warga negara ialah orang yang secara hukum
merupakan anggota dari suatu negara. Sedangkan bukan warga negara disebut orang asing
atau warga negara asing.
c. Rakyat sebagai penghuni negara mempunyai peranan penting dalam merencanakan,
mengelola dan mewujudkan tujuan negara.

3. Partai Politik sebagai infrastruktur negara


Partai Politik, yaitu organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok Warga Negara
Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk
memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa, dan negara melalui pemilihan
umum. Pendirian partai politik biasanya didorong adanya persamaan kepentingan, persamaan
cita-cita politik, dan persamaan keyakinan keagamaan.
Peranan: 1. Penghubung antara pemerintah dan masyarakat
2. Sebagai sarana, penegak, serta peserta demokrasi
3. Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mempimpin negara
(presiden, DPR, Gubernur,dsb.)
4. Sebagai sarana sosialisasi politik
5. Memberikan informasi kpd masyarakat terkait program dan kebijakan
pemerintah
Contoh pelaksanaan peran: Melakukan kampanye kepala daerah, mendapat kursi wakil
rakyat di DPR, melakukan pendidikan politik.

4. Pasal yang mengatur penistaan agama


Pasal 156(a) KUHP
Kemerdekaan beragama dan kepercayaan di Indonesia dijamin oleh UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam Pasal 28 E ayat (1) dan (2) sebagai berikut.
1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan
dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya.
5. Upaya bela negara

Pasal 27 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Kesadaran bela
negara pada hakikatnya merupakan kesediaan berbakti pada negara dan berkorban
demi membela negara.

Membela negara tidak harus dalam wujud perang, tetapi bisa diwujudkan dengan
cara-cara lain seperti berikut ini.
a. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling).
b. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri.
c. Belajar dengan tekun pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau PPKn.
d. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, seperti Paskibra, PMR, dan Pramuka.
e. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.
f. Pengabdian sebagai anggota TNI.
g. Pengabdian sesuai dengan profesi keahlian.

6. Impelementasi nilai kerakyatan


Berikut ini merupakan bentuk penerapan nilai kerakyatan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1. Bekerja sama untuk mempertanggung jawabkan keputusan musyawarah.
2. Menghargai dan menghormati pendapat orang lain.
3. Menghargai hasil keputusan musyawarah.
4. Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan permasalahan.
5. Berjiwa besar untuk menerima keputusan dari musyawarah.
6. Wakil rakyat harus mampu membawa aspirasi rakyat.

7. Bukti Indonesia menganut sistem konstitusional


Sistem konstitusional artinya adalah pemerintahan berdasarkan UUD. Sistem ini memberikan
ketegasan bahwa cara pengendalian pemerintahan dibatasi oleh ketentuan-ketentuan
konstitusi.
Salah satu bukti bahwa indonesia berdasarkan sistem konstitusional adalah
1. Kekuatan negara dibatasi oleh undang-undang
2. Presiden memegang kekuasaan pemerintahan berdasarkan UUD
3. Penyelenggara pemerintahan dan peraturan perundangan didasarkan pada
UUD
Syarat terbentuknya negara: rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat

8. Konsep demokrasi
Demokrasi ialah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang
sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara ikut serta—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi adalah sebuah hal yang
didasari oleh rakyat.
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.-Abraham
lincoln

9. Lembaga non kementrian


1) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), di bawah koordinasi Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
2) Badan Informasi Geospasial (BIG).
3) Badan Intelijen Negara (BIN).
4) Badan Kepegawaian Negara (BKN), di bawah koordinasi Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
5) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),
di bawah koordinasi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
6) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), di bawah koordinasi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
7) Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), di
bawah koordinasi Menteri Riset dan Teknologi.
8) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
9) Badan Narkotika Nasional (BNN).
10) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
11) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
12) Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
13) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), di bawah koordinasi
Menteri Kesehatan.
14) Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), di bawah koordinasi
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
15) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
16) Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL), di bawah
koordinasi Menteri Lingkungan Hidup.
17) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), di bawah
koordinasi Menteri Riset dan Teknologi.
18) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS),di bawah
koordinasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
19) Badan Pertanahan Nasional (BPN), di bawah koordinasi Menteri Dalam
Negeri.
20) Badan Pusat Statistik (BPS), di bawah koordinasi Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian.
21) Badan SAR Nasional (BASARNAS).
22) Badan Standardisasi Nasional (BSN), di bawah koordinasi Menteri Riset
dan Teknologi.
23) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), di bawah koordinasi Menteri
Riset dan Teknologi.
24) Badan Urusan Logistik (BULOG), di bawah koordinasi Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian.
25) Lembaga Administrasi Negara (LAN), di bawah koordinasi Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
26) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di bawah koordinasi
Menteri Riset dan Teknologi.
27) Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS).
28) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
29) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), di bawah
koordinasi Menteri Riset dan Teknologi.
30) Lembaga Sandi Negara (LEMSANEG), di bawah koordinasi Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum dan, Keamanan.
31) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PERPUSNAS), di bawah
koordinasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

10. Pemegang kekuasaan tertinggi


Presiden ialah penyelenggara Pemerintah Negara yang tertinggi dibawahnya majelis. Di
bawah Majelis Permusyawaratan Rakyat, Presiden ialah penyelenggara Pemerintah Negara
yang tertinggi.

11. Sumber dari segala sumber hukum


Pancasila sebagai dasar negara. Fungsi Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber
Hukum:
1. Ideologi hukum Indonesia
2. Kumpulan nilai-nilai yang harus berada di belakang keseluruhan hukum Indonesia
3. Asas-asas yang harus diikuti sebagai petunjuk dalam mengadakan pilihan hukum di
Indonesia
4. Sebagai suatu pernyataan dari nilai kejiwaan dan keinginan bangsa Indonesia, juga
dalam hukumnya

12. Kedudukan tertinggi perundang-undangan


Berdasarkan pasal 7 UU Nomor 12 Tahun 2011, jenis dan hierarki peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (TAP MPR)
3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu)
4. Peraturan Pemerintah (PP)
5. Peraturan Presiden (Perpres)
6. Peraturan Daerah Provinsi (Perda Provinsi)
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota (Perda Kabupaten/Kota)
Kedudukan UUD 1945 sebagai sumber hukum tertinggi dijelaskan dalam Ketetapan MPRS
No.XX/MPRS/1966 yang kini telah diatur dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004
tentang Pembentukan Perundang-undangan. Dalam Pasal 7 disebutkan bahwa UUD 1945
menempati posisi tertinggi dari perundang-undangan yang ada.

13. Suprastruktur politik


Suprastruktur politik adalah susunan kelembagaan pemerintahan di tingkat pusat dan daerah.
Pembentukannya dilakukan sengaja untuk menjalankan kehidupan berbangsa. Tidak hanya
itu, suprastruktur politik juga dapat mewujudkan apa yang menjadi harapan masyarakat.
Kekuatan suprastruktur politik yang tergolong ke dalam lembaga tinggi
negara Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
4. Presiden/Wakil Presiden
5. Mahkamah Agung
6. Mahkamah Konstitusi
7. Komisi Yudisial
8. Badan Pemeriksa Keuangan

14. Otonomi Daerah


Otonomi daerah adalah kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai undang-
undang. Tujuannya adalah:
Memberdayakan dan meningkatkan kemampuan perekonomian daerah. Menciptakan
sistem pembiayaan daerah yang adil, proporsional, dan transparan. Mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang partisipatif. Mempertegas sistem
pertanggungjawaban keuangan oleh pemerintah daerah.

15. Konsep triaspolitika


Trias Politica adalah konsep politik yang berarti pemisahan kekuasaan. Adapun konsep ini
membagi suatu pemerintahan negara menjadi 3 jenis kekuasaan, yaitu eksekutif, legislatif,
dan yudikatif. Dikemukaan oleh John Locke (Bapak liberalisme).
Negara Indonesia menerapkan pembagian kekuasaan sesuai Teori Trias Politika yang dianut
oleh Montesquieu dimana adanya pembagian kekuasaan berdasarkan fungsi negara baik
Legislatif, Eksekutif maupun Yudikatif kedalam lembaga - lembaga negara di Indonesia,
namun Selain dari tiga fungsi negara itu, Indonesia membagi kekuasaan lagi yaitu Kekuasaan
Eksaminatif atau pemeriksaan keuangan negara.
1. Kekuasaan Konstitutif (MPR) 4. Kekuasaan Yudikatif (MA,MK,KY)

2. Kekuasaan Eksekutif (Presiden) 5. Kekuasaan Eksaminatif (BPK)


3. Kekuasaan Legislatif (DPR) 6. Kekuasaan Moneter (BI)
16. Alat pemersatu bangsa
1. Pancasila
a. Pancasila sbg Ideologi e. Pancasila sbg sumber hukum
b. Pancasila sbg Jiwa Bangsa f. Pancasila sbg cita-cita bangsa
c. Pancasila sbg Kepribadian Bangsa g. Pancasila sbg perjanjian luhur
d. Pancasila sbg Pandangan hidup
2. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
3. Bendera merah putih
4. Garuda pancasila dan semboyannya
5. lagu kebangsaan Indonesia raya

Nomor 12, Seseorang yang memiliki 2 kewarganegaraan atau lebih disebut Bipatride, adalah
istilah untuk orang-orang yang memiliki kewarganegaraan ganda (dua). Bahkan juga ada
istilah multipatride atau yang lebih dikenal dengan orang yang memiliki kewarganegaraan
banyak (lebih dari satu). Memiliki sedikitnya satu orang tua yang merupakan warga negara di
negara tersebut (Ius Sanguinis)

17. Konsep wawasan nusantara


Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa, dan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut, dan udara di atasnya
sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.
Kata kunci = cara pandang bangsa

18. Hakikat wawasan nusantara


Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam pengertian cara pandang yang
selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Hakikat
Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional.
19. Aspek wawasan nusantara
Trigatra - 1. Letak dan geografis, 2. Keadaan dan Kemampuan penduduk, 3. Keadaan dan
kekayaan alam
Pancagatra – 1. Ideologi, 2. Politik, 3. Ekonomi, 4. Sosial budaya, 5. Pertahanan &
Keamanan.

20. Organisasi dalam 1 wilayah

21. Batas alamiah daratan


Batas wilayah darat suatu negara terdiri dari batas alamiah, yakni batas yang terjadi secara
alamiah seperti pegunungan, sungai, dan hutan, batas buatan yakni batas yang sengaja dibuat
oleh manusia bisa berupa pagar tembok, kawat berduri, dan pos penjagaan, serta batas
geografis.

22. Batas wilayah Indonesia


Bagian Utara, Indonesia berbatasan langsung dengan Singapura, Malaysia, Laut Cina Selatan,
Selat Malaka dan Samudera Pasifik
Bagian Timur, Indonesian berbatasan langsung dengan Papua Nugini dan Samudera Pasifik
Bagian Selatan, Indonesia berbatasan langsung dengan Timor Leste dan Samudera Hindia
Bagian Barat, Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan Perairan India

23. Badan yang menjalankan UU


Presiden, wakil, dan menterinya
24. Badan yang mengajukan RUU
DPR
25. Tugas dan wewenang DPD
Sebagai sebuah lembaga negara di bawah MPR atau Majelis Permusyawaratan Rakyat, DPD
tentu memiliki tugas untuk membantu, menyuarakan aspirasi rakyat dari tingkat daerah ke
tingkat nasional. Hal tersebut, nantinya akan menghasilkan sebuah kebijakan, yang dirasakan
oleh masyarakat daerah tersebut. Tugas dan wewenang DPD adalah:
- Mengajukan kepada DPR tentang RUU yang bekaitan dengan otonomi daerah, pusat,
dan daerah.
- Memberikan pertimbangan kepada DPR atau RUU yang berkaitan dengan pajak,
Pendidikan, dan agama
- Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU
- Hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran penggabungan daerah
melaksanakan APBN

26. Desentraliasi
Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004, desentralisasi adalah
penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus pemerintahan dalam sistem negara Kesatuan Republik Indonesia.

27. Lama jabatan kepala daerah


Masa jabatan kepala daerah diatur oleh undang-undang, yaitu: 5 tahun satu periode dan
maksimal menjabat 2 periode

28. Ideologi negara


Pancasila dalam pembukaan UUD. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan pancasila dalam UUD 1945 tercantum dalam naskah pembukaan pada alinea
keempat. Berikut bunyi rumusan pancasila:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai