Anda di halaman 1dari 5

Pembangunan adalah segala upaya yang dilakukan secara terencana dalam melakukan perubahan dengan

tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan kesejahteraan dan
meningkatkan kualitas manusia. Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu,
bertahap dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan
kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju.

Salah satu keragaman budaya Indonesia adalah kain batik. Pakaian batik telah menjadi warisan budaya bangsa
Indonesia memiliki corak yang beraneka ragam dari berbagai daerah. Warisan budaya tersebut telah diakui
dunia, dan menjadi salah satu promosi pariwisata Indonesia. Batik menjadi kebanggaan Indonesia,
mengangkat derajat bangsa Indonesia, dan menjadi salah satu sumber kehidupan masyarakat Indonesia.

Berbagai keragaman sosial budaya bangsa Indonesia yang lain adalah keragaman suku bangsa, bahasa, budaya,
dan religi. Keberagaman tersebut memiliki fungsi dan peran dalam pembangunan nasional. Berikut ini
beberapa peran keberagaman budaya terhadap pembangunan nasional.

1. Fungsi dan Peran Keragaman Suku Bangsa


Setiap suku bangsa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh suku bangsa yang tinggal di
Pulau Jawa rata-rata pandai dalam bidang pertanian, suku bangsa di daerah kepulauan pandai dalam bidang
pelayaran. Keragaman suku bangsa akan menyebabkan keragaman budaya, teknologi, bahasa, dan sebagainya.
Dengan demikian sesungguhnya keragaman suku bangsa di Indonesia merupakan potensi pembangunan
bangsa Indonesia. Perhatikan keragaman suku bangsa dan keahlian yang mereka miliki seperti dalam tabel di
bawah ini
No. Nama Suku Jenis Pekerjaan yang Dilakukan
1. Minang Berdagang dan berjualan nasi padang
2. Jawa Bertani, berjualan bakso, dan menjual jamu
3. Sunda Bertani, berjualan alat-alat rumah tangga, dan penari Jaipong
4. Madura Bertenak sapi, bertani, berjualan sate madura
5. Batak Bertani, berdagang, menjadi penyanyi, dan pengacara

2. Fungsi dan Peran Keragaman Bahasa.


Bangsa indonesia telah memiliki bahasa nasional dan bahasa persatuan, yaitu: bahasa indonesia. Bahasa
daerah masih tetap di junjung tinggi, karena merupakan salah satu hasil budaya bangsa yang bernilai tinggi.
Sejak lahir, manusia telah melakukan kontak dengan lingkungan di sekeliling nya. Kontak manusia dengan
manusia, dilakukan dengan bahasa simbol dan juga lisan. Bahasa lisan, merupakan bahasa yang paling mudah
dipelajari dan juga mudah dipahami. Peranan bahasa bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut.
Bahasa sebagai alat komunikasi. Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi
dengan sesama manusia. Bahasa menjadi alat komunikasi efektif, melalui bahasa manusia dapat
menyampaikan semua pesan yang ada di dalam akal pikiran.
Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri. Bahasa yang terucap merupakan bentuk ekspresi
untuk mengungkapkan perasaan manusia. Manusia mengungkapkan semua yang diingat, dipikirkan, dan
diinginkan melalui bahasa.
Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial Sebagai alat kontrol sosial. Berbagai informasi dan pendidikan
disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku panduan adalah salah satu contoh
penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 merupakan kunci penting bangsa Indonesia mengatasi
keragaman bahasa di Indonesia. Para pemuda menerima perbedaan berbagai bahasa di Indonesia, tetapi
mereka sepakat menjunjung tinggi bahasa nasional yakni Bahasa Indonesia.
Keragaman bahasa adalah potensi besar bagi bangsa Indonesia. Potensi tersebut memiliki fungsi dan peran
penting bagi pembangunan nasional. Beberapa fungsi dan peran keragaman bahasa dalam pembangunan
nasional adalah sebagai berikut.

a. Keragaman bahasa sebagai wujud kekayaan budaya bangsa Indonesia


Bahasa adalah salah satu wujud kebudayaan. Semakin banyak bahasa yang dimiliki suatu bangsa, semakin
banyak pula kebudayaan yang dimiliki bangsa tersebut. Keragaman bahasa selayaknya selalu dibanggakan
bangsa Indonesia. Keragaman tersebut mencerminkan kehebatan nenek moyang bangsa Indonesia dalam
melahirkan budaya berupa bahasa.

Kekayaan bahasa di Indonesia memungkinkan terjadinya penyerapan unsur-unsur bahasa daerah menjadi
bahasa nasional. Sebagai contoh penyerapan berbagai kosa kata dari bahasa-bahasa daerah yang kemudian
menjadi Bahasa Indonesia. Beberapa contoh kosa kata dalam Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa
daerah antara lain sebagai berikut.
No Serapan dari
Kosakata
. Bahasa Daerah
1. agun. ajak, arai. arang, azam, bengi, bijak, cacak, cakap, campa, Minang
canda, canggung, cindai, dagang, damar, dekap, garang, dan
lain-lain
2. Indoneisa-Jawa : ambruk-ambrug, anjlog-anjlog, bareng- Jawa
bareng, bedug-bedhug, bener-bener, greget-greget, pecut-pecut,
gugah-gugah melek-melek
3. bagong, buduk, calung, comro, cucuk, emang, gantar, goblok, Sunda
kawung, lembur, lemes, lubang, mental, pekaran, reog, situ,
tajuk, takol, timbel, dan lain-lain
4. acah, bebekel, bendsa, caturjalma, Cokorda, dewa, gebogan, Bali
jegogan, jero, kelian, lgong, meru, pangkon, wantilan, dan lain-
lain
5. bah, bujang, dolok, dondon, gumul, horas, lompayang, pangolat, Batak
paninggil, parmitu, slok, ucok, dan lain-lain
b. Keragaman bahasa mengandung nilai-nilai penting budaya bangsa
Bahasa yang dimiliki masyarakat di berbagai daerah, bukan sekadar sebagai alat komunikasi, tetapi
didalamnya juga mengandung nilai-nilai budaya tinggi. Masyarakat Jawa memiliki Bahasa Jawa yang
sistemnya bertingkat. Dalam Bahasa Jawa terdapat bahasa ngoko, kromo alus, dan kromo inggil.

Menyebut kata ganti kamu untuk anak kecil, berbeda dengan menyebut kamu untuk teman sebaya, dan
berbeda pula menyebut kamu untuk orang yang lebih tua. Bahasa Jawa bukan sekadar sebagai alat komunikasi,
melainkan juga mencerminkan nilai-nilai kebudayaan yang sangat tinggi. Sikap menghormati masyarakat Jawa
terhadap orang tua sangat tinggi, sehingga mereka membedakan bahasa untuk teman sebaya dan orang yang
lebih tua.

Selain bahasa karya seni dan sastra dari berbagai daerah juga mengandung pesan-pesan nilai kehidupan. Nilai-
nilai yang terkandung dalam karya sastra tersebut dapat berupa peringatan, nasehat, hiburan, dan sebagainya.
Nilai-nilai yang terkandung dalam berbagai karya seni dan sastra di berbagai daerah menjadi pendorong
semangat bangsa Indonesia untuk terus maju. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
Pantun berasal dari Riau, nilai kehidupan dalam seni pantun antara lain nasehat, ajaran hidup,
motivasi, dan lain-lain.
Kain songket Palembang mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan
sehari-hari bagi masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai itu antara lain: kesakralan, keindahan (seni),
ketekunan, ketelitian, dan kesabaran.
Ukiran Paqkadang pao dari Toraja Sulawesi Selatan. Ukiran ini dimaknai bahwa untuk mengaitkan
harta benda ke rumah harus dengan cara yang jujur dan perlu kerjasama di lingkungan keluarga atau
masyarakat.
Bakaba sastra lisan Minangkabau, mengandung nilai pendidikan, tradisi, budaya, sosial.
Motif batik kawung dari Yogyakarta Motif kawung diilhami filosofi dari pohon aren dari atas (ujung
daun) sampai pada akarnya sangat berguna bagi kehidupan manusia. Hal tersebut mengisyaratkan agar
manusia dapat berguna bagi siapa saja dalam kehidupannya, baik itu dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Tari Kecak dari Bali, Tari Kecak sebagai salah satu tarian ritual memanggil dewi untuk mengusir
penyakit dan juga sebagai sarana pelindung dari kekuatan jahat. Dewi yang biasanya dipanggil dalam ritual
ini adalah Dewi Suprabha atau Tilotama.

c. Bahasa sebagai media kontrol sosial


Bahasa daerah memiliki fungsi dan peran penting dalam melakukan kontrol sosial. Bahasa memiliki peran
penting dalam bidang pendidikan untuk melakukan transfer pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Tidak
semua pesan dapat diterjemahkan dalam bahasa lain, termasuk bahasa Indonesia. Sebagai contoh berbagai
upacara adat di berbagai daerah, tidak semua bahasa daerah untuk upacara adat dapat diganti dengan bahasa
Indonesia.

Bahasa daerah tetap berperan penting dalam pembangunan nasional. Bahasa daerah tidak lebih rendah
daripada bahasa nasional. Keduanya memiliki persamaan derajat, sehingga harus tetap terus dijaga
keberadaannya.

3. Fungsi dan Peran Keragaman Budaya


Kekayaaan kesenian berupa tarian daerah, menjadi salah satu daya pikat wisatawan, baik itu domestik maupun
mancanegara. Contoh tersebut merupakan salah satu contoh fungsi dan peran tarian daerah dalam
pembangunan nasional. Keragaman budaya daerah dapat dikenali melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu
daerah, tarian daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, upacara adat, dan lain-lain. Fungsi dan peran
keragaman budaya bagi pembangunan nasionala adalah sebagai berikut.

a. Sebagai daya tarik bangsa asing


Salah satu daya tarik wisatawan mancanegara adalah kekayaan budaya bangsa Indonesia. Banyaknya
wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, membantu kegiatan perekonomian masyarakat Indonesia. Berbagai
barang dan jasa diperjualkan di kota pelajar tersebut. Ratusan hotel, rumah makan, biro perjalanan, produksi
cindera mata, seni kerajinan, dan sebagainya tumbuh subur di negara kita.

b. Mengembangkan kebudayaan nasional


Kebudayaan nasional, adalah puncak dari kebudayaan kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah, akan
memperkaya kebudayaan nasional. Budaya nasional Indonesia adalah budaya yang dihasilkan oleh bangsa
Indonesia sejak zaman dahulu hingga kini sebagai suatu karya yang dibanggakan yang memiliki kekhasan
bangsa Indonesia dan menciptakan jati diri dan identitas bangsa Indonesia yang kuat. Pakaian batik
merupakan salah satu contoh budaya nasional. Batik adalah hasil dari budaya lokal. Beberapa daerah di
Indonesia dapat menciptakan batik dengan corak khas yang berbeda-beda. Batik kemudian diangkat menjadi
salah satu pakaian nasional. Dengan demikian budaya lokal menjadi budaya nasional.

c. Tertanamnya sikap toleransi


Keragaman budaya semakin menambah kesadaran masyarakat bahwa pada hakekatnya manusia memiliki
perbedaan. Karena itu perbedaan kebudayaan adalah hal biasa, tidak perlu dipertentangkan. Setiap budaya
ingin dikembangkan, karena itu muncul sikap kebersamaan untuk saling memberi kesempatan kebudayaan
lain untuk berkembang. Kebudayaan Indonesia bukan milik satu suku bangsa, tetapi milik seluruh rakyat
Indonesia.

d. Saling melengkapi hasil budaya


Kebudayaan sebagai hasil pemikiran dan kreasi manusia tidak pernah sempurna. Keanekaragaman budaya di
Indonesia, justru memberikan kesempatan untuk saling mengisi antar kebudayaan. Masyarakat Indonesia di
berbagai daerah memiliki berbagai corak seni bangunan, lukis, kain, dan sebagainya. Kekayaan corak seni
tersebut apabila berinteraksi akan menghasilkan inovasi budaya baru yang sangat berharga.

e. Mendorong inovasi kebudayaan


Inovasi kebudayaan merupakan pembaharuan kebudayaan untuk menjadi lebih baik. Sebagai contoh
kebudayaan berupa teknologi pertanian yang telah diwariskan nenek moyang. Setiap masyarakat memiliki cara
bercocok tanam yang kadang berbeda. Perbedaan ini tentu didasari oleh berbagai penyebab. Dengan terjadinya
komunikasi kebudayaan cara bertani, maka akan memperbaiki kebudayaan yang telah berkembang.

4. Fungsi dan Peran Keragaman Agama


Agama merupakan pedoman hidup manusia dalam mencapai cita-cita hidup di dunia dan di akhirat. Setiap
agama yang dipeluk manusia pasti mengajarkan cara hidup di dunia dan cara hidup untuk mencapai
kebahagiaan di akhirat. Fungsi dan peran keragaman agama dalam pembangunan nasional
antara lain adalah:

a. Pendidikan
Fungsi dan peran agama sebagai pendidikan berkaitan dengan pengajaran pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang harus dimiliki manusia. Agama juga mengajarkan nilai-nilai atau sikap yang seharusnya
dilakukan umat manusia dalam berhubungan dengan Tuhan dan sesama manusia. Sebagai alat pendidikan,
agama dapat mewujudkan perannya sebagai motivator dan inspirasi masyarakat untuk berkreasi. Keragaman
agama tersebut tidak membuat perpecahan masyarakat, tetapi justru menjadi spirit masyarakat Indonesia
untuk maju bersama.

b. Kontrol masyarakat dalam berperilaku


Agama melarang umat manusia mencuri, berbohong, membunuh manusia lain, membuat kerusakan, dan
sebagainya. Setiap agama juga mengajarkan bagaimana manusia menghormati pemeluk agama lain, mengajak
manusia lain berbuat baik, amanah pada tugas dan tanggungjawab, bersikap adil, saling tolong menolong, dan
sebagainya. S

Anda mungkin juga menyukai