Anda di halaman 1dari 7

MaKaLAH UNSUR-UNSUR DALAM CERPEN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Cerpen merupakan jenis karya sastra modern yang dihasilkan dan berkembang dalam
kehidupan masyarakat modern. Jenis karya sastra berbentuk prosa ini memang cukup popular
karena mudah dinikmati tanpa memerlukan waktu lama. Cerpen dapat dibaca dalam sekali
duduk. Selain itu, karya prosa ini mudah didapatkan. Kita dapat menemukan cerpen di surat
kabar atau majalah, bahkan sekarang sudah banyak buku kumpulan cerpen.
Cerpen mudah dikenali karena memiliki ciri-ciri khas yang membedakan dengan karya
sastra lainnya.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi tugasa mata pelajaran Bahasa Indonesia.
2. Mengetahui unsur-unsur dalam cerpen Senja yang Tak Pernah Sepi Karya Ria Yusnita.
3. Mengetahui pengertian cerpen.
4. Mengetahui unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen.

1.3 Fokus Penelitian


1. Apa pengertian cerpen?
2. Apa unsur-unsur dalam cerpen?
3. Unsur-unsur apa saja yang ada dalam cerpen Senja yang Tak Pernah Sepi Karya Ria Yusnita?

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika dalam penulisan makalah ini terdiri dari tiga bab yaitu:
Bab I

Pendahuluan, meliputi: latar belakang masalah, tujuan penulisan, fokus penelitian, dan
sistematika penulisan.

Mengupas Unsur-unsur dalam Cerpen Senja yang Tak Pernah Sepi Karya Ria Yusnita,

Bab II

yang terdiri dari: pengertian cerpen, unsur-unsur cerpen, dan unsur-unsur dalam cerpen Senja yang Tak
Pernah Sepi.
Bab III

Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran

Daftar Pustaka
Lampiran
BAB II MENGUPAS UNSUR-UNSUR DALAM CERPEN
SENJA YANG TAK PERNAH SEPI
KARYA RIA YUSNITA

2.1 Pengertian Cerpen


Cerpen (cerita pendek) ialah karangan pendek yang berbentuk naratif. Cerpen mengisahkan
sepenggal kehidupan manusia, yang penuh pertikaian, mengharukan atau menyenangkan, dan
mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan. Selain itu cerpen juga memiliki ciri-ciri antara
lain; panjang cerita berkisar antara 3 sampai 10 halaman atau kurang dari 10.000 kata, selesai
dibaca dalam sekali duduk, hanya memeliki satu insiden yang mendominasi jalan cerita, konflik
yang terjadi tidak menimbulkan perubahan nasib tokohnya, hanya memiliki satu alur cerita
(plot), dan perwatakan serta penokohan dilukiskan secara singkat.
2.2 Unsur-unsur Cerpen
Unsur-unsur cerpen meliputi unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
2.2.1

Unsur Intrinsik

1. Tema
Tema adalah pokok masalah suatu cerita.
2. Latar atau setting
Latar atau setting adalah tempat atau waktu terjadinya suatu peristiwa atau cerita.
3. Alur atau plot
Adalah rangkaian peristiwa yang membangun sebuah cerita. Alur merupakan kerangka
cerita. Pada umumnya alur terdiri atas beberapa tahap diantaranya:
a. Pengenalan
Tahap ini menguraikan latar cerita atau penokohan.

b. Penampilan masalah / konflik

Tahap ini menceritakan persoalan yang dihadapi pelaku cerita. Dalam tahap ini akan
terjadi konflik antarpelaku.
c.

Konflik memuncak
Tahap ini menceritakan konflik yang dihadapi pelaku semakin meningkat.

d. Puncak ketegangan/ klimaks


Tahap ini menggambarkan ketegangan masalah dalam cerita atau masalah itu telah mencapai
klimaks/ puncak.
e.

Ketegangan menurun
Tahap ini menceritakan masalah yang telah berangsur-angsur dapat diatasi dan kekhawatiran
mulai hilang.

f.

Penyelesaian
Tahap ini menceritakan masalah tersebut sudah dapat diatasi. Pengarang memberikan pemecahan
dari semua peristiwa sebelumnya.

4. Penokohan
Penokohan atau perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita. Kita dapat
mengamati penokohan berdasarkan apa yang ditulis oleh pengarang. Penokohan adalah
pelukisan mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun keadaan
batinnya.
Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perhatikanlah!
a.

Apa yang dilakukan pelaku;

b. Apa yang dikatakan pelaku;


c.

Bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan;

d. Bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya.


5. Sudut Pandang (point of view)
Sudut pandang atau cara bercerita adalah kedudukan pencerita dalam membawakan cerita
atau kisah.
Ada beberapa macam sudut pandang ata bercerita.
a. Sudut pandang orang pertama

Pengarang memakai istilah aku untuk menghidupkan tokoh, seolah-olah dia menceritakan
pengalamannya sendiri.
b. Sudut pandang orang ketiga
Pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang
diceritakan itu disebut dia.
c.

Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view)


Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan
sandiwara. Pembaca hanya bisa menafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan
para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntunan terhadap pembaca.

d. Sudut pandang serba tahu (omniscient point of view)


Pengarang seolah serba tahu segalanya. Ia dapat menciptakan apa saja yang diperlukan untuk
melengkapi ceritanya sehingga mencapai efek yang diinginkan. Pengarang bisa mengomentari
kelakuan para pelakunya dan dapat berbicara langsung dengan pembaca.
6. Amanat/ tendens
Amanat adalah hal yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca, yang berkaitan
dengan tema. Amanat disebut juga hikmat cerita. Amanat bisa berupa paham-paham tertentu,
nasiha-nasihat, ajakan, atau larangan. Kita dapat mengetahui amanat yang disampaikan
pengarang setelah membaca seluruh karangan.

2.2.2

Unsur Ekstrinsik

1. Latar belakang pengarang


Kehidupan pengarang dan kejiwaannya berpengaruh terhadap proses penciptaan karya sastra.
2. Aspek-aspek sosial politik
Situasi sosial politik seperti masalah ekonomi, budaya, dan pendidikan akan berpengaruh
terhadap karya sastra.
3. Hasil pemikiran manusia atau masyarakat
Hasil pemikiran manusia, baik berupa ideologi, filsafat, maupun pengetahuan lain juga
berpengaru terhadap karya sastra. Kedekatan sastrawan dengan Tuhan, misalnya, akan
melahirkan karya sastra yang sarat dengan pesan religius.
4. Semangat zaman, atmosfer, atau iklim tertentu

Semangat zaman yang dimaksud disini menyangkut masalah aliran seni yang digemari pada saat
itu.
Hal lain yang juga termasuk unsur ekstrinsik yakni pengaruh sastra asing.
2.3 Unsur-Unsur dalam Cerpen Senja yang Tak Pernah Sepi Karya

Ria Yusnita

Unsur-unsur dalam cerpen yang berjudul Senja yang Tak Pernah Sepi karya Ria
Yusnita, S.Pd. (guru SMA Negeri 3 Rangkasbitung), adalah sebagai berikut:
a. Unsur Intrinsik
1. Tema:
Tema dalam cerpen tersebut adalah Semangat seorang anak laki-laki yang bekerja keras
untuk mencukupi kehidupannya agar tetap bisa bersekolah dan membahagiakan ibunya.
2. Latar atau setting:
Latar/ setting dalam cerpen tersebut diantaranya: Di rumah, di jalan, di stasiun, di gedung
aula, tempat menampungan barang bekas, siang hari sekitar pukul 14.00, sore hari, dan pagi hari.
Seperti dalam kalimat,
.........Sudah, Bu. Sore ini entah kenapa aku ingin pulang cepat. Ingin ketemu Ibu. Kangen
rasanya sejak dari pagi ga ketemu ibu,........
3. Alur atau plot:
Alur dalam cerpen ini adalah alur maju.
4. Tokoh dan penokohan:
Tokoh dalam cerpen Senja yang Tak Pernah Sepi adalah:
-

Agung Pratama Nugraha, yang rajin, sabar, baik hati, giat bekerja, patuh dan sayang kepada
orang tua, soleh, dan punya semangat yang tinggi.
Seperti dalam kalimat,
.........Ibu jangan berkata seperti itu lagi. Agung sudah bahagia ko menjadi anak Ibu. Ibu doakan
saja kelak Agung yang akan membahagiakan ibu........

Ibunda Agung, yang baik hati, sayang kepada anaknya, solehah, penyabar, dan pekerja keras.
Seperti dalam kalimat,
...... Maafkan Ibu bila tak mampu untuk membahagiakanmu. Andai ayahmu masih ada,
mungkin nasibmu bisa lebih baik dari ini.........

5. Sudut pandang: Sudut pandang pengarang dalam cerpen tersebut adalah sudut pandang orang
pertama karena dalam cerpen tersebut pengarang menggunakan kata aku.
6. Amanat:
Amanat yang disampaikan dalam cerpen tersebut adalah:
-

Jangan pernah putus asa walau hidup serba kekuarangan

Harus giat bekerja untuk mencukupi kehidupan diri sendiri dan keluarga.

Selalu ingat kepada yang Maha Kuasa walau hidup dalam kesusahan.

Selalu sabar dan tabah dalam menghadapi segala cobaan.

Sayangi orang tua dan tetap semangat untuk menggapai cita-cita.

b. Unsur Ekstrinsik
1. Latar belakang pengarang:
Latar belakang pengarang adalah seorang guru Sekolah Menengah Atas Negeri 3
Rangkasbitung.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa cerpen
merupakan jenis karya sastra modern yang dihasilkan dan berkembang dalam kehidupan
masyarakat modern. Cerpen (cerita pendek) ialah karangan pendek yang berbentuk naratif.
Cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan manusia, yang penuh pertikaian, mengharukan atau
menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan. Selain itu cerpen memiliki
unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsik.
Dalam cerpen Senja yang Tak Pernah Sepi Karya Ria Yusnita terdapat dua unsur
yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

3.2 Saran-saran yang ingin disampaikan penulis dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1.

Dalam mencari unsur-unsur cerpen kita harus membaca cerpen dengan sekasama dari awal
hingga akhir cerita.

2.

Dalam penulisan cerpen kita harus menentukan langkah-langkah seperti, menentukan tema
terlebih dahulu, menentukan tujuan, dan menyusun kerangka cerpen

Anda mungkin juga menyukai