Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

CERITA PENDEK

(CERPEN)
Untuk memenuhi nilai Bahasa Indonesia

NAMA KELOMPOK:

 FAJAR NUGRAHA
 RHANI CINTYA POETRY
 TIARA SUKMA AYU
 YUSRIL SUKMA WALIYANTO

XI IPS 2

SMA NEGERI 1 SOREANG

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita
semua sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penyusunan makalah ini di dasari pada
tinjauan pustaka mengenai pengertian cerpen, ciri-ciri cerpen, unsur intrinsik serta ekstrinsik
cerpen, menentukan hal-hal menarik dalam suatu cerpen, dan membandingkan dengan realitas
dalam kehidupan. Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas bahasa
Indonesia . Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi para siswa
sebagai sarana pembelajaran.
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………….…………………………………………………..….1

KATA PENGANTAR……………………….…………………………………………...………2

DAFTAR ISI……………………………….…………………………………………..………...3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………...………4

A. Latar belakang masalah………………………….………………………….……………..4

B. Rumusan masalah……………………………………………………………..…..………4

C. Tujuan pembahasan……………………………...………………………….…...………..4

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….……….………..5

A. Pengertian cerpen…………………………………………………………..…......……….5

B. Tujuan cerpen…………….………………………………………………...……...………5

C. Ciri ciri cerpen………………………………………………………………..……..…….5

D. Struktur cerpen………………………………………………………………...…….…….5

E. Kaidah kebahasaan cerpen……………………………………………………….………..6

F. Fungsi cerpen…………………………………………………………….....…………..…6

G. Macam jenis cerpen ……………………………………………………..…..……………7

H. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen………………………………………..…...………7

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………9

A. Kesimpulan ……………………………………………………………….………………9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...…………………………10
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Cerpen atau cerita pendek adalah bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung
padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lainnya yang lebih
panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-
cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra tokoh, plot, tema, Bahasa,
dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.
B. Rumusan masalah
Dalam makalah ini hanya meneliti tentang pengertian cerpen, ciri ciri, struktur, unsur dan
n lainnya.
C. Tujuan pembahasan
Agar dapat memahami bab cerpen ini dengan baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian cerpen
Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra berupa prosa yang menggambarkan
suatu tokoh serta lingkungannya yang disertai dengan bermacam permasalahan yang
menimpanya serta bagaimana solusi untuk memecahkan masalah tersebut.

B. Tujuan cerpen
Mengungkapkan perasaan penulis dalam menuangkan imajinasi/penghayalan pada
sebuah cerita dan dapat menghibur para pembaca dapat memperoleh hiburan serta
teguran/nasihat dari sebuah cerpen.

C. Ciri ciri cerpen


Adapun ciri-ciri kebahasaan cerpen meliputi macam yaitu:
1. Terdiri kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.
2. Selesai dibaca dengan sekali duduk.
3. Bersifat fiktif.
4. Hanya mempunyai 1 alur saja (alur tunggal).
5. Isi dari cerita berasal dari kehidupan sehari-hari.
6. Penggunaan kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca.
7. Bentuk tulisan yang singkat (lebih pendek dari Novel).
8. Penokohan dalam cerita pendek sangat sederhana.
9. Mengangkat beberapa peristiwa saja dalam hidup.
10. Kesan dan pesan yang ditinggalkan sangatlah mendalam sehingga si pembaca
ikut merasakan isi dari cerita pendek tersebut.

D. Struktur teks cerpen


Adapun struktur dari teks cerpen ini ada 6 macam yaitu sebagai berikut:
1. Abstark : inti atau ringkasa dari cerita pendek yang dikembangan menjadi
sebuah rangkaian-rangkaian kejadian atau bias juga sebagai gambaran awal
dalam cerpen (setiap cerpen bokleh tidak erdapat struktur abstrak)
2. Orientasi : berkaitan dengan suasana, waktu, dan gtempat yang berkaitan
dengan alur cerita dari cerpen.
3. Komplikasi : berisi urutan peristiwa peristiwa yang dihubungkan dengan
sebab dan akibat
4. Evaluasi : struktur konflik yang terjadi yang mengarah pada klimaks serta
mulai mendapatkan penyelesaian dari konflik yang terjadi pada cerpen.
5. Resousi : bagian ini, pengarang mulai memberi solusi yang dialami tokoh.
6. Koda : bagian ini, terdapat pelajaran atau nilai yang dapat dipetik dari cerpen
tersebut oleh pembaca.

E. Kaidah kebahasaan
Kaidah kebahasaan yang digunakan dalam cerpen adalah sebagai berikut :
 Memuat kata sifat yang mendeskripsikan pelaku seperti penampilan fisik juga
kepribadian tokoh yang diceritakan dalam cerpen, sepeti misalnya sosoknya
tinggi atau perawakannya gagah, rambutnya beruban atau sifat tokoh klainya.
 Memuat kata keterangan untuk mendeskripsikan latar waktu tempat dan
suasana, sebagai contoh misalnya: di pagi hari yang cerah, dikebun bamboo
yang rimbun dengan dedaunan dan lain sebagainya.
 Menggunakan kalimat langsung da juga tidak langsung untuk openulisan
percakapan didalam cerpen.
 Bias menggunakan gaya Bahasa yang bersifat konotasi seperti misalnya :
pucuk langit, memanggabg bus, bajing loncat dan mulut terminal.
 Bahasa yang digunakan tidak baku dan tidak formal. Bias menggunakan gaya
Bahasa perbandigan, pertetangan, pertautan maupun perulangan.

F. Fungsi Tujuan
Fungsi cerita pendek ada 5 jenis yaitu sebagai berikut.

1. Fungsi rekreatif : yaitu fungsi yang memberikan rasa senang, gembira, dan
menghibur para pembacanya.
2. Fungsi didaktif : yaitu fungsi yang mengarahkan dan mendidik para pembaca
nya karena nilai nilai kebenaran dan kebaikan yang termuat didalam cerpen.
3. Fungsi estetis : yaitu fungsi yang memberikan keindahan bagi para pembaca
karya sastra cerpen.
4. Fungsi moralitas : yaitu fungsi yang mengandung nilai moral sehingga para
pembaca nya bisa mengetahui moral yang baik dan moral yang tidak baik.
Diharapkan pembacanya bisa mengetahui akibat dari moral tidak baik bagi
dirinya sehingga Ia tidak melakukan moral yang tidak baik.
5. Fungsi relegiusitas : mengandung ajaran agama yang dapat dijadikan teladan
bagi para pembaca nya.

G. Macam jenis cerpen


Berdasarkan jumlah katanya cerpen dapat dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai
berikut :

1. Cerpen mini (flash), cerpen yang memuat jumlah kata antara 750 kata hingga
1.000 kata.
2. Cerpen ideal, cerpen yang memuat jumlah kata antara 3.000 hingga 4.000
kata.
3. Cerpen panjang, cerpen ini merupakan jenis cerpen terpanjang yakni memuat
10.000 kata.
Pembagian cerpen menjadi tiga diatas berdasarkan jumlah kata nya, nah untuk
selanjutnya cerpen berdasarkan teknik mengarangnya dapat dibagi menjadi dua yaitu
sebagai berikut ini.

1. Cerpen sempurna (perfect/well made short-story) adalah cerpen yang terfokus


pada satu tema dengan plot yang jelas dan memiliki ending yang mudah untuk
dipahami. Cerpen jenis ini pada umumnya memiliki sifat konvensional dan
berdasarkan pada realitas atau fakta. Cerpen jenis ini biasanya banyak disukai
oleh kalangan pelajar SMP kebawah karena bahasanya enak dibaca dan
mudah dipahami. Pembaca awam pun bisa membaca cerpen jenis ini hanya
dalam tempo kurang dari satu jam saja.
2. Cerpen tak utuh (Slice of life short-story) adalah cerpen yang tidak terfokus
pada satu tema saja artinya tema terpencar pencar atau ada beberapa
pembahasan, plot tidak terstruktur dan terkadang dibuat mengambang oleh
pembuatnya. Cerpen jenis ini memiliki sifat kontemporer dan ditulis
berdasarkan ide-ide atau gagasan yang orisinal, sehingga lazim disebut dengan
cerpen ide atau cerpen gagasan. Cerpen ini sangat sulit untuk dipahami oleh
pembaca awam sastra dan harus dibaca berulang kali supaya memahami isi
yang sebagaimana mestinya.

H. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen


1. Unsur Intrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membentuk cerpen dari dalam. Unsur intrinsik
tersebut yaitu:
a. Tema: gagasan utama yang menjadi dasar cerita jalannya cerita pendek.
b. Alur/Plot: tahapan urutan jalannya cerita pendek. Mulai dari perkenalan,
konflik, klimaks, penyelesaian.
c. Setting: meliputi latar/tempat, waktu, suasana yang terlihat cerita pendek.
d. Tokoh: pelaku yang ada dalam cerita pendek. Setiap tokoh mempunyai watak
tersendiri.
e. Penokohan: sifat dari tokoh yang tercermin dari perilaku, sikap, ucapan,
pikiran ,dan pandangannya terhadap suatu hal dalam cerita. Ada 2 mode
penokohan:
 Metode Analitik: menggambarkan sifat tokoh yang ada dalam cerita
secara langsung. Contoh nya: pemalu, penakut, pembohong.
 Metode Dramatik: menggambarkan sifat tokoh digambarkan secara tidak
langsung dengan menggambarkan fisik, percakapan, dan reaksi tokoh lain.
f. Sudut Pandang: cara pandang yang digambarkan oleh pengarang dalam suatu
kejadian yang terjadi dalamnya. Sudut pandangnya:
 Sudut pandang orang pertama: Ada pelaku utama dan sampingan.
 Pelaku utama: “aku” akan menjadi pusat perhatian.
 Pelaku sampingan: “aku” muncul hanya muncul dalam pengantar dan
penutup cerita.
 Sudut pandang orang ketiga: ada serbatahu dan pengamat.
 Serbatahu: sudut pandang “dia”, pengarang atau narator mengetahui
segala hal yang berhubungan dengan tokoh “dia”.
 Pengamat: pengarang hanya menggambarkan apa yang dirasakan,
dialami, dilihat, dan dipikir oleh seorang tokoh.
g. Amanat: pesan moral yang disisipkan pengarang dalam cerpen supaya
pembaca dapat menyerap pesan di dalamnya.
2. Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membentuk cerpen dari luar. Unsur ekstrinsik
tersebut yaitu:
a. Latar Belakang Masyarakat: dapat mempengaruhi terbentuknya jalan cerita dalam
cerpen, misalnya: kondisi politik, ideologi, sosial, dan ekonomi masyarakat.
b. Latar Belakang Pengarang: Latar belakang pengarang memuat tentang
pemahaman, faktor-faktor, atau motivasi pengarang untuk membuat sebuah cerita
pendek. Meliputi:
 Biografi: Riwayat hidup pengarang. bisa mempengaruhi pembuatan cerita
pendek melalui pengalaman pribadi.
 Kondisi Psikologis: meliputi mood dan motivasi, kondisi ini sangat
mempengaruhi dengan apa yang akan ditulis dalam cerita.
 Aliran Sastra: berpengaruh dalam gaya penulisan bahasa yang digunakan
pengarang.
BAB III

PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan diatas maka disimpulkan bahwa cerpen merupakan
karya sastra modern yang berhasil dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
modern. Cerpen (cerita pendek) ialah karangan pendek yang berbentuk naratif . cerpen
mengisahkan sepenggal kehidupan manusia yang penuh pertikaian mengharukan atau
menyenangkan dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan. Selain itu cerpen
memiliki unsur instrinsik dan juga ekstrinsik.
DAFTAR PUSTAKA

http://nandarthulo.blogspot.com/2011/08/makalah-unsur-unsur-dalam-cerpen.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Cerita_pendek
http://bersaha.blogspot.com/2012/06/pengertian-cerpen-menurut-para-ahli.html
http://hafizazza.blogspot.com/2011/03/pengertian-cerpen-dan-unsurnya.html
http://www.disukai.com/2012/11/pengertian-dan-ciri-ciri-cerita-pendek-cerpen.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai