Asam Basa
Oleh :
Lilis Lismayanti,M.Kep.
Cairan Tubuh :
Cairan
Fluid :
Fluid Compartement
Body fluid is distributed into to major compartment :
=142
Anion
Chloride (Cl -)
= 103
Potassium (K+) =
Bicarbonate (HCO3-) = 26
Calcium (C++)
Phosphate (HPO4--) =
Magnesium (Mg2+) =2
Sulfate (SO4--)
Total kation
Organic acids
Proteinate
Total
= 17
= 154
=154
=150
Anion
Phosphate (HPO4--)
Sulfate (SO4--)
150
Magnesium (Mg2+)=40
Sodium(Na+)
Total kation
= 20
=200
Bicarbonate (HCO3-) = 10
Proteinate
= 40
Total anion
= 200
Lokasi CES :
Cairan
interstisial
Plasma
Cairan Serebrospinal
Cairan Intraokuler
Cairan Dalam Ruang Potensial
Cairan Gastrointestinal
TBF (%TBW)
85%
70 80%
64%
Male : 60%
Female : 52%
Male : 55%
Female : 47%
Male : 52%
Female : 46%
Membran
Proses Transport
Konsentrasi cairan tubuh
Membran
1.
2.
3.
Proses Transport :
Difusi
Transport
Filtrasi
Osmosis
Aktif
Peningkatan suhu
Peningkatan konsentrasi partikel
Penurunan ukuran atau berat molekul partikel
Peningkatan area permukaan yang tersedia
Penurunan jarak lintas
Konsentrasi Cairan
Tubuh :
Osmolaritas, pengukuran
kemampuan larutan untuk
menciptakan tekanan osmotic
dan dengan demikian
mempengaruhi gerakan.
Tonisistas
Larutan isotonic
Larutan hipotonik
Larutan hipertonik
Substrat renin
Enzim Pengubah
Paru-paru
Angiotensin II
Vasokonstriksi
Pelepasan Aldosteron
Retensi Natrium
Peningkatan Volume vaskuler
1.
2.
3.
Renin Angiotensin
Renin adalah enzim proteolitik
dihasilkan dan dilepaskan
oleh ginjal
Berespon terhadap
penurunan perfusi ginjal
(sekunder thd VSE) atau
peningkatan rangsang system
saraf simpatis
Aldosteron
Aldosteron adalah hormone mineralokortikoid
yang dilepaskan oleh korteks adrenal
Faktor yang meningkatkan pelepasan
aldosteron :
Peningkatan kalium plasma
Penurunan natrium
Peningkatan kadar renin
Peningkatan konsentrasi plasma
1.
2.
3.
4.
PNA
Vasodilatasi
Penurunan ReninAngiotensin-Aldosteron
Peningkatan Eksresi
Natrium dan Air
Penurunan Pelepasan
ADH
Peningkatan
osmolalitas
CES : sel mengecil
Penurunan osmolalitas
CES : sel membengkak
ADH
Hormon
Penambahan Cairan :
Metabolisme Oksidatif
Cairan Oral
Makanan Padat
Terapi Cairan
Kehilangan Cairan
Ginjal
Kulit
Cairan takkasatmata
Cairan kasatmata
Paru-paru
GIT
Kehilangan lainnya
Kehilangan spatium ke-tiga
Hukum Isoosmolaritas
Osmolaritas suatu cairan harus sama dengan osmolaritas cairan
yang terdapat di berbagai ruangan dalam tubuh
Hukum pH Normal
Tubuh harus mempertahankan keseimbangan asam dan
basa dalam tubuh
Pengaturan Elektrolit
Kation
Kation utama Natrium, kalium, kalsium,
magnesium, terdapat di dalam cairan ekstrasel
dan intrasel.
Kerja ion ini mempengaruhi trasmisi neurokimia
dan transmisi neuromuskuler, yang
mempengaruhi otot, irama dan kontrakstilitas
jantung, alam perasaan (Mood) dan perilaku,
serta fungsi saluran pencernaan.
Pengaturan Natrium
Ion natrium terlibat dalam
mempertahankan keseimbangan air,
mentransmisi impuls saraf, dan
melakukan kontraksi otot.
NIlai laboratorium normal untuk natrium
serum 135-145mEq/L
Pengaturan Kalium
Pengaturan Kalsium
Tubuh membutuhkan kalsium untuk
integritas dan struktur membras sel,
konduksi jantung yang adekuat, koagulasi
(pembekuan) darah, pertumbuhan dan
pembentukan tulang, dan relaksasi otot.
Nilai normal laboratorium normal kalsium
serum yang terionisasi dalam tubuh 4-5
mEq/L
Pengaturan Magnesium
ANION
Anion utama adalah klorida, bikarbonat,
dan fosfat
Ditemukan di intrasel dan ekstrasel
Anion mempengaruhi keseimbangan dan
fungsi cairan, elektrolit dan asam basa
Pengaturan Klorida
Keseimbangannya
dipertahankan
melalui asupan makanan dan eksresi
serta reabsorpsi renal
Nilai normal dalam serum 100 -106
mEq/L
Pengaturan Bikarbonat
Bikarbonat merupakan buffer utama di
dalam tubuh.
Nilai normal dalam arteri 22 26 mEq/L
Nolai normal dalam vena 24 30 mEq/L
Diatur oleh ginjal
Bila tubuh membutuhkan lebih banyak :
reabsorbsi oleh ginjal dan kembali ke
ekstrasel
Pengaturan Fosfat
Wassalam