Anda di halaman 1dari 6

KEUNIKAN BAHASA DAERAH DAN BUDAYA DI SUKU JAWA

(Oleh :Nur Intan mutiarawati)

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya. Indoenesia juga terkenal akan keunikan
keberagaman bahasa, makanan, kesenian, tarian, adat istiadat dan lain sebagainya.
Keberagamaan hal itu disebabkan karena Indonesia memiliki letak wilayah yang luas dan terdiri
dari beribu – ribu pulau juga suku – sukunya dengan berbagai bahasa daerah serta bebagai
budaya yang tidak sama.

Salah satu pulau terbesar di Indonesia adalah Pulau Jawa. Pulau ini, terbagi menjadi
enam provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten,serta dua wilayah khusus
yaitu DKI Jakarta dan Yogyakarta. Penduduk asli suku jawa adalah penduduk bagian jawa
timur, dan jawa tengah. Disebut sebagai penduduk asli suku jawa karena didaerah tersebut
menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa ibu dalam kehidupan sehari – hari. Tidak hanya dalam
segi bahasannya saja, akan tetapi masyarakat jawa adalah mereka yang hidup dalam budaya jawa
dengan segala tradisi moralnya dan segala aspek kebudayaannya.

Bahasa merupakan suatu bahasa yang dituturkan diwilayah dalam sebuah negara
kebangsaan dengan bahasa yang berbeda dengan bahasa suatu negara yang hanya dipergunakan
oleh sebagian warga negara saja, yaitu oleh warga yang menduduki wilayah tersebut. Bahasa
daerah menjadi pendukung tradisi dan adat istiadat juga sebagai pembentuk seni, sastra dan lain
sebagainya. Sedangkan fungsi bahasa daerah tak lain adalah sebagai identitas daerah, sebagai
lambang kebangsaan, dan sebagai alat komunikasi dalam masyarakat daerah.

Dalam Buku Sistem Sosial Budaya Indonesia karya Jacobus Ranjabar menyebutkan
definisi kebudayaan dari seorang antropolog, yaitu E.B Tylor adalah sebagai berikut:

“kebudayaan adalah hal kompleks yang mengandung pengetahuan, kepercayaan,


kesenian, moral hukum, adat istiadat dan lain kemampuan – kemampuan serta kebiasaan –
kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan lain perkataan,
kebudayaan mencakup kesmuanya yang didapatkan atau dipeljari oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Kebudayaan terdiri atas segala sesuatu yang dipelajari oleh pola – pola perilaku
yang normatif artinya mencakup segala cara – cara atau pola berfikir, mrasakan dan bertindak.
Budaya, tarian, bahasa, adat istiadat adalah bentuk kekayaan dari negara Indonesia.
Beragam kebudayaan termasuk bahasa daerah di masing –masing suku tentunya memiliki
karakteristik yang berbeda – beda dan ciri khas tersendiri. Dalam hal keberagaman setiap suku di
Indonesia tentunya memiliki keunikan – keunikan yang sangat bervariasi. Salah satunya adalah
keunikan yang terletak di Suku Jawa.

Indonesia memang mempunyai banyak suku dan bahasa yang berbeda – beda sesuai
dengan daerahnya masing- masing. Salah satu bahasa daerah yang populasinya terbesar di
Indonesia adalah bahasa jawa. Suku Jawa merupakan suku di Indonesia yang banyak memiliki
keunikan seperti halnya suku –suku lain. Salah satunya dalam segi bahasa daerah dan
kebudayaannnya. Di antara keunikan bahasa jawa adalah keberagaman logat atau dialek.

Sebagian mayarakat jawa menggunakan bahasa jawa dalam kehidupan mereka , akan
tetapi bahasa yang diucapakan memiliki logat yang berbeda - beda dan belum tentu sama.
Misalnya saja, penduduk Jawa Tengah memiliki logat yang berbeda dengan penduduk di Jawa
Timur yang lebih kasar. Tidak hanya dalam povinsi yang berbeda, dalam satu provinsi misalnya
pada provinsi Jawa Timur. Pada masing masing daerah di Jawa Timur belum tentu dialek atau
logat bicaranya sama. Seperti dialeknya daerah surabaya dengan daerah tulungagung. Dialek
surababaya yek opo kabare rek ? , iyo ta ? mosok seh ?, arek iku rek cek pinter.e ? sedangkan
dialek tulungaung, piye cah kabre ?, ho’oh ye ?... peh..cah iku jan pinter banget toh ?. Pada
prinsipnya semua masyarakat indonsia yang menempati wilayah tertentu memiliki ciri khas
tersendiri terutama dalam bentuk logat atau dialeknya. Dan biasanya, masyarakat Indonesia
yang wilayahnya berdekatan dengan wilayah tertentu, logat bicaranya relatif sama. Seperti logat
nya masyarakat jawa di daerah tulungagung, blitar, Kediri, trenggalek dan daerah lain di
sekitarnya.

Keunikan dalam bahasa daerah pada Suku Jawa juga bisa dilihat dari tingkat tutur kata
bahasa jawa. Tingkat tutur kata inilah yang menjadi salah satu faktor mengapa suku jawa
terkenal akan dengan suku yang halus dan sopan. Dalam setiap tutur kata dalam bahasa daerah di
Suku Jawa memiliki peran dan fungsi yang berbeda – beda, tergantung pada status lawan bicara.
keunikan tingkatan tutur bahasa jawa ini teletak pada setiap kosa kata nya yang sebagian berbeda
- beda namun tetap satu makna dan beragamnya penggunaan kata tehadap status lawan bicara.
Kosa kata yang bervariasi menunjukkan kosa kata yang akan di gunakan ketika berhadapan
dengan lawan bicara pada tingkatan - tingkatan tertentu. Kosa kata ini di sebut dengan bahasa
krama. Pada umumnya kosa kata bahasa krama itu ada tiga tingkatan yaitu tingkat tutur ngko,
tingkat tutur krama madya, tingkat tutur krama inggil.

Tingkat tutur ngoko menandai rasa sopan santun yang rendah. Bahasa ini paling umum
dipakai dikalangan orang jawa digunakan sebagai bahasa sehari – hari .Adapun penggunaannya,
biasaya tingkat tutur kata ini di peruntukan kepadaorang yang sebaya orang yang sederajat atau
orang yang lebih muda, contoh kata dalam bahasa jawa ngko. Seperti kamu (kowe), mendengar
(krungu), pulang (muleh) dan lain sebagainya.

Tingkat tutur kata yang kedua adalah bahasa krama madya bahasa ini di peruntukan
untuk orang yang lebih tua.Contoh bahasa krama madya seperti, kamu (sampean), mendengar
(kepireng), pulang (mantuk). Tutur madya menandai sopan santun sedang. Adapun
penggunaanya untuk orang yang lebih tinggi seperti orang tua, guru, dan lainnya

Tingkat tutur kata ketiga, yaitu karma inggil menandai sopan sntun tinggi. Tutur kata ini
lebih tinggi tingkatannya dari pada karma madya. Penggunaan bahasanya di peruntukkan oleh
para alim, syaikh, para kiyai dan lain – lain. Bahasa krama inggil ini memberi kesan
merendahkan diri sendiri untuk orang menghormati atau meninggikan seseorang yang diajak
bicara. Contoh kata bahasa krama inggil ini seperti kamu(panjenengan),
mendengar( midhanget ), Pulang(kundur) dan lain sebagainya. Atau kalau lebih rinci lagi ada
tingkatan tutur kata seperti kromo andhap, kromo ndeso dan lain – lainnya. Akan tetapi tingkatan
tutur bahasa tersebut adalah tingkatan bahasa jawa yang umum.

Keunikan bahasa daerah di pulau jawa juga terletak pada beragamnya kosa kata jika di
badingkan dengan kosa kata dalam bahasa indonesia. Contohnya kosa kata jatuh , pada bahasa
indonesia orang yang terjatuh disebut jatuh saja, walaupun keadaan posisi jatuh itu berbeda beda.
Sedang apabila dibahasa jawa, jatuh dalam bahasa jawa ketika jatuh pada posisi yang berbeda –
beda itu memiliki nama atau sebutan sendiri. Seperti kalau terjatuh dalam posisi terjatuh kedepan
itu dinamakan ndlungup, jika terjatuh ke arah belakang dinamakan nggeblak, jika jatuh ke
samping dinamakan njengklang, jika jatuh dari atas kebawah namanya ceblok atau cicer. Tidak
hanya kata jatuh saja, ada juga kata bau. Di dalam bahasa indonesia kata bau apabila bau itu
dilihat dari posisi atau sumber baunya tetp dinamakan bau sedang pada bahasa daerah dijawa itu
berbeda beda. Ada sebutan khusus tersendiri akan kata bau, contohnya seperti bau kencing orang
jawa menyebutnya pesing, baunya bangkai busuk badek, bau nya kambing itu apek, baunya ikan
amis , baunya keringat kecut dan masih banyak lagi. Kata marah dalam bahasa jawa temasuk
daerah lamongan juga banyak memiliki kosa kata yang bervariasi. Apabila marah dalam keadann
mempelampiaskan kemarahan kepada sesuatu misalnya dalam bentuk barang seperti membuang
barang , memecah barang, dan lain sebagainya. Sebagian besar orang lamongan menyebutnya
dengan kata ngamok , apabila marah dalam keadaan menangis, masyarakat lamongan
menyebutnya dengan purek , apabila marah dalam keadaan cemberut saja, atau acuh tidak mau
berbicara di sebut dengan mureng – mureng atau menesu.

Selain keunikan dalam segi bahasa di jawa, ada juga keunikan kosa kata dalam bahasa
jawa namun memiliki arti beda dengan dearah lain atau suku lain walaupun sebenarnya sama
dalam pengucapannya atau kosa katanya seperti pada contoh kata di daerah tulungagung
(kentir=gila), sedang di daerah lamongan (kentir =cewek centil atau cewek genit). Kata didaerah
Tulungagung (amoh= rusak) sedangkan di Lamongan bermakana (amoh=lama atau lawas).
Kata( mayak =sa’enake dewe atau ngawur) , sedang di daerah lamongan (mayak =marah). Pada
suku sunda kata( atos = sudah )sedangkan pada suku jawa bermakna (atos = keras). Dalam
bahasa sunda kata (amis = manis) sedang di daerah jawa (amis = bau ikan). Dalam bahasa sunda
kata (cokot=ambil) sedang dalam bahasa jawa jawa (cokot = gigit). Dalam bahasa sunda
(gedang= buah pepaya). Sedangkan pada bahasa jawa (gedhang =buah pisang).

Dalam bahasa jawa di setiap daerah kebanyakan kosa kata nya terkadang berbeda – beda
akan tetapi memiliki makna sama. Seperti kata mengambil dalam berbagai daerah ada yang
menyebutnya jupuk, jipek, jimek. Jukok, njumok seperti kata pegangi dalam bahasa jawa ada
yang menyebutnya jekeli, cekeli, gujeki, gejeki. Nyekel, seperti kata menaruh dalam bahasa jawa
dalam berbagai daerah ada yang menyebutnya sekek, seleh, demek, sokok,deleh,glatekno. Kata
pinjam sebagian besar masyarakat jawa ada yang menyebutnya . nyilih, nyeleh, nyileh,nyilah,
ngampil. Kata capek ada yang menyebutnya kesel, pegel, anyel . Kata dingin di berbagai daerah
ada yang menyebutnya anyes, anyep,asrep. Kata lebaran ada yang menyebutnya bodho, riyoyo,
riyaden. Kata nyalakan ada yang menyebutnya empakne, akakne,. Kata berkunjung kepada
orang yang punya hajat disebagian daerah ada yang menyebutkan buwoh, atau mbecek.
Keunikan – keunikan bahasa daerah di suku jawa adalah salah satu unsur pembentuk
budaya. di daerah Suku Jawa tidak hanya dalam segi bahasanya saja yang kaya akan keunikan
akan tetapi dalam segi kebudayaannnya juga. Salah satu kebudayaan yang unik di daerah jawa
adalah pada upacara adat penikahan jawa. Upacara adat jawa ini, merupakan warisan leluhur
yang sudah berlangsung secara turun – temurun. Upacara adat pernikahan jawa memiliki
rangkaian dan ritual – ritual dengan berbagai keunikannya. Kebanyakan orang jawa menyebut
pelaksanaan budaya pernikahan jawa dengan sebutan nduwe ghawe.

Serangkaian adat penikahan jawa antara lain seperti slametan among tuwuh, pasang tarub
agung, tirakatan malam midodareni, janji suci ijab kabul, prosesi temu pengantin. Dari
serangkaian ritual adat penikahan jawa tersebut, yang paling terlihat mencolok dari keunikan
ritual itu adalah pasang tarub agung dan ritual malam midodareni. Keunikan ritual ini terletak
pada tarub agung yang terpasang di depan rumah, gerbang rumah teutama pada bagian pintu
masuk yang dipasangi oleh bleketepe atau serangkaian yang di buat dari janur, sesajen yang
berisi pisang, kelapa, padi, buah – buahan, minuman, beberapa kue dan lain lain. Sedangkan
ritual malam midodareni memiliki keunikan adanya siraman pengantin yang di lakukan di
malam hari dan calon pengantin dimandikan oleh tujuh orang tua, seperti kedua orang tua,
nenek, dari pengantin , serta beberapa ibu yang memiliki reputasi di keluarga yang akan
memandikan pengantin. Dan adanya nya ritual ngerik sebagian rambut pengantin. Dalam ritual
ini, tak lain adalah sebagai isyarah atau lambang do’a kepada allah SWT agar acara penikahan
dapt berjalan dengan lancar melalui perantara ritual tersebut seperti isyarah lambang pada
bleketepe(rangkaian yang dibuat dari janur, sesajen, yang berisi pisang, kelapa, padi, buah –
buahan minuman dan beberapa kue) adalah sebagai isyaroh do’a.

Setelah prosesi pernikahan akan ada juga ritual atau upacara temu pengantin. Serangkaian
upacara penikahan adat jawa itu seperti, tukar kembang mayang, balangan ghantal, wiji dadi,
sinduran, mangku, tanem, kacar - kucur dulangan, menjemput besan, sungkeman. Ritual yang
menarik dan unik dari serangkaian ritual ini terletak pada wiji dadi. Keunikan wiji dadi terletak
saat calon pengantin menginjak sebuah telur ayam hingga pecah dengan kaki kanannnya,
kemudian pengantin wanita berjongkok membersihkan kaki pengantin laki –laki dengan air
bunga kemudian di bersihkan dengan kain atau serbet.bentuk upacara adat ritual ini keunikannya
terletak pada bentuk isyarah lambang atau do’a dengan melibatkan benda seberti telur yang di
pecah dengan kaki kanan pengantin pria kemudian di bersihkan oleh pengantin wanita dengan air
bunga. Sebagai makna pengantin pria sudah siap sebagai ayah yang bertanggung jawab
begitupun juga dengan pengantin wanita yang sudah siap menjaadi istri untuk pengantin pria.

Kesimpulannya adalah Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, termasuk juga
keberagaman bahasa daerah dari berbagai suku yang ada di indonesia. Bahasa merupakan suatu
bahasa yang dituturkan diwilayah dalam sebuah negara kebangsaan dengan bahasa yang berbeda
dengan bahasa suatu negara yang hanya dipergunakan oleh sebagian warga negara saja, yaitu
oleh warga yang menduduki wilayah tersebut.

Beragam kebudayaan termasuk bahasa daerah di masing –masing suku tentunya memiliki
karakteristik yang berbeda – beda dan ciri khas tersendiri. Dalam hal keberagaman setiap suku di
Indonesia tentunya memiliki keunikan – keunikan yang sangat bervariasi. Salah satunya adalah
keunikan yang terletak di Suku Jawa. Salah satunya dalam segi bahasa daerah dan
kebudayaannnya. Di antara keunikan bahasa jawa adalah keberagaman logat atau dialek,
keunikan tingkatan tutur bahasa jawa ini teletak pada setiap kosa kata nya yang sebagian berbeda
- beda namun tetap satu makna dan beragamnya penggunaan kata tehadap status lawan bicara.
Keunikan bahasa daerah di pulau jawa juga terletak pada beragamnya kosa kata jika di
badingkan dengan kosa kata dalam bahasa indonesia. Keunikan kosa kata dalam bahasa jawa
namun memiliki arti beda dengan dearah lain atau suku lain walaupun sebenarnya sama dalam
pengucapannya atau kosa katanya. Dalam bahasa jawa di setiap daerah kebanyakan kosa kata
nya terkadang berbeda – beda akan tetapi memiliki makna sama.

Keunikan – keunikan bahasa daerah di suku jawa adalah salah satu unsur pembentuk
budaya. di daerah Suku Jawa tidak hanya dalam segi bahasanya saja yang kaya akan keunikan
akan tetapi dalam segi kebudayaannnya juga. Salah satu kebudayaan yang unik di daerah jawa
adalah pada upacara adat penikahan jawa

Anda mungkin juga menyukai