Anda di halaman 1dari 15

PROSES

PERUMUSAN

PANCASILA

DASAR

DAN
NEGARA

PENGESAHAN
REPUBLIK

INDONESIA
A. PANCASILA DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pancasila di era reformasi sebagai dasar


Negara dan ideology nasional merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga Negara Indonesia
memilki pemahaman yang sama, dan akhirnya memilki persepsi dan sikap yang sama terhadap
kedudukan, peran dan fungsi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Pancasila lahir pada tanggal 1 juni 1945. Sebagai dasar falsafat Negara republic
kesatuan kesatuan Indonesia, atau lebih dikenal sebagai dasar Negara. Lahirnya pancasila
diketahui pada saat Soekarno diminta oleh ketua Dukuritsu Zyunbiy Toosakai untuk berbicara di
depan siding badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia pada tanggal tersebut.
Beliau menegaskan dasar Indonesia merdeka sesuai dengan permintaan ketua. Pidato yang kedua
Soekarno menyatakan bahwa dasar Negara merupakan dasar berdirinya Negara Indonesia dan
juga menyatakan filosofich principle. Yang kedua adalah internasionalisme, pengertian
internasionalisme tersebut dinyatakan bahwa internasionalisme bukanlah berarti kosmopolitisme,
yang menolak adanya kebangsaan, bahkan beliau menegaskan Internasionalisme tidak dapat
tumbuh subur kalau tidak berakar didalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat
hidup subur kalau tidak dapat hidup dalam tanah sarinya internasionalisme. Prinsip dasar yang
ketiga Soekarno menyatakan bahwa Negara Indonesia adalah Negara semua buwat semua, satu
buwat semua, semua buwat satu dan syarat yang kuat untuk berdirinya Negara Indonesia adalah

permusyawaratan

perwakilan.

Prinsip

dasar

yang

keempat

Soekarno

mengusulkan

kesejahteraan ialah prinsip tidak ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka. Prinsip dasar
kelima adalah prinsip Indonesia merdeka dengan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa.
Prinsip-prinsip dasar yang dijelaskan Soekarno tersebut merupakan dasar Negara yang namanya
bukan Pancadasar tetapi namanya dikasih oleh seorang temannya yang ahli bahasa namanya
ialah PANCA SILA. Silaartinya asas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan
Negara Indonesia yang kekal dan abadi.
B. Kronologi Perumusan Dan Pengesahan Pembukaan UUD 1945 (Pancasila) Dan UUUD
1945
Pancasila Dasar Negara dan Pembukaan UUD 1945 tidak dapat terpisahkan baik dalam proses
perumusan dan pengesahan. Sejarah perumusan dan pengesahan Pancasila Dasar Negara dan
Pembukaan UUD 1945 secara kronologis ;
1. Tanggal 7 September 1944
Proses perumusan dan pengesahan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dimulai sejak Indonesia
masih dijajah oleh jepang. Terlihat dalam siding Badan Penyelidik. Latar belakang dibentuknya
Badan Penyelidik.
Jepang menderita kekalahan, tekanan dan serangan dari pihak sekutu
Adanya tuntutan dan desakan dari para pemimpin bangsa kepada Balatentara Jepang agar segera
memerdekaan Indonesia atau setidaknya diambil tindaka.
Pada tanggal 7 September 1944 jepang megeluarkan janji Kemerdekaan Indonesia dikemudian
hari yang direncanakan pada tanggal 24 Agustus 1945
2. Tanggal 29 April 1945
Gunseikan (gubernur pemerintah balatentara Jepang di Jawa) membentuk Dokuritsu Zyunbi
Coosakai/Badan

penyelidik

usaha-usaha

Persiapan

Kemerdekaan

(BPUPKI)

tugasnya

menyelidiki segala sesuatu mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia.


3. Tanggal 28 Mei 1945
BPUPKI dilantik oleh Gunseikan yang diketuai oleh Dr. Radjiman Widjodiningrat.
4. Tanggal 29 Mei s.d. 01 juni 1945
Sidang I BPUPKI tanggal 29 Mei s.d. 01 Juni 1945. Mempersiapkan Rancangan Dasar Negara
Indonesia Merdeka.

Prof. Mr. Moh Yamin mengajukan usul yang berjudul Asas Dasar Negara Kebangsaan Republik
Indonesia yang terdiri dari ; peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ketuhanan, peri
kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat. Dan terdapat tokoh-tokoh lain yang turut andil dalam
menyumbangkan ide, seperti Prof. Dr. Mr. R. Soepomo, P.F. Dahlan, Drs.Moh. Hatta
5. Tanggal 1 juni 1945
Ir. Soekarno berpidato dan mengajukan usul tentang Konsepsi Dasar Filsafat Negara Indonesia
yang diberi nama Pancasila dengan urutan sebagai berikut ;

Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia

Internasionalisme atau perikemanusiaan

Mufakat atau demokrasi

Kesejahteraan social

Ketuhanan yang berkebudayaan

Pada tanggal 1 juni 1945 dibentuk panita kecil yang diketuai oleh Ir. Soekarno sebgai pengganti
BPUPKI.
6. tanggal 22 juni 1945
Hasil Rapat gabungan Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa.

Supaya selekas-lekasnya Indonesia merdeka

Hukum dasar diberi semacam kata pengantar

BPUPKI terus bekerja sampai terbentuknya Hukum dasar

Membentuk panitia kecil penyelidik usul-usul/perumus Negara.

Panitia Sembilan mengadakan pertemuan di Pegangsaan timur 56 jakarta untuk menyusun


konsep rancangan mukaddimah hokum dasar yang kemudian dinamakan piagam Jakarta.
7. Tanggal 10 s.d. 16 Juli 1945
a.

Pada tanggal 10 juli 1945 Ir. Soekarno selaku ketua panitia memberikan laporan.
Telah diusulkan 32 macam usul atau 9 kelompok usul dari 40 anggota
Tanggal 22Juni 1945 diputuskan membentuk panitia kecil (panitia sembilan)
Telah berhasil menyusun konsep rancangan preambule hokum dasar (piagam jakarta)

b.

Pada tanggal 11 juli 1945 panitia perancang hukum dasar. Dan pada hari itu juga Panitia
Perancang Hukum Dasar telah memutuskan ;
Membentuk panitia perancang Declaration Of Human Right
Segenap anggota setuju unitarisme
Isi prembule bukan hanya sekadar kata-kata
Negara dipimpin 1 orang

c.

Tanggal 13 Juli 1945, Panitia Kecil Perancang Hukum Dasar berhasil menghimpun usulan
penting.

d. Tanggal 14 Juli
Pukul 15.00 s.d. 18.00 sidang mendengarkan laporan hasil kerja Panitia Perancang Hukum
Dasar.
e. Tanggal 15 dan 16 Juli 1945
Ir. Soekarno menyamapikan kosep Rancangan Hukum Dasar beserta penjelasannya dan usul Drs.
Moh. Hatta tentang Hak-hak asasi manusia.
f. Tanggal 16 Juli 1945
Menyetujui dan menerima Rancangan Hukum dasar yang diajukan oleh Panitia Perancang
Hukum Dasar.
Dengan ditutupnya sidang BPUPKI yang kedua maka tugas BPUPKI dianggap selesai kemudian
dibubarkan. Untuk melanjutkan tugas BPUPKI maka dibentuklah PPKI.
8. Tanggal 9 Agustus 1945
1. PPKI dibentuk tanggal 9 Agustus 1945. PPKI adalah badan bentukan pemerintahan
Jepang tetapi bukan alat pemerintaha Jepang, sebab :

PPKI bekerja sesudah Jepang tidak berkuasa lagi.

PPKI bekerja atas dasar keyakinan, pemikiran dan caranya sendiri untuk mencapai
kemerdekaan Indonesia Merdeka.

PPKI merupakan suatu badan perwujudan/perwakilan rakyat Indonesia.

9. Tanggal 17 Agustus 1945


Proklamasi kemerdekaan Indonesia
10. Tanggal 18 Agustus 1945

Pukul 10.30, dimulai sidang pleno membahas naskah rancangan hukum dasar dan pengesahan
UUD
C. Pengesahan Pembukaan UUD 1945/Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia
Sidang Pleno dimulai pukul 11.30 dengan acara pokok membahas Rancangan Hukum Dasar
(termasuk Rancangan PPreambule Hukum Dasar) untuk ditetapkan menjadi UUD (termasuk
Pembukaan Undang-undang Dasar) suatu Negara yang telah merdeka ada tanggal 17 Agustus
1945.
Beberapa keputusan dalam siding pleno :
1. Mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia dengan jalan.

Menetapkan Pigam Jakarta dengan beberapa perubahan menjadi pembukaan UUD


Negara Republik Indonesia.

Menetapkan Rancangan HUkum Dasar dengan beberapa perubahan menjadi UUD


Negara Republik Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai UUD 1945.

2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.


3. Membentuk Komite Nasional Indonesia yang dikemudian dikenal sebagai Badan
Musyawarah Darurat.
D.Perkembangan Pancasila sebagai Dasar Negara
Perkembangan pancasila sebagai Dasar Negara, menurut Koento Wibisono: tahap 1945-1968
sebagai tahap politis, tahap 1969-1994 sebagai tahap pembagunan ekonomi, tahap 1995-2020
sebagai tahap respositioning pancasila.
Penahapan perkembangan pancasila menurut para ahli hukum ketatanegaraan: 1945-1949 masa
UUD 1945 pertama, 1949-1950 masa konstitusi RIS, 1950-1959 masa UUDS 1950, 1959-1965
masa orde lama, 1966-1998 masa orde baru, dan 1998- sekarang masa reformasi(Soegito
A.T,2001).
Dimensi Pancasila:

Realita

Idealitas

Fleksibilitas

PROSES PERUMUSAN PANCASILA


SEBAGAI DASAR NEGARA
hasan kawaguchi
13.00
pendidikan kewarganegaraan

Keterbatasan Jepang dalam perang Dunia II membawa sejarah baru dalam


kehidupan bangsa indonesia yang dijajah Belanda ratusan tahun lamanya.
Bersamaan dengan masuknya tentara Jepang tahun 1942 di Nusantara,
berakhir pula suatu sistem penjajahan bangsa Eropa dan kemudian
digantikan dengan penjajahan baru yang secara khusus diharapkan dapat
membantu mereka yang terlibat perang.
Menjelang akhir tahun 1944, bala tentara Jepang secara terus menerus
menderita kekalahan perang dari sekutu. Hal ini kemudian membawa
perubahan perang dari sekutu. Hal ini kemudian membawa perubahan baru
bagi pemerintah Jepang di Tokyo dengan janji kemerdekaan yang
diumumkan Perdana Menteri Koiso tanggal 7 September 1944 dalam sidang
istimewa Parlemen Jepang (Teikoku Gikai) ke-85. Janji tersebut kemudian
diumumkan oleh Jenderal Kumakhichi Harada tanggal 1 Maret 1945 yang
merencanakan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Sebagian relialisasi janji tersebut pada tanggal 29 April 1945 kepala
pemerintahan Jepang untuk Jawa (Gunseikan) membentuk BPUPKI dengan
anggota sebanyak 60 orang yang merupakan wakil atau mencerminkan
suku/golongan yang tersebar di wilayah indonesia yang mewakili
pemerintahan Jepang Tuan Hachibangase. Dalam melaksanakan tugasnya
dibentuk beberapa panitia kecil, antara lain panitia sembilan dan panitia
perancang UUD. Inilah langkah awal dalam sejarah perumusan Pancasila
sebagai dasar negara. Secara ringkas proses perumusan tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Mr. Muhammad Yamin, pada siang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945
menyampaikan rumusan asas dan dasar Negara sebagai berikut:
1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan.

3. Peri Ketuhanan.
4. Peri Kerakyatan.
5. Kesejahteraan Rakyat.
Setelah menyampaikan pidatonya, Mr. Muhammad Yamin menyampaikan
usul tertulis naskah Rancangan
Undang-Undang Dasar. Di dalam
Pembukaan Rancangan UUD itu tercantum rumbusan lima asas dasar negara
yang berbunyi sebagai berikut:
1. Katuhanan Yang Maha Esa.
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Perumusyawaratan Perwakilan.

Hikmah

Kebijaksanaan

dalam

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


2. Mr Soepomo, pada tanggal 31 Mei 1945 antara lain dalam pidatonya
menyampaikan usulan lima dasar negara, yaitu sebagai berikut:
1. Paham Negara Kesatuan.
2. Perhubungan Negara dengan Agama.
3. Sistem Badan Permusyawaratan.
4. Sosialisasi Negara.
5. Hubungan antara-Bangsa.
Catatan : Mr. Soepomo dalam pidatonya selain memberikan rumusan
tentang Pancasila, juga memberikan pemikiran tentang paham integralistik
Indonesia. Hal ini tertuang di dalam salah satu pidatonya......, bahwa jika
kita hendak mendirikan Negara Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan
sifat dan corak masyarakat Indonesia, maka negara kita harus berdasar atas
aliran pikiran (staatside) negara yang integralistik, negara yang bersatu

dengan seluruh rakyatnya. Yang mengatasi seluruh golongannya dalam


lapangan apa pun.
3. Ir. Soekarno, dalam BPUPKI pada tanggal 1 juni 1945 mengusulkan
rumusan dasar negara adalah sebagai bidang berikut:
1. Kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan.
3. Mufakat atau demokrasi.
4. Kesejahteraan sosial.
5. Ketuhanan yang berkebudayaan.
Catatan: konsep dasar yang diajukan oleh Ir. Soekarno tersebut dapat
diperas menjadi Tri Sila, yaitu: Sila mufakat dan Sila internasionalisme di
proses menjadi socionationalism; Sila mufakat atau demokrasi dan Sila
Ketuhanan yang berkebudayaan. Kemudian Tri Sila tersebut dapat diperas
lagi menjadi Eka Sila, yaitu Gotong Royong.
4. Panitian Kecil pada sidang PPKI tanggal 22 Juni 1945 memberi
usulan rumusan dasar negara adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban
pemerintah pemeluknya.

menjalankan

syariat

Islam

bagi

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.


3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Catatan: Panitia kecil mempunyai tugas untuk menggolong-golongkan dan
memeriksa catatan-catatan tertulis selama sidang. Rapat Panitia Kecil telah
diadakan bersama-sama dengan 38 anggota BPUPKI di kantor Besar Jawa
Hookookai
dengan
susunan
sebagai
berikut.
Ketua:
Ir.
Soekarno.

Anggota: 1) K. H. A. Wachid Hasjim, 2) Mr. Muhammad Yamin, 3) Mr. A. A.


Maramis, 4) M. Soetarjdo Kartohadikoesomo, 5) R. Otto Iskandar Dinata, 6)
Drs. Mohammad Hatta, 7) K. Bagoes H. Hadikoesomo.
Selanjutnya, dalam sidang yang dihadiri oleh 38 orang tersebut dibentuk lagi
satu Panitia Kecil yang anggota-anggotanya terdiri dari Drs. Mohammas
Hatta, Mr. Muhammad Yamin, Mr. A. Subardjo, Mr. A. A. Maramis, Ir.
Soekarno, Kiai Abdul Kahar Moezakkir, K. H. A. Wachim Hasjim, Abikusno
Tjokrosujoso, dan H. Agus Salim Panitia Kecil inilah yang sering disebut
sebagai sebagai Panitia 9 (sembilan) yang pada akhirnya menghasilkan
Piagam Jakarta (Jakarta Charter).
5. Rumusan akhir yang ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945 dalam
sidang PPKI adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh
permusyawaratan/perwakilan.

hikmah

kebijaksanaan

dalam

5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.


Rumusan inilah kemudian dijadikan dasar negara hingga sekarang bahkan
hingga akhir perjalanan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia bertekad
bahwa Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat diubah oleh siapapun,
termasuk oleh MPR hasil pemilu. Jika mangubah dasar negara Pancasila
berarti
membubarkan
negara hasil
proklamasi
(tap
MPRS
No.
XX/MPRS/1966).
Sumber: Buku Pendidikan Kewarganegaraan. Budiyanto. Penerbit erlangga.

B. Kronologi Perumusan Dan Pengesahan Pembukaan UUD 1945 (Pancasila) Dan


UUUD 1945Pancasila Dasar Negara dan Pembukaan UUD 1945 tidak dapat terpisahkan baik
dalam proses perumusan dan pengesahan. Sejarah perumusan dan pengesahan Pancasila Dasar

Negara dan Pembukaan UUD 1945 secara kronologis ;1. Tanggal 7 September 1944Proses
perumusan dan pengesahan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dimulai sejak Indonesia masih
dijajah oleh jepang. Terlihat dalam siding Badan Penyelidik. Latar belakang dibentuknya Badan
Penyelidik.Jepang menderita kekalahan, tekanan dan serangan dari pihak sekutuAdanya tuntutan
dan desakan dari para pemimpin bangsa kepada Balatentara Jepang agar segera memerdekaan
Indonesia atau setidaknya diambil tindaka.Pada tanggal 7 September 1944 jepang megeluarkan
janji Kemerdekaan Indonesia dikemudian hari yang direncanakan pada tanggal 24 Agustus
19452. Tanggal 29 April 1945Gunseikan (gubernur pemerintah balatentara Jepang di Jawa)
membentuk Dokuritsu Zyunbi Coosakai/Badan penyelidik usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
(BPUPKI) tugasnya menyelidiki segala sesuatu mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia.3.
Tanggal 28 Mei 1945BPUPKI dilantik oleh Gunseikan yang diketuai oleh Dr. Radjiman
Widjodiningrat.4. Tanggal 29 Mei s.d. 01 juni 1945Sidang I BPUPKI tanggal 29 Mei s.d. 01 Juni
1945. Mempersiapkan Rancangan Dasar Negara Indonesia Merdeka.Prof. Mr. Moh Yamin
mengajukan usul yang berjudul Asas Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia yang
terdiri dari ; peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ketuhanan, peri kerakyatan, dan
kesejahteraan rakyat. Dan terdapat tokoh-tokoh lain yang turut andil dalam menyumbangkan ide,
seperti Prof. Dr. Mr. R. Soepomo, P.F. Dahlan, Drs.Moh. Hatta5. Tanggal 1 juni 1945Ir. Soekarno
berpidato dan mengajukan usul tentang Konsepsi Dasar Filsafat Negara Indonesia yang diberi
nama Pancasila dengan urutan sebagai berikut ;Nasionalisme atau kebangsaan
IndonesiaInternasionalisme atau perikemanusiaanMufakat atau demokrasiKesejahteraan
socialKetuhanan yang berkebudayaan
Pada tanggal 1 juni 1945 dibentuk panita kecil yang diketuai oleh Ir. Soekarno sebgai pengganti
BPUPKI.6. tanggal 22 juni 1945Hasil Rapat gabungan Himpunan Kebaktian Rakyat
Jawa.
Supaya selekas-lekasnya Indonesia merdeka
Hukum dasar diberi semacam
kata pengantar
BPUPKI terus bekerja sampai terbentuknya Hukum
dasar
Membentuk panitia kecil penyelidik usul-usul/perumus Negara.Panitia Sembilan
mengadakan pertemuan di Pegangsaan timur 56 jakarta untuk menyusun konsep rancangan
mukaddimah hokum dasar yang kemudian dinamakan piagam Jakarta.7. Tanggal 10 s.d. 16 Juli
1945a.
Pada tanggal 10 juli 1945 Ir. Soekarno selaku ketua panitia memberikan
laporan. Telah diusulkan 32 macam usul atau 9 kelompok usul dari 40 anggota Tanggal
22Juni 1945 diputuskan membentuk panitia kecil (panitia sembilan) Telah berhasil menyusun
konsep rancangan preambule hokum dasar (piagam jakarta)b.
Pada tanggal 11 juli 1945
panitia perancang hukum dasar. Dan pada hari itu juga Panitia Perancang Hukum Dasar telah
memutuskan ; Membentuk panitia perancang Declaration Of Human Right Segenap
anggota setuju unitarisme Isi prembule bukan hanya sekadar kata-kata Negara dipimpin 1
orangc.
Tanggal 13 Juli 1945, Panitia Kecil Perancang Hukum Dasar berhasil menghimpun
usulanpenting.d.
Tanggal 14 JuliPukul 15.00 s.d. 18.00 sidang mendengarkan laporan hasil
kerja Panitia Perancang Hukum Dasar.e.
Tanggal 15 dan 16 Juli 1945Ir. Soekarno
menyamapikan kosep Rancangan Hukum Dasar beserta penjelasannya dan usul Drs. Moh. Hatta
tentang Hak-hak asasi manusia.f. Tanggal 16 Juli 1945Menyetujui dan menerima Rancangan
Hukum dasar yang diajukan oleh Panitia Perancang Hukum Dasar.Dengan ditutupnya sidang
BPUPKI yang kedua maka tugas BPUPKI dianggap selesai kemudian dibubarkan. Untuk
melanjutkan tugas BPUPKI maka dibentuklah PPKI.8. Tanggal 9 Agustus 1945PPKI dibentuk
tanggal 9 Agustus 1945. PPKI adalah badan bentukan pemerintahan Jepang tetapi bukan alat
pemerintaha Jepang, sebab : PPKI bekerja sesudah Jepang tidak berkuasa lagi.PPKI bekerja atas
dasar keyakinan, pemikiran dan caranya sendiri untuk mencapai kemerdekaan Indonesia

Merdeka.PPKI merupakan suatu badan perwujudan/perwakilan rakyat Indonesia.


9. Tanggal 17 Agustus 1945Proklamasi kemerdekaan Indonesia10. Tanggal 18 Agustus
1945Pukul 10.30, dimulai sidang pleno membahas naskah rancangan hukum dasar dan
pengesahan UUDC. Pengesahan Pembukaan UUD 1945/Pancasila Dasar Negara Republik
IndonesiaSidang Pleno dimulai pukul 11.30 dengan acara pokok membahas Rancangan Hukum
Dasar (termasuk Rancangan PPreambule Hukum Dasar) untuk ditetapkan menjadi UUD
(termasuk Pembukaan Undang-undang Dasar) suatu Negara yang telah merdeka ada tanggal 17
Agustus 1945
(11)
Terima kasih (16)

Komentar

tidak puas? sampaikan!

Firdaazizah69

Pemula

Menurut saya dasar negara di kombenasih kan oleh beberapa tokoh yaitu
1:ir.soekarno
2:mr.soepomo
3:moh.yamin
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
Fungsi Pers

Sejarah Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara


Posted on Desember 26, 2012 by debiasri

Sejarah perumusan Pancasila ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan di


kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso
pada tanggal 7 September 1944, di depan Parlemen Tokyo.
Pemerintah Jepang menjanjikan kemerdekaan kepadabangsa indonesia jika Jepang
memenangkan peperangan. Janji itu diulangi lagi pada tanggal 1 Maret 1945 dengan tanpa syarat

dan dijanjikan untuk membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan


Kemerdekaan Indonesia) yang bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan
tata pemerintahan Indonesia Merdeka.
BPUPKI dibentuk oleh Gunseikan (Kepala Pemerintahan Balatentara Jepang di Jawa) pada
tanggal 29 April 1945. Susunan pengurus dan jumlah anggota BPUPKI adalah :
Ketua

: Dr. Radjiman Wedyodiningrat

Ketua Muda

: Raden Panji Soeroso

Ketua Muda

: Ichibangase (anggota luar biasa, orang Jepang)

Anggota

: 60 orang tidak termasuk Ketua dan Ketua Muda.

Organisasi ini mengadakan sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945 1 Juni 1945 untuk
merumuskan falsafah dasar negara bagi negara Indonesia. Selama tiga hari itu tiga orang, yaitu,
Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno, menyumbangkan pemikiran mereka bagi dasar
negara Indonesia.
1. Usulan Mr. Muh Yami (29 Mei 1945)

Adapun lima dasar negara yang diusulkan Mr. Muh Yamin secara lisan dan tertulis. Usulan yang
disampaikan secara lisan adalah sebagai berikut:
a)

Perikebangsaan

b)

Perikemanusiaan

c)

Periketuhanan

d)

Perikerakyatan

e)

Kesejahteraaan Rakyat
1. Usulan yang dikemukakan secara tertulis adalah :

a)

Ketuhanan Yang Maha Esa

b)

Kebangsaan persatuan Indonesia

c)

Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab

d)

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan

e)

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


1. Usulan Mr. Soepomo (31 Mei 1945)

Mr. Soepomo juga mengusulkan lima dasar negara, yaitu sebagai berikut:
a)

Paham negara persatuan

b)

Perhubungan negara dan agama

c)

Sistem badan permusyawaratan

d)

Sosialisme negara

e)

Hubungan antarbangsa
1. Usulan Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

a)

Kebangsaan Indonesia

b)

Internasionalisme atau perikemanusiaan

c)

Mufakat atau demokrasi

d)

Kesejahteraan sosial

e)

Ketuhanan yang berkebudayaan

Pada akhir pidatonya Soekarno menambahkan bahwa kelima asas tersebut merupakan satu
kesatuan utuh yang disebut dengan Pancasila, diterima dengan baik oleh peserta sidang. Oleh
karena itu, tanggal 1 Juni 1945 diketahui sebagai hari lahirnya Pancasila.

Pada sidang BPUPKI yang pertama ini juga dibentuk Panitia Kecil yang terdiri dari 9 orang,
yaitu Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, K.H. Wachid Hasjim, Mr. A.A. Maramis, Abdul
Kahar Muzakar, Abikoesno Tjokrosoejoso, Agus salim, Mr. Achmad Soebarjo, dan Mr.

Muhammad Yamin. Selanjutnya, karena anggotanya sembilan orang, Panitia Kecil ini juga
disebut Panitia Sembilan.

Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Kecil mengadakan rapat dengan tokoh-tokoh BPUPKI dan
menghasilkan Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Didalamnya terdapat rumusan dasar negara
yang kelak akan menjadi dasar negara Republik Indonesia setelah mengalami perubahan tujuh
kata dalam dasar yang pertama, yaitu:
a)

Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

b)

Kemanusiaan yang adil dan beradab

c)

Persatuan Indonesia

d)

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan perwakilan

e)

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah upacara proklamasi kemerdekaan, datang berberapa
utusan dari wilayah Indonesia Bagian Timur. Berberapa utusan tersebut adalah sebagai berikut:

Sam Ratulangi, wakil dari Sulawesi


Tadjoedin Noor dan Ir. Pangeran Noor, wakil dari Kalimantan
I Ketut Pudja, wakil dari Nusa Tenggara
Latu Harhary, wakil dari Maluku

Mereka semua berkeberatan dan mengemukakan pendapat tentang bagian kalimat dalam
rancangan Pembukaan UUD yang juga merupakan sila pertama Pancasila sebelumnya, yang
berbunyi, Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

Pada Sidang PPKI I, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, Hatta lalu mengusulkan mengubah
tujuh kata tersebut menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Pengubahan kalimat ini telah
dikonsultasikan sebelumnya oleh Hatta dengan 4 orang tokoh Islam, yaitu Kasman Singodimejo,
Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, dan Teuku M. Hasan. Mereka menyetujui perubahan
kalimat tersebut demi persatuan dan kesatuan bangsa. Dan akhirnya bersamaan dengan
penetapan rancangan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 pada Sidang PPKI I tanggal 18
Agustus 1945 Pancasila pun ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia.
Rumusan inilah yang kemudian dijadikan dasar negara sampai sekarang bahkan hingga akhir
perjalanan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia bertekad bahwa Pancasila sebagai dasar negara
tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR hasil Pemilu. Jika merubah dasar negara
Pancasila sama dengan membubarkan negara hasil proklamasi.

Anda mungkin juga menyukai