Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH BACAAN PILIHAN KESUSTRAAN

Dosen : Fakhriawan Fathu Rahman, S.S., M.Litt

UNSUR INSTRINSIK : RORO MENDUT

DISUSUN OLEH :

1. Eli_F091211050

2. Valoma Viviansie_F091211001

3. Marissa Rahmadillah H _F091211047

4. Winda Melani S_F091211027

5. Inggrid Natalin _F091211031

6. Theana Hasan_F091211038

PRODI BAHASA MANDARIN DAN KEBUDAYAAN TIONGKOK

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

1
DAFTAR ISI

JUDUL
UNSUR INSTRINSIK : RORO MENDUT .................................................................................1
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN ...........................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................4
C. TUJUAN PENELITIAN .....................................................................................................4
D. MANFAAT PENELITIAN .................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................................................................6
A. UNSUR INSTRINSIK ........................................................................................................6
A. Tema ..................................................................................................................................6
B. Latar ...................................................................................................................................7
C. Alur ....................................................................................................................................8
D. Sudut pandang ....................................................................................................................8
E. Nilai-nilai dalam cerita Novel Roro Mendut ........................................................................8
F. GAYA BAHASA ................................................................................................................9
BAB 3 PENUTUP .................................................................................................................... 10
A. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 11

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah,
dan karunia-Nya yang telah melimpah kepada kami. Tak lupa pula kami mengucapkan rasa terima
kasih yang tak terhingga kepada Bapak/Ibu dosen pembimbing kami yang telah memberikan
arahan, bimbingan, serta dorongan semangat.

Makalah ini merupakan hasil kerja sama dan kolaborasi antara kami, anggota kelompok 7.
Kami dipercaya untuk mengambil tema “Roro Mendut” dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah “BACAAN PILIHAN KESUSTRAAN” yang diajarkan oleh Bapak/Ibu dosen. Tugas ini
bertujuan untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan kami dalam menganalisis,
mengorganisir, dan menyajikan informasi secara terstruktur.

Dalam makalah ini, kami akan membahas ‘Unsur Instrinsik’. Setiap anggota kelompok
telah berperan aktif dalam penelitian, pengumpulan data, serta penyusunan makalah ini. Kami
melakukan riset yang teliti, menganalisis data dengan seksama, dan merumuskan kesimpulan yang
didukung oleh referensi dan sumber yang terpercaya.

Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki keterbatasan dan kekurangan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan masukan, saran, dan kritik yang konstruktif dari
Bapak/Ibu dosen serta teman-teman sekelas kami agar kami dapat terus belajar dan meningkatkan
kualitas makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan
pengetahuan dan pemahaman kami serta memberikan manfaat yang luas bagi pembaca. Semoga
makalah ini juga dapat menjadi referensi yang berguna bagi orang lain yang tertarik dengan topik
yang kami bahas.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
kami dalam penyusunan makalah ini.

Hormat kami,

Kelompok 7

3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karya sastra selain sebagai media pendidikan, kontrol sosial, juga berfungsi sebagai
penyampaian pesan kepada masyarakat atas segala polemik persoalan yang ada sehingga kita dapat
mempunyai gambaran atas apa yang harus kita lakukan saat harus menghadapi persoalan yang
sama dengan apa yang terjadi di dalam sebuah karya sastra, seperti dalam novel.

Karya sastra merupakan hasil rekaan yang di ciptakan oleh sastrawan melalui imajinasinya.
Walaupun karya sastra yang di ciptakan melalui imajinasi atau khayalan pengarang yang tinggi,
tetapi karyanya tetap bersumber pada kehidupan.

Legenda Roro Mendut adalah salah satu cerita yang populer dan terkenal di Jawa,
Indonesia. Cerita ini mengandung pesan-pesan moral dan nilai-nilai kehidupan yang menjadi
bagian penting dari budaya Jawa. Dalam makalah ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai cerita
Roro Mendut, latar belakang sejarahnya, serta nilai-nilai budaya yang terkandung dalam legenda
tersebut.

Roro Mendut adalah tokoh dalam cerita legenda Jawa yang berasal dari zaman kerajaan.
Legenda ini memiliki beragam versi yang berbeda, tetapi inti ceritanya tetap sama. Roro Mendut
digambarkan sebagai seorang putri cantik dan lembut hati yang berasal dari sebuah kerajaan di
Jawa.

Dalam membaca novel, agar pembaca dapat menikmati dan memahami isi dan jalan cerita
di dalamnya diperlukan pengetahuan mengenai unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah novel
yang sering disebut unsur instrinsik. Unsur instrinsik tersebut meliputi tema, tokoh & penokohan,
alur, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa. Dengan begitu pembaca akan lebih mudah menangkap
maksud dan makna yang ingin disampaikan oleh pengarang. Oleh sebab itu, jika pembaca dapat
menikmati novel tersebut dengan baik karena pembaca telah mengerti makna dan jalan cerita pada
sebuah novel yang dibaca.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja unsur instrinsik yang ada pada cerita novel ‘Roro Mendut’?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui apa saja unsur instrinsik di dalam cerita ‘Roro Mendut’

4
2. Mengetahui nilai-nilai moral apa saja yang terdapat di dalam cerita tersebut.
3. Mengetahui
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Meningkatkan pemahaman tentang budaya Jawa melalui analisis legenda Roro Mendut.
2. Menggali nilai-nilai moral dan budaya yang relevan dalam cerita ini untuk diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra dan warisan budaya Indonesia.
4. Memberikan sumbangan pengetahuan tentang legenda Roro Mendut sebagai bagian dari
budaya Jawa yang bernilai.

5
BAB 2 PEMBAHASAN
A. UNSUR INSTRINSIK
SINOPSIS

Roro Mendut, gadis boyongan dari wilayah pantai utara Telukcikal yang akan dijadikan
selir dari Panglima Tinggi Mataram, Tumenggung Wiraguna. Roro Mendut tidak seperti
perempuan-perempuan ningrat lainnya. Roro Mendut berani untuk menentang keinginan
Tumenggung Wiraguna yang sangat menginginkannya sebagai selir. Walaupun penolakan itu
membawa nasibnya dan kekasihnya Pronocitro, mati tertusuk keris Tumenggung Wiraguna. Roro
Mendut melakukan perjuangan melawan dominasi kekuasaan demi kebebasan. Laki-laki adalah
simbol kekuasaan, perempuan adalah simbol kaum tertindas/menderita. Perjuangan Roro Mendut
dalam mencari kebebasannya adalah perjuangan melawan dominasi kekuasaan laki-laki,
Wiroguno. Budaya patriarki sudah tertanam lama di dalam masyarakat dan sudah membentuk
perilaku maupun hirarki nilai masyarakat.

Dalam masyarakat ini, dominasi laki-laki terhadap perempuan sudah dianggap hal yang
wajar dan semestinya. Perempuan melayani laki-laki adalah hala yang layak dan sepantasnya.
Dengan kata lain, penindasa pada perempuan adalah hal yang sudah semestinya. Perlawanan
perempuan terhadap dominasi laki-laki adalah hal yang tabu dan tidak ada dalam hirarki nilai
masyarakat patriarkal. Perlawanan Roro Mendut terhadap Wiroguno adalah perlawanan terhadap
nilai-nilai dalam masyarakat itu sendiri. Akan tetapi, sebenarnya, Roro Mendut yang terbiasa hidup
di pantai, bergelut dengan ombak dan kebebasan lautan leas mempunyai keyakinan akan nilai
secara lain. Baginya kebebasan perempuan adalah hak yang harus a peroleh. Dominasi laki-laki
terhadap perempuan harus dilawan. Perlawanan ini harus selalu disertai dengan keberanian dan
kesetiaan. Meskipun akhirnya Roro Mendut mati, namun ia tetap menang dalam melakukan
perlawanan terhadap dominasi laki-laki. Selama hidupnya, Ror0 Mendut tidak pernah mengalah
pada dominasi laki-laki, Wiroguno. la memperjuangkan kebebasan dan pilihannya sendiri.

A. Tema
Tema novel Roro Mendut Karya Y.B. Mangunwijawa mengenai perjuangan dan
pemberontakan perempuan melawan sistem patriarki dalam era kerajaan Mataram, masa
pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma dan anakya Raja Mangkurat I. Perjuangan dan
pemberontakan itu ditujukan kepada budaya patriarki yang mengekang para perempuan Jawa sat

6
itu untuk bersikap dan tunduk kepada titah laki-laki, terutama para perempuan ningrat yang tidak
bisa memilih sikap dan memiliki kebebasan untuk melakukan sesuatu yang mereka sukai, begitu
pula dalam soal percintaan.

B. Latar
 Latar Waktu:

Novel Roro Mendut mengambil latar Kerajaan Mataram pada abad ke-17. Saat Sultan
Agung berkuasa dan berjaya menaklukkan kerajaan-kerajaan di wilayah Indonesia, saat-saat
terakhir hingga mangkatnya Sultan Agung beriringan dengan masa remaja Putra Mahkota.

 Latar Tempat:

Latar tempat pada Novel Roro Mendut karya Y.B. Mangunwijaya adalah sebagai berikut.

1. Pantai Utara Telukcikal

Pantai Utara Terlukcikal adalah tempat kelahiran dan kampong halaman Roro Mendut.

2. Kuthanegara

Kuthanegara adalah ibu kota Kerajaan Mataram pada masa pemerintahan Sultan Agung.
bu kota Mataram, kuthonegoro Karta hayuningrat.

3. Istana Kerajaan Sultan Agung

Latar tempt istana sering diceritakan ketika ada para petinggi-petinggi sedang menghadap
Raja.

4. Puri Wiragunan

Puri Wiragunan adalah tempt Roro Mendut tinggal dan melaksanakan semua hukuman
yang dia dapatkan dari Wiraguna. Disana juga tinggal beberapa selir lainnya dan para dayang-
dayang yang bertugas membantu Wiraguna dan para putri-putri ningrat.

5. Pasar

Pasar adalah tempar Roro Mendut dibantu Ni Semangka, Gendhuk Duku, dan dayang-
dayang yang lainnya berjualan rook lintingan di pasar. Roro Mendut hanya bole berjualan sambal
memakai tirai yang membatasi dirinya dan para pembeli.

7
6. Muara Sungai Oya-Opak

Muara Sungai Oya-Opak dekat pantai Selatan adalah tempt kematian Roro Mendut dan
Pronocitro dibunuh oleh Tumenggung Wiraguna.

C. Alur
Cerita rakyat Roro Mendut ini menggunakan alur maju. Bermula dari Adipati Pragolo II
yang jatuh cinta pada Roro Mendut. Pada saat yang sama terjadi pertempuran antara Adipati dan
Sultan Agung dan akhirnya Kadipaten Pati mengalami kekalahan. Tumenggung Mataram yang
bernama Panglima Tumenggung Wiraguna juga tertarik pada Roro Mendut. Namun terjadi
penolakan. Kejadian ini membuat kekasih Roro Mendut terbunuh dan akhirnya Roro Mendut
memutuskan untuk bunuh diri.

D. Sudut pandang
Sudut pandang pada Cerita Rakyat Roro Mendut ini adalah sudut pandang orang ketiga.
Cerita ini menggunakan kata ganti “dia” dan “mereka”.

E. Nilai-nilai dalam cerita Novel Roro Mendut


1. Nilai Budaya

Dapat diketahui bahwa masyarakat jawa dahulu menganggap wanita sebagai sosok yang
lemah dan hanyak boleh mengikuti perintah lelaki, bahkan bisa dijadikan istri dan selir oleh
siapapun.

2. Nilai moral

Sebagai perempuan kita harus memiliki pendirian yang teguh, keberanian untuk membela
hak nya, bahkan ketika seorang lelaki berlaku sesuka hati, perempuan harus bisa tetap teguh pada
pendiriannya.

3. Nilai Sosial

Sebagai sesama manusia dengan hasil ciptaan yang sama dan setara, baik laki-laki maupun
wanita memiliki hak yang setara, budaya patriarki hanya membuat wanita dianggap lemah dan
tidak sama sekali melindungi wanita dari bahaya, kekerasan, dan ketidakadilan.

8
F. GAYA BAHASA
Dalam novel ini pengarang banyak menggunakan majas, seperti :

Majas Personafikasi :

“Maka pelayan yang selalu sigap disampingnya, segera mengambil piring yang indah bertahtakan
ukiran keemas an itu, menggantinya dengan piring lain yang tipis tak kalah indahnya.”

9
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN DAN SARAN
Novel Roro Mendut berlatar pemerintahan zaman Sultan Agung Hanyokrokusumo,
Mataram. Pokok permasalahan yang dikemukakan dalam novel tersebut adalah perseteruan antara
Roro Mendut dan Tumenggung Wiroguno. Perseteruan di antara kedua orang itu terjadi karena
Roro Mendut menolak keinginan Tumenggung Wiroguno untuk menjadikannya sebagai salah
seorang selirnya. Akibat penolakan tersebut, Roro Mendut mengalami nasib sangat tragis. Ia dan
kekasihnya, Pronocitro, tewas di ujung keris Tumenggung Wiroguno. Persoalan pokok yang
diangkat dalam novel itu adalah perjuangan seorang wanita rendahan dalam memperoleh
kebebasan.

Aspirasi Roro Mendut terhadap kebebasan dilakukan demi kehormatan dan kegagahan
yang dimilikinya. Latar budaya masyarakat pesisir, tempat Roro Mendut dilahirkan dan dibesarkan,
secara tidak langsung telah membentuk kepribadian Roro Mendut menjadi seorang wanita yang
kokoh, tegar, dan terhormat. Motif dominan yang terdapat dalam novel Roro Mendut adalah motif
kegagahan, kehormatan, dan kebebasan. Ketiga motif tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Karena memiliki kegagahan dan kehormatan, Roro Mendut mempertahankan kebebasannya yang
direnggut Tumenggung Wiroguno. Roro Mendut berhasil memperoleh kembali kebebasan yang
pernah dimilikinya meskipun harus ditebus dengan nyawanya.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Roro_Mendut

https://id.scribd.com/document/413692077/Unsur-intrinsik-roro-mendut-docx

11

Anda mungkin juga menyukai