Tugas utama Panitia Sembilan BPUPKI adalah menyusun Rancangan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia (RUDNRI) yang nantinya akan menjadi dasar bagi negara merdeka Indonesia. Panitia
ini bekerja secara intensif selama beberapa bulan dan akhirnya berhasil menyelesaikan naskah RUDNRI
pada 18 Agustus 1945.
Naskah RUDNRI yang disusun oleh Panitia Sembilan BPUPKI kemudian menjadi dasar bagi Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 17 Agustus 1945. Melalui Panitia Sembilan BPUPKI, tokoh-
tokoh tersebut ikut berperan penting dalam perjalanan menuju kemerdekaan Indonesia.
SIDANG KEDUA BPUPKI
Sidang kedua BPUPKI berlangsung dari tanggal 10-17 Juli 1945. Sidang kedua ini diadakan sebagai
bagian dari persiapan untuk merumuskan dasar negara yang akan menjadi landasan bagi kemerdekaan
Indonesia. Selama sidang kedua BPUPKI, sejumlah isu dan topik penting dibahas. Beberapa isu yang
dibahas antara lain:
1. Sistem Pemerintahan: Pada sidang ini, terjadi perdebatan mengenai sistem pemerintahan yang akan
diadopsi oleh negara merdeka Indonesia. Terdapat pendapat yang beragam, dari sistem monarki hingga
sistem presidensial.
2. Sumber Hukum: Isu mengenai sumber hukum yang akan digunakan sebagai landasan hukum negara
juga dibahas. Pilihan yang diajukan termasuk hukum Islam, hukum adat, dan hukum positif.
3. Hubungan dengan Belanda: Dalam konteks hubungan dengan pemerintah penjajah Belanda, BPUPKI
juga membahas perjanjian yang akan dibuat serta cara mengatasi konflik yang berkaitan dengan
kemerdekaan Indonesia.
Sidang kedua BPUPKI membahas sejumlah isu kompleks dan memberikan ruang bagi para anggota
untuk menyampaikan pandangan mereka mengenai bentuk dan dasar negara yang diinginkan. Hasil dari
sidang kedua ini menjadi landasan penting dalam menyusun Rancangan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia yang akan diputuskan dalam sidang selanjutnya.
BPUPKI BUBAR
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) secara resmi dibubarkan pada
tanggal 7 Agustus 1945. Pembubaran ini terjadi setelah BPUPKI berhasil menyelesaikan tugas utamanya,
yaitu merumuskan Rancangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (RUDNRI) yang akan
menjadi dasar bagi negara merdeka Indonesia. Setelah BPUPKI dibubarkan, langkah selanjutnya adalah
menyampaikan naskah RUDNRI kepada pemerintah Jepang yang saat itu masih menguasai Hindia Belanda.
Rancangan ini kemudian dijadikan landasan oleh pemimpin pergerakan nasional untuk mendeklarasikan
kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Dengan demikian, BPUPKI memainkan
peran yang sangat penting dalam proses persiapan dan perumusan dasar negara Indonesia pada saat menuju
kemerdekaan.