Semua berawal dari pemberian janji kemerdekaan oleh Perdana Menteri Jepang
saat itu, Kuniaki Koiso untuk Indonesia pada tanggal 7 September 1944.
Pemerintah Jepang lalu mendirikan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 1 Maret 1945 (2605, tahun
Showa 20) dengan tujuan untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan tata
pemerintahan Indonesia Merdeka.
Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah,
peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di
Indonesia.
Pada 1 Juni 1945, Soekarno menyebut dalam pidato spontannya yang kemudian
dikenal dengan judul “Lahirnya Pancasila”, dasar-dasar sebagai berikut:
Kebangsaan Indonesia; Internasionalisme atau Peri-Kemanusiaan; Mufakat atau
Demokrasi, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan Sosial;
Ketuhanan.
Nama Pancasila diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni
itu.
Usulan Soekarno diterima dengan baik oleh semua peserta sidang. Setelah itu,
tanggal 1 Juni 1945 pun diketahui sebagai hari lahirnya pancasila.
Sebelum sidang pertama berakhir, suatu Panitia Kecil dibentuk untuk tak hanya
merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar Negara – mengacu pada pidato
yang diucapkan Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945, tetapi juga menjadikan
dokumen itu sebagai teks untuk memproklamasikan Indonesia Merdeka.
Dari Panitia Kecil itu dipilih 9 orang yang dikenal dengan Panitia Sembilan, untuk
menyelenggarakan tugas itu. Rencana mereka itu disetujui pada tanggal 22 Juni
1945 yang kemudian diberi nama Piagam Jakarta.
Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa
dokumen penetapannya ialah:
Dalam hal perumusan pancasila tidak dapat lepas dari sejarah berita kekalahan
Jepang yang saat itu tengah menjajah Indonesia. Akibat kekalahan Jepang, Jepang
ingin menarik simpati bangsa Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan pada
Indonesia.
Dalam sidang tersebut, terdapat berbagai pendapat mengenai dasar negara yang
tepat untuk dipakai bangsa Indonesia. Pendapat-pendapat tersebut disampaikan
Mohammad Yamin, Supomo, dan Ir. Soekarno.
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Pidato tersebut dia namain dengan Asas dan Dasar Negara Kebangsaan
Republik Indonesia. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan
tersebut berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang
telah lama berkembang di Indonesia.
baca juga
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan sosial
Dr. Soepomo adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang juga dikenal
sebagai arsitek Undang-undang Dasar 1945, bersama dengan Mohammad Yamin
dan Soekarno.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Selain itu, Soekarno juga mengusulkan tiga dasar negara yang diberi nama
Ekasila, Trisila, dan Pancasila. Di mana akhirnya dasar negara yang dipilih adalah
Pancasila.
Hal ini juga lah yang menjadikan kita sebagai warga Indonesia setiap tanggal 1
Juni memperingati hari lahirnya pancasila, untuk mengenang pancasila yang
dirumuskan oleh Soekarno.
Dalam hal perumusan pancasila tidak dapat lepas dari sejarah berita kekalahan Jepang
yang saat itu tengah menjajah Indonesia. Akibat kekalahan Jepang, Jepang ingin menarik
simpati bangsa Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan pada Indonesia.
Kemudian dibentuklah Dokuritsu Junbi Cosakai atau yang dikenal dengan BPUPKI , yang
bertugas untuk menyampaikan semua kebutuhan menjelang kemerdekaan Indonesia.
Setelah terbentuk, BPUPKI segera mengadakan persidangan pada 29 Mei 1945 sampai
dengan 1 Juni 1945.
Tokoh pertama yang mencetuskan dasar negara adalah Mohammad Yamin. Moh. Yamin
merupakan seorang sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum.
Pidato tersebut dia namain dengan Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik
Indonesia.
Tokoh kedua yang mencetuskan dasar negara adalah Dr. Soepomo. Pendapat terkait
rumusan dasar negara dari Dr. Soepomo diungkapkan dalam pidatonya pada sidang
BPUPKI pada 31 Mei 1945.
Dr. Soepomo adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang juga dikenal sebagai
arsitek Undang-undang Dasar 1945, bersama dengan Mohammad Yamin dan Soekarno.
Selain itu, Soekarno juga mengusulkan tiga dasar negara yang diberi nama Ekasila,
Trisila, dan Pancasila. Di mana akhirnya dasar negara yang dipilih adalah Pancasila.
Hal ini juga lah yang menjadikan kita sebagai warga Indonesia setiap tanggal 1 Juni
memperingati hari lahirnya pancasila, untuk mengenang pancasila yang dirumuskan oleh
Soekarno.
Hubungan Pancasila dengan Proklamasi Kemerdekaan RI Proklamasi merupakan awal
pernyataan merdeka dari rakyat Indonesia yang diwakili oleh pahlawan proklamator
yaitu Ir. Soekano dan Moh. Hatta pada 17 Agustus 1945. Setelah menyatakan
merdeka,pada tanggal 18 Agustus 1945 para wakil rakyat Indonesia mengesahkan UUD
1945. Jadi secara langsung Proklamasi terdapat hubungan akan terciptanya/disahkannya
UUD 1945. Dan secara tidak langsung Proklamasi ada hubungannya dengan disahkannya
pancasila sebagai dasar negara, karena pada pembukaan UUD 1945 alinea 4, terdapatisi
teks pancasila itu tadi. Lalu apa yang mendasari hubungan antara proklamasi dan
pancasila ? Pancasila dicetuskan pertama kali oleh Ir. Soekarno pada sidang BPUPKI
pertama, tetapi belum disahkan menjadi dasar negara. Tetapi berawal dari
dicetuskannya Pancasila oleh Ir. Soekarno, membuat rakyat indonesia bersatu dengan
satu dasar dan satu pikiran yaitu pancasila. Sehingga rakyat Indonesia mempunyai tekad
kuat untuk menjadi negara yang merdeka, serta berawal dari itu, para tokoh bangsa
Indonesia mengesahkan cikal bakal pembukaan UUD 1945 yaitu Jakarta Charter.
ubungan antara Pancasila dan UUD 1945 dibingkai dalam dua konteks yang
adalah hubungan secara FORMAL dan hubungan secara MATERIAL.
Berikut penjelasannya masing-masing.
Pembahasan
HUBUNGAN SECARA FORMAL
Adalah hubungan dari Pancasila dengan UUD 1945 dalam sudut pandang
konstitusional atau peraturan yang berlaku, antara lain sebagai berikut:
Pancasila adalah kaidah dasar bagi negara. Oleh karena pancasila dimuat
pada pembukaan UUD 1945 maka UUD pun menjadi kaidah dasar negara.
Pancasila merupakan inti pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan
menjadikan UUD sebagai sumber hukum tertinggi dan pancasila sebagai
tertib hukum bangsa Indonesia.
Oleh karena itu justru dalam pembukaan itulah secara formal yuridis pancasila
ditetapkan sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Maka hubungan
antara pembukaan UUD 1945 adalah secara timbal balik sebagai berikut:
Daftar isi
1. Sebagai dasarnya, karena Pembukaan UUD 1945 itulah yang memberikan faktor
faktor mutlak bagi adanya tertib hukum di Indonesia
2. Memasukkan dirinya di dalam tertib hukum tersebut sebagai tertib hukum
tertinggi.
Dengan demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas asas
sosial, ekonomi, politik akan tetapi dalam perpaduannya dengan keseluruhan asas
yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural, religius dan asas asas
kenegaraan yang unsurya terdapat pada pancasila.
Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan pembukaan UUD
1945 sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental, maka sebenarnya secara
material, yang merupakan esensi atau inti sari dari Pokok Kaidah negara yang
Fundamental tersebut tidak lain adalah Pancasila (Notonagoro, tanpa tahun: 40)
Pembahasan
● Sebagai sumber dari segala sumber hukum, artinya semua instrument hukum
yang ada di Indonesia harus sejalan dengan nilai-nilai pancasila.
1. Nilai Ketuhanan
Didalam sila kedua Pancasila yang berbunyi “ Kemanusiaan yang adil dan
beradab” terkandung nilai kemanusiaan. Dan makna dari nilai
kemanusiaan tersebut adalah pengakuan dan menghormati martabat
dan hak orang lain / sesama manusia, saling tolong menolong, dan
bersikap sebagai manusia yang beradab.
3.Nilai Persatuan
4.Nilai Kerakyatan
5.Nilai Keadilan
Terakhir untuk sila kelima pancasila yang berbunyi “ Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia” yang dimana didalamnya terkandung nilai
keadilan yang berarti keadilan dalam kehidupan sosial haruslah meliputi
seluruh rakyat indonesia, persamaan hak dalam berbagai hak yang
dilandasi dengan hak dan kewajiban setiap orang, dan sikap saling
menghormati orang lain agar dapat tercapainya keadilan.
Hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
Mengakui adanya masyarakat yang bersifat majemuk dan saling menghargai adanya
perbedaaan tersebut. Melakukan sesuatu dengan pertimbangan moral dan ketentuan
agama sebagai manusia yang beradab.
Saling menghormati adanya perbedaan suku, ras etnis dan agama sehingga dapat
terjadinya persatuan.
Berbuat luhur dan saling membantu dan gotong royong. Tidak melakukan perbuatan
yang merugikan kepentingan umum.
Sejarah Awal
Baca juga: Pimpinan MPR Ajak Pemuda Ansor Jadi Agen Penguatan Empat Pilar
Pada 29 Agustus 1945, pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP). Naskah rancangan UUD 1945 disusun pada masa sidang
ketua Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Masa
sidang ke-2 pada 10-17 Juli 1945 dan Pada 18 Agustus 1945 PPKI mengesahkan
UUD 1945 sebagai Undang-undang Dasar Republik Indonesia.
Adapun periode berlaku UUD 1945 hingga Periode Perubahan UUD 1945 :
Rakyat Indonesia kemudian sadar bahwa UUDS 1950 dengan sistem Demokrasi
Liberal tidak cocok karena aturan pokok itu mengatur bentuk negara, bentuk
pemerintahan, dan sistem pemerintahan Indonesia.
Pada Sidang Konstituante 1959, banyak kepentingan partai politik sehingga gagal
menghasilkan UUD baru. Maka pada 5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan
Dekrit Presiden yang salah satu isinya, memberlakukan kembali UUD 1945
sebagai undang-undang dasar, menggantikan Undang-undang Dasar Sementara
1950.
Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta wakil
ketua DPA menjadi Menteri Negara.
MPRS menetapkan Sukarno sebagai presiden seumur hidup.
5. Periode UUD 1945 Masa Orde Baru (11 Maret 66 - 21 Mei 1998)
Pada masa Orde Baru, UUD 1945 menjadi konstitusi yang sangat 'sakral', di
antara melalui sejumlah peraturan :
Pada masa ini dikenal dengan masa transisi, yaitu masa sejak Presiden Soeharto
digantikan oleh B.J. Habibie sampai dengan lepasnya Provinsi Timor Timur dari
NKRI.
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 1-4 kali amandemen yang
ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR :
Sidang Umum MPR 1999, 14-21 Oktober 1999 = Perubahan Pertama UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2000, 7-18 Agustus 2002 = Perubahan Kedua UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2001, 1-9 November 2001 = Perubahan Ketiga UUD 1945
Sidang Tahun MPR 2002, 1-11 Agustus 2002 = Perubahan keempat UUD 1945
Itulah sejarah awal Undang-undang Dasar 1945, Mulai dari Periode awal hingga
Periode Perubahan yang mengalami 4 kali amandemen.
Sejarah Awal
Baca juga: Pimpinan MPR Ajak Pemuda Ansor Jadi Agen Penguatan Empat Pilar
Pada Sidang Konstituante 1959, banyak kepentingan partai politik sehingga gagal
menghasilkan UUD baru.
•Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta wakil
ketua DPA menjadi Menteri Negara.
Pada masa Orde Baru , Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD 1945,
dan Pancasila secara murni dan konsekuen.
Pada masa ini dikenal dengan masa transisi, yaitu masa sejak Presiden Soeharto
digantikan oleh B.J.
Periode Perubahan UUD 1945
Itulah sejarah awal Undang-undang Dasar 1945, Mulai dari Periode awal hingga
Periode Perubahan yang mengalami 4 kali amandemen.
Semua berawal dari pemberian janji kemerdekaan oleh Perdana Menteri Jepang saat
itu, Kuniaki Koiso untuk Indonesia pada tanggal 7 September 1944. Pemerintah Jepang
lalu mendirikan BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945 dengan tujuan untuk mempelajari
hal-hal yang berkaitan dengan tata pemerintahan Indonesia Merdeka. «Apa dasar
Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini?,» tanyanya. Dia menyatakan bahwa kelima
sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup
ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia.
Nama Pancasila diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu. « Sila
artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara
Indonesia, kekal dan abadi». Setelah itu, tanggal 1 Juni 1945 pun diketahui sebagai hari
lahirnya pancasila. Sebelum sidang pertama berakhir, suatu Panitia Kecil dibentuk untuk
tak hanya merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar Negara – mengacu pada pidato
yang diucapkan Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945, tetapi juga menjadikan dokumen itu
sebagai teks untuk memproklamasikan Indonesia Merdeka.
Dari Panitia Kecil itu dipilih 9 orang yang dikenal dengan Panitia Sembilan, untuk
menyelenggarakan tugas itu. Rencana mereka itu disetujui pada tanggal 22 Juni 1945
yang kemudian diberi nama Piagam Jakarta.
Dalam hal perumusan pancasila tidak dapat lepas dari sejarah berita kekalahan Jepang
yang saat itu tengah menjajah Indonesia. Akibat kekalahan Jepang, Jepang ingin menarik
simpati bangsa Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan pada Indonesia.
Kemudian dibentuklah Dokuritsu Junbi Cosakai atau yang dikenal dengan BPUPKI , yang
bertugas untuk menyampaikan semua kebutuhan menjelang kemerdekaan Indonesia.
Setelah terbentuk, BPUPKI segera mengadakan persidangan pada 29 Mei 1945 sampai
dengan 1 Juni 1945.
Tokoh pertama yang mencetuskan dasar negara adalah Mohammad Yamin. Moh. Yamin
merupakan seorang sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum.
Pidato tersebut dia namain dengan Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik
Indonesia.
Tokoh kedua yang mencetuskan dasar negara adalah Dr. Soepomo. Pendapat terkait
rumusan dasar negara dari Dr. Soepomo diungkapkan dalam pidatonya pada sidang
BPUPKI pada 31 Mei 1945.
Dr. Soepomo adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang juga dikenal sebagai
arsitek Undang-undang Dasar 1945, bersama dengan Mohammad Yamin dan Soekarno.
Selain itu, Soekarno juga mengusulkan tiga dasar negara yang diberi nama Ekasila,
Trisila, dan Pancasila. Di mana akhirnya dasar negara yang dipilih adalah Pancasila.
Hal ini juga lah yang menjadikan kita sebagai warga Indonesia setiap tanggal 1 Juni
memperingati hari lahirnya pancasila, untuk mengenang pancasila yang dirumuskan oleh
Soekarno.
Hubungan Pancasila dengan Proklamasi Kemerdekaan RI Proklamasi merupakan awal
pernyataan merdeka dari rakyat Indonesia yang diwakili oleh pahlawan proklamator
yaitu Ir. Soekano dan Moh. Hatta pada 17 Agustus 1945. Setelah menyatakan
merdeka,pada tanggal 18 Agustus 1945 para wakil rakyat Indonesia mengesahkan UUD
1945. Jadi secara langsung Proklamasi terdapat hubungan akan terciptanya/disahkannya
UUD 1945. Dan secara tidak langsung Proklamasi ada hubungannya dengan disahkannya
pancasila sebagai dasar negara, karena pada pembukaan UUD 1945 alinea 4, terdapatisi
teks pancasila itu tadi. Lalu apa yang mendasari hubungan antara proklamasi dan
pancasila ? Pancasila dicetuskan pertama kali oleh Ir. Soekarno pada sidang BPUPKI
pertama, tetapi belum disahkan menjadi dasar negara. Tetapi berawal dari
dicetuskannya Pancasila oleh Ir. Soekarno, membuat rakyat indonesia bersatu dengan
satu dasar dan satu pikiran yaitu pancasila. Sehingga rakyat Indonesia mempunyai tekad
kuat untuk menjadi negara yang merdeka, serta berawal dari itu, para tokoh bangsa
Indonesia mengesahkan cikal bakal pembukaan UUD 1945 yaitu Jakarta Charter.
Dengan demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas asas
sosial, ekonomi, politik akan tetapi dalam perpaduannya dengan keseluruhan asas
yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural, religius dan asas asas
kenegaraan yang unsurya terdapat pada pancasila.
Hubungan Secara Meterial
● Sebagai dasar Negara Republik Indonesia, artinya bahwa nilai-nilai di dalam pancasila
dipergunakan sebagai dasar dalam mengatur kegiatan penyelenggaraan Negara.
● Sebagai ideologi bangsa Indonesia, artinya bahwa nilai-nilai di dalam pancasila adapah
pandangan sekaligus pedoman hidup masyarakat Indonesia.
● Sebagai tujuan bangsa Indonesia, artinya adalah bahwa nilai-nilai pancasila adalah
nilai-nilai luhur yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
● Sebagai sumber dari segala sumber hukum, artinya semua instrument hukum yang
ada di Indonesia harus sejalan dengan nilai-nilai pancasila.
● Sebagai sumber nilai, artinya bahwa semua tatanan kehidupan masyarakat, bangsa
dan juga Negara menggunakan nilai yang ada di dalam pancasila sebagai
Hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
Mengakui adanya masyarakat yang bersifat majemuk dan saling menghargai adanya
perbedaaan tersebut. Melakukan sesuatu dengan pertimbangan moral dan ketentuan
agama sebagai manusia yang beradab.
Saling menghormati adanya perbedaan suku, ras etnis dan agama sehingga dapat
terjadinya persatuan.
Implementasi nilai kerakyatan
Berbuat luhur dan saling membantu dan gotong royong. Tidak melakukan perbuatan
yang merugikan kepentingan umum.
Sejarah Awal
Baca juga: Pimpinan MPR Ajak Pemuda Ansor Jadi Agen Penguatan Empat Pilar
Pada Sidang Konstituante 1959, banyak kepentingan partai politik sehingga gagal
menghasilkan UUD baru.
•Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta wakil
ketua DPA menjadi Menteri Negara.
Pada masa Orde Baru , Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD 1945,
dan Pancasila secara murni dan konsekuen.
Pada masa ini dikenal dengan masa transisi, yaitu masa sejak Presiden Soeharto
digantikan oleh B.J.
Itulah sejarah awal Undang-undang Dasar 1945, Mulai dari Periode awal hingga
Periode Perubahan yang mengalami 4 kali amandemen.