Anda di halaman 1dari 17

MEMEBANGUN ARGUMEN TENTANG

DINAMIKA DAN TANTANGAN


PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
PANCASILA
Dosen Pengampu: Dr. H. Lalu Mukhtar, M.Pd

Oleh Kelompok
Abdul Anas (220104070)
Ahmad Tamim Hudlori (220104077)

KELAS D
JURUSAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2022/2023
LATAR BELAKANG
 Ketika Negara-bangsa tersusun, maka sebenarnya telah ada berbarengan
dengan eksistensi negara itu, suatu perjanjian bersama “Kontrak Sosial”,
sebagai kebulatan pikiran atau cita-cita dalam mendirikan negara bangsa
tersebut, perjanjian ini sebagai pengejawantahan dari kemauan bersama untuk
menyusun hidup bersama dalam suatu wadah yang disebut negara.
 Pancasila telah disepakati dan disetujui oleh rakyat Indonesia melalui
perdebatan dan tukar pikiran baik dalam sidang BPUPKI maupun PPKI oleh para
pendiri negara. Kita sebagai masnyarakat Indonesia memiliki kewajiban untuk
tunduk pada pancasila serta mempertahankanya.
 Pancasila sebagai dasar negara, berarti pula pancasila sebagai Norma Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perkataan “Norma Dasar” teridiri dari
kata “Norma”, yang berarti hukum atau “kaidah” dan kata “Dasar”, yang berarti
“pokok” atau “Fondamen”, jadi norma dasar berarti hukum pokok atau kaidah
pokok.
 Oleh karena itu, setiap warganegara yang menjalankan dan mematuhi semua
peraturan yang ada secara terortis telah mengamalkan pancasila sebagai Dasar
Negara. Sebagai Dasar Negara, pengalaman pancasila pada hakikatnya
merupakan penjabaran nilai-nilai pancasila di dalam berbagai kesatuan negara
guna mengatur pelaksanaan berbagai macam pola dan bidang kehidupan, agar
benar-benar sesuai dan dijiwai oleh nilai-nilai pancasila
RUMUSAN MASALAH

 Bagaimana dinamika dan tantangan pancasila sebagai dasar negara?

 Apa saja esensi dan urgensi pancasila sebagai dasar negara?

 Bagaimana hubungan pancasila dengan proklamasi, pembukaan UUD


1945 dan pasal pasal UUD 1945?

 Apa saja implementasi Pancasila dalam perumusan kebijakan?


TUJUAN

1) Mengetahui dinamika dan tantangan pancasila sebagai dasar negara


2) Membuat argumen tentang tantangan terhadap pancasila
3) Mengetahui esensi dan urgensi pancasila sebagai dasar negara
4) Memahami hubungan pancasila dengan proklamasi, pembukaan
UUD 1945, dan pasl-pasal UUD 1945.
5) Mengetahui implementasi pancasila dalam perumusan kebijakan
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar negara lahir dan berkembang melalui proses yang sangat panjang.
Pada awalnya pancasila bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang ada
dalam adat istiadat, agama, serta dalam pandangan hidup bangsa. Oleh karena itu nilai pancsila
telah diyakini kebenarannya, kemudian diangkat menjadi dasar negara sekaligus sebagai ideologi
bangsa.

“Pancasila sebenarnya bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah
melalui proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah perjuangan bangsa kita sendiri, melihat
pengalaman bangsa-bangsa lain, diilhami oleh ide ide besar dunia, dengan tetap berakar pada
kepribadian dan ide besar bangsa kita sendiri,” demikian ditandaskan oleh Presiden Soeharto
pada Peringatan Hari Ulang Tahun Parkindo yang ke-24 di Surabaya pada 15 November 1969.
A. Perkembangan Pancasila Pada Masa
Kependudukan Jepang.

Gerakan Pada tanggal 9 maret 1942. Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat
kepada Jepang dan sejak saat itu dimulailah penjajahan Jepang terhadap Indonesia. Tidak
berbeda dengan penjajah-penjajah lain, Jepang pun melakukan penindasan dan kekejaman yang
mengakibatkan penderitaan rakyat, karena itu mulai timbul perlawanan-perlawanan rakyat
terhadap Jepang baik secara legal maupun ilegal, misalnya Perjuangan bangsa Indonesia belum
berhasil mengusir penjajah Barat sampai akhirnya meletus pernag pasifik pada tanggal 7
desember 1941, yaitu perang antara Jepang di satu pihak, melawan sekutu (Inggris, Amerika
Serikat, Belanda) di lain pihak Jepang melakukan pomboman terhadap kekuatan armada
Amerika Serikat di Pearl Harbourpemberontakan PETA di Blitar.

Jepang menduduki Indonesia kurang lebih selama 3,5 tahun. Walaupun masa pendudukan
Jepang merupakan masa yang amat berat di dalam sejarah bangsa Indonesia, namun demikian
periode itu merupakan suatu momentum yang memacu kebangsaan dan gerakan kemerdekaan
Indonesia.
Untuk lebih meyakinkan bangsa Indonesia, Jepang membentuk BPUPKI pada tanggal 1
maret 1945. Tugas badan ini ialah untuk mempersiapkan hal-hal yang penting yang berhubungan
dengan kemerdekaan bangsa dalam hal politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan lain-lain.
Melalui badan bentukan Jepang inilah para pemimpin Indonesia merancang sebuah dasar negara.
Dan di dalam badan ini muncullah pemikiran-pemikiran mengenai Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia.

Dalam masa tersebut, walaupun ideologi kebangsaan merupakan faktor yang dominan di
dalam perkembangan pemikiran pada waktu itu, namun status Pancasila belum menjadi dasar
negara dan belum mempunyai kekuatan hukum secara utuh, karena belum ada negara Indonesia
yang merdeka.
B. Perkembangan Pancasila Pada Masa
Berlakunya UUD 1945 yang
pertama
Dengan adanya proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 maka pada saat itulah bangsa
Indonesia resmi merdeka. Lalu pada tanggal 18 Agustus 1945 BPUPKI mengesahkan
pembukaan dan batang tubuh UUD 1945. Dengan demikian, maka pancasila yang dalam artian
lima dasar negara resmi menjadi dasar negara Republik Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia keempat, yaitu:

“kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanankan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara Indonesia,
yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada: Ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan dan kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan,
serta dengan mewujudkan suatu keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia

Selain itu praktek kehidupan politik dan kenegaraan yang terjadi pada waktu itu turut
serta membentuk perkembangan pemikiran mengenai Pancasila pada masa itu.
C. Perkembangan Pancasila Selama
Periosde Berlakunya Konstitusi RIS

Pada masa Republik Indonesia Serikat (RIS), keududukan pancasila tidak dapat ditangguhkan
sebagai dasar negara yang tunggal, meskipun nama pancasila tidak terdapat di dalam pembukaan
konstitusi Republik Indonseia Serikat (RIS), status Pancasila ideologi kebangsaan, dasar negara,
dan sumber hukum tetap tertahan di dalam periode ini

D. Perkembangan Pancasila Selama Masa


Berlakunya UUDS 1950
Pemikiran tentang lima dasar negara ada terdapat dalam mukaddimah Undang-Undang
Dasar sementara (UUDS) 1950, namun seperti halnya dengan UUD 1945 maupun konstitusi
RIS, nama pancasila dalam UUDS 1950 juga tidak tercantum. Meskipun demikian, pendapat
bahwa lima dasar negara itu adalah Pancasila dalam periode ini sudah semakin berkembang,
perumusan mengenai dasar negara tetap mencerminkan pemikiran ideologi kebangsaan. Dengan
demikian status Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional tetap berkelanjutan.
E. Perembangan Pancasila Selama Orde
Lama
Dengan keluarnya dekrit Presiden Soekarno tersebut, maka berlakulah kembali UUD
1945, dan secara otomatis dinyatakan pula eksistensi pancasila sebagai dasar negara. Dengan
dekrit tersebut, kedudukan pancasila sebagi dasar negara dan sumber hukum dikukuhkan,
meskipun hal ini tidak disampaikan secara langsung dalam dekrit presiden Soekarno. Dan hal itu
pula yang menyebabkan terjadinya pergulatan ideologi tidak berhenti.

Selama orde lama, Soekarno menetapkan sistem demokrasi terpimpin dalam memimpin
negara Indonesia yang secara prinsip bertolak belakang dengan sila keempat pancasila mengenai
pengambilan keputusan berdasarkan pemusyawaratan perwakilan. Soekarno juga menyampaikan
sebuah konsep politik integrasi antara tiga paham dominan saat itu yaitu nasionalis, agama, dan
komunis (NASAKOM) yang kemunculannya lebih sering dibandingkan dengan dasar negara
Indonesia sendiri.

Periode 1959-1966 yang dikenal dengan periode demokrasi terpimpin (demokrasi yang
berada pada kekuasaan pribadi presiden Soekarno).
F. Perkembangan Pancasila selama Orde Baru

Pada masa orde baru ini menampilkan pemikiran pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen sebagai tema pemikiran utama. Pada masa ini, pandangan umum
mengenai Pancasila kembali dikuatkan dengan penempatannya sebagai dasar negara dalam satu
rangkaian intergratif dengan UUD 1945 (Soemantri, 2007:17). Pada saat itu seluruh komponen
bangsa harus sepaham dengan Pancasila.

G. Perkembangan Pancasila Selama Reformasi


Pada tahun 1998 muncullah gerakan reformasi yang menyebabkan presiden Soeharto
harus lengser dari jabatannya sebgai presiden. Namun sampai saat ini , nampaknya gerakan
reformasi tersebut belum membawa perubahan yang signifikan mengenai pengamalan Pancasila
di masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari perilaku atau sifat yang muncul di masyarakat
atau bahkan dalam pemerintahan sendiri. Masih banyak penyelewangan-penyelewangan yang
terjadi di dunia politik, atau bahkan masih ada orang yang dengan sengaja memaksakan
kehendak demi kepentingannya sendiri.
sehingga merek bebeas mengeluarkan ide atau gagasan-gagan yang menurut mereka bisa
membantu mengatasi masalah dengan bidang politik.

Pada tahun 2004 sampai sekarang, mulai berkembang gerakan-gerakan yang bertujuan
untuk membangun kembali untuk membangun semangat nasionalisme melalui seminar-seminar
dan kongres. Hal itu bertujuan untuk menjaga eksistensi Pancasila sebagi pandangan hidup dan
dasar negara bangsa Indonesia. Melalui gerakan tersebut diharapka penanaman dan pengalaman
terhadap nilai-nilai pancasila semkain tinggi, baik di dalam pemerintahan maupun masyarakat itu
sendiri.

2.2. Argumen Tentang Tantangan Terhadap Pancasila

Pada era globalisasi ini banyak hal yang akan merusak mental dan nilai moral Pancasila
yang menjadi kebanggaan bangsa dan negara Indonesia. Dengan demikian, Indonesia perlu
waspada dan berupaya agar ketahanan mental-ideologi bangsa Indonesia tidak tergerus.
Tantangan yang muncul, antara lain berasal dari derasnya arus paham-paham yang bersandar
pada otoritas materi, seperti liberalisme, kapitalisme, komunisme, sekularisme, pragmatisme, dan
hedonisme, yang menggerus kepribadian bangsa yang berkarakter nilai-nilai Pancasila. Hal
inipun dapat dilihat dengan jelas, betapa paham-paham tersebut telah merasuk jauh dalam
kehidupan bangsa Indonesia sehingga melupakan kultur bangsa Indonesia yang memiliki sifat
religius, santun, dan gotong-royong.
H. Perkembangan Pancasila Selama Reformasi
Pada tahun 1998 muncullah gerakan reformasi yang menyebabkan presiden Soeharto
harus lengser dari jabatannya sebgai presiden. Namun sampai saat ini , nampaknya gerakan
reformasi tersebut belum membawa perubahan yang signifikan mengenai pengamalan Pancasila
di masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari perilaku atau sifat yang muncul di masyarakat
atau bahkan dalam pemerintahan sendiri. Masih banyak penyelewangan-penyelewangan yang
terjadi di dunia politik, atau bahkan masih ada orang yang dengan sengaja memaksakan
kehendak demi kepentingannya sendiri.

Pada tahun 2004 sampai sekarang, mulai berkembang gerakan-gerakan yang bertujuan
untuk membangun kembali untuk membangun semangat nasionalisme melalui seminar-seminar
dan kongres. Hal itu bertujuan untuk menjaga eksistensi Pancasila sebagi pandangan hidup dan
dasar negara bangsa Indonesia. Melalui gerakan tersebut diharapka penanaman dan pengalaman
terhadap nilai-nilai pancasila semkain tinggi, baik di dalam pemerintahan maupun masyarakat itu
sendiri.
2. 2Argumen Tentang Tantangan Terhadap Pancasila

Pada era globalisasi ini banyak hal yang akan merusak mental dan nilai moral Pancasila
yang menjadi kebanggaan bangsa dan negara Indonesia. Dengan demikian, Indonesia perlu
waspada dan berupaya agar ketahanan mental-ideologi bangsa Indonesia tidak tergerus.
Pancasila harus senantiasa menjadi benteng moral dalam menjawab tantangan-tantangan
terhadap unsur-unsur kehidupan bernegara yaitu sosial, politik, ekonomi, budaya, dan agama.

. Hal inipun dapat dilihat dengan jelas, betapa paham-paham tersebut telah merasuk jauh dalam
kehidupan bangsa Indonesia sehingga melupakan kultur bangsa Indonesia yang memiliki sifat
religius, santun, dan gotong-royong
BAB 3

PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Dapat diambil kesimpulan bahwa dengan Pancasila sebagai dasar negara yang menjadi
dasar, pedoman, maupun landasan bernegara Republik Indonesia akan memudahkan dalam
memberikan jaminan atas stabilitas dan kelestarian jalannya pemerintahan Negara RI. Juga
memberikan jaminan akan kestabilan serta tegaknya tatanan hukum sehingga dapat mengawasi
dan mendeteksi terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam
pelaksanaan pembangunan nasional, termasuk segenap program-program yang telah digariskan
dalam pencapaian sasaran.

Akhirnya, Pancasila sebagai dasar negara juga dapat memberikan motivasi atas keberhasilan
serta tercapainya suatu cita-cita atau tujuan nasional yang juga merupakan cita-cita proklamasi
kemerdekaan Republik Indoneisa, yaitu suatu masyarakat yang adil dan makmur, hidup
berdampingan dengan negara-negara di dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
3.2. Saran

Berdasarkan wacana di atas kita dapat menyadari betapa pentingnya Pancasila sebagai
dasar negara ini. Oleh karena itu kita harus menjunjung tinggi Pancasila dan mengamalkan sila-
sila yang termaktub di dalamnya
SEKIAN
TERIMAKIH

Anda mungkin juga menyukai