Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

CERPEN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

OLEH

Nama : Welsen Febrianus Nalang


Kelas : XI MIA 1
Guru pengampu mata pelajaran : Veronika Hanyaq, M.Pd

SMA NEGERI 1 LONG BAGUN

UJOH BILANG

2023
I

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpah rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul


“cerpen” yang menurut penulis dapat memberikan manfaat dalam mempelajari
tentang cerpen. Makalah ini akan membantu menjelaskan tentang cerpen. Kita
juga dapat meningkatkan kemampuan memahami tentang cerpen, serta dapat
membantu semua pihak dalam meneliti cerpen .

Melalui kata pengantar ini, penulis memohon maaf jika ada kesalahan kata
atau kesalahan dalam penulisan permaklumkan bila mana isi makalah ini ada
kekurangan.

Dengan ini penulis mempersembahkan makalah ini dengan rasa terima


kasih, dan semoga Tuhan memberkati makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat kepada penulis,pembaca,dan semua pihak..

Ujoh Bilang, 20 Februari 2023


ii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….. 1
C. Tujuan Cerpen…………………………………………………………… 1
D. Manfaat Cerpen………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Cerpen……………………………...…...…………………… 3
B. Struktur Cerpen……………………......………………………………… 3
C. Unsur Pembangun Cerpen………………....…………...……...…...…… 4
D. Kaidah Kebahasaan Cerpen...………….……...…………………...……. 8
E. Nilai-nilai Kehidupan Dalam Cerpen……………….…………...………. 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................ 10
B. Saran.......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Cerpen
Cerpen termaksud salah satu jenis karangan narasi, karangan yang berupa
rangkayan peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Selain cerpen,
karangan yang tergolong kedalam jenis narasi yaitu novel, roman dan semua
karya prosa imajinatif.
Karangan jenis ini bermaksud menyajikan cerita atau kisah yang telah terjadi
bagaimana suatu peristiwa terjadi.
Berdasarkan fakta, kejadian bisa berupa sesuatu yang di khayal oleh penulis
dan dihidupkan dalam alam fantasi yang sama sekali jauh dari realita kehidupan.
B. Rumusan Masalah Cerpen
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi masalah dalam makalah
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa itu cerpen?
2. Apa saja struktur cerpen?
3. Apa saja unsur pembangun cerpen?
4. Apa saja ciri kebahasaan cerpen?
5. Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen
C. Tujuan Cerpen
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memperkarya nuansa dan
pengembangan wawasan dalam membaca cerpen, berikut tujuan-tujuan dari
cerpen:
1. Untuk mendepkripsikan pengertian cerpen.
2. Untuk mendepkripsikam struktur cerpen.
3. Untuk mengetahui ciri kebahasaan dalam cerpen
4. Mengidentifikasikan nilai-nilai kehidupan dalam cerpen.
5. Menganalisis unsur-unsur pembangunan cerpen.
1
D. Manfaat Cerpen
Berdasarkan tujuan dan latar belakang dari cerpen, cerpen juga mempunyai
manfaat yang sangat penting. Yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai media hiburan diwaktu luang.
2. Menambah pembelajaran bagi si pembaca.
3. Meningkatkan kemampun dalam berbahasa.
4. Menemukan nilai-nilai kehidupan dalam cerpen.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Cerpen
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), cerpen adalah karangan
pendek yang berbentuk prosa. Cerpen juga merupakan salah satu karya sastra
yang memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi. Dalam cerita cerpen,
kita akan banyak menemukan berbagai karakter tokoh mulai dari tokoh
protagonist, antagonis, dan tritagonis. Tokoh-tokoh tersebut cerminan dari
kehidupan nyata didunia namun dari karkter tokoh-tokoh tersebut kita dapat
menemukan nilai-nilai kehidupan, dan untuk kepada pembaca maupun pendengar
sebaiknya selalu mengambil pemikiran yang baik dan perbuatan yang buruk harus
kita jauhi. Ukuran panjang pendeknya suatu cerita memang relative, namun pada
umumnya cerpen merupakan cerita yang habis dibaca sekitar sepuluh menit
ataupun setengah jam. Jumlah katanya sekitar 5.000 – 10.000 kata, oleh Karen itu
cerpen sering diungkapkan dengan “cerita yang dapat dibaca dalam sekali duduk”.
Menurut Suharianto tentang pengertian cerpen, cerita fiksi yang bentuknya
pendek dan ruang lingkup permasalahannya di sungguhkan sebagian kecil saja
dari kehidupan tokoh yang menarik perhatian pengarang atau penulis, dan
keseluruhan cerita memberi kesan tunggal. Sedangkan menurut Tarigan tentang
pengertian cerpen, cerita rekaan yang ceritanya singkat, jelas, padat, dan
terkonsentrasi pada peristiwa atau kejadian.
Jadi cerpen menurut saya, cerpen adalah cerita pendek yang menceritakan satu
peristiwa saja mulai dari awal peristiwa sampai akhir pristiwa itu selesai.

B. Struktur Cerpen
Setruktur cerpen merupakan rangkain cerita yang membentuk cerpen itu
sendiri. Dengan demikian, struktur cerpen tidak lain berupa unsur yang berupa
alur, yakni berupa jalinan cerita yang berbentuk oleh hubungan sebab akibat
ataupun secara kronologis. Secara umum jalan cerita terbagi kedalam bagian-
bagian berikut:

3
1. Pengenalan situasi cerita (exposition orientation)
Pengarang mulai memperkenalkan tokoh-tokoh, menata adegan dan
hubungan antar tokoh.
2. Pengungkapan peristiwa (complication)
Disajika peristiwa awal yang menimbulkan permasalahan, pertentangan,
ataupun kesukaran-kesukaran bagi pada tokoh.
3. Menuju pada adanya konflik (rising action)
Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun
keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran
tokoh.
4. Puncak konflik (turning ponit)
Inilah bagian cerita yang paling menebarkan para pembaca, bagian ini
disebut klimaks. Ditemukan beberapa nasib tokohnya, misalnya apakah
dia berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal.
5. Penyelesain (ending atau coda)
Bagian ini menjelaskan tentang nasib-nasib para tokoh setelah mengalami
peristiwa puncak itu. Namun, ada juga cerpen yang penyelesaian akhir
cerita itu diserahkan kepada imajinasi pembaca.
Struktur teks cerpen dapat digambarkan sebagai berikut:

C. Unsur Pembanggunan Cerpen


Unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen yaitu unsur intriksik dan unsur
ekstrintik. Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat didalam cerpen atau
didalam sebuah bacaan atau cerita itu sendiri atas tema, amanat, penokohan, alur,
latar, dan gaya bahasa. Sedangkan unsur ekstrintik adalah unsur yang terdapat
diluar cerita yang menjadi faktor pendukung diluar cerita.

4
1. Unsur Intrinstik
a). Tema
Tema adalah gagasan yang mengalihkan isi cerpen. Tema cerita
menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan,
kekuasaan, kasih sayang, dan sebagainya. Untuk dapat merumuskan tema,
kita harus terlebih dahulu mengenali rangkaian peristiwa yang membentuk
alur cerita dalam cerpen itu.
b). Amanat
Amanat adalah ajaran atau pesan yang hendak disampaikan
penggarang. Kehadiran amanat dalam suatu cerpen pada umumnya tidak
bisa lepas dari tema cerita. Misalnya, apabila cerita itu mengisahkan
tentang percintaan maka amanatpu tidak jauh dari tentang percintaan.
c). Penokohan
Penokohan merupakan cara penggarang menggambarkan dan
menggembangkan tokoh-tokoh dalam cerita. Berikut cara penggambaran
karakteristik tokoh yang diambil dari salah satu cerpen berjudul
“Asmarloka”.
1) Teknik analitik langgsung (Asmarloka adalah gadis cantik
belasteran Belanda dengan rambut panjang nan hitam pekat
menambah kecantikan gadis itu dengan kulitnya yang putih
seputih susu yang baru dibuat, namun Asmaraloka adalah
seorang anak yatim piatu, ia mendapatkan beasiswa untuk
masuk ke sekolah menegah atas yaitu SMA GARUDA. Namun
sayangnya ia harus bertemu dengan kekasih nya disana.)
2) Penggambaran fiksi atau perilaku tokoh (Namaku Asmaraloka,
orang-orang sering memanggil ku Loka. Namaku berasal dari
sebuah diksi yang indah memiliki arti dunia cinta kasih, namun
sayang kehidupanku tak seperti nama ku yang penuh dengan
arti cinta dan kasih. Aku seorang gadis yang bersekolah
disekolah yang biasa saja akhirnya dapat bersekolah ditempat
yang luar biasa karena aku mendapatkan beasiswa, tentu saja

aku bersyukur mendapatkan anugrah dari Tuhan karena dibari


otak yang pintar dan cerdas.)
3) Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh (Namun sayangnya
ditempat baru ku ini,tempat dimana aku menuntut ilmu aku
mendengar bahwa banyak sekali aksi bullying dan korbannya
sesalu anak beasiswa serta adik kelas yang berlagak sombong.)
4) Pengambaran tata kebahasaan tokoh (Loka dengan kuat hati
harus menerima perkataan kekasihnya yang mungkin
meninggalkan goresan kecil disana, dari awal Loka sudah tau
bahwa Nako hanya menjadikan Loka sebagai tempat
pelampiasannya saja. Terlihat bagaimana kasarnya Nako
selama berpecaran dengan Loka, namun Loka harus tetap kuat
supaya Loka tak putus dengan Nako sebab hanya Nako lah
rumahnya untuk selamanya.)
5) Pengungkapan jalan pikiran tokoh (Saat disekolah Loka yang
sedang berjalan menyusuri kooridor sekolah tertuju dalam satu
ruangan. Ia menatap Noka yang sedang belajar didalam
perpustakaan sambil tersenyum, namun senyumnya mulai
memudar saat Nako yang tersenyum lembut kepada gadis
disebelahnya. Mereka tertawa bersama bahkan Nako sampai
menyelipkan anak rambut perempuan itu ditelinganya. Saat
Nako menggalihkan padangan nya kearah pintu masuk
perpustakaan, matanya tertuju pada seorang gadis yang
menatapnya dengan rasa sakit hati namun Nako menggalihkan
pandangannya lagi kepada gadis yang berada disamping nya
sambil tersenyum. Loka yang sakit hati lalu melanjutkan
perjalanan nya menuju kelas ia berfikir bahwa itu maksud Nako
tak mau hubungan antaranya dan Loka tak diumbar.)

6) Penggambaran oleh tokoh lain (Nako tau bahwa Loka sangat


mencintainya, itu karena perilaku Loka yang selalu membuat
Noka nyaman dengannya. Namun satu fikiran terlintas
dibenaknya, ia tak bisa mencintai Loka karena Nako masih
terjebak dengan masa lalunya.)

d). Alur
Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh
hubungan sebab akibat ataupun bersifat kronologis. Pola-pola pada cerita
harus memberi kesan yang menarik agar mudah dipahami dan logis, jalan
cerita juga kadang terbelit-belit dan penuh dengan kejutan, dan kadang-
kadang juga sederhana.
e). Latar
Latar atau setting meliputi tempat terjadinya cerita, waktu, dan
budayayang digunakan dalam suatu cerita. Latar juga berfungsi sebagai
tempat memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap
jalannya suatu cerita.
f). Gaya Bahasa
Dalam suatu cerita gaya berbahsa sangat berfungsi untuk menciptakan
suatu nada atau suasana persuasif serta merumuskan suatu dialog yang
mampu memperlihatkan hubungan dan interaksi antar sesame tokoh. Gaya
bahasa juga biasa digunakan pengarang untuk menandai karakter
seseorang tokoh.
2. Unsur Ekstrinsik
a). Bahasa.
b). Latar belakang pengarang.
c). Nilai yang terkandung dalam cerpen.

7
D. Kaidah Kebahasaan Cerpen
Cerpen juga memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut:
1. Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau. Contohnya ketika
itu,beberapa tahun yang lalu, telah terjadi.
2. Banyak menggunakan kata yang menyakan urutan waktu (konjungsi
kronologis). Contohnya sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian.
3. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa.
Contohnya menyuruh, membersihkan, menawari, melompat, menghindari.
4. Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung
sebagi cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengaran. Contohnya
mengatakan bahwa, menceritakan tentang, mengungkapkan, menyatakan,
menuturkan.
5. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang
dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh. Contohnya merasakan,
mengingatkan, mengarapkan, menambakan, mengalami.
6. Menggunakan banyak dialog, dan ditunjukan oleh tanda petik ganda
(“…”). Contohnya:
a. Loka berkata “Katanya kamu bakal bahagiain aku dan bahagia aku
itu kamu gak pergi tinggalin aku”
b. “Mana janji kamu yang bakal terus sama aku?” Tanya Loka.
c. “Aku sendiri, Nako. Aku takut gak ada kamu!.” Teriak Loka.
7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk
menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Contohnya:
Bahu Loka bergetar hebat, kembali tertunduk lemas dengan
mengepalkan kedua tangannya. Menyalurkan rasa sakit yang dia terima
sekarang. Loka sudah tak tau harus berbuat apa sekarang, mengapa ia
harus hidup penuh dengan segala luka.

8
E. Nilai-Nilai Kehidupan Cerpen
Setiap pengarang akan menginterprentasikan atau menafsirkan kehidupan
tentang sudut pandangnya sendiri. Tema tentang cinta, misalnya. Cerita itu tetap
menarik sepanjang zaman karena diungkapkan dengan berbagai cara oleh para
pengarangnya. Adapun daya hibur sebuah cerpen bisa disebabkan oleh berbagai
faktor, miasalnya karena alurnya penuh dengan surprise dan penuh kejutan.
Memang banyak hal yang membuat cerpen menjadi bermakna bagi paran
pembaca. Sebagaimana yang diungkapkan terdahulu bahwa banyak unsur yang
bisa menjadikan cerpen atau bacaan-bacaan lainnya menjadi bermakna bagi para
pembaca. Kita juga terkagum-kagum atau terpesona dengan karangan yang dibuat
dalam bentuk tulisan, mulai dari cara penyajian latar dan gaya bercerita pengarang
yang memukau dan menghanyutkan.
Pilihan kata-kata yang dibuat oleh pengarang, dapat juga menjadi penyebab
ketertarikan seseorang terhadap karangan itu.
9
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasaan diatas, cerpen adalah jenis karya sastra
modern yang dihasilkan dan dikembangkan oleh masyarakat modern. Cerpen juga
merupakan karangan pendek yang berbentuk naratif,cerpen mengisahkan
sepenggal kehidupan manusia yang penuh dengan pertikaian mengharukan atau
menyenangkan dan mengandung kesan yang tak terlupakan kepada sipembaca
cerpen. Selain itu cerpen juga memiliki unsur intrinsic dan juga unsur ekstrinsik
Tak hanya cerpen saja yang menceritakan tetang kehidupan seorang tokoh,
masih banyak karangan lainnya seperti novel contoh lainnya. Berbegai genre
dapat kita baca dicerpen maupun dinofel sesuai dengan cerita kita, mulai dari
romance, aksi,horror, sedih, keluarga, dan masih banyak lagi.
B. Saran
Saran-saran yang ingin saya sampaikan kepada para pembaca dalam makalah
ini adalah:
1. Jika ingin mendalami cerita saat membaca cerpen, kita harus benar-benar
tau unsur dan alur ceritanya.
2. Jika kita ingin membuat suatu karya cerpen kita harus benar-benar tahu
struktur-strukturnya.
3. Selalu perbanyak membaca cerpen agar dapat lebih memahami tentang
cerpen.

10
DAFTAR PUSTAKA

Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, dan istiqomah, 2017, Studi


dan Pengajara Bahasa Indonesia Kementrian Pendidikan dan Kebuyaan.

Anda mungkin juga menyukai