Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hikayat merupakan bentuk cerita yang berasal dari arab. Hikayat mulai dikenal di Indonesia
sejak masuknya ajaran agama islam ke Indonesia. Hikayat berasal dari bahasa arab “ hikayah
“ yang berarti kisah,cerita dongeng. Dalam sastra melayu lama hikayat diartikan sebagai
cerita rekaan berbentuk prosa panjang berbahasa melayu yang menceritakan kehebatan dan
kepahlawanan orang ternama dengan segala kesaktian, keanehan, dan karomah yang mereka
miliki.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari Hikayat ?
2. Apa saja nilai – nilai yang terkandung dalam cerita hikayat?
3. Apa Klasifikasi dalam cerita hikayat ?
4. Apa saja majas yang terdapat dalam cerita hikayat ?
5. Bagaimana karakteristik dari hikayat Bunga Kemuning?

C. Tujuan
Tujuan membuat makalah tentang hikayat selain untuk mata pelajaran bahasa
Indonesia adalah dapat juga untuk menambah pengetahuan, dengan cara ini hikayat dapat
dilestarikan karena pada saat ini banyak masyarakat terutama anak muda yang belum
mengenal apa itu hikayat. Mereka lebih tertarik untuk membaca novel, komik, dan lainnya.

Jadi dengan adanya cerita rakyat yang berupa hikayat semoga cerita ini dapat
dikembangkan lagi agar anak muda zaman sekarang lebih tertarik pada cerita hikayat karena
lebih memiliki manfaat yang baik, yang akhirnya juga akan membentuk karakteristik bangsa
yang baik. Tujuannya pula untuk dapat lebih mengembangkan minat baca kepada kalangan
anak muda karena mereka merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat
membawa negara menjadi lebih baik lagi di kemudian hari, hal ini juga berkaitan dengan
minat baca yang masih rendah di Indonesia maka dari itu kita perlu untuk melakukan
kegiatan yang dapat menambah minat baca masyarakat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hikayat
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra karya prosa lama yang isinya berupa cerita,
kisah, dongeng maupun sejarah. Umumnya mengisahkan tentang kephalawanan seseorang,
lengkap dengan keanehan, kekuatan/ kesaktian, dan mukjizat sang tokoh utama.
Asal hikayat ini cerita dalam bahasa Sangsekerta, yang bernama Mahaummagajataka. Cerita
itu disalin misalnya ke bahasa Singgala (Sailan) dan Tibet. Dalam bahasa Aceh terkenal
dengan nama Medehaka.
Macam-macam Hikayat:

B. Pengertian Hikayat Menurut Para Ahli


Sugiarto

Menurutnya kata Hikayat berasal dari bahasa Arab yang artinya cerita atau kisah pada massa
awal kata ini digunakan dalam bahasa Melayu, makna aslinya masih melekat. Dengan
demikian, tidaklah mengherankan jika semua karya berbentuk prosa dalam sastra Melayu
lama umumnya disebut hikayat.

Sudjiman

Menurutnya, istilah Hikayat di dalam judul bahwa hal tersebut terjadi karena kesalahpahaman
bagian awal teks yang menyebutkan kata “hikayat” di awal cerita. Karena naskah-naskah
cerita Melayu ditulis dengan khuruf Arab-Melayu, sehingga ketika naskah tersebut disalin ke
dalam huruf Latin, maka kata “hikayat” ditulis dengan huruf kapital, sehingga terjadi
kesalahpahaman si penyalin naskah yang menganggap kata “hikayat” sebagai bagian dari
judul cerita.

Suherli

Hikayat merupakan ragam jenis cerita rakyat dan termasuk ke dalam teks narasi. Dan
merupakan cerita Melayu klasik yang menonjolkan unsur penceritaan berciri kemustahilan
dan kesaktian tokoh-tokohnya.

C. Karakteristik Hikayat dalam Bahasa Indonesia

1. Mengandung Kemustahilan

Karakteristik ini merupakan karakteristik yang sangat khas dari hikayat. Dalam hikayat,
sering kali ditemukan kemustahilan, baik dalam gaya bahasa maupun ceritanya. Misalnya
saja seperti seorang pendekar yang bisa keluar-masuk dari berbagai benda mati, seorang putri
yang terlahir dari sebuah gendang, dan sebagainya.

2
2. Tokoh Utama Mempunyai Kesaktian

Selain ceritanya yang mengandung kemustahilan, tokoh-tokoh–utamanya tokoh utama–dalam


hikayat juga sering diceritakan mempunyai kesaktian. Misalnya saja, sang tokoh utama dalam
suatu hikayat diceritakan mempunyai kesaktian yang mahatinggi, sehingga seekor elang
raksasa pun bisa dikalahkannya dengan amat mudah.

3. Bersifat Anonim

Seperti halnya jenis-jenis syair, jenis-jenis pantun, jenis-jenis pantun berdasarkan


isinya, jenis-jenis pantun berdasarkan bentuknya, dan jenis-jenis puisi lama lainnya, hikayat
yang merupakan prosa lama ini juga bersifat anonim. Artinya, nama pengarang dari hikayat
ini tidak diketahui oleh masyarakat. Hal itu disebabkan karena hikayat disampaikan secara
lisan dari turun-temurun laiknya jenis-jenis sastra lama pada umumnya. Meski begitu, ada
juga hikayat yang juga ditulis tangan dan beredar di masyarakat.

4. Istana-Sentris (Berkisah Tentang Lingkungan Istana)

Seperti halnya pada beberapa sastra lama lainnya, kisah-kisah pada hikayat umumnya
bercerita tentang lingkungan istana atau peristiwa-peristiwa yang ada sangkut-pautnya
dengan lingkungan istana. Maka tak heran, jika latar tempat yang ada di dalam hikayat
berupa kerajaan atau kesultanan, begitu juga dengan tokoh-tokohnya yang kebanyakan adalah
anak-anak raja atau bangsawan.

5. Alur Ceritanya Berbingkai

Karakteristik lainnya yang ada di dalam hikayat adalah alur cerita di dalamnya berbingkai.
Artinya, dalam suatu cerita hikayat, terkandung lagi sebuah cerita. Satu sisi, hal itu membuat
hikayat menjadi sangat panjang dan rumit, serta melelahkan pembaca dalam menyimaknya.
Di sisi lain, hal itu justru membuat pengetahuan pembaca tentang kisah yang disajikan
hikayat menjadi makin bertambah.

6. Menggunakan Bahasa Melayu Klasik

Secara definitif, hikayat merupakan prosa lama yang berisi cerita ataupun kisah dengan
menggunakan bahasa Melayu. Oleh karenanya, tidak mengherankan jika bahasa Melayu
menjadi bahasa utama sebuah hikayat. Adapun bahasa Melayu yang digunakan adalah bahasa
Melayu Klasik. Hal ini dikarenakan hikayat digubah pada abad ke-18 masehi yang di mana
bahasa Melayu Klasik menjadi salah satu bahasa utama. Pembaca yang hidup di era sekarang
tentu akan mengalami kebingungan saat membaca teks hikayat. Penerjemahan hikayat ke
bahasa Indonesia menjadi salah satu upaya agar teks hikayat bisa dibaca pembaca sekarang.

3
D. Unsur-Unsur Intrinsik dalam Hikayat :
- Alur : tahapan cerita yang bersambungan
- Tema : gagasan/ide/dasar cerita. (Alur maju, alur mundur, alur gabungan atau alur
sorot balik)
- Penokohan : pemain/orng yang berperan di dalam cerita.

E. Nilai Yang Terkandung Dalam Hikayat

Cerita seperti hikayat juga mengandung banyak makna termasuk nilai-nilai positif yang
membangun kepribadian baik.
Nilai-nilai yang ada yaitu nilai moral, nilai agama, nilai budaya, nilai sosial, dan nilai
pendidikan atau edukasi.

1. Nilai agama
Merupakan nilai dari pesan hikayat yang berhubungan dengan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, umumnya berisi pesan untuk taat beragama dan menjalankan agamanya
masing-masing secara benar.

2. Nilai sosial
Merupakan nilai dari pesan hikayat yang berhubungan dengan kehidupan sesama atau sosial
kita.
Biasanya berisi nasihat untuk hidup tidak mendiskriminasi, hidup mengasihi sesama, dsb.

3. Nilai budaya
Mengandung nilai-nilai budaya setempat di tempat pembuatan hikayat tersebut.
Misalnya memuat nilai budaya tradisi zaman dulu pada masa kerajaan, atau sejenisnya.
Contohnya tradisi pergantian kekuasaan raja dengan anaknya.

4. Nilai moral
Mengandung pesan moralis tertentu yang hendak diberitahukan pada pembaca. Misalnya
pesan untuk menaati nasihat orangtua, tidak melupakan orangtua saat sudah sukses, dll.

5. Nilai pendidikan atau edukasi


Merupakan nilai pendidikan yang ditanamkan dengan melalui hikayat. Misalnya nasihat
untuk mencari ilmu seluas-luasnya selagi hidup di dunia.

F. Penggunaan Bahasa Dalam Hikayat

1. Hikayat menggunakan bahasa Melayu


2. Kosakata yang digunakan biasanya bahasa arkais
3. Konjungsi cerita hikayat biasanya dimulai dengan kata: alkisah, sebermula,
arkian,syahdan, hatta, dan tersebutlah.

4
4. Cerita hikayat tokoh utama orang ketiga biasanya berisi: kehebatan dan
kepahlawanan orang ternama.
5. Gaya bahasa banyak menggunakan majas

G. Fungsi dan Tujuan Hikayat


 Tujuan
Hikayat yang menjadi karya sastra dominan pada zamannya, dibuat tergantung dari
tujuannya. Ada hikayat yang dibuat bertujuan untuk menghibur pendengarnya, seperti
Hikayat Hang Tuah yang dapat membuat para pendengar terhanyut dengan cerita di
dalamnya.
Prosa lama ini dapat juga dibuat dengan tujuan untuk mendokumentasikan sesuatu
seperti silsilah kerajaan tertentu. Ada juga hikayat yang dibuat dengan jalan cerita
tidak nyata atau dilebih-lebihkan dengan tujuan membuat musuh takut dengan
kerajaan dalam cerita tersebut. Karya cerita ini biasanya diminta oleh sang raja
sehingga seolah-olah kerajaannya lah yang paling perkasa. Hal ini dilakukan untuk
menjaga kerajaannya dari serangan musuh-musuh yang mengancam keberadaannya.

 Fungsi Hikayat
Seperti yang tertulis dalam pengertian Hikayat menurut KBBI, fungsi dari karya
sastra ini adalah sebagai pelipur hati gundah, pembangkit semangat untuk berjuang,
atau sekadar hanya untuk meramaikan suatu pesta.
Fungsi dari karya sastra ini berkaitan dengan tujuan pembuatannya.
Biasanya pada zaman dahulu, karya ini diceritakan pada pesta kerajaan sebagai
penghibur dan pembangkit semangat.

H. Manfaat Hikayat
Pada zaman dahulu, hikayat dibaca untuk melipur lara, membangkitkan semangat
juang, atau sekadar meramaikan pesta.

I. Jenis – Jenis Hikayat berdasarkan isinya, diklasifikasikan menjadi 6 :


1. Cerita Rakyat
2. Epos India
3. Cerita dari Jawa
4. Cerita-cerita Islam
5. Sejarah dan Biografi
6. Cerita berbingkat

J. Kelebihan dan Kekurangan Hikayat


Kelebihan : Mengandung Banyak Makna Dan Menceritakan Kehidupan Pada Masa
Pra Sejarah
kekurangan : Bahasa Yang Digunakan Banyak Yang Belum Di Mengerti

5
K. Contoh Hikayat

 Karakteristik Hikayat Bunga Kemuning


Hikayat merupakan sebuah teks narasi yang berbeda dari narasi yang lain. Adapun
karakteristik hikayat antara lain: (a) terdapat kemustahilan dalam cerita, (b) kesaktian tokoh
tokohnya, (c) anonim, (d) istana sentris, dan (e) menggunakan alur berbingkai/ cerita
berbingkai.
Berikut contoh karakteristik bahasa hikayat yang terdapat dalam teks Hikayat Bunga
Kemuning .

 Kemustahilan
“Beberapa minggu setelah para putri raja belajar budi pekerti di negeri seberang,
tumbuhlah sebuah tanaman diatas kubur Putri Kuning. Raja keheranan melihat tanaman itu,
batangnya bagaikan jubah Putri Kuning, daunnya bulat berkilau bagai kalung tau hijau,
sementara bunganya putih kekuningan dan berbau sangat harum. Tanaman itu
mengingatkannya pada Putri Kuning.”
Kemustahilannya adalah diatas makam tumbuh tanaman menyerupai Putri Kuning.

 Kesaktian
Selain kemustahilan,seringkali dalap kita temukan kesaktian para tokoh dalam hikayat.
Kesaktian dalam Hikayat Bunga Kemuning ditunjukkan dengan kesaktian/ mukjizat yang
didapat oleh Putri Kuning. Adapun kalimatnya sebagai berikut:
“Sejak saat itulah bunga tersebut diberi nama bunga kemuning karena mengingatkan
raja pada Putri Kuning. Sama halnya Putri Kuning, bunga kemuning memiliki banyak
manfaat. Bunganya dapat digunakan untuk mengharumkan rambut, batangnya dapat dipakai
untuk membuat kotak kotak indah dan kulit kayunya dapat ditumbuk untuk dijadikan bedak
penghalus wajah”
Kesaktian tersebut terletak dari kehebatan bunga yang tumbuh diatas makam Putri
Kuning yang memiliki banyak manfaat.

 Anonim
Salah satu ciri cerita rakyat, termasuk hikayat adalah anonim. Anonim berarti tidak di
ketahui secara jelassiapa pengarang dari cerita tersebut disebabkan cerita disampaikan secara
lisan. Bahkan, masuarakat sempat percaya bahwa cerita tersebut benar benar nyata dan tidak
ada yang sengaja mengarang.

 Istana sentris
Hikayat sering kali bertema dan berlatar kerajaan. Dalam Hikayat Bunga
Kemuning, hal tersebut dibuktikan dengan tokoh yang diceritakan adalah raja dan anak raja,
yaitu Raja dan ke-10 putri raja.
“Dahulu kala, ada seorang raja yang memiliki 10 orang putri yang cantik-cantik.”
Selain itu, latar tempat dalam cerita tersebut adalah negeri yang dipimpin oleh seorang
raja yang membentuk kerajaan. Sehingga makin mendukung sifat istana sentris hikayat ini.

6
b. Nilai nilai yang terkandung
- Nilai Sosial
Mencoba untuk lebih baik

- Nilai Agama
Berbuat baik walaupun dibalas kejahatan (Bukti agama islam)
“Sesungguhnya rahmat Allah Swt amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS.
Al-A’raf: 56)

“Dan berbuat baiklah kepada ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil (orang yang
bepergian) dan hamba sahayamu (pembantu).” (QS. An-Nisa [4]: 36).

“Balaslah perbuatan buruk mereka dengan yg lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang
mereka sifatkan.” (Q.S. Al-Mu’minun [23]: 96)

“Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan pula.” (QS. Ar-Rahman [55]: 60).

“Mereka itu diberi pahala dua kali lipat disebabkan kesabaran mereka dan mereka menolak
kejahatan dengan kebaikan dan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka,
mereka nafkahkan.”(QS. Al-Qashash [28]:54)

“Siapa yang datang membawa kebaikan, baginya pahala yang lebih baik daripada
kebaikannya itu; dan siapa yang datang membawa kejahatan, tidaklah diberi balasan kepada
orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan seimbang dengan apa yang
dahulu mereka kerjakan.” (SQ. Al-Qashash [28]:84)

Allah Ta’ala berfirman,


‫( بِأ َ َّن‬4) ‫ارهَا‬ َ َ‫ِّث أَ ْخب‬ُ ‫( يَ ْو َمئِ ٍذ ت ُ َح ِد‬3) ‫سانُ َما لَ َها‬ ِ ْ ‫( َوقَا َل‬2) ‫ض أَثْقَالَ َها‬
َ ‫اْل ْن‬ ِ ‫( َوأ َ ْخ َر َج‬1) ‫ض ِز ْلزَ الَ َها‬
ُ ‫ت ْاْل َ ْر‬ ِ َ‫إِذَا ُز ْل ِزل‬
ُ ‫ت ْاْل َ ْر‬
‫اس أَ ْشتَاتًا ِلي َُر ْوا أَ ْع َمالَ ُه ْم‬
ُ َّ‫صد ُُر الن‬ ْ ‫( َي ْو َمئِ ٍذ َي‬5) ‫( َربَّكَ أَ ْو َحى لَ َها‬6
ُ‫( َو َم ْن يَ ْع َم ْل ِمثقَا َل ذَ َّرةٍ ش ًَّرا يَ َره‬7) ُ‫( فَ َم ْن يَ ْع َم ْل ِمثْقَا َل ذَ َّرةٍ َخي ًْرا يَ َره‬8)
ْ

“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah
mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa
bumi (menjadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena
sesungguhnya Rabbmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu
manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan
kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikansekecil
apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 1-
8)

ُ‫( َو َم ْن يَ ْع َم ْل ِمثْقَا َل ذَ َّرةٍ ش ًَّرا يَ َره‬7) ُ‫( َم ْن يَ ْع َم ْل ِمثْقَا َل ذَ َّرةٍ َخي ًْرا يَ َره‬8)

7
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya pula.“
‫ت ِم ْن سُوءٍ ت ََودُّ لَ ْو أَ َّن َب ْينَ َها َو َب ْينَهُ أَ َمدًا َب ِعيدًا‬
ْ َ‫ض ًرا َو َما َع ِمل‬ ْ َ‫َي ْو َم ت َِجد ُ ُك ُّل نَ ْف ٍس َما َع ِمل‬
َ ْ‫ت ِم ْن َخي ٍْر ُمح‬
“Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu
(juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada
masa yang jauh.“ (QS. Ali Imran: 30).

- Nilai Moral
Keburukan akan terbongkar dengan sendirinya walaupun ditutupi.

- Nilai Budaya
Sopan dan santun kepada orang tua, Pada jaman dahulu tentang pemberian nama putri atau
putra.

d. Majas yang digunakan


Majas dapat dikatan gaya bahasa yaitu pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian
ragam tertentu untuk memperoleh effek effek tertentu yang membuat sebuah karya sastra
semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam
menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.(Wikipedia)
Majas adalah suatu gaya bahasa yang berbentuk kiasan/perumpamaan yang
digunakan untuk memperindah suatu kalimat baik itu lisan ataupu tertulis dengan
memanfaatkan kekayaan bahasa untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi penyimak dan
pembicaranya.

1. Majas metafora
Metafora adalah majas yang memberikan ungkapan secara langsung berupa
perbandingan analogis.

Majas metaforanya : “Batangnya bagaikan jubah puteri, daunnya bulat berkilau


bagai kalung hijau, bunganya putih kekuningan sangat wangi!”

2. Majas Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan bermaksud untuk
menyindir seseorang.
Majas ironi : “Wahai adikku, bagus benar kalungmu! Seharusnya kalung itu menjadi
milikku”

3. Majas Paradoks
Majas paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan
fakta yang ada.
Majas paradoksnya : “Meskipun kecantikan mereka hampir sama, si bungsu Puteri
Kuning sedikit berbeda, Ia tidak terlihat manja dan nakal. Sebaliknya ia selalu riang dan
tersenyum rama kepada siapapun. Ia lebih suka berpergian dengan inang pengasuh daripada
degan kakak-kakaknya.”

8
e. Konjungsi yang digunakan
Konjungsi (kata penghubung) adalah kata tugas yang fungsinya menghubungkan
antarklausa, antarkalimat, dan antar paragraf. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak
di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antar kalimat di awal kalimat (setelah
tanda titik, tanda tanya, tanda seru), adapun penghubung antar kalimat paragraf yang letaknya
di awal paragraf.

 Konjungsi Dan (menyatakan penambahan)


- Puteri Sulung bernama Putri Jambon. Adik-adiknya dinamai Putri Jingga, Putri Nila, Putri
Hijau, Putri Kelabu, Putri Oranye, Putri Merah Merona, Putri Kuning, dan 2 putri
lainnya.
- Meskipun kecantikan mereka hampir sama, si bungsu Puteri Kuning sedikit berbeda, Ia
tak terlihat manja dan nakal.
- "Anakku, sungguh baik perkataanmu. Tentu saja aku akan kembali dengan
selamat dan kubawakan hadiah indah buatmu," kata sang raja.
- Selama sang raja pergi, para puteri semakin nakal dan malas.
- Mereka sering membentak inang pengasuh dan menyuruh pelayan agar menuruti mereka.
- Tanpa ragu, Puteri Kuning mengambil sapu dan mulai membersihkan taman itu. Daun-
daun kering dirontokkannya, rumput liar dicabutnya, dan dahan-dahan pohon
dipangkasnya hingga rapi.
- Tetapi ia terlalu sibuk dengan kepemimpinannya, karena itu ia tidak mampu untuk
mendidik anak-anaknya
- Karena sibuk menuruti permintaan para puteri yang rewel itu, pelayan tak sempat
membersihkan taman istana.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Cerita hikayat memiliki banyak manfaat, tujuan, karakteristik, dan lain sebagainya.
Cerita hikayat dapat membuat kita terinspirasi, hal tersebut dapat berdampak baik pada
kehidupan kita. Setiap cerita hikayat pasti memiliki amanat yang berbeda – beda. Cerita
hikayat juga lebih menarik daripada novel, komik, dan sejenisnya. Karena cerita hikayat
diambil dari kisah nyata atau kehidupan sehari – hari dan memiliki nilai moral , nilai
kebudayaan yang sangat kental. Maka kita sebagai anak muda jaman sekarang , kita harus
bisa melestarikan atau mengembangkan cerita hikayat yang lambat laun pasti akan hilang,
padahal cerita hikayat sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.

B. Saran
Demikian penyusunan makalah yang kami buat dengan tujuan memberikan informasi
terhadap para pembaca makalah ini tentang hikayat dan cerpen. Harapannya, para pembaca
dapat termotivasi untuk gemar membaca hikayat dan cerpen karena lebih memiliki banyak
kelebihan dan juga sebagai upaya pelestarian cerita rakyat yang kenyataannya hampir tidak
dikenal lagi oleh generasi sekarang ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Buku Paket Bahasa Indonesia2


http://id.wikipedia.org/wiki/Hikayat
http://line-tcs.blogspot.com/2011/10/pengertian-hikayat.html
http://novafriend.blogspot.com/2013/12/contoh-hikayat-tugas-bahasa-indonesia.html
http://guruindonesiaku7.blogspot.com/2011/11/hikayat-dan-contohnya.html

11
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang Hikyat.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Penulis

12i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................i


Daftar Isi .........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hikayat .......................................................................................2
B. Pengertin Hkayat Menurut Para Ahli ..........................................................2
C. Karakteristik Hikayat Dalam Bahasa Indonesia ..........................................2
D. Unsur – Unsur Intrinsik Hikayat ..................................................................4
E. Nilai Yang Terkandung Dalam Hikayat ......................................................4
F. Penggunaan Bahasa Dalam Hikayat ............................................................4
G. Fungsi dan Tujuan HIkayat ..........................................................................5
H. Manfaat Hikayat ...........................................................................................5
I. Jenis Hikayat Berdasrkan isinya ..................................................................5
J. Kelebihan dan Kekurangan Hikayat ............................................................5
K. Contoh Hikayat ............................................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................................10
B. Saran ...................................................................................................................10
Daftar Pustaka ........................................................................................................11

13
ii
MAKALAH

TENTANG HIKAYAT

DISUSUN OLEH KELOMPOK :

1. NUR ZAHARA TON WARDA


2. DEATRI ARSINDA
3. EMEL JULI HARTINA
4. HESTIKA YUNIA ANGRRAINI
5. ALDI OKTA PRATAMA
6. M. AJI PAMUNGKAS
7. JAKA SUHENDAR
8. RUDYAN SAPUTRA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 2 BENGKULU SELATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020

14
15

Anda mungkin juga menyukai