Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANCAMAN TERHADAP NEGARA DALAM

BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

Diajukan sebagai

Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Disusun Oleh :
Kelompok 6, 10 MIA 4

Alfarizky Bima Abiyoga


Brigitta Christa Natasha Aulia
Delita Firnenti
Hasnil Adilah Nasution
Putri Rahmawati

SMAN 1 KABUPATEN TANGERANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala
karunia nikmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah yang berjudul “Ancaman terhadap Negara dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika” ini
disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang diberikan oleh Bapak Narpin, S. Pd.

Makalah ini berisi tentang macam-macam ancaman khususnya terhadap Negara


indonesia. Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Oleh sebab itu kami
ucapkan banyak terima kasih atas segala kontribusinya dalam membantu penyusunan makalah
ini.

Walaupun banyak sekali hambatan dan kesulitan yang kami hadapi dalam menyusun
makalah ini, dan mungkin makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan
sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan kami. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak terutama dari
Bapak/Ibu Guru sekalian supaya kami dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah
di kemudian hari.

Besar harapan kami makalah ini dapat berguna bagi siapa saja terutama bagi kita semua
sebagai warga Negara Indonesia untuk menambah wawasan kita tentang berbagai macam
ancaman yang dapat terjadi dan harus kita cegah dengan cara kita masing-masing demi
kesatuan bangsa kita.

Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat
dari karya ini.

Tangerang, Januari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
A. Ancaman Terhadap Integrasi Nasional ........................................................................... 2
B. Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM........................................................ 4
C. Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun
Integrasi Nasional ................................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................... 9
C. Penutup ........................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Posisi silang Indonesia sebagaimana diuraikan di atas merupakan sebuah potensi


sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia. Dikatakan sebuah potensi karena
akan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa Indonesia serta akan memperkokoh
keberadaan Indonesia sebagai negara yang tidak dapat disepelekan perannya dalam menunjang
kemajuan serta terciptanya perdamaian dunia. Akan tetapi posisi silang ini juga mejadikan
Indonesia sebagai negara yang tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa.

Ancaman bagi integrasi nasional dapat datang dari luar maupun dalam negeri, dalam
berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-
militer. Apakah sebenarnya yang menjadi ancaman bagi integrasi nasional negara Indonesia?
Untuk menjawabnya berikut ini diuraikan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia baik yang
berupa ancaman militer maupun non-milter.

B. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas sub masalah sesuai dengan
latar belakang diatas yakni sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan ancaman terhadap intgrasi nasional?


2. Apa yang dimaksud dengan ancaman di bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM?
3. Bagaimana peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam
membangun integrasi nasional?

C. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui yang dimaksud dengan ancaman terhadap intgrasi nasional


2. Mengetahui yang dimaksud dengan ancaman di bidang
IPOLEKSOSBUDHANKAM
3. Mengetahui peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam
membangun integrasi nasional
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ancaman Terhadap Integrasi Nasional

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,
yang dinilai membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara, dan keselamatan
segenap bangsa. Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.

Ancaman bagi integrasi nasional dapat datang dari luar maupun dari dalam negeri
Indonesia sendiri dan dalam berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa
ancaman militer dan non-militer.

1. Ancaman di bidang militer

Ancaman militer merupakan ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata


dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer
dapat berupa agresi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase,
aksi teror bersenjata, dan konflik komunal.

a) Agresi

Agresi suatu negara yang dikategorikan mengancam kedaulatan negara dan


keselamatan segenap bangsa indonesia mempunyai bentuk bentuk dari yang
berskala besar dan berskala kecil. Invasi mempunyai bentuk berskala paling
besar dengan menggunakan kekuatan militer bersenjata yang di kerahan untuk
menyerang dan menduduki wilayah indonesia.

b) Pelanggaran Wilayah

Bentuk lain dari ancaman militer yang peluang terjadinya cukup tinggi adalah
tindakan pelanggaran wilayah indonesia oleh negara lain. Konsekuensi
indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka berpotensi
terjadinya pelanggaran wilayah. Pemberontakan tersebut pada dasarnya

2
muncul dari ancaman berbagai pihak dan tak jarang didukung oleh negara
asing.

c) Pemberontakan Bersenjata

Melawan pemerintah indonesia merupakan ancaman yang dapat menurunkan


kewibawaan dan roda pemerintahan. Contoh pemberontakan yang pernah
terjadi di indonesia G 30 S/PKI, Kahar Muzakar, PRRI, dan lain lain.

d) Sabotase

Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang
rawan terhadap aksi sabotase sehingga harus dilindungi. Aksi-aksi sabotase
tersebut didukung dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan kemajuan
teknologi. Objek-objek vital nasional dan instalasi strategis dari setiap
keungkinan aksi sabotase dengan mempertinggi kewaspadaan yang didukung
oleh teknologi yang mampu encegah secara dini.

e) Spionase

Spionase merupakan aktivitas pengumpulan informasi dan data yang


dilakukan oleh suatu negara lain dengan tujuan mendapatkan informasi dan
dokumen strategis melalui berbagai cara dan metode. Setiap negara akan
berusaha mendapatkan informasi dan dokumen strategis melalui berbagai
kegiatan spionase.

f) Aksi teror bersenjata

Terorisme merupakan isu sentral keamanan global yang memanfaatkan


perkembangan teknologi informasi melalui jejaring sosial untuk memperkuat
jaringan globalnya guna mendapatkan persenjataan, dukungan finansial, dan
tempat-tempat berlindung. Terorisme global seperti gerakan radikal islamic
state in iraq and syria (ISIS) merupakan salah satu bukti nyata terorisme.

3
g) Konflik komunal

Konflik komunal merupakan gangguan keamanan dalam negeri yang terjadi


antarkelompok masyarakat. Skala konflik komunal yang besar dapat
membahayakan keselamatan bangsa sehinggga tidak dapat ditangani dengan
cara-cara biasa sekaligus mengedepankanpenegakan hukum belaka untuk
mencegah konflik yang beresiko besar.

2. Ancaman di bidang non-militer

Ancaman non-militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan


senjata tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman diantaranya dapat berdimensi
ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya, dan pertahanan dan keamanan.

Ancaman ini salah satunya disebabkan oleh dampak negatif yang kemudian
menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah negara, termasuk indonesia. Ancaman non-
militer memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yang tidak bersifat
fisik sehingga bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer. Ancaman non-militer
diantaranya dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Contoh
ancaman non-militer adalah pengaruh gaya hidup kebarat-baratan, sudah tidak mencintai
budaya sendiri, dan sebagainya.

B. Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM

Ancaman non-militer memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer,


yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer, karena ancaman
ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi, serta
keselamatan umum.

1. Ancaman di bidang ideologi

Meskipun sistem politik internasional telah mengalami perubahan, terutama


setelah keruntuhan Uni Soviet sehingga paham komunis semakin tidak populer lagi.
Namun bagi indonesia yang pernah menjadi basis perjuangan kekuatan komunis,

4
ancaman ideologi komunis masih tetap merupakan bahaya laten yang harus
diperhitungkan.

Gerakan kelompok radikal bisa menjadi salah satu ancaman ideologis. Motif yang
melatarbelakangi gerakan-gerakan tersebut dapat berupa dalih agama, etnik atau
kepentingan rakyat.

Setelah mengetahui bentuk-bentuk ancaman di bidang ideologi, bangsa Indonesia


telah mengambil langkah-langkah antisipasi seperti :

▶ Pengamalan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Berupa nilai-nilai keselarasan, keseimbangan dan keserasian, persatuan dan


kesatuan, kekeluargaan dan kebersamaan, yang senantiasa menjadi landasan
filosofis bagi warga negara, serta bersikap dan bertindak dalam rangka
penyelenggaraan pertahanan negara.

▶ Pengamalan nilai kebhinekaan dan nilai keadilan dalam Pancasila.

Pengamalan tersebut dimaksudkan untuk mencegah munculnya ego


kedaerahan dan memperkuat nasionalisme. Penerapan nilai-nilai Pancasila akan
meredam timbulnya aktivitas kelompok-kelompok radikal dalam lingkungan
masyarakat.

2. Ancaman di bidang politik

Ancaman ini berasal dari dalam dan luar negeri, ancaman ini dilakukan oleh suatu
negara dengan melakukan tekanan polirik kepada Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau
blokade politik merupakan bentuk ancaman nirmiliterpolitik yang sering kali digunakan
oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain.
Ancaman berasal dari luar negeri dapat dilakukan oleh aktor negara atau aktor
bukan negara menggunakan isu isu global untuk menyerang dan menekan Indonesia.
Sedangkan yang berasal dari dalam negeri berupa mobilisasi massa untuk
menumbangkan suatu pemerintah yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik
untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.

5
Langkah-langkah antisipasi :
- Terus menata kondisi suprastruktur politik dan infrastruktur politik dalam
rangka mencapai stabilitas demokrasi di negara indonesia.
- Terus menata sistem desentralisasi dengan menungkatkan komunikasi antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
- Mengimbau kepala daerah agar lebih mengutamakan kepentingan nasional jika
dibandingkan kepentingan daerah.

3. Ancaman di bidang politik

Ancaman ini berpotensi menghancurkan pertahanan sebuah negara. Pada dasarnya


ancaman ini dibagi menjadi 2, yaitu internal dan eksternal.

Ancaman internal konteks Indonesia dapat berupa inflasi, pengangguran tinggi,


infrastruktur yang tidak memadai, penetapan sistem ekonomi yang belum jelas,
ketimpangan distribusi pendapatan, dan ekonomi biaya tinggi.

Ancaman eksternal dapat berupa indikator kinerja ekonomi yang buruk, daya saing
rendah, ketidaksiapan menghadapi era globalisasi, dan tingkat dependensi yang cukup
tinggiterhadap asing.

Ancaman kedaulatan bidang ekonomi :

- Persaingan bebas yang menimbulkan monopoli pasar yang mengakibatkan


kesenjangan sosial yang tajam.
- Sektor sektor subsidi ekonomi rakyat makin berkurang, sehingga angka
pengangguran dan kemiskinan sulit dkendalikan.
- Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Hal ini dapat
mengakibatkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja makin merosot,
serta masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau semakin buruk.
- Pereksporan Indonesia bersifat bebas tanpa mengenal batas batas negara hal ini
mengakibatkan makin terdesaknya produk lokal karena kalah bersaing dengan
produk ekspor dari luar negeri.
- Perekonomian negara akan dikuasai investor asing yang menanamkan
modalnya. Hal ini mengakibatkan investor dapat menekan pemerintah
Indonesia dan kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor.

6
4. Ancaman di bidang sosial dan budaya

Ancaman di bidang Sosial dan Budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam
dan dari luar. Ancaman dari dalam biasanya seperti kebodohan dan kemiskinan.
Ancaman dari luar itu akibat dari pengaruh negatif dari globalisasi.

Ancaman dari luar timbul akibat dari pengaruh negatif globalisasi, diantaranya :

- Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu


mengkomsumsi barang–barang dari luar negeri.
- Munculnya gejala Westernisai, yaitu gaya hidup yang
selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi
terlebih dahulu, seperti cara pakaian yang biasa di pakai
orang barat, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.
- Adanya sikap induvidualisme, yaitu sikap selalu
mementingkan diri sendiri. Ketidakpedulian terhadap orang
lain, dan minimnya interaksi dengan orang lain.
- Adanya gaya hidup yang ke barat-baratan tanpa diseleksi
terlebih dahulu, seperti meniru model korea dengan
pakaiannya dan gaya kehidupannya sebenarnya bertentangan
dengan norma–norma yang belaku seperti memakai rok
mini, lelaki memakai anting dll.
- Semakin memudar gotong royong dan solidaritas antar
masyarakat.

5. Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan

Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuan wilayah senbuah negara dan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman dan ganguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana dapat dimengerti sebagai


suasana “bebas dari segala ancaman bahaya dan ketakutan”.

7
Ancaman bidang pertahanan dan keamanan sebagai berikut :

1. Agresi, yaitu serangan bersenjata dari negara lain terhadap negara RI


2. Pelanggaran wilayah oleh negara lain dengan kapal atau pesawat nonkomersial

3. Spionase atau mata-mata dari negara lain yang berusaha mengetahui rahasia
militer negara RI

4. Sabotase yang merusak jaringan militer atau objek penting nasional yang
membahayakan keselamatan bangsa aksi teror dari jaringan internasional.

C. Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun


Integrasi Nasional

Peran serta dan kesadaran masyarakat mempunyai makna bahwa individu harus
mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi
keikhlasan dan kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan negara Indonesia untuk
mengatasi ancaman dalam membangun integrasi nasional.

Peran serta masyarakat untuk mengatasi ancaman dalam membangun integrasi nasional adalah:

1. Membangun kesadaran pentingnya integrasi nasional.


2. Tidak membeda-bedakan keberagaman,misalnya pada suku,budaya,daerah,dan
sebagainya.
3. Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam
negeri.
4. Bersedia untuk menjaga keutuhan NKRI.
5. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
6. Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ancaman militer merupakan ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan


terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman non-militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata tetapi
jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman diantaranya dapat berdimensi ideologi, politik,
ekonomi, sosial dan budaya, dan pertahanan dan keamanan.
Peran serta dan kesadaran masyarakat mempunyai makna bahwa individu harus
mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi keikhlasan
dan kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan negara Indonesia untuk mengatasi ancaman
dalam membangun integrasi nasional.

B. Saran

Kebhinekaan bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan


ancaman. Adanya kebhinekaan membuat penduduk Indonesia mudah berbeda pendapat dan
mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang sempit sehingga sewaktu-waktu bisa
menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan
bangsa. Oleh karena itu, semua warga negara harus mewaspadai segala bentuk ancaman
yang dapat memecah belah persatuan bangsa dengan berperan serta untuk mengatasi
berbagai ancaman dalam rangka membangun integritas nasional.

C. Penutup

Demikianlah isi makalah kami, atas kekurangan dan kesalahan kami dalam penulisan
makalah ini, kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Atas kritik teman-teman
dan guru-guru sekalian kami ucapkan termakasih. Marilah kita tumbuhkan rasa bangga dan
cinta pada negara kita untuk membangun Indonesia yang lebih kuat dan maju.

9
DAFTAR PUSTAKA

Tolib, Nuryadi. 2016. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan. Jakarta: Kemdikbud RI

Winarno, D. 2016. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan. Surakarta: Putra Kertonatan

https://mysmartblog2.blogspot.com/

https://masudumar.wordpress.com/

https://id.m.wikipedia.org/

10

Anda mungkin juga menyukai