Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Malik Kadafi Senin, 18 Januari 2021

Kelas : XII IPA 7

Absen : 22

Bahasa Indonesia

Unsur-unsur Pembangun Novel

Unsur Intrinsik Novel


Unsur intrinsik novel merupakan unsur utama yang membangun novel dari dalam. Bisa dikatakan
bahwa unsur intrinsik adalah unsur dalam cerita itu sendiri. Unsur tersebut tidak hanya satu, namun
ada banyak. Ada beberapa sub bagian yang mempunyai porsi tersendiri.
1. Tema
Tema merupakan ide atau gagasan utama dari sebuah novel. Tema berisikan gambaran luas tentang
kisah yang akan diangkat sebagai cerita dalam novel. Sehingga sangat penting untuk memikirkan
tema yang tepat sebelum memulai menulis novel. Sebab tema yang kuat akan menghasilkan cerita
yang cerkas dan fokus.
2. Tokoh / Penokohan
Tokoh adalah seseorang yang menjadi pelaku dalam sebuah novel. Sedangkan penokohan
merupakan watak atau karakter dari tokoh yang ada dalam cerita novel. Berdasarkan jenis watak,
tokoh bisa dibagi menjadi tiga kategori, yakni:
- Tokoh Protagonis, tokoh yang menjadi pusat dalam cerita. Tokoh utama ini digambarkan
sebagai sosok yang baik dan biasanya selalu mendapatkan masalah.
- Tokoh Antagonis, tokoh yang menjadi lawan dari tokoh utama dalam cerita. Tokoh ini
digambarkan sebagai sosok yang tidak bersahabat dan selalu membuat konflik.
- Tokoh Tritagonis, tokoh yang menjadi penengah antara tokoh protagonis dan antagonis.
Tokoh ini digambarkan sebagai sosok yang netral, kadang bisa berpihak pada protagonis,
kadang pada antagonis. Namun ketika keduanya terlibat dalam konflik, dia menjadi pelerai.
Tokoh-tokoh tersebut biasanya dideskripsikan berdasarkan detail penokohan yang dibuat oleh
penulis. Deskripsi tersebut nantinya bisa digunakan untuk menerangkan ciri fisik, tingkahlaku, cara
pandang atau kehidupan sosialnya. Dalam penyampaian deskripsi, ada beberapa cara yang umum
digunakan, misalnya:
- Disampaikan melalui narasi dalam paragraf.
- Disisipkan dalam dialog-dialog antar tokoh maupun dialog dengan diri sendiri.
- Dimasukkan dalam alur melalui konflik demi konflik.
- Diterangkan berdasarkan latar yang ada dalam novel tersebut.
3. Alur / Plot
Alur / plot merupakan kepingan-kepingan peristiwa yang nantinya akan membentuk jalannya cerita
dalam novel. Umunya, alur dalam novel dibedakan menjadi 2 macam, yakni alur maju (progresif) dan
alur mundur (flashback).
- Alur maju (progresif) adalah alur yang peristiwa didalamya bergerak secara urut (awal-
akhir)dan memiliki jalan cerita yang rapi. Biasanya alur ini digunakan pada novel biografi dan
autobiografi.
- Alur mundur (flashback) merupakan alur yang peristiwa didalamnya bergerak secara loncat
(awal-akhir-awal-akhir)dan terkadang tidak rapi. Biasanya alur ini digunakan untuk novel
misteri atau novel fantasi.
4. Latar/Setting
Latar / setting adalah gambaran tentang peristi-peristiwa yang ada dalam cerita. Latar termasuk
unsur pembangun cerita yang vital. Keberadaannya sangat penting untuk membangun suasana
dalam cerita. Latar sendiri dibagi menjadi beberapa macam, yakni:
- Waktu
- Tempat
- Sosial budaya
- Keadaan lingkungan
- Suasana
5. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan cara pengarang menempatkan dirinya dalam sebuah cerita. Bisa juga
diartikan sebagai cara pandang seorang pengarang dalam menyampaikan cerita novelnya. Sudut
pandang sendiri bisa dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
- Sudut pandang orang ketiga – serba tahu
- Sudut pandang orang ketiga – sebagai pengamat
- Sudut pandang orang pertama – sebagai pelaku utama
- Sudut pandang orang pertama – sebagai pelaku sampingan
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa termasuk unsur yang penting sebagai faktor pemicu minat baca. Cerita yang dibuka
dengan gaya bahasa menarik, indah dan memikat sangat diharapkan oleh sebagian besar pembaca.
Bahkan bisa dikatakan, gaya bahasa adalah senjata utama pengarang untuk menghidupkan cerita.
Menurut jenisnya, gaya bahasa dapat dibedakan menjadi:
- Personifikasi. Gaya bahasa yang menerangkan tentang benda mati seolah-olah hidup dan
mempunyai sifat-sifat seperti manusia.
- Simile. Gaya bahasa ini menerangkan segala sesuatu dengan perumpamaan.
- Hiperbola. Gaya bahasa yang menerangkan sesuatu dengan cara berlebihan dengan tujuan
untuk memberikan efek yang bombastis.
7. Amanat
Amanat merupakan pesan tertentu yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui cerita dalam
novel. Amanat bisa berupa kritik sosial, ajakan, protes, dan lain sebagainya. Amanat umumnya
diibagi menjadi dua:
- Tersurat. Amanat yang pesannya disampaikan secara langsung sehingga bisa dicerna
seketika.
- Tersirat. Amanat yang pesannya disampaikan secara tersembunyi sehingga terkadang susah
untuk dicerna seketika itu juga.

Unsur Ekstrinsik Novel


1. Unsur ekstrinsik novel adalah unsur yang membangun novel dari luar. Biasanya bisa berupa latar
pribadi penulis maupun nilai-nilai dari luar. Unsur tersebut umunya adalah:
2. Biografi dan latar belakang penulis. Dimana dia tinggal, latar belakang pendidikannya apa,
keluarganya, lingkungannya, dan sebagainya.
3. Kisah dibalik layar. Kisah ini biasanya dilatari oleh pengalaman, kesan atau juga harapan dan cita-
cita sang pengarang.
4. Nilai yang ada dalam masyarakat. Nilai-nilai ini sering diangkat oleh pengarang dalam ceritanya.
Bisa nilai ekonomi, politik, sosial, budaya dan lain sebagainya.

UNSUR KEBAHASAAN
Kebahasaan Novel
Kebahasaan dalam novel meliputi Majas, berikut pengertian dan macam-
macam majas! Pengertian Majas adalah Gaya Bahasa dalam bentuk tulisan
maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk
mewakili perasaan dan pikiran si pengarang. Yap, seperti itulah garis besar
pengertian dari Majas. Adapun Majas-majas ini terdiri dari Majas
Perbandingan, Majas Pertentangan,Majas Sindiran, dan Majas Penegasan.

A. Majas Perbandingan
1 Majas Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal secara
langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat atau merupakan Gabungan dua hal
yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru. Contoh :
a) Dia dianggap anak emas majikannya.
b) Perahu itu menggergaji ombak.
c) Perpustakaan adalah gudang ilmu.

2 Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) adalah Suatu perbandingan dua hal


yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh :
a) Bagaikan harimau pulang kelaparan
b) Semangatnya keras bagaikan baja.
c) Seperti menyulam di kain yang lapuk

3 Majas Alegori adalah Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu


perbandingan yang utuh. Contoh :
a) Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
b) Cerita Kancil dengan Buaya
c) Kancil dengan Burung Gagak.

4 Majas Metonimia adalah Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh :
a) Kami ke rumah nenek naik kijang (Mobil)
b) Di kantongnya selalu terselib gudang garam (Rokok)
c) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api (Kopi)

5 Majas Hiperbola adalah Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih-lebihkan.


Contoh :
a) Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
c) Suaranya menggelegar membelah angkasa.

6 Majas Personifikasi adalah Majas yang melukiskan suatu benda dengan


memberikan sifat-sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-
olah hidup. Contoh :
a) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai
b) Awan menari-nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk
–batuk
c) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.

7 Majas Antonomasia adalah Majas yang menyebutkan nama lain terhadap


seseorang yang berdasarkan ciri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh :
a) Si pincang
b) Si jangkung
c) Si kribo

Anda mungkin juga menyukai