Anda di halaman 1dari 24

DINAMIKA PANCASILA DALAM

KAJIAN SEJARAH BANGSA

Drs. Amir Hamzah, SE, M.Pd.


Pendahuluan

 Pembahasan Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa berkaitan


dengan kedudukan Pancasila sebagai Ideologi Kebangsaan,
sebelum diangkat secara resmi atau dilakukan”penuangan
konstitusional” sebagai dasar filsafat negara oleh PPKI tanggal
18 Agustus 1945.
 Pancaila sebagai ideologi kebangsaan adalah status ketika
para pendiri bangsa tengah mencari, memperjuangkan, dan
berusaha merumuskan ideologi apa yang kiranya tepat untuk
Indonesia merdeka di kemudian hari.
 Proses itu berlangsung sejak Sidang BPUPK pertama, rapat
Panitia Sembilan, sidang BPUPK kedua sampai sidang PPKI
tanggal 18 Agustus 1945 yang menetapkan Pembukaan dan
UUD Negara Republik Indonesia.
 Pancasila telah berproses dalam sejarah Indonesia
sejak awal kemerdekaan bahkan sampai saat ini.
 Dinamika yang terus berlangsung selama ini, juga telah
menjadikan Pancasila memiliki keragaman status
sampai perbedaan pemahaman di antara warga
bangsa.
 Namun demikian, sampai saat ini Pancasila tetap
diterima sebagai konsensus bersama bangsa dalam
posisinya sebagai dasar filsafat negara sebagaimana
tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
Melalui pembahasan ini, diharapkan mahasiswa
mampu memahami arus sejarah bangsa Indonesia,
terutama terkait dengan sejarah perumusan Pancasila
sampai dinamikanya di saat ini, meliputi :
1. Dinamika Pancasila pada era awal Kemerdekan;
2. Dinamika Pancasila pada era Orde Lama;
3. Dinamika Pancasila pada era Orde Baru;
4. Dinamika Pancasila pada era Reformasi.
DINAMIKA PANCASILA
PADA ERA KEMERDEKAAN
Penjelasan dinamika Pancasila pada era kemerdekaan
mulai dari proses perumusan Pancasila hingga penetapan
Pancasila sebagai dasar negara, meliputi:
1. Proses Perumusan Pancasila Menjelang Kemerdekaan;
2. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara;
3. Dinamika Pancasila pada awal Kemerdekaan.
PROSES PERUMUSAN PANCASILA
MENJELANG KEMERDEKAAN

 Pancasila sudah ada sejak zaman dahulu, jauh sebelum


Indonesia merdeka.
 Pancasila produk sejarah ketika bangsa Indonesia
berproses mendirikan Negara Indonesia.
 Proses Sejarah Indonesia merdeka:
a. Pembentukan BPUPK:
- Sidang Pertama;
- Masa Reses;
- Sidang Kedua.
b. Pembentukan PPKI.
 Mendekati akhir tahun 1944, Jepang menderita kekalahan
melawan sekutu.
 Pada tgl 7 September 1944 untuk mendapatkan simpati &
dukungan bangsa Indonesia, PM Kaiso di muka sidang
parlemen Jepang menjanjikan memberikan kemerdekaan
pada akhir Agustus 1945.
 Pada tgl 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan
Dokuritsu Zyunbi Tyoosaki atau BPUPK.
 Pada tgl 29 April 1945 dibentuk BPUPK & diumumkan
Nama Ketua dan wakil ketua serta para anggota :
Ketua (Kaicoo) : dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat
Ketua Muda : Ichibangase Yosio (seorang anggota luar biasa)
Ketua Muda : RP Soeroso (merangkap kepala)
 Tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 sidang pertama BPUPK,
membahas tentang rancangan dasar negara Indonesia
yang akan dibentuk.
 Tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato sidang BPUPK, Ir
Soekarno secara eksplisit menyebut istilah Pantja Sila
sebagai nama dasar negara yang hendak didirikan.
 Pidato Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945, yang di
kemudian hari dikenal dengan pidato “Lahirnya
Pancasila”.
 Pantja Sila berisi lima gagasan, prinsip, dan ide bersifat
filosofis, yang menurut Ir. Soekarno sebagai
philosophische grondslag daripada bangunan negara
Indonesia merdeka.
 Kelima prinsip tersebut adalah:
➢ Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme
➢ Perikemanusiaan atau internasionalisme
➢ Mufakat atau demokrasi
➢ Kesejahteraan Sosial
➢ Ketuhanan yang berkebudayaan
 Sidang pertama BPUPK selesai dan terjadi reses. Saat masa
reses BPUPK mengadakan rapat untuk merumuskan hasil-
hasil Sidang pertama BPUPK.
 Agenda semula membahas prosedur agar bangsa Indonesia
secepat mungkin merdeka, namun ketika membicarakan
perihal hubungan antara negara dan agama menghadapi
masalah.
 Akhirnya rapat membentuk panitia kecil berjumlah 9 orang
(Panitia Sembilan), untuk menjembatani perbedaan
pendapat antara golongan nasionalis dan Islam perihal
hubungan negara dengan agama.
 Rapat mengupayakan adanya kompromi antara kedua
belah pihak mengenai rumusan dasar negara bagi negara
Indonesia.
 Tanggal 22 Juni 1945, panitia kecil berhasil
merumuskan suatu bentuk kompromi antara pihak
kebangsaan dan Islam.
 Kesepakatan bersama dicantumlan dalam suatu naskah
mengenai rancangan pembukaan hukum dasar negara.
 Hasil rumusan tersebut dikenal dengan nama Piagam
Jakarja atau Jakarta Charter.
 Piagam Jakarta terdiri atas 4 alinea. Adapun rumusan
dasar negara terdapat pada alinea IV, yang berbunyi
sebagai berikut :
“… maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
hukum dasar Indonesia yang terbentuk
dalam suatu susunan negara Republik
Indonesia, yang berkedaulatan rakyat,
dengan berdasar kepada : ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya,
menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab, ………dst
 Piagam Jakarta merupakan “gentlement
agrement” pertama para The Founding Fathers
perihal dasar negara.

 Sidang BPUPK kedua tanggal 10-17 Juli 1945


rancangan rumusan Piagam Jakarta hasil Panitia
Sembilan disetujui oleh peserta sidang untuk
menjadi rancangan pembukaan hukum dasar
negara/UUD negara Indonesia.
PENETAPAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR FISAFAT NEGARA

 Setelah Sidang kedua, BPUPK dibubarkan.


 Tanggal 12 Agustus 1945 didirikan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), dengan Ketua : Ir.
Soekarno dan
Wakil Ketua: . Drs. Mohammad Hatta
 PPKI bentukan Jepang semula berjumlah 21 orang (
Jawa 12, Sumatra 3, Sulawesi 2, Kalimanta, Nusa
Tenggara, Maluku, Golongan Tionghoa masing-masing
1.
 Atas inisiatif Ir. Soekarno, keanggotaan ditambah 6
orang menjadi 27 orang.
 Tanggal 18 Agustus 1945 PPKI bersidang dan menghasilkan
keputusan penting:
a. Pengesahan pembukaan dan hukum dasar negara
sebagai konstitusi RI.
Selanjutnya dikenal dengan nama UUD 1945 yang
didalamnya memuat dasar negara.
b. Penetapan presiden dan wakil presiden RI, yaitu :
Ir. Soekarno dam Drs. Mohammad Hatta.
c. Pembentukan Komite Naional Indonesia Pusat
(KNIP).
 Dengan ditetapkannya Pembukaan UUD Negara Indonesia
oleh PPKI, dasar negara mengalami penuangan
konstitusional, yakni 5 dasar atau prinsip.
 Melalui interprestasi historis, kelima prinsip dasar tersebut
dinamakan Pancasila.
 Berdasar sejarah perumusan dan penetapan Pancasila
dapat dikatakan Pancasila merupakan bagian tidak
terpisahkan dari proses berbangsa dan bernegara
Indonesia.
 Pancasila berdasar rumusan konstitusioanl merupakan dan
berkedudukan sebagai “dasar negara” Indonesia.
 Pernyataan demikian berdasar pada anak kalimat
“maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu UUD Negara
Indonesia, yang berbentuk dalam suatu
susunan Negara RI yang berkedaulatan rakyat
dengan berdast kepada ……..”
 Pancasila sebagai dasar negara yang sering disebut
dasar falsafah negara, digunakan sebagai dasar
mengatur penyelenggaraan negara. Kedudukan dan
fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara adalah
pengertian Pancasila yang bersifat yuridis-
ketatanegaraan (Darji Darmidiharjo, 1981)

 Pancasila sebagaimana terdapat dalam Pembukaan


UUD 1945 merupakan asas kerohanian negara yang
mempunyai kedudukan istimewa di antara unsur-unsur
pokok kaidah fundamental negara (Notonagoro, 1981)
DINAMIKA PANCASILA PADA
AWAL KEMERDEKAAN

 Pada masa-masa awal kemerdekaan, tidak banyak lagi


membicarakan Psncasila.
 Pancasila mulai dikenal kembali, setelah terbitnya buku
bertajuk Lahirnya Pancasila, Bung Karno
Menggemleng Dasar Negara tahun 1947.
 Isi buku tersebut merupakan pidato Ir. Soekarno pada
tanggal 1 Juni 1945.
 Pada tahun 1949 terjadi perubahan konstitusi yakni dari
UUD RI yang dietapkan tanggal 18 Agustus 1945 menjadi
Konstitusi RIS.
 Bagian mukadimah Konstitusi RIS 1949 memuat dasar
negara dengan rumusan sbb.:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Perikemanusiaan
c. Kebangsaan
d. Kerakyatan
e. Keadilan sosial
➢ Lima prinsip ini berbeda rumusannya dengan rumusan yang
terdapat dalam bagian Pembukaan UUD yang ditetapakan
tahun 1945.
 Pada tahun 1950, terjadi perubahan bentuk negara, yakni
dari negara RIS menjadi negara kesatuan.
 Perubahan bentuk negara ini diikuti dengan pemberlakuan
konsitusi baru yakni UUD Sementara 1950
 Bagian mukadimah UUDS 1950 memuat lima prinsip:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Perikemanusiaan
c. Kebangsaan
d. Kerakyatan
e. Keadilan sosial
 Pada tanggal 5 Juli 1959 terjadi Dekrit Presiden yang
isinya memberlakukan kembali UUD NRI yang
ditetapkan PPKI tanggal 18 Agustus 1945 sebagai UUD
negara menggantikan UUDS 1950.
 UUD yang diberlakukan ini selanjutnya dikenal luas
dengan nama “ UUD 1945”.
 Lima prinsip dasar negara pada akhirnya kembali pada
rumusan semula sebagaimana tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945.
 Pada periode 1945-1959, selain pidato 1 Juni 1945,
muncul kembali pemikiran tentang Pancasila oleh Ir.
Soekarno pada Kursus Pancasila tahun 1958 di Istana.
 Dikemukakan makna atau hakikat dari masing-masing
sila Pancasila yang menurutnya tetap berisi lima hal,
yakni kebangsaan, internasionalisme, mufakat,
kesejahteraan dan ketuhanan.
 Menurut Ir. Soekarno, meski urutannya berubah, tetapi
isinya tetaplah sama.
 Pada periode 1945-1959 juga terjadi perdebatan
mengenai Pancasila sebagai dasar negara, terutama di
sidang-sidang Konstituante antara tahun 1957-1959,
Pancasila diperdebatkan keberadaannya oleh para
anggota sidang.
 Konstituante adalah lembaga negara yang dibentuk
dengan tujuan menyusun UUD baru sebagai pengganti
dari UUDS 1950.
 Periode ini ditandai dengan memuncak & meluasnya
konflik ideologii secara eksplisit dalam sidang Majelis
Konstituante.
 Ideologi yang ditawarkan. Diusulkan dan
diperdebatkan adalah ideologi barat modern sekuler,
idologi islam dan ideologi kebangsaan.
 Konstituante tidak mampu memenuhi kuorum pada
pemungutan suara bagi para anggotanya, dianggap
tidak mampu mengambil keputusan guna menyusun
UUD baru.
 Menghadapi krisis dan kemacetan yang terjadi, dengan
mendapat dukungan parpol, kaum intelektual dan
Angkatan Darat, maka Ir.Soekarno mengeluarkan dekrit
tanggal 5 Juli 1959.
 Isi dekrit adalah:
- membubarkan Konstituante
- berlakunya kembali UUD 1945
- pembentukan MPRS

Anda mungkin juga menyukai