Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DRAMA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan
kemudahan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada
waktunya.

Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada pahlawan revolusi Islam


yang telah membawa umat manusia dari kegelapan kepada cahaya yang terang
benderang yakni baginda Nabi Muhammad Saw.

Adapun tujuan dari tugas ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat mata
kuliah Kajian & Apresiasi Drama. Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu, penulis mohon maaf apabila dalam hasil makalah ini
masih terdapat kesalahan-kesalahan yang merupakan akibat dari kelemahan
penulis semata.

                                                                              Makassar, 30 November 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 4

a. Latar Belakang............................................................................................... 4
b. Rumusan Masalah.......................................................................................... 7

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 8

1. Pengertian drama........................................................................................... 8
2. Unsur-unsur drama........................................................................................ 8
3. Ciri drama................................................................................................ 9
4. Penulisan naskah drama............................................................................ 9
5. Hal-hal penting dalam drama....................................................................... 10
6. Contoh drama............................................................................................... 11

BAB III PENUTUP................................................................................................ 17

a. Saran............................................................................................................. 17
b. Kesimpulan................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 18

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Apresiasi adalah kegiatan menilai karya sastra (drama) secara


sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan,
pikiran kritis dan perasaan yang baik terhadap karya sastra. Dalam konteks
yang lebih luas istilah apresiasi menurut Gove dalam Aminudin mengandung
makna (1) pengenalan melalui perasaan atau kepekaan, (2) pemahaman dan
pengakuan terhadapnilai-nilai keindahan yang di ungkapkan oleh
pengarang. Pada sisi lain, Squire dan Taba dalam Aminudin berkesimpulan
sebagai suatu proses, apresiasi melibatkan tiga unsur inti, yakni (1) aspek
kognitif, berkaitan dengan keterlibatan tiga unsur intelek pembaca dala m
upaya menghayati unsur-unsur kesusastraan yang bersifat objektif (2) aspek
emotif, berkaitandengan keterlibatan unsur emosi pembaca dalam menghayati
unsur-unsur keindahan dalam teks sastra yang dibaca (3) aspek evaluatif,
berhubungan berhubungan dengan kegiatan memberikan penilaian terhadap
baik buruk, indah tidak indah, sesuai tidak sesuai serta segalaragam penilaian lain
yang tidak harus hadir dalam sebuah karya kritik, tetapi secara personal cukup
dimiliki oleh pembaca. Mengapresiasi drama secara langsung yaitu interaksi
secara langsung dengan karya sastra drama baik dalam bentuk teks tertulis
maupun dalam bentuk pementasan. Apresiasi drama secara tidak langsung
yaitu ketika kita belajar teori drama, sejarah drama, kritik drama. Baik dalam
sekolah, kuliah maupun belajar sendiri melalui buku maupun surat kabar dan
majalahsastra. Tingkat mengapresiasi drama menurut Herman
J.waluyo,2002:45. Menyebutkan bahwa apresiasi berhubungan dengan sikap

3
dan nilai. Beliau juga menyebutkan adanya empattingkat apresiasi,yaitu tingkat
menggemari, tingkat menikmati, tingkat mereaksi, tingkatp r o d u k t i f . A d a
juga cara mengapresiasi drama secara reseptif yaitu drama dapat
diapresiasikan dengan cara membaca, mendengarkan, dan
menyaksikan pementasan. Apresiasi sastra secara produktif,drama dapat
diapresiasikan dengan cara membuat naskah drama.

Dari pengertian di atas dapat kami simpulkan bahwa apresiasi


drama adalah kegiatan menggauli karya sastra secara sungguh-sungguh
sehingga menumbuhkan pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis,
dan kepekaan pikiran yang baik terhadap suatu karyasastra yang berupa drama
atau seni peran. Apresiasi drama di sini tidak hanya mencakup apresiasi
pementasan drama saja, akan tetapi apresiasi terhadap naskah drama juga.
Dalam apresiasi drama di sekolah, sebelum siswa mampu mengapresiasi
sebuah karya sastra yang berupa drama atau seni peran. Pengajaran drama di
sekolah dapat ditafsirkan dua macam, yaitu pengajaran teori drama atau pengajaran
apresiasi drama. Masing-masing juga terdiri atas dua jenis, yaitu pengajaran teori
tentang teks (naskah) drama, dan pengajaran tentang teori pementasan drama.
Pengajaran apresiasi dibahas naskah drama dan apresiasi pementasan drama.
Dalam apresiasi yang itu naskah maupun pementasan. Kedua hal ini penting, hanya
saja harus lebih ditekankan pada aspek apresiasi. Jika teori-teori masuk pada
kawasan kognitif, maka apresiasi menitikberatkan pada kawasan afektif (sesuai
dengan taksonomi Bloom).

Untuk menguraikan pengajaran apresiasi drama, maka kita berhadapan


dengan berbagai disiplin ilmu, yaitu sebagai berikut : 1).Sastra, 2).Ilmu
Jawa, 3).Metode Pembelajaran Sastra, 4).Tujuan Evaluasi, 5).Aspek
Kurikulum. Materi pengajaran juga harus disesuaikan dengan jenjang
4
pendidikan sekolah. Perihal materi ini ada berbagai pendapat materi teori drama
dan materi apresiasi drama. Materi teori drama berupa buku pegangan teoritis
tentang apa dan bagaimana serta untuk apanya drama. Semakin tinggi jenjang
pendidikan tentulah semakin canggih dan mendalam (detail). Materi apresiasi
berupa naskah drama. Pemilihan naskah disesuaikan dengan jenjang pendidikan
(unsur perkembangan psikologis). Lewat dramatisasi, dimungkinkan suatu
pengetahuan, dapat menjadi sikap, dan kemudian menjadi tingkah laku
(penghayatan dan pengamalan). Tidak mengherankan jika dalam pengajaran PSPB
(Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa) aspek dramatisasi dipentingkan. Di pihak
lain, murid-murid yang sering berpentas merasa sudah puas dan berlaku sebagai
‘’aktor’’. Padahal ada dimensi lain yang harus mereka kuasai lebih dari berpentas,
yaitu pengetahuan yang mempertinggi tingkat apresiasi mereka. Merasa
sudah tahu, padahal belum tahu merupakan penyakit para pemula. Kemudian
harus diakui juga bahwa naskah-naskah drama memang sulit didapat. Maka, jalan
terbaik untuk mendapatkan naskah-naskah drama adalah lewat bank naskah pada
setiap teater drama. Dan yang terbaik lagi jika guru dan murid mencoba
menciptakan naskah-naskah sederhana. Sebagai contoh, menaskahkan role playing
atau cerita daerah setempat. Suasana kondusif memang perlu diciptakan
oleh sekolah. Suasana kondusif di sini berarti kondusif dalam mengembangkan
kreativitas siswa. Sekolah sebagai institusi menjadi obor dan penggerak bagi
kreativitas siswa. Kegiatan drama dan apresiasi seni yang lain diberi wadah
sekolah, diberi alokasi dana, diberi tempat berkiprah, dan aktivitasnya mendapat
imbalan yang sesuai.
Moody mengatakan, bahwa drama adalah bentuk kebudayaan yang
melekat erat pada kebudayaan dan kebiasaan manusia di seluruh dunia. Drama
dapat mengantarkan murid ke kedewasaannya, dengan melatih siswa
mengalami berbagai macam pengalaman hidup.
5
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu drama?


2. Apa saja unsur-unsur drama?
3. Bagaimana ciri drama?
4. Bagaimana penulisan naskah drama?
5. Apa saja hal-hal penting dalam drama?
6. Bagaimana contohnya?

6
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian drama

Drama adalah salah satu karya sastra yang ditulis untuk mempertunjukkan
tingkah laku, perangai dengan perbuatan yang dilakukan para pelaku di atas
pentas.

2. Unsur-unsur drama
Unsur Intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra drama dari
dalam yang meliputi:
a. Tema (pokok persoalan)
b. Amanat (pesan yang disampaikan penulis)
c. Plot (rangkaian suatu cerita dari awal sampai akhir)
1. perkenalan para tokoh
2. permasalahan muncul
3. permasalahan memanas
4. klimaks
5. penyelesaian
d. Penokohan (pemberian karakter tokoh)
1. Tokoh protagonist
(pendukung cerita)
2. Tokoh antagonis
(penentang cerita)
3. Tokoh tritagonis
(tokoh pembantu cerita pendukung atau penentang)
7
e. Setting (latar suatu kejadian cerita)
1. Tempat kejadian
2. Waktu kejadian
3. Suasana atau ruang kejadian
f. Dialog (percakapan yang terdapat dalam drama).
g. Majas (gaya bahasa yang dipakai).

3. Ciri drama
1. Karya yang diubah untuk dilakonkan oleh aktor atau aktris.
2. Disusun dalam bentuk berdaya dramatik.
3. Panjang cerita terbatas, jika dipentaskan paling panjang 3 jam.
4. Tema dan peristiwa terbatas.
5. Mencakup lima unsur di atas.

4. Penulisan naskah drama

Dalam penulisan naskah drama harus mengandung :


1. penulisan judul
2. penetapan para pelaku
3. catatan petunjuk
4. penetapan babak
5. proloq (pembukaan), monoloq (pelaku tunggal), dialoq, dan
epiloq (penutup intisari)
6. penulisan naskah drama (script oriented) meliputi:
a. pemaparan (eksposisi)

8
b. insiden (konflik)
c. penanjakan konflik (rising action)
d. krisis (klimaks)
e. peleraian (falling action)
f. Penyelesaian (resolusi)

5. Hal-hal penting dalam drama

-Hal yang perlu diperhatikan dalam penafsiran drama:


1. pengucapan (vokal)
2. penguasaan akting
3. pengaturan bloking atau posisi
4. penafsiran isi drama
5. penghayatan watak pelaku
-Hal yang perlu diperhatikan dalam menguasai peran:
1. membaca naskah secara tuntas,
2. menafsirkan isi naskah drama,
3. menafsirkan watak tokoh,
4. menentukan pemain dan watak (casting),
5. menghafal naskah drama,
6. menjiwai watak yang diperankan.
-Hal yang perlu diperhatikan dalam melisankan naskah drama:
1. Baca dalam hati naskah drama tersebut dan bayangkan bagaimana
dialog harus yang harus diucapkan.

9
2. Hafalkan naskah sesuai perannya.

3. Berlatihlah sesuai karakter dan perannya.

-Konflik dalam drama:


1. konflik bathin (adanya dua atau lebih gagasan yang
bertentangan).
2. Konflik kebudayaan (persaingan dua atau lebih kubu
kebudayaan berbeda).
3. Konflik sosial (pertentangan antar anggota masyarakat yang
berbeda).

6. Contoh

PENTINGNYA MENGENALI SEBELUM SOTOY

Disebuah Universitas di Makassar, Universitas Muhammadiyah Makassar


ada beberapa mahasiswa dari jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang sedang
mengikuti seminar penangan covid_19. Waktu telah menunjukkan pukul 07.00,
sedangkan seminar dimulai pada pukul 08.30 di ruangan balai sidang Unismuh
Makassar. Sebagian mahasiswa sedang duduk di tangga gedung Balai sidang.

Tika : (melihat jam tangannya) “Dimana Selvi ini? sudah jam segini tapi belum
datang.

Salsa : “Sejak kapan Selvi datang tepat waktu.? Kan ratu ngaret dia”

Tika : “Tapi tidak biasanya dia ngaret kalau ada kegiatan begini”

Tiba –tiba dari arah parkiran terlihat Selvi yang sedang lesuh mengenakan jaket
tebal Nampak seseorang yang sedang kedinginan, sedangkan cuaca sangat cerah.

10
Salsa : (menunjuk kearah parkiran) “itu sana Selvi ehh”

Rangga : “Lah kenapa paket jaket tebal disaat cuaca cerah begini vi?, serasa lagi di
korea yah? (semuanya tertawa, terkecuali Selvi yang masih pucat)

Ranti : “Sudah-sudah.! Sakit ki Selvi ? pucat sekali” (menatap wajah Selvi)

Salsa : “Suhu badan stabil” (sambil memegang dahi Selvi untuk mengecek suhu
badannya)

Tika : “Kenapa vi?” demam kah? Kenapa ke kampus kalau demam?

Selvi : “Uhukk uhukk.., tidak ku tau juga kenapa tiba-tiba ka menggigil begini,
terus pusing, padahal tadi sebelum berangkat cuma bersin-bersin terus batuk, ku
kira gejala flu. Ehh tadi dijalan tiba-tiba dingin saya rasa. haccing..”

Citra : ( Citra dkk, geng julit yang dari tadi nguping) “Wah.. Kena corona tuh
Selvi, bahaya jangan dekat-dekat sama dia gengs pembawa virus.”

Rangga : “Ihhh,, itu mulut main terobos saja yah, bacot sekali.”

Citra : “Lah, kan bisa jadi corona. Lagi marak-maraknya ini, jadi patut waspada.”

Ranti : “Memang kau tahu gejala-gejala corona itu apa? Jangan sotoy jadi orang,
dan mending diam”

Citra : “Itu Selvi batuk, bersin-bersin, cirri-ciri terkena corona itu.”

Rika (geng Citra) : “Pasti gara-gara makan tidak cuci tangan, terus makannya juga
disembarang tempat, makanya kena virus. Isskkhh jorok”

Reni : “begitu memang orang miskin” (Citra dkk tertawa ngebully Selvi)

11
Selvi : “Jadi kalau corona ka kenapai hah? Mauko juga? Ini ehh ambil mi..
(berusaha menyentuh Citra dkk)

Citra : “Wehh gila, kalau sudah dekat ajalmu tidak usah ngajak-ngajak, sendiri
mako” (berusaha menepih dari Selvi, tapi Selvi tetap saja tidak peduli).

Reni : “Wih.., dasar gila.., (tiba-tiba teriak ke semua orang) guys Selvi terkena
corona. Hati-hati ki semua, jaga jarak sama Selvi.”

Citra dkk kemudian lari masuk ke ruangan seminar karena jam sudah
menunjukkan pukul 08.00 yang sebentar lagi seminar dimulai. Sedangkan,
mahasiswa lainnya yang mendengar teriakan Reni tadi, fokus melihat kondisi
Selvi dan mulai menjaga jarak dengannya.

Rangga dkk : (berusaha menjelaskan ke mahasiswa lainnya) “Guys, jangan salah


faham. Selvi cuma flu, bukan kena virus corona”.

Mahasiswa lainnya tidak peduli dengan penjelasan Rangga dkk, mereka tetap ilfil
dan menjaga jarak dengan Selvi.

Ranti : “Sudahlah, jangan urusi mereka, ayomi masukki, seminar hampir dimulai.

Salsa : “Iya, ayo”

Selvi dkk kemudian masuk di ruangan seminar. Dan mengambil kursi yang masih
kosong didekat Citra dkk.

Citra : “Kenapako ambil kursi disini weh, ihhh..! mauko sebar virus disini kah?”

Rika : “Seharunya itu pulang mako Selvi. Meresahkan sekali jako disini. Sudah
kena virus, mau bagi-bagi lagi. Seharusnya kau itu dikarantina seumur hidup’

12
Tika : (memberontak ) “Woi.., bisa ko diam kah? Selvi itu tidak corona, kalau
tidak tau gejalanya mending diam ko, jangan sik tau.”

Selvi : (Menarik tangan Tika untuk duduk) “sudah mi, anjing yang mengonggong
diladeni, anjingnya akan semakin menggonggong. Jadi mending diam maki”

Tika : “Ka dia juga sok sekali, bikin darah tinggi.”

Karena gaduh, tidak terasa pemateri sudah datang. Moderator seminar pun mulai
membuka seminar dengan beberapa kata, dan mempersilhkan pemateri seminar
untuk membawakan materinya. Disela-sela isi materi…

Pemateri seminar : “Terdapat beberapa cirri-ciri orang yang terinveksi virus


corona. Diantaranya yaitu: gejala flu, demam, batuk kering, pilek, sakit
tenggorokan, dan sakit kepala. Apabila ke tujuh gejala diatas sudah ada dan tidak
cepat diatasi, maka bisa berakibat fatal atau membahayakan sipenderita atau orang-
orang sekitarnya karena akan terus menular dengan cepat dan mengakibatkan
demam tinggi, batuk berdahak sampai berdarah, sesak napas, dan nyeri di dada
bagi orrang yang terkena virus itu. Menurt peneliti, gelaja itu muncul dalam waktu
2 hari – 2 minggu setelah terpapar virus corona. Infeksi virus corona ini masih
belum bisa diobati tetapi bisa diredakan gejalanya dan mencegah penularannya
dengan cara :

1. Bagi yang menderita covid 19 untuk menjalani perawatan medis di rumah sakit
khusus penderita covid 19.
2. Mengomsumsi obat pereda nyeri dan demam yang sesuai dengan resep dokter
dan kondiri penderita.
3. Melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup.
4. Banyak minum air putih untuk menjaga cairan tubuh.

13
Rangkaian materi telah disampaika. Moderator seminar pun mengambil alih
acara, lalu memberikan kesempatan kepada audiens untuk bertanya seputar isi
materi.

Ranti : (Mengacungkan tangannya) “Saya Pak mau bertanya”

Moderator : “Baiklah, silahkan”

Ranti : “Assalamualaikum wr.wb, saya atas nama Ranti dari jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan pada
saya. Pertanyaan saya, apabila kita mengalami gejala pilek, batuk, bersin-bersin,
dan tumbuh menggigil, apakah itu termasuk gejala terinveksi virus corona Pak?
Terima kasih !”

Moderator : “Baiklah, terima kasih atas pertanyaannya. Kepada Bapak Dokter


disilahkan untuk menjawab !”

Pemateri Seminar : “Apabila gejala yang nampak hanya pilek, batuk dan bersin, itu
hanya gejala flu. Akan tetapi, harus tetap menjaga imun karena akan lebih mudah
terjangkit oleh virus corona.”

Salsa : “Tuh kan, Selvi bukan terinveksi corona, tapi flu. Jadi jangan ngasal
(dengan muka judes dan sedikit ngegas kepada Citra yang duduk disampingnya)

Tika : “makanya kenali dulu gejalanya, jangan asal bicara.”

Citra : “Ihhh.. apaan sih, santai kalau bicara. Tidak usah ngegas”

Ranti : “Hahaha, jangan khawatir., intinya banyak-banyak istirahat vi, tetap jaga
imun”

Selvi : “Umm.. terima kasih perhatiannya sayang-sayang ku.” (memeluk ketiga


teman ceweknya penuh haru).
14
Rangga : “hmm.. mauta mi juga dipeluk”

Selvi dk : “bukan muhrim., hahhahaaha”

Rangga : (menggaruk kepala) “HOKKEY”

Seiring berjalannya waktu, seminar penanganan covid _ 19 pun telah selesai.


Banyak ilmu yang kita dapat pada seminar ini dalam menjaga kesehatan kita. Dan
mengajarkan kita pentingnya menjaga kesehatan. Serta pentingnya mengenali
gejala setiap penyakit.

7.

15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Drama adalah salah satu karya sastra yang ditulis untuk mempertunjukkan
tingkah laku, perangai dengan perbuatan yang dilakukan para pelaku di atas pentas.
Dalam drama terdapat unsur intrinsik yakni unsur yang membangun karya
sastra drama dari dalam yang meliputi tema (pokok persoalan), amanat (pesan
yang disampaikan penulis), plot (rangkaian suatu cerita dari awal sampai akhir),
penokohan (pemberian karakter tokoh), setting (latar suatu kejadian cerita), dialog
(percakapan yang terdapat dalam drama) dan majas (gaya bahasa yang dipakai).
Terciptanya sebuah drama yang menarik tentu harus ada pondasi yang di susun
dengan teratur yaitu mulai dari  eksposisi, rising action, complication, klimaks,
resolution.

B. SARAN

Hendaknya pihak sekolah menambah kegiatan ekstrakurikuler di bidang seni


drama, agar siswa mendapat bimbingan dan lebih dapat mengekspresikan bakatnya
serta hendaknya sekolah mengadakan pagelaran / pertunjukan drama, agar siswa
dapat mengembangkan bakat seni dramanya.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://putriastini.wordpress.com/2014/02/19/makalah-drama/ (diakses pada


tanggal 30 November 2020)

http://penulisbima.blogspot.com/2015/05/makalah-drama.html (diakses pada


tanggal 30 November 2020)

17

Anda mungkin juga menyukai