Anda di halaman 1dari 4

Judul : Kepedulian Terhadap Bahasa, Dialek, Dan Tradisi Lisan

Nama : Cherly Afriani


NIM : 1905156545
Mata Kuliah : Antropologi
Prodi/Jurusan : Pendidikan Ekonomi
Status : Belum Terbit

Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan bahasa daerah, sehingga terdapat
banyak perbedaan. Sebagaimana terdapat dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”
yang artinya walaupun berbeda-beda suku, agama, bahasa daerah dan adat istiadat, kita
tetap satu bangsa yakni Indonesia. Jika seandainya bangsa Indonesia tidak mempunyai
semboyan tersebut kemungkinan besar rakyat Indonesia selalu bertengkar dan tidak mau
saling menghormati. Dari beberapa macam perbedaan tersebut yang paling bervariasi
adalah bahasa daerah.
Faktor-faktor yang menghambat perkembangan bahasa, dialek,dan tradisi lisan yaitu
sebagai berikut:
1. Semakin pesatnya kemajuan yang dapat memberikan kemungkinan bagi terjadinya
saling pengaruh antara masyarakat bahasa yang bersangkutan. Biasanya masyarakat
bahasa dengan jumlah penutur yang besar akan menekan dan menghimpit
masyarakat bahasa yang jumlah penuturnya lebih sedikit. Lama kelamaan hal ini
akan dapat menyebabkan punahnya bahasa, dialek, dan tradisi lisan.
2. Sukarnya mempertemukan titik temu antara bahasa nasional dan bahasa daerah.
Kedudukan sebagai bahasa negara adan lingua franca, bahasa Indonesia adalah
bahasa resmi yang digunakan di sekolah dari berbagai tingkatan. Sehingga hampir
setiap anak sekolah di Indonesia dapat berbahasa Indonesia. Hal ini, dapat
mengurangi menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.
3. Keberadaan teknologi komunikasi dan media informasi yang sangat dominan dengan
bahasa Indonesia dan bahasa asing.
Kepedulian terhadap bahasa dan dialek
Bahasa adalah emas. Itu adalah ungkapan yang menegaskan bahwa bahasa adalah
sesuatu yang sangat berharga dan sangat diperlukan. Bahasa adalah emas karena bahasa
adalah sarana pengantar komunikasi di dalam kehidupan manusia. Setiap bunyi bahasa
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia belum dikategorikan sebagai bahasa apabila
bunyi bahasa tersebut tidak memiliki makna tertentu di dalamnya. Oleh karena itu,
setiap kelompok masyarakat pemakai suatu bahasa telah memiliki kesepakatan
mengenai struktur bunyi ujuran tertentu yang memiliki arti tertentu. Sehingga dapat di
arti bahwa dialek adalah variasi bahasa yang berbeda menurut pemakai bahasa dari
suatu daera tertentu, kelompok sosial tertentu atau kurun waktu tertentu. [1] Dengan kata
lain dialek adalah keragaman cara pengucapan atau gaya penggunaan bahasa. Bahasa
yang digunakan dalam kehidupan manusia mengandung dialek. Dialek memiliki variasi
yang beragam. Variasi tersebut diantaranya ada yang berkaitan dengan aktivitas. Dapat
dikatakan bahwa bahasa dan dialek berhubungan.
Bentuk kepedulian terhadap bahasa dan dialek di antaranya sebagai berikut:
1. Diadakannya bulan bahasa
Salah satu butir dalam Sumpah Pemuda menyatakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan. Oleh karena itu, pada hari Sumpah Pemuda diadakan bulan bahasa
dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kebahasaan
seperti menulis esai, berpuisi, berpidato, dan lain sebagainya. Kegiatan semacam ini
bisa akan mampu merangsang daya kreasi manusia dan memberdayakan
kemampuannya berbahasa.[2]
2. Membuat majalah yang mendukung aktivitas berbahasa
Majalah tersebut adalah majalah yang menyediakan tempat untuk penulisan apa pun
yang berkaitan dengan kepedulian terhadap bahasa, seperti penulisan puisi, cerita
pendek, esai, dan lain sebagainya. Pada era reformasi, media massa membuka seluas-
luasnya kesempatan ekspresi untuk para penulisa, sastrawan dan esains
3. Pembuatan lagu yang menggunakan bahasa yang dikehendaki
Lagu yang diciptakan dengan menggunakan bahasa nasional maupun bahasa daerah,
berarti aktivitas tersebut telah melakukan kepedulian terhadap bahasa. Bahasa
memang merupakan media ekspresi bagi segala perasaan, keinginan, harapan, dan
cita-cita rakyat.
4. Diselenggarakannya pengajaran bahasa
Dengan adanya pengajaran bahasa, berarti kepedulian terhadap bahasa sungguh baik
adanya acara di televisi yang mendukung kebahasaan seperti adanya pembahasan
mengenai suatu bahasa, pembacaan puisi, atau penggunaan bahasa pada berbagai
acara televisi, itu pun sudah menjadi salah satu sikap kepedulian terhadap bahasa.[3]
5. Membuat komunitas
Bahasa daerah di Indonesia sangat banyak jumlahnya. Anak muda yang punya
kemampuan menguasai bahasa daerah tertentu bisa mengajak orang-orang dengan
kemampuan yang sama untuk berkolaborasi membentuk komunitas sebagai wadah
belajar bahasa daerah. karena masing sangat jarang komunitas anak muda yang
bergerak di bidang kebudayaan. Dengan terbentuknya komunitas tersebut
mempunyai banyak peluang untuk menarik minat masyarakat dan terus berkembang.
6. Membuat karya atau tulisan menggunakan bahasa daerah
Membuat tulisan berbahasa daerah dengan mengangkat tema-tema kebudayaan lokal
yang sama ini bisa membuat bahasa daerah bisa populer dan juga bersamaan dengan
nilai-nilai kebudayaan yang terkandung di dalamnya.
7. Membuat video tutorial belajar bahasa daerah
Zaman sekarang ini sudah canggih dengan berkembangnya teknologi, banyak cara
yang bisa ditempuh untuk mempromosikan bahasa daerah. Anak muda memiliki
gaya hidup hampir tidak bisa terlepas dari pengaruh tekonologi. Oleh karena itu
membuat video-video kreatif untuk mengajarkan tutorial bahsa daerah dan
membagikannya di media sosial. Jadi, dengan adanya tekonolgi memudahkan
kepedulian terhadap dialek ini.
8. Membiasakan diri berbahasa daerah dalam pergaulan sehari-hari
Melestarikan bahasa daerah agar bisa dikenal luas oleh semua kalangan masyarakat
merupakan tujuan yang baik. Namun, hal ini terlebih dahulu dimulai dengan
membiasakan kepada diri sendiri dan di dalam keluarga. Setelah ini coba terapkan
dan latih kemampuan berbahasa daerah dalam obrolan sehari-hari, pergaulan dengan
teman atau di lingkungan sekolah.
Aktivitas-aktivitas tersebut adalah bentuk aktivitas kepedulian terhadap bahasa dan
dialek. Dengan aktivitas tersebut, bahasa dan dialek dapat lestari terpelihara.
Kepedulian terhadap tradisi lisan
Keberadaan tradisi lisan berkaitan erat dengan keberadaan bahasa serta dialek yang
berkembang dalam masyarakat. Bahasa, dialek, dan tradisi merupakan satu kesatuan.
Tradisi lisan menunjukkan identitas dialek dan bahasa penuturnya. Tradisi lisan
merupakan tradisi masyarakat sebelum mengenal tulisan yang dituturkan secara turun
temurun, dan dari mulut ke mulut. Tradisi lisan berupa bahasa atau dialek lokal, cerita
rakyat, adat istiadat, kepercayaan rakyat, dan hukum adat. Tradisi lisan memegang
peranan yang cukup penting dalam perkembangan bahasa dan dialek karena sampai
sekarang masih banyak bahasa dan dialek-dialek lokal yang belum mengenal tradisi
tulisan sebagai sarana pewarisan kebudayaan. Karena belum mengenal tulisan maka
bahasa dan dialek lokal tersebut hanya bisa diwariskan ke generasi penerus melalui
tradisi lisan.[4]
Oleh karena itu, untuk mewujudkan bentuk kepedulian terhadap tradisi lisan dengan
cara sebagai berikut:
1. Diadakannya pagelaran
Pagelaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempertunjukan kesenian-kesenian
oleh masyarakat setempat. Tujuan diadakannya untuk melestarikan kebudayaan
daerah setempat agar tidak terlupakan oleh kebudayaan barat. Sehingga bentuk
kepedulian terhadap tradisi lisan dengan diadakannya pagelaran wayang kulit,
tembang-tembang, pertunjukan jemblung, teater, dan lain sebagainya.
2. Pembuatan program televisi
Televisi merupakan salah satu media elektronik yang paling banyak digunakan oleh
masyarakat dalam memperoleh informasi. Program televisi adalah acara-acara yang
ditayangkan oleh stasiun televisi. Tujuan pembuatan program televisi untuk
memberikan informasi mengenai tradisi lisan. Seperti, cerita khayalan atau dongeng
yang ditampilkan di televisi.
3. Pembuatan situs di internet
Hampir semua orang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa menggunakan
internet. Bahkan kini, hampir semua aspek pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari
telah mengandalkan internet. Internet adalah suatu jaringan komunikasi yang
menghubungkan satu media elektronik dengan media lainnya. Oleh karena itu,
dengan adanya internet maka dengan dengan mudah menyebarkan tradisi lisan
berbentuk tulisan dengan menggunakan situs website. Situs web adalah kumpulan
halaman pada intenet yang dibuat dengan tujuan tertentu dan saling berhubungan
serta dapat diakses secara luas melalui halaman depan menggunakan browser.
Dengan adanya situs web di internet yang dapat mendukung tradisi lisan. Bila perlu
dapat didengarkan dan terdapat transkripsinya dalam bentuk tertulis.
4. Lomba
Lomba adalah ajang untuk mengembangkan potensi. Dengan diadanyanya lomba
dalam rangka mengembangkan tradisi lisan suatu daerah. Seperti puisi, pantun,
nyanyian lagu daerah, dan lain sebagainya
Dengan aktivitas kepedulian terhadap tradisi lisan tersebut, maka tradisi lisan dapat
lebih lama terpelihara.
Kesimpulan
Setiap orang sangat dipengaruhi letak geografis, politik, ekonomi, dan adat istiadat
dalam bahasa. Salah satu sarana untuk mengetahui dan mendengar dialek bahasa adalah
tradisi lisan. Sehingga dapat disimpulkan bahasa melahirkan dialek yang dipelihara,
dikembangkan dan diwariskan melalui tradisi lisan. Bentuk kepedulian terhadap bahasa,
dialek, dan tradisi lisan yaitu dengan ikut menjaga dan melestarikannya dalam
kehidupan nyata, menghormati bahasa, dialek dan tradisi lisan masyarakat. Walaupun
kita tidak mengetahui maksud ataupun artinya, kalau kita mendengar percakapan orang
lain yang menggunakan dialek daerahnya, kita tidak boleh menertawai apalagi
mengejeknya, dan mengembangkan potensi bahasa, dialek, dan tradisi lisan yang ada di
lingkungan masyarakat sekitar.

[1]
Dyastrinigrum. Antropologi kelas XI. PT. Cempaka Putih. Jakarta. 2009.Hal.59
[2]
Emmy Indriyawati. Antropologi. CV. Usaha Makmur. Jakarta. 2009. Hal. 123
[3]
Simon Coleman dan Helen Watson. Pengantar Antropologi. Nuansa. Bandung. 2005.
Hal. 120
[4]
Wikipedia. Tradisi Lisan. https://id.m.wikipedia.org/wiki/tradisi_lisan. Diakses 11
September 2020

Daftar Pustaka
Coleman, Simon dan Helen Watson. 2005. Pengantar Antropologi. Nuansa. Bandung.
Dyastrinigrum. 2009. Antropologi kelas XI. PT. Cempaka Putih. Jakarta.
Emmy Indriyawati. 2009. Antropologi. CV. Usaha Makmur. Jakarta.
Sutardi, Tedi. 2009. Antropologi Mengungkap Keragaman Budaya 1: untuk Kelas XI
Sekolah Menegah Atas/ Madrasah Aliyah Program Bahasa. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Wikipedia. Tradisi Lisan. https://id.m.wikipedia.org/wiki/tradisi_lisan. Diakses 11
September 2020.

Anda mungkin juga menyukai