disusun oleh :
NIM : 4201420016
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan
akan selalu membutuhkan bantuan dari manusia lain. Oleh sebab itu, manusia
melakukan interaksi untuk memenuhi segala kebutuhannya. Dalam
berinteraksi, manusia memerlukan suatu alat atau sarana yang mampu menjadi
penghubung sehingga proses interaksi dapat berlangsung. Sarana yang sejak
dahulu hingga kini selalu dipakai dalam berinteraksi adalah bahasa. Bahasa
telah menjadi sarana paling efektif yang mampu mengambil peran penting
dalam proses interaksi. Bahasa telah menjadi sarana komunikasi utama
antarmasyarakat. Bahasa yang digunakan tentunya telah disepakati dan mampu
dipahami oleh seluruh anggota masyarakat agar antarpihak mampu memahami
maksud dari bahasa yang telah diucapankan lawan bicaranya sehingga proses
interaksi akan terlaksana dengan baik.
Bahasa adalah suatu alat dan simbol yang digunakan manusia dalam
berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa juga merupakan sarana
penyampaian ide, gagasan, informasi, ungkapan, dan berbagai pernyataan dari
satu pihak kepada pihak lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa
adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
Selain itu, Dendy Sugono (2015: 1), menyatakan bahwa bahasa mampu
menyimpan sejarah, mengabadikan hasil pemikiran, menerobos batas ruang
dan waktu, serta menjembatani kehidupan dari generasi masa lalu hingga
generasi masa kini. Berbagai peristiwa dalam kehidupan ini dapat disimpan,
bahkan didokumentasikan dengan bahasa, baik dalam bentuk cetak karya
ilmiah, karya sastra, buku sejarah maupun dalam bentuk elektronik.
Tidak hanya itu, bahasa juga menjadi identitas kelompok masyarakat
dalam suatu daerah. Bahasa menjadi wujud kebudayaan bahkan dianggap
sebagai warisan turun-temurun yang senantiasa dilestarikan penggunanya.
Bahasa yang berkembang di suatu daerah disebut bahasa daerah. Setiap daerah
tentunya memiliki ciri khas bahasa yang berbeda. Hal tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor, seperti keadaan geografis suatu wilayah yang terpecah,
kehidupan masyarakat yang berkelompok, proses mobilitas sosial, dan migrasi.
Perbedaan bahasa tidak hanya tejadi antardaerah tetapi juga antarsuku yang
mendiami suatu daerah. Oleh karena itu, semakin banyak suku yang mendiami
suatu daerah maka semakin beragam pula bahasa daerahnya.
Salah satu negara dengan jumlah suku bangsa terbanyak di dunia adalah
Indonesia. Hal ini tidak mengherankan karena Indonesia merupakan negara
kepulauan yang setiap daerahnya terpisah oleh wilayah perairan. Berdasarkan
data sensus penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
Republik Indonesia tahun 2010, diketahui jumlah suku bangsa di Indonesia
sebanyak 1.340 suku bangsa. Akan tetapi, jumlah tersebut dapat bertambah
mengingat luasnya wilayah Indonesia (Farida Rahmawati dkk, 2017: 66).
Keanekaragaman suku bangsa tersebut tentunya melahirkan kekayaan bahasa
daerah di Indonesia. Berdasarkan data dari Yohanes Widodo (2012)
menyatakan bahwa Indonesia adalah negara multilingual kedua di dunia
setelah Papua Nugini dengan 742 bahasa (Ethnologue, 2005). Ini berarti 10
persen dari 7.000 bahasa di dunia berada di Indonesia (Antara, 2012/09/04).
Akan tetapi, keberagaman bahasa daerah ini dapat memicu
pertentangan dan perpecahan antardaerah sehingga menjadi ancaman keutuhan
bangsa. Perbedaan bahasa pada setiap daerah di Indonesia akan menyulitkan
masyarakat antardaerah untuk saling berinteraksi. Oleh sebab itu, perlu adanya
bahasa yang disepakati dan mampu dipahami oleh seluruh masyarakat
Indonesia. Bahasa ini akan mempersatukan dan memudahkan komunikasi
masyarakat antardaerah sehingga mampu menumbuhkan rasa persaudaraan dan
rasa cinta terhadap bangsa Indonesia. Bahasa ini akan mampu membaurkan
keanekaragaman pada bangsa Indonesia. Bahasa pemersatu ini adalah bahasa
Indonesia.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu tentu memiliki sejarah
panjang sehingga mampu mempersatukan keanekaragaman di Indonesia.
Sejarah ini perlu dipahami agar bahasa Indonesia senantiasa kokoh sebagai
pemersatu bangsa. Selain itu, peran penting bahasa Indonesia sebagai bahasa
pemersatu beserta keberlangsungannya hingga kini juga perlu dikaji untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mempertahankan bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, hal-hal tersebut akan dikaji lebih lanjut dalam
makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, antara
lain sebagai berikut.
1. Bagaimana sejarah lahirnya bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu?
2. Bagaimana peran penting bahasa Indonesia dalam mempersatukan
keanekaragaman bangsa?
3. Bagaimana keberlangsungan bahasa Indonesia hingga kini?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan tercapai dari pembahasan makalah ini, antara
lain sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui sejarah lahirnya bahasa Indonesia sebagai bahasa
pemersatu.
2. Untuk mengetahui peran penting bahasa Indonesia dalam mempersatukan
keanekaragaman bangsa.
3. Untuk mengetahui keberlangsungan bahasa Indonesia hingga kini.
BAB II
PEMBAHASAN
Meskipun bahasa Melayu telah ada sejak ratusan tahun silam, akan
tetapi bahasa ini masih dipergunakan hingga kini. Namun, bahasa Melayu yang
dipergunakan dahulu dengan sekarang tentu berbeda. Hal tersebut menandakan
bahwa bahasa Melayu telah mengalami perkembangan. Perkembangan bahasa
Melayu meliputi Bahasa Melayu Purba, Bahasa Melayu Kuno, Bahasa Melayu
Klasik, Bahasa Melayu Peralihan, Bahasa Melayu Baru, Bahasa Melayu
Modern, hingga kini menjadi Bahasa Indonesia yang dipergunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam perkembangannya pula, bahasa Melayu menyerap
berbagai kosakata bahasa daerah, bahasa Sansekerta, bahasa Persia, bahasa
Arab, bahkan bahasa Eropa. Hal ini menyebabkan lahirlah beranekamacam
variasi dialek dan logat di setiap daerah.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perjalanan sejarah bahasa Indonesia merupakan proses perjuangan
para pendiri bangsa dengan cita-citanya yang mulia untuk mempersatukan
keanekaragaman di Indonesia. Bahasa Indonesia yang diadopsi dari bahasa
Melayu ini telah menjadi buah hasil perjuangan para pendiri bangsa. Bahasa
Indonesia tidak hanya mampu mempersatukan bangsa pada Sumpah Pemuda
dan Proklamasi, akan tetapi telah menjadi pemersatu bangsa hingga kini.
Bahasa Indonesia sangat berperan dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara terutama dalam mempersatukan
keanekaragaman di Indonesia. Indonesia adalah negeri yang kaya akan
keberagaman yang biasanya memicu perpecahan, tetapi perpecahan ini
mampu diatasi oleh bahasa pemersatu, bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
telah menjadi bahasa ibu kedua setelah bahasa daerah masing-masing. Bahasa
ini telah menghubungkan masyarakat antardaerah di Indonesia. Dengan
demikian, bahasa Indonesia mampu menumbuhkan rasa persaudaraan dan
meningkatkan jiwa nasionalisme bagi bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, nilai
keberlangsungan bahasa Indonesia ialah mutlak dan harus senantiasa terjaga.
Namun, kini keberlangsungan bahasa Indonesia mulai terancam oleh berbagai
istilah asing dan bahasa baru atau bahasa gaul. Hal ini tentunya tidak dapat
diabaikan dan sudah menjadi kewajiban serta tanggungjawab seluruh rakyat
Indonesia untuk terus menjaga kemurnian bahasa Indonesia.
B. Saran
Berbagai ancaman yang merongrong kemurnian bahasa Indonesia
harus segera diatasi. Salah satu upaya untuk mengatasi ancaman yang timbul
akibat maraknya bahasa asing yang masuk dalam penggunaan bahasa
Indonesia ialah dengan memperkenalkan istilah-istilah baru dalam bahasa
Indonesia untuk menggantikan istilah-istilah asing yang sering digunakan.
Beberapa istilah sudah dilakukan pemadanan bahasa Indonesia, seperti kata
browsing yang diganti dengan “menjelajah atau mengunjungi”, download
menjadi “unduh”, access menjadi “akses”, scan menjadi “pindai”, hack
menjadi “retas”, dan sebagainya. Istilah-istilah ini perlu disosialisasikan
kepada masyarakat untuk mengembalikan kemurnian bahasa Indonesia.
Selain itu, untuk mengatasi dan mencegah perkembangan bahasa baru
yang disebut bahasa gaul, perlu adanya kesadaran pada setiap individu untuk
mengurangi dan menghilangkan penggunaan bahasa tersebut dalam pergaulan
sehingga tidak perlu dikenalkan kepada generasi selanjutnya. Upaya lain ialah
penggunaan tutur bahasa pada berbagai media, baik media cetak maupun
elektronik, dan berbagai tontonan di televisi semestinya lebih memperhatikan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan demikian,
keberlangsungan bahasa Indonesia akan tetap terjaga.
Daftar Pustaka
Bahasa (Def. 1) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.
Diakses melalui https://kbbi.web.id/bahasa, 20 November 2020.
Sugono, Dendy. 2015. “Peran Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu dalam
Negara Kesatua Republik Indonesia”. Prosiding Seminar Nasional Bulan
Bahasa UNIB, Bengkulu: 22 Oktober 2015. Hal. 1.
Sulistyo, Eko. (2018, 1 November). “Bahasa Sebagai Pemersatu Bangsa”. Diakses
pada 21 November 2020, dari
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/2756/bahasa-
sebagai-pemersatu-bangsa
Susetyo. 2015. “Peran Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu dalam Negara
Kesatua Republik Indonesia”. Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa
UNIB, Bengkulu: 22 Oktober 2015. Hal. 16.