BAB I
PENDAHULUAN
pembukaan UUD 1945. Kenyataan sejarah itu berarti bahwa bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan telah berfungsi secara efektif sebagai alat komunikasi
bahasa Indonesia yang memiliki peran yang sangat menentukan sebagai alat
Dalam hubungan ini, bahasa Indonesia tidak hanya digunakan sebagai bahasa
sebagai bahasa pengantar pada jenis dan jenjang pendidikan, sebagai bahasa
masih harus terus dimantapkan dan dikaji ulang. Pada dasarnya peran atau fungsi
1
2
telah disinggung tadi, boleh dikatakan berlaku sepanjang masa selama bahasa
komunikasi antar suku budaya yang ada di Indonesia. Kridalaksana (dalam Chaer,
2003: 32) mendefenisikan bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter yang
Bahasa adalah hasil budaya suatu masyarakat yang kompleks dan aktif.
dan semua hal yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Bahasa dikatakan aktif karena
bahasa terus berubah sesuai dengan perkembangan jaman dan budaya. Oleh
sistem komunikasi maksudnya adalah suatu bagian atau subsistem dari sistem
kebudayaan, bahkan dari bagian inti kebudayaan. Lebih penting lagi, kebudayaan
manusia tidak akan mungkin terjadi tanpa bahasa karena bahasalah faktor yang
dalam beberapa unsur yang terbatas dalam suatu kebudayaan, yaitu dalam
bahasanya, keseniannya, dan dalam adat istiadat upacaranya. Bahasa dan budaya,
sangat erat dengan daya-daya kohesif dan saling mempengaruhi, serta boleh
3
dikatakan bahwa masing-masing entitas yang satu tidak bisa berdiri sendiri tanpa
manusia.
bahasa Indonesia kini semakin mantap sebagai sarana komunikasi, baik dalam
Indonesia sudah mulai diminati oleh penutur asing untuk dipelajari. Sedemikian
eratnya hubungan antara kebudayaan dan bahasa sebagai wadahnya, hingga sering
terdapat kesulitan dalam menerjemahkan kata-kata dan ungkapan dari satu bahasa
ke bahasa yang lain. Hal ini menegaskan pada hubungan antara bahasa dan
kebudayaan, yaitu bahwa kunci bagi pengertian yang mendalam atas suatu
bahasa, terkecuali ilmu pengetahuan yang kita anggap universal, adalah tentang
hal-hal yang ada dalam kebudayaan bahasa itu. Bahasa juga merupakan produk
budaya dan sekaligus wadah penyampai kebudayaan dari masyarakat bahasa yang
bersangkutan.
karena sosiolinguistik mengkaji tentang ciri-ciri khas variasi bahasa, dan bahasa
bahasa itu sendiri, sehingga dapat terjadi komunikasi yang efektif antara
arti dan maksud tentang bahasa dialek dan ragam yang akan dikomunikasikan
lingkungan masyarakat tutur, tetapi kita masih belum membedakan manakah yang
tentang analisis suatu bahasa menjadi lebih terarah dan mudah dipahami.
relatif, yang berbeda dari satu tempat wilayah atau area tertentu (menurut Abdul
Chaer). Sedangkan menurut bahasa Yunani dialek disebut dialektos yang berarti
varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Pemberian dialek berdasarkan faktor
geografi dan sosial. Dialek dibedakan berdasarkan kosa kata, tata bahasa, dan
aksen. Dapat disimpulkan bahwa dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok
penutur yang berbeda dengan kelompok penutur lain berdasarkan atas letak
geografi, faktor sosial, dan lain-lain. Ilmu yang mempelajari dialek disebut
dialektologi yaitu bidang studi yang bekerja dalam memetakan batas dialek dari
suatu bahasa.
penutur ada yang menggunakan bahasa Indonesia dan sebagian ada yang
dialek Fakfak. Hal Itu dikarenakan oleh keadaan geografisnya, yaitu letaknya
tutur, karena sedikitnya telah menguasai tiga bahasa (multilingual) yaitu bahasa
ada di antara penutur beraneka macam bahasa daerah pada satu pihak dan bahasa
Indonesia modern dipihak lain. Peristiwa saling pengaruh, pada satu pihak antara
bahasa daerah dan bahasa Melayu, dan bahasa Melayu serta bahasa daerah dengan
Dalam hal ini tampaknya ada banyak kelonggaran yang berlaku dan
terdapat kecenderungan variasinya berimbang antara daerah yang satu dan daerah
yang lain (Fer-Sukardi Gau 23 nandez, 1998). Dialek Papua telah menjadi varian
yang dominan, yang bukan saja dituturkan di wilayah pesisir, tetapi juga di semua
kawasan pedalaman. Pada bagian ini penggunaan istilah bahasa dialek Fakfak dan
bahasa Indonesia dipandang sebagai dua istilah yang berbeda. Meskipun jika
dilihat dari perspektif dialektologi, bahasa yang digunakan masyarakat Fakfak dan
bahasa Indonesia adalah awalnya dua dialek Melayu. Jadi, istilah bahasa Melayu
istilah itu sering digunakan untuk merujuk pada dialek-dialek bahasa Nusantara
Kupang, Loloan (Muhadjir, 1999; Nothofer, 1997; Collins, 2007; 2007; Jauhari,
2007; Sumarsono,1990).
bahasa itu sendiri. Apabila suatu bahasa tidak dapat menunjukan kenyataan
menganalisisnya suatu data yang valid. Melihat fenomena seperti itu sehingga
dialek Fakfak merupakan segmen penting bagi peneliti bahasa. Peneliti ketahui
dalam dialek Fakfak banyak bentuk makna bahasa yang belum diklasifikasikan,
namun pendapat itu masih dalam tataran hipotesis kerja peneliti. Penelitian ini
sangat penting untuk melihat kecendrungan sebuah ragam dialek Fakfak yang
dengan tingkat sosial kebahasaan bertolak dari pemikiran bahwa semua bentuk
makna dalam bahasa indonesia dialek Fakfak yang ada tidak akan mempunyai
masyarakat.
Fakfak, hal-hal lain yang menjadi pemicu dipilihnya masalah ini dan kemudian
diangkat dalam sebuah penelitian adalah makna dan bentuk bahasa dialek Fakfak
bahasa melayu hamparan perak. Persamaan dengan penelitian ini yaitu membahas
tentang dialek. Adapun perbedaannya adalah terletak pada bentuk dan makna.
Rina meneliti tentang frase adjektiva, sedangkan penelitian ini meneliti tentang
analisis ragam bahasa Indonesia dialek Fakfak. Penelitian yang berkaitan dengan
ragam bahasa dan dialek terhadap bahasa Indonesia sudah banyak dilakukan oleh
ahli bahasa seperti yang telah disebutkan pada bab sebelumnya. Hasil pemikiran
Mahar Pramudya (2006), dan Avid Setiyowati (2008). Pada bab ini akan diuraikan
tentang teori-teori yang menjadi dasar pembahasan masalah yang ada dalam
penelitian ini. Konsep dasar bagi landasan berpikir peneliti mencakup bahasa dan
berbeda dengan bahasa Indonesia, setiap perubahan bentuk dan perubahan makna.
Peneliti membatasi pada penelitian ini adalah bentuk dan makna dalam bahasa
Fakfak. Adapun bahasa Fakfak yang diteliti khusus analisis ragam bahasa
Indonesia dialek Fakfak yang digunakan oleh masyarakat Fakfak dan mahasiswa
Fakfak.
berikut:
Fakfak Malang
Fakfak Malang
penelitian. Disamping itu juga sebagai penjelas secara redaksional agar mudah
dipahami dan diterima oleh akal sehingga tidak terjadi dikotomi antara judul
dengan pembahasan dalam skripsi ini. Definisi operasional ini merupakan suatu
1.5.1 Analisis
Menurut Wiradi
maknanya.
Menurut Komaruddin
hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan
yang terpadu.
Menurut Bachman
1.5.3 Dialek
relatif, yang berbeda dari satu tempat wilayah atau area tertentu.
Menurut Fishman
Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak
agar dapat menjadi panutan bagi masyarakat pengguna bahasa. dari pada itu perlu
yang perlu diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan
dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik
pembicaraan.
1.5.5 Bahasa
Menurut Sudaryono
11
1.5.6 Makna